,
menampilkan: hasil
Pemkot Tingkatkan Kualitas Jalan di Pontianak Utara
Peresmian Jalan Sungai Selamat B Hasil Karya Bakti TNI Bersama Masyarakat
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meresmikan Jalan Sungai Selamat B Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara, Sabtu (31/12/2022). Pemotongan tumpeng menandai diresmikannya jalan tersebut. Pembangunan jalan sepanjang 760 meter itu merupakan hasil Karya Bakti TNI dari Kodim 1207/Pontianak bersama masyarakat. Ia mengapresiasi jajaran TNI dan masyarakat yang telah bahu-membahu mengerjakan pembangunan jalan ini hingga bisa difungsikan untuk kepentingan umum.
"Kita berharap dengan selesainya pembangunan jalan ini bisa memberikan dampak dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan ini dan sekitarnya," ujarnya usai acara peresmian Jalan Sungai Selamat B.
Pembangunan Jalan Sungai Selamat B pekerjaannya dilakukan hingga Kantor LAPAN menuju lapangan tembak. Dengan menelan anggaran Rp960 juta, pengerjaannya memakan waktu satu bulan. Edi juga berkesempatan meninjau jalan yang telah dibeton dengan berjalan kaki.
"Hasilnya sangat luar biasa, jalannya dibeton menggunakan ready mix," ungkapnya.
Di wilayah tersebut, mayoritas warganya mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian mereka. Tentunya, lanjut Edi, keberadaan jalan tersebut sangat bermanfaat dalam memperlancar distribusi hasil-hasil pertanian para petani.
"Sehingga jalan yang sudah mulus ini mempermudah akses bagi para petani saat mendistribusikan hasil pertanian mereka," sebutnya.
Di Pontianak Utara, selain Jalan Sungai Selamat B, pihaknya juga akan meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di beberapa titik. Jalan-jalan yang akan ditingkatkan kualitasnya adalah jalan menuju Bukit Rel, Jalan Flora, Jalan Darma Putra Dalam dan Jalan Selat Panjang.
"Kita akan lakukan secara bertahap, mudah-mudahan bisa tuntas jalan-jalan utama yang ada di wilayah Pontianak Utara ini," tutupnya. (prokopim)
Edi Imbau Warga Tak Berlebihan Rayakan Tahun Baru
Malam Tahun Baru, Waterfront Kapuas Indah-Senghie Diresmikan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau masyarakat yang merayakan malam pergantian tahun untuk bisa bersama-sama menjaga ketertiban umum. Aktivitas yang bisa mengganggu ketertiban umum seperti aksi kebut-kebutan pada malam perayaan tahun baru akan mendapat tindakan tegas oleh aparat keamanan. Ia mengajak masyarakat untuk tidak terlalu berlebihan dalam menyambut pergantian tahun nanti.
"Mari kita saling mengintrospeksi diri sehingga tahun 2023 mendatang Kota Pontianak yang kita cintai ini mendapat keberkahan dan rahmat agar warga lebih sejahtera dan kota lebih maju," imbaunya, Jumat (30/12/2022).
Ia menambahkan, pada malam tahun baru, dirinya akan meresmikan waterfront sesi Kapuas Indah - Senghie. Meski seremoni peresmian waterfront itu akan digelar secara sederhana, namun yang terpenting, kata dia, masyarakat luas mengetahui bahwa waterfront yang baru selesai dibangun sudah bisa mereka nikmati.
"Saya pastikan kalau waterfront ini sudah jadi, pasti keren karena desainnya humanis dan menarik serta teduh disaat siang dan terang saat malam dengan lampu-lampu di sepanjang waterfront," ungkap Edi.
Berkaitan dengan target pembangunan tahun 2023 mendatang, dia menyatakan bahwa pihaknya masih fokus pada penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang telah menjadi visi misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak. Apalagi tahun depan jabatannya selaku kepala daerah akan berakhir.
"Mudah-mudahan target-target yang sudah kita tetapkan bisa tercapai bahkan melebihi dari target, misalnya pada sektor infrastruktur, pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi dan sektor lainnya," sebutnya.
Dalam menjalankan roda pembangunan di Kota Pontianak, dirinya senantiasa memperhatikan seluruh sektor yang ada. Sebab menurutnya, antara satu sektor dengan sektor lainnya saling keterkaitan. Misalnya kondisi infrastruktur sudah bagus, tetapi jika tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), maka hal itu tidak memberikan dampak berarti bagi kemajuan sebuah kota.
"IPM Kota Pontianak saat ini tercatat sudah pada angka 80,48 dan itu sudah sangat luar biasa naiknya," ucap Edi.
Tidak hanya itu, turunnya angka kemiskinan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan sebagainya menunjukkan tren yang positif bagi Kota Pontianak. Hampir sebagian besar visi dan misi Kota Pontianak sudah tercapai seperti kondisi jalan yang mantap, cakupan sambungan air bersih, sarana dan prasarana yang representatif dan masih banyak lagi. Keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam penyelesaian target-target pembangunan tersebut sehingga dilakukan secara bertahap.
"Karena tidak mungkin dalam penyelesaian jalan gang di Kota Pontianak akan selesai dalam lima tahun, mungkin tujuh tahun baru selesai, ditambah lagi dengan pemeliharaan," katanya.
Edi mengungkapkan persoalan yang dihadapi saat ini adalah masalah genangan. Kondisi tersebut terjadi tatkala terjadi air pasang disertai hujan dengan intensitas tinggi. Persoalan ini makin berat dengan kondisi cuaca ekstrim akhir-akhir ini. Oleh sebab itu, masalah genangan ini membutuhkan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
"Pemkot tidak akan sanggup menghadapi masalah genangan ini, apalagi lintas wilayah seperti Sungai Kapuas bukan kewenangan Pemkot Pontianak yang menangani, akan tetapi di pemerintah pusat melalui Balai Besar Sungai," imbuhnya.
Kemudian, lanjut dia, parit primer lintas kabupaten/kota juga menjadi kewenangan pemerintah provinsi sehingga diperlukan koordinasi antara pemprov, pemkot dan pemkab. Menanggapi banyaknya pertanyaan dari masyarakat kenapa tidak bisa tuntas masalah genangan, Edi menyebut bahwa persoalan itu tidak bisa tuntas hanya dalam waktu singkat.
"Karena membutuhkan biaya yang besar misalnya dibangun tanggul besar yang mengelilingi kota. Itu mungkin membutuhkan biaya hingga triliunan rupiah, termasuk peninggian jalan," pungkasnya. (prokopim)
Pemkot Pontianak Siapkan Strategi Peningkatan Kualitas Air
Kerja Sama dengan USAID Lewat Program IUWASH Tangguh
PONTIANAK - Pentingnya ketersediaan kualitas air yang aman bagi masyarakat Kota Pontianak terus menjadi fokus perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Segenap rencana strategis telah disusun dan salah satunya melalui penandatanganan kerjasama dengan United States Agency for International Development (USAID) Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) beberapa waktu lalu.
Melanjutkan kerja sama itu, kedua pihak kemudian menggelar workshop yang ditujukan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hal tersebut bertujuan mengevaluasi serta mengukur program yang telah berjalan.
Kepala Bappeda Kota Pontianak, Sidig Handanu menjelaskan, terdapat tiga strategi yang digunakan untuk mengukur pencapaian program dan kinerja dalam meningkatkan kualitas air di Kota Pontianak. Ketiga strategi itu adalah Governance Index, Sanitation Index dan APBD Tracking, yang biasa dikenal USAID IUWASH Tangguh.
“Dokumen (Governance dan Sanitation) Index ini merupakan alat ukur pencapaian program dan kinerja pemerintahan daerah yang mencakup beberapa indikator yang mencerminkan pelayanan Air Minum, pelayanan bidang Sanitasi (Air Limbah Domestik) dan Pengelolaan Sumber Daya Air,” terangnya usai workshop, di Hotel Aston Jalan Gajahmada, Rabu (14/12/2022).
Sidig mengatakan, pada langkah selanjutnya pihaknya fokus untuk membangun data dasar pelayanan WASH/WMR, mengukur Trend Kinerja pelayanan WASH/WRM oleh Pemerintah Daerah, dan mengatur prioritas tahapan pengelolaan WASH/WRM.
Selanjutnya adalah mengukur pengarusutamaan Gender dalam sektor WASH/WRM, menyusun strategi capaian air limbah domestik dalam mencapai akses aman hingga menentukan alat advokasi untuk Pemerintah Daerah.
“Indikator-indikator yang ada akan diisi dan disepakati sebagai data dasar (baseline) dalam pendampingan USAID IUWASH Tangguh di Kota Pontianak serta dapat dipantau perkembangannya setiap tahun selama periode dampingan program,” papanya.
Sidig berharap, melalui kerjasama antara pihaknya dengan USAID IUWASH dapat mendukung upaya pemerintah untuk menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah, kelompok masyarakat berkebutuhan khusus dan kelompok rentan lainnya.
“Sehingga mempercepat pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) air minum dan sanitasi. Saya minta semua OPD yang terlibat hari ini berperan aktif dalam diskusi untuk mendapatkan hasil yang terbaik,” tutupnya.
Dari segi teknis perencanaan, Investment Specialist USAID IUWASH, Enjang Hassanudin menerangkan, masing-masing strategi memiliki aspek yang harus dipenuhi. Seperti pada Governance Index, terdapat lima aspek yang diperlukan diantaranya responsif anggaran, akuntabilitas, inklusif, profesionalisme dan kerangka peraturan.
“Kemudian dari kelima aspek tersebut dibagi lagi menjadi ke beberapa indikator. Di sini kita mengukur pencapaian programnya, serta sebagai perencanaan kedepan,” imbuhnya.
Sedangkan untuk Sanitation Index, lanjut Enjang, terdapat lima aspek yang diperlukan, seperti institusi, regulasi, finance, cakupan sanitasi dan operasi.
“Dilakukan bersama multi OPD terkait pelayanan WASH/WRM, kita menyepakati nilai setiap Indikator dan sub-indikator sesuai kinerja pelayanan. Dilakukan secara periodik setiap setahun sekali,” pungkasnya. (kominfo)
Jelang Nataru, Wawako Imbau Warga Jaga Kondusifitas
Pemkot Gelar Rapat Persiapan Bersama PHRI
PONTIANAK – Untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah mempersiapkan beberapa langkah maupun regulasi yang akan disampaikan kepada pihak terkait untuk dilaksanakan, dalam hal ini Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Barat.
Kepada penyedia jasa sewa penginapan seperti perhotelan dan pemilik kos yang ada di Kota Pontianak, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengimbau semua pihak untuk menjaga komitmen yang telah dibangun bersama guna menjaga nama baik Kota Pontianak. Hal itu diungkapnya usai menggelar rapat koordinasi bersama PHRI didampingi OPD terkait, mulai dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak dan Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Pontianak dan lainnya.
“Pada intinya tugas dan fungsi pemerintah adalah untuk terus mengevaluasi berjalannya aktivitas masyarakat, apakah sudah baik atau belum, dan diupayakan selalu ditingkatkan. Salah satunya juga menjelang Nataru yaitu berkoordinasi dengan pihak perhotelan, indekos, dan lainnya,” jelasnya di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Kamis (8/12/2022).
Bahasan menambahkan, Pemkot Pontianak sudah menyiapkan regulasi sebagai upaya antisipasi tindak pelanggaran asusila bagi perhotelan. Dia berharap, aturan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Kepariwisataan segera ditindaklanjuti.
“Ini hasil rapat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap tempat usaha seperti hotel dan tempat kos,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan bersinergi bersama aparat kepolisian, khususnya saat Nataru beberapa waktu mendatang. Bahasan juga turut mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Pontianak.
"Kami mengimbau warga dari semua golongan, tanpa terkecuali, bersama menjaga kondusifitas menjelang Nataru. Nanti kami juga akan bekerjasama bersama pihak kepolisian dengan Operasi Lilin," tutupnya. (kominfo/prokopim)