,
menampilkan: hasil
Ketum IAI Puji Karya Arsitek Edi Kamtono
Silaturahmi IAI dengan Wali Kota
PONTIANAK - Ketua Umum (Ketum) Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ketut Rana Wiarcha mengapresiasi beberapa karya arsitek Edi Rusdi Kamtono yang juga menjabat sebagai Wali Kota Pontianak. Hampir sebagian besar infrastruktur di Kota Pontianak mendapat sentuhan arsitektur hasil tangan dingin Edi Kamtono yang dikenal dengan slogan 'Arsitek Bangun Kota' kala dirinya mencalonkan sebagai Wali Kota Pontianak bersama Bahasan.
Ketut mendukung kebijakan Edi yang mengemas pembangunan kota dengan nuansa arsitektur. Hal itu diungkapkannya saat kunjungan silaturahmi di kediaman dinas Wali Kota Edi Kamtono, Jumat (9/4/2021) malam. Kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan Wali Kota Pontianak yang kebetulan berlatar belakang pendidikan arsitektur. "Kami ngobrol-ngobrol soal arsitektur bagaimana arsitektur menjadi bagian yang terpikirkan untuk pembangunan sebuah kota," ujarnya.
Menurutnya, arsitektur tidak hanya semata-mata berkaitan dengan bangunan, akan tetapi bagaimana suasana yang terlahir dari kehadiran arsitektur dalam setiap kota. Ia menilai, sebuah kota harus memiliki identitasnya. Sebuah kota tanpa identitas akan jauh ketinggalan dengan kota di manapun di dunia. "Tetapi tidak ada satu kota pun di dunia yang mempunyai sungai sepanjang ini seperti Pontianak, nah ini menjadi identitas kota," tuturnya.
Sementara untuk menentukan konsep arsitektur sebuah kota, Ketut bilang, mesti dilakukan penelitian yang dilanjutkan dengan eksekusi untuk mengimplementasikannya. Dan ikutan untuk mengeksekusi hasil penelitian itu tentu berkaitan dengan finansialnya. "Intinya, kalau dalam sebuah kota tidak ada komunitas-komunitas kreatif, cukup berat untuk bisa percepatan proses pembangunan di sebuah kota," sebutnya.
Kota-kota yang berada di depan air atau waterfront city seperti halnya Pontianak, mempunyai air di sungai yang sifatnya bergerak dinamis. Kedinamisan air sungai itu jangan sampai berlebihan yang akan mengakibatkan banjir. "Air bergerak itu merupakan dinamika yang luar biasa dari kota apapun di dunia yang mengandalkan air sebagai waterfrontnya," ungkapnya.
Kota-kota di dunia yang menjadikan sungai sebagai bagian dari wajah kota, mempunyai konsep penataan yang disesuaikan dengan keberadaan sungai. "Kota Venesia di Italia atau negeri-negeri lain yang berhadapan dengan air itu dinamikanya luar biasa," jelasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, kedatangan Ketum IAI Ketut Rana Wiarcha didampingi Sekretaris Jenderal IAI Ariko Andikabina beserta pengurus IAI Kalbar dan Fakultas Teknik Arsitektur Untan ke kediamannya dalam rangka silaturahmi sekaligus diskusi ringan soal perkembangan arsitektur di Indonesia termasuk salah satunya Kota Pontianak. Perbincangan dan diskusi mengenai potensi-potensi apa yang bisa dikembangkan dan identitas kota seperti apa yang bisa diandalkan termasuk waterfront. "Kita sudah membangun waterfront beserta promenadenya. Kita ingin menjadikan sungai sebagai wajah terdepan Kota Pontianak," ungkap arsitek alumni Universitas 11 Maret Surakarta ini.
Selanjutnya, kata Edi, akan dilakukan penataan infrastruktur yang berkualitas dan representatif seperti penataan trotoar, penghijauan dan lain sebagainya. Ia menilai kota yang nyaman apabila suasananya sejuk, teduh, asri dan segar, aksesibilitasnya mudah, bersih dan masyarakatnya toleran. Kalau sudah demikian, siapapun yang bermukim maupun berkunjung ke Pontianak diyakininya akan merasakan kenyamanan dan kebahagiaan. "Yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya indeks kebahagiaan di Kota Pontianak," imbuhnya.
Ia juga mengajak komunitas-komunitas kreatif di Kota Pontianak untuk ikut berpartisipasi dalam membangun kota. Sebab dalam sebuah kota yang maju, tidak terlepas dari keterlibatan anak-anak muda dan masyarakat yang memiliki kreativitas dengan berinisiatif meningkatkan kualitas lingkungannya, menata kawasannya dan menjaga lingkungannya. "Jadi dengan kreativitas terutama anak-anak muda, suatu kota akan lebih hidup dan dinamis," terang mantan Ketua IAI Kalbar ini.
Sejauh ini keterlibatan para arsitek dalam pembangunan Kota Pontianak memang sudah lama berjalan. Namun ia menilai masih belum optimal. "Kita berencana menjalin kerjasama yang dituangkan dalam MoU antara Fakultas Arsitektur Untan dan teman-teman di IAI," pungkasnya. (prokopim)
Lantik 135 Pejabat Eselon dan Fungsional, Edi Minta Jaga Integritas dan Etika
Amirullah Sebagai Kepala BKD, Hendro Subekti Kepala Bappeda, Camat Pontianak Kota Ahmad Sudiyantoro
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono melantik 135 pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. 135 pejabat yang dilantik terdiri dari empat pejabat eselon dua, enam eselon tiga, 20 eselon empat dan 105 pejabat fungsional. Pejabat eselon dua, dua diantaranya adalah Amirullah sebagai Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak dan Hendro Subekti sebagai Kepala Bappeda Kota Pontianak. Sementara dua pejabat eselon dua lagi merupakan pengukuhan, yakni Kepala Dinas Perhubungan Kota Pontianak Utin Srilena Candramidi dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidig Handanu. Selain itu, Camat Pontianak Kota diamanahkan kepada Ahmad Sudiyantoro. Dua lurah juga ikut dilantik yakni Lurah Kota Baru Sudarmaji dan Lurah Bansir Darat Ita Rosmayanty.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, kedua pejabat eselon dua yang dikukuhkan dalam pelantikan tersebut sebagai tindak lanjut melaksanakan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). "Dimana jabatan pejabat tinggi pratama setara eselon dua selama-lamanya lima tahun. Kemudian dievaluasi dan dapat diperpanjang apabila diperlukan sesuai kompetensi dan kepentingan," ujarnya usai melanti di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis (1/4/2021).
Pelantikan ini berdasarkan hasil keputusan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat). Edi menuturkan, selaku kepala pemerintahan dirinya mempunyai kewenangan untuk mengangkat, merotasi maupun memberhentikan pejabat. Untuk itu, ia menekankan bagi para pejabat yang dilantik untuk memperhatikan tiga hal. "Pertama menyelamatkan negara dan mempertahankan NKRI, kedua etika berorganisasi dan ketiga menjaga integritas," paparnya.
Menurutnya, setiap ASN harus mempunyai etika dalam berorganisasi. Etika bagaimana menghadapi teman sejawat, atasan maupun masyarakat. Tak kalah pentingnya ditekankannya adalah menjaga integritas. "Integritas saudara sebagai ASN sangat diperlukan untuk mensejahterakan warga Kota Pontianak," ucap dia. (prokopim)
Pendataan Keluarga Perdana di Pontianak, Edi Kamtono Orang Pertama Didata
Data Penting Untuk Petakan Demografi dan Permasalahan Kota
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjadi orang pertama dalam Program Pendataan Keluarga 2021. Petugas dari BKKBN Provinsi Kalimantan Barat yang bertugas mendata mewawancarai Wali Kota untuk mengisi formulir pendataan yang ada di smartphone. "Data ini menjadi penting untuk mengetahui demografi dan permasalahan secara pasti penduduk Kota Pontianak sehingga kedepan kita bisa membuat program-program," ujarnya usai didata di kediaman dinasnya, Kamis (1/4/2021).
Dari pengamatannya, ia menilai teknik pengambilan data yang dilakukan oleh petugas pendata sedikit gugup karena mungkin pertama kali dan sistem yang digunakan secara online sehingga belum terbiasa. Menurutnya, aktivitas pendataan yang dilakukan petugas setidaknya membutuhkan waktu sekira 25 menit. Dalam pelaksanaan pendataan keluarga ini menerjunkan sebanyak 2 ribu kader pendata yang tersebar di enam kecamatan dan 29 kelurahan. Hasil pendataan ini juga akan disinergikan dalam pengambilan kebijakan. "Pada era modern saat ini data menjadi satu kata kunci untuk kita menyusun suatu program atau melihat permasalahan," katanya.
Ia berharap data yang diperoleh dari pendataan keluarga tersebut valid dan akurat. Sehingga analisis yang akan digunakan dalam memecahkan suatu permasalahan lebih mendekati ketepatan. "Sehingga saya harapkan warga Kota Pontianak untuk memberikan data selengkap mungkin dan apa adanya
Forum Data Kota Pontianak Sajikan Update Satu Data
PONTIANAK - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak menggelar Forum Data Kota Pontianak di Aula Rohana Muthalib Kantor Bappeda Kota Pontianak, Rabu (31/3/2021). Kepala Bappeda Kota Pontianak Amirullah menjelaskan, Forum Data Kota Pontianak ini digelar dalam rangka mendukung Pekan Satu Data Indonesia yang sudah dicanangkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional beberapa waktu lalu. Forum data ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengkonsolidasikan dan menyelesaikan permasalahan data. "Serta menyepakati kesatuan data, penggunaan dan pemanfaatan data dalam penyelenggaraan satu data Kota Pontianak," ujarnya.
Ia menambahkan, berbagai permasalahan yang dihadapi masing-masing OPD dapat diselesaikan dengan forum data ini. Tujuannya agar tercapai kesepakatan, kesatuan dan harmonisasi data dalam upaya percepatan keterisian data Kota Pontianak 2021. "Kepala OPD sebagai produsen data diharapkan dapat menyampaikan data dan informasi sesegera mungkin agar proses perencanaan dan evaluasi pembangunan berjalan baik dan lancar," katanya.
Melalui tata kelola data yang baik diharapkan akan menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan serta menjadi akses dibagipakaikan antar instansi pusat maupun daerah. "Pemanfaatan data pemerintah tidak hanya sebatas penggunaan internal antar instansi, tetapi juga untuk pemenuhan data publik bagi masyarakat," terang Amirullah.
Menurutnya, update portal satu data Kota Pontianak merupakan tanggung jawab produsen data atau sumber data yakni seluruh OPD dan instansi vertikal di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. "Untuk itu kami minta kepada seluruh kepala OPD sebagai sumber data segera menyampaikan update data OPD per 31 Desember 2020," ucapnya.
Kota Pontianak melalui Diskominfo Kota Pontianak sejak 2017 sudah mendukung program satu data Indonesia dengan penandatanganan komitmen open data oleh seluruh kepala OPD. Kemudian didukung adanya Peraturan Wali Kota Pontianak tentang satu data untuk pembangunan berkelanjutan di Kota Pontianak. Kota Pontianak sudah mengunduh data pada portal satu data Indonesia sebanyak 1.207 data save. "Pada 2019, Kota Pontianak telah memiliki portal satu data sendiri dengan jumlah 4.545 data save," pungkasnya. (prokopim)