,
menampilkan: hasil
Musrenbang Pontianak Selatan, Fokus Tangani Genangan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut ada beberapa persoalan di wilayah Kecamatan Pontianak Selatan yang harus dituntaskan selain infrastruktur jalan, salah satunya permasalahan parit dan drainase yang mengakibatkan sejumlah lokasi di wilayah itu tergenang. Di wilayah ini satu diantara parit yang paling dominan dan vital adalah Parit Tokaya yang kerap terjadi genangan di saat air pasang, apalagi saat musim hujan.
"Sehingga ini akan menjadi prioritas pekerjaan rumah (PR) kita untuk mengatasi persoalan ini meskipun secara bertahap, baik dengan memaksimalkan fungsi parit itu maupun meninggikan jalan dan lingkungannya," ujarnya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Pontianak Selatan di Hotel Kapuas Palace, Selasa (8/2/2022).
Edi menambahkan, pada pembahasan Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Selatan ini dilakukan evaluasi-evaluasi pembangunan yang sudah berjalan, mulai tahun 2021 hingga beberapa tahun ke belakang. Saat ini sedang berlangsung pembangunan 2022, yang mana satu diantara hasil Musrenbang tahun 2021 lalu di Pontianak Selatan adalah pembangunan infrastruktur Jalan Budi Karya.
"Selanjutnya akan ada kelanjutan dan lokasi-lokasi lainnya termasuk jalan lingkungan," ungkapnya.
Dijelaskannya, Musrenbang ini digelar secara rutin setiap tahun dalam rangka melaksanakan amanah Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Diawali dengan proses Musrenbang tingkat kelurahan yang menyampaikan usulan-usulan yang menjadi skala prioritas atau kebutuhan. Terkait Musrenbang ini, dirinya tidak membahas soal mekanismenya maupun keinginan secara khusus, tetapi secara umum ia mengajak untuk mengingat kembali bahwa di Kecamatan Pontianak Selatan bagian dari Kota Pontianak yang sangat strategis lokasinya yang mana dari sisi infrastruktur, kualitas pendidikan, kesehatan dan lainnya cukup baik.
"Artinya Pontianak Selatan ini sebagai kecamatan sudah lengkap dari berbagai aspek pembangunan," ucapnya.
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin menuturkan, Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Selatan merupakan hasil Musrenbang tingkat kelurahan yang telah disampaikan dan sudah melalui tahapan, termasuk usulan dari RT dan RW.
"Akan tetapi dari sekian banyak usulan tersebut, diseleksi lagi mana yang menjadi prioritas untuk menjadi kajian Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak," kata dia.
Ia berharap RT/RW tidak beranggapan mengikuti Musrenbang sebagai hal yang percuma karena belum terakomodirnya usulan-usulan yang diajukan.
"Jangan beranggapan demikian, usulan itu tetap kami laksanakan tetapi kita dahulukan yang memang menjadi prioritas," tukasnya.
Satarudin menyebut, tidak bisa seluruh usulan serta merta dilaksanakan lantaran kemampuan keuangan Pemkot Pontianak sangat terbatas.
"Jadi tidak mungkin semua terbangun dalam sekejap, apalagi APBD Kota Pontianak tahun ini hanya Rp1,8 triliun," jelasnya.
Oleh sebab itu, dia bilang diperlukan skala prioritas supaya semuanya tersentuh oleh pembangunan. Apabila tahun ini usulannya belum terealisasi, kemungkinan di tahun depan dan seterusnya.
"Semuanya itu dilaksanakan secara bertahap," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Pontianak Selatan, Martagus menerangkan tujuan Musrenbang RKPD adalah membahas, menyepakati usulan rencana kegiatan pembangunan kelurahan yang menjadi kegiatan prioritas pembangunan di Kecamatan Pontianak Selatan maupun yang belum tercakup dalam prioritas pembangunan kelurahan.
"Kemudian juga untuk menyepakati pengelompokkan kegiatan prioritas pembangunan di wilayah kecamatan berdasarkan tugas dan fungsi perangkat daerah," pungkasnya. (prokopim)
Bahasan Tekankan Skala Prioritas Musrenbang
Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara
PONTIANAK - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara mulai digelar. Musrenbang ini merupakan bagian dari rangkaian proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pontianak Tahun 2023. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan meminta pada pelaksanaan Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara ini hendaknya memperhatikan arah dan prioritas sebagaimana tercantum dalam Rancangan Awal RKPD Kota Pontianak Tahun 2023 yang memuat tujuan, sasaran dan program pembangunan daerah.
"Tantangan pembangunan daerah pasca dampak Covid-19 dan pemulihan di tahun 2023 antara lain penurunan tingkat kemiskinan,menurunkan jumlah pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," ujarnya usai membuka Musrenbang Tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara di Hotel Mercure Pontianak, Senin (7/2/2022).
Ia menekankan dalam forum Musrenbang ini harus menerapkan skala prioritas sehingga tidak semua usulan harus diajukan tanpa disaring terlebih dahulu, baik sisi urgensinya maupun kesesuaiannya dengan prioritas daerah.
"Saya berharap RKPD Kota Pontianak Tahun 2023 dapat menjadi pedoman bagi unit kerja di lingkungan Pemkot Pontianak maupun masyarakat dalam rangka pencapaian visi RPJMD Kota Pontianak," jelas Bahasan.
Dia berharap Musrenbang RKPD ini dapat menghimpun saran dan aspirasi yang konstruktif serta menjadi bahan penyempurnaan Rancangan Awal RKPD Kota Pontianak Tahun 2023.
"Semoga apa yang menjadi target dalam pembangunan daerah Kota Pontianak bisa diwujudkan melalui Musrenbang di Kecamatan Pontianak Tenggara," pungkasnya. (prokopim)
Bahasan Harap Peran Aktif NU Bantu Tangani Pandemi
Musyawarah Kerja dan Rapat Kerja I PCNU
PONTIANAK - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Pontianak menggelar Musyawarah Kerja dan Rapat Kerja I di Aula Syech Abdul Rani Mahmud IAIN Pontianak, Sabtu (5/2/2022).
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan berharap sinergitas antara NU dengan pemerintah terus terjalin erat. Sinergitas yang dimaksud, baik dari program kerja maupun program lainnya, terkhusus saat ini yang masih dalam pandemi Covid-19.
"Kami selaku Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sangat berharap sinergitas ini terus terbangun dengan erat," ujarnya usai membuka musyawarah dan rapat kerja I yang dihadiri oleh seluruh pengurus maupun lembaga PCNU maupun MCNU se-Kota Pontianak.
Lebih lanjut, Bahasan menambahkan, jajaran PCNU diharapkan berperan aktif bersama-sama pemerintah melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Selama pandemi, ia menilai NU ikut berperan aktif membantu pemerintah.
"Salah satunya program yang telah didukung oleh NU adalah melalui vaksinasi yang digalakkan Pemkot Pontianak sehingga bisa maksimal," ungkapnya.
Tidak hanya itu, menurutnya kerja sama yang terjalin juga dilakukan dengan semua elemen, baik NU, Muhammadiyah, organisasi masyarakat (ormas), paguyuban dan sebagainya. Hal itulah yang mendongkrak jumlah capaian vaksinasi di Kota Pontianak yang sudah menyentuh angka 88,6 persen.
"Capaian vaksinasi itu merupakan tertinggi di Kalbar," tutupnya. (prokopim)
Masjid Cikal Bakal Cetak Generasi Qurani
PONTIANAK - Pembinaan dan pendidikan Al Quran bagi anak-anak tidak hanya dilakukan pada lembaga pendidikan formal, tidak sedikit lembaga non formal yang berperan dalam membentuk generasi qurani dan Islami.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi peran serta lembaga maupun Taman Pendidikan Al Quran (TPA) yang telah membantu dalam mencetak generasi qurani. Salah satunya peran masjid-masjid yang menyelenggarakan TPA di lingkungannya.
"Saya berharap masjid-masjid yang ada bisa berinisiatif dan berinovasi sehingga keberadaan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah semata tetapi juga sebagai sarana dalam memberikan pendidikan Al Quran atau TPA," ujarnya usai menghadiri Wisuda dan Khataman Angkatan XXII Unit 014 TPA Masjid Al Amin Kecamatan Pontianak Barat, Minggu (30/1/2022).
Masjid Al Amin sebagai satu diantara masjid yang menyelenggarakan TPA mendapat apresiasi dari Wali Kota Edi Kamtono yang juga selaku Ketua Dewan Masjd Indonesia (DMI) Kota Pontianak. Ia berharap dengan diwisudanya para peserta didik TPA Masjid Al Amin ini para wisudawan bisa menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berakhlak.
"Hal ini akan kita galakkan terus sebagai upaya menciptakan generasi qurani sehingga memberikan semangat bagi keluarga dan anak-anak," tuturnya.
Pembina TPA Al Amin, Widodo menerangkan pembinaan anak-anak di TPA Al Amin sudah berjalan lama sejak didirikannya Masjid Al Amin.
"Wisuda ini pertama kalinya digelar selama pandemi Covid-19," ungkapnya.
Di TPA Al Amin, kata Widodo, para siswa diberikan pendidikan tahfiz Al Quran 30 juz dan iqro sebagaimana yang biasa digelar TPA-TPA lainnya. Tenaga pendidik rerata anak muda sekitar yang memang memiliki kompetensi di bidangnya.
"Untuk peserta didik sekitar 200 lebih yang merupakan warga sekitar lokasi Masjid Al Amin," pungkasnya. (prokopim)