,
menampilkan: hasil
Dorong UMKM Lebih Produktif di Tengah Pandemi
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya mendorong sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) supaya bisa beraktivitas lebih produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, diperlukan sinergisitas supaya UMKM bisa bergerak optimal di tengah pandemi. "Sebab keberadaan UMKM juga membuka banyak peluang kerja," ujarnya usai membuka Seminar Aspek Hukum dalam Bisnis UMKM, Senin (1/2/2021).
Selama pandemi Covid-19, lanjutnya, Pemkot Pontianak memberikan perhatian bagi UMKM terdampak dengan membangun kolaborasi dengan instansi terkait. Kolaborasi yang dilakukan yakni dengan memfasilitasi menyediakan tempat dan memasarkan produk sehingga usaha mereka berkembang.
Dalam menjalankan usahanya, para pelaku UMKM juga harus memahami persoalan hukum yang mungkin dihadapi berkaitan dengan usaha yang digeluti. Untuk itu, melalui seminar ini, ada beberapa masukan dari pakar ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) dan tim advokasi untuk melindungi para pelaku usaha karena ketidaktahuan atau masih awam terhadap persoalan hukum sehingga perlu pendampingan. "Misalnya adanya kesamaan merek dagang akibat kurangnya wawasan dari pelaku UMKM termasuk masalah piutang yang kerap kali dilakukan pengusaha," kata Edi.
Dalam kesempatan itu pula, dicanangkan Pemuda Pelopor UMKM Mandiri. Pencanangan pemuda pelopor ini untuk memotivasi para generasi muda memiliki jiwa entrepreneur. "Dengan demikian mereka memiliki semangat untuk mencari peluang produksi agar bisa menjadi mata pencaharian mereka," pungkasnya. (prokopim)
Sepeda Onthel Kenangan Masa Kecil Edi Kamtono
PONTIANAK - Melihat sepeda onthel, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, punya kenangan tersendiri. Betapa tidak, masa kecilnya saat pertama kali ia belajar mengayuh sepeda, yang digunakannya adalah sebuah sepeda onthel. Padahal, tinggi badannya kala itu tidak sebanding dengan tinggi sepeda. "Waktu saya belajar bersepeda, saya menggunakan sepeda onthel laki-laki, jadi saya ngengkolnya miring dari sela frame sepeda karena sepedanya terlalu tinggi. Itu kenangan kecil saya," ceritanya mengenang masa kecilnya saat menghadiri Ulang Tahun Komunitas Sepeda Onthel Kalimantan Barat (SEPOK) ke-13 di halaman rumah dinas Wakil Wali Kota Pontianak, Minggu (17/1/2021) pagi.
Bersepeda menjadi satu diantara hobi yang digeluti Wali Kota Pontianak. Hampir setiap kesempatan saat waktu senggangnya diisi dengan bersepeda. Baginya, bukan hanya sekadar berolahraga, bersepeda juga menjadi wadah mempererat silaturahmi. Sebab, kata Edi, manusia memiliki sifat sosial dengan berkomunikasi dan berinteraksi. Ketika bersepeda dengan sesama pesepeda lainnya, di situ muncul saling interaksi satu sama lainnya. "Sehingga terjalin silaturahmi," katanya.
Di usia ke-13 SEPOK, Edi menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh anggota SEPOK. Menurutnya, komunitas pecinta sepeda tua ini adalah bentuk komunitas silaturahmi dengan hobi yang sama. Keberadaan SEPOK dinilainya memberikan manfaat untuk kehidupan sosial budaya di Kota Pontianak. "Bahkan tidak hanya kumpul olahraga tapi juga kegiatan sosial yang telah dilaksanakan oleh komunitas ini," sebutnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Pontianak akan menciptakan kota yang semakin baik dan nyaman, kota yang ramah sepeda dengan lingkungan yang nyaman beserta ruang terbuka hijaunya. Taman-taman kota kian diperbanyak di setiap kecamatan sebagai wadah interaksi antara masyarakat. "Baik sebagai sarana olahraga maupun rekreasi keluarga dan kegiatan lainnya," pungkasnya. (prokopim)
Implementasi Program Bangga Kencana Melalui Kampung KB
Pontianak Miliki Tujuh Kampung KB, Satu Diantaranya Mandiri
PONTIANAK - Pengelolaan kependudukan penting dilakukan dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas penduduk. Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menilai pengendalian kuantitas penduduk dilakukan dalam rangka menekan laju pertumbuhan penduduk melalui pengaturan kelahiran dan pendewasaan usia perkawinan. Sedangkan peningkatan kualitas penduduk dilakukan melalui program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana atau disingkat Bangga Kencana. "Khususnya di Kota Pontianak diharapkan memberikan banyak manfaat bagi keluarga, tidak hanya dari sisi kesehatan tetapi juga bermanfaat dari sisi ekonomi dan sosial budaya, " ujarnya saat menyampaikan sambutan pada kegiatan sosialisasi pembangunan keluarga dan pencegahan Covid-19 bersama mitra kerja Kota Pontianak di Aula Kecamatan Pontianak Tenggara, Selasa (24/11/2020).
Menurutnya, peningkatan kualitas penduduk dilakukan melalui upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Di sisi lain juga melalui peningkatan kualitas pendidikan, lingkungan dan kesehatan pada umumnya. Salah satu inovasi strategis untuk mengimplementasikan kegiatan prioritas program Bangga Kencana secara utuh di lini lapangan. "Dengan membentuk Kampung Keluarga Berencana atau Keluarga berkualitas di Indonesia," tuturnya.
Bahasan menyebut, saat ini terdapat enam Kampung KB yang tersebar di setiap kecamatan dan satu kampung KB secara mandiri yang terletak di Kecamatan Pontianak Utara. "Artinya Kota Pontianak sangat mendukung program Bangga Kencana dan bersinergi dengan mitra kerja dan stakeholder instansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah," imbuhnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak takut untuk mengikuti program keluarga berencana di masa pandemi Covid-19. "Peran serta kader-kader keluarga berencana untuk terus memotivasi masyarakat menjalani protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19," pungkasnya. (prokopim)
Kolaborasi Semua Pihak Cegah Prostitusi Anak
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, sebagai upaya pencegahan prostitusi dan kejahatan anak di bawah umur, dibutuhkan kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, stakeholder serta melibatkan berbagai pihak. "Kalau para orang tua bekerjasama dengan pendidik dan pemerintah bahkan pihak keamanan, maka prostitusi anak di bawah umur bisa diminimalisir," ujarnya saat memberikan sambutan pada Focus Group Discussion (FGD) dengan tema 'Peran Polri, Pemerintah dan Masyarakat Dalam Rangka Mendidik dan Membina Anak Di Bawah Umur Guna Mencegah dan Menanggulangi Bahaya Prostitusi Anak' di Hotel Mahkota Pontianak, Rabu (18/11/2020).
Menurutnya, banyak faktor yang mempengaruhi hingga terjadinya prostitusi anak di bawah umur. Diantaranya faktor ekonomi, pergaulan, teknologi dan lainnya, sehingga upaya pencegahan mesti dilakukan. Melalui FGD yang digelar tersebut, Bahasan berharap diskusi ini bisa membuahkan pemikiran dan rumusan serta tindak lanjut yang nyata serta konkret di lapangan. "Sehingga harus ada tindak lanjut dari rumusan diskusi hari ini," ungkapnya.
Dirinya menilai hal-hal yang menjadi kajian ataupun pemikiran sehingga terjadi prostitusi anak dibawah umur juga harus diperhatikan semua pihak. "Harus dilihat secara jeli apa yang mendasari sehingga kasus-kasus prostitusi anak dibawah umur terjadi," terang Bahasan.
Pada prinsipnya, lanjut dia, Pemkot Pontianak memberikan apresiasi kepada pihak Polresta Pontianak Kota yang telah menggelar FGD ini. Harapannya, FGD ini bisa memberikan edukasi sehingga bisa menyelamatkan generasi muda atau anak di bawah umur. "Baik terkait kejahatan terhadap anak maupun pencegahan," pungkasnya. (prokopim)