,
menampilkan: hasil
MTQ Tingkat Kota Pontianak Siap Digelar 1-5 Juli
Sekda Pimpin Rapat Persiapan MTQ Tingkat Kota Pontianak
PONTIANAK - Sekretaris Daerah (Sekda) Amirullah menyampaikan apresiasinya terhadap kelancaran pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan yang telah berlangsung di enam kecamatan se-Kota Pontianak. Ia menegaskan pentingnya evaluasi terhadap pelaksanaan tersebut sebagai bahan perbaikan dan penguatan ke depan.
“Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada para pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) atas kelancaran kegiatan di tingkat kecamatan. Kekurangan kita evaluasi, kelebihan kita pertahankan,” ujarnya saat memimpin rapat persiapan MTQ ke-33 Tingkat Kota Pontianak di Ruang Rapat Wali Kota, Jumat (13/6/2025).
Amirullah juga menekankan pentingnya pelaporan dari masing-masing kecamatan, meskipun dalam bentuk sederhana. Menurutnya, laporan tersebut akan menjadi acuan dan rekomendasi dalam pengambilan keputusan di tingkat kota.
“Saya minta nanti LPTQ kecamatan menyampaikan laporan kegiatan. Walaupun hanya satu lembar kertas, yang penting ada catatan kegiatan. Itu akan saya baca sebagai bahan rekomendasi,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut juga ditetapkan jadwal pelaksanaan MTQ ke-33 Tingkat Kota Pontianak, yakni pada tanggal 1 hingga 5 Juli 2025. Lokasi penyelenggaraan direncanakan berlangsung di Taman Alun Kapuas, dan akan berlangsung selama lima hari.
Lebih lanjut, Amirullah mengungkapkan bahwa pengukuhan kepengurusan LPTQ Kota Pontianak direncanakan akan dilakukan bersamaan dengan pembukaan MTQ tingkat kota. Hal ini sesuai arahan dari Wali Kota Pontianak.
“Pak Wali Kota menyampaikan pengukuhan bisa dilakukan sekaligus saat MTQ kota. Formatnya masih akan dibahas, apakah digelar di Kantor Wali Kota, rumah jabatan atau lokasi lain,” sebutnya.
MTQ tingkat kota ini juga menjadi bagian dari persiapan menuju MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Barat yang rencananya dijadwalkan berlangsung 14 - 20 September 2025. Dalam rapat, Amirullah meminta agar pembahasan difokuskan dan dilakukan secara bertahap agar lebih efektif. Rapat persiapan tersebut turut dihadiri oleh unsur Kementerian Agama Kota Pontianak, jajaran panitia, serta perwakilan dari kecamatan-kecamatan.
Amirullah juga menyampaikan permohonan maaf karena rapat baru bisa dilaksanakan pada hari ini, mengingat padatnya agenda sebelumnya. Ia berharap keterbatasan waktu tidak mengurangi semangat untuk menyukseskan penyelenggaraan MTQ tingkat kota.
“Walaupun waktunya singkat, mudah-mudahan hasilnya bisa lebih baik. Kita maksimalkan sisa waktu yang ada,” pungkasnya. (prokopim)
Razia Layangan di Pontianak Utara, Satpol PP Sasar Penjual dan Pemain
PONTIANAK - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak kembali melakukan penertiban terhadap permainan layangan di beberapa lokasi di wilayah Pontianak Utara. Kegiatan ini menyasar tidak hanya para pemain layangan, tetapi juga warung-warung yang menjual layangan serta perlengkapannya.
Kepala Satpol PP Kota Pontianak, Ahmad Sudiantoro, mengatakan bahwa penertiban ini merupakan langkah serius pemerintah dalam menanggapi keluhan masyarakat terkait bahaya permainan layangan, terutama yang menggunakan tali gelasan dan kawat.
“Kami telah menerima banyak laporan dari warga, dan fakta di lapangan membuktikan bahwa permainan ini tidak lagi sekadar hiburan. Sudah banyak korban berjatuhan akibat terluka oleh tali layangan, bahkan sampai ada yang meninggal dunia,” jelasnya usai memimpin razia, Kamis (29/5/2025) sore.
Dalam operasi yang digelar, petugas Satpol PP berhasil mengamankan 16 layangan berukuran besar serta satu gelondongan tali gelasan. Saat didatangi petugas, para pemain berhamburan melarikan diri menghindari petugas. Sejumlah warung yang menjual layangan pun diberikan teguran dan diminta untuk tidak lagi memperdagangkan perlengkapan layangan yang membahayakan keselamatan umum.
Anggota Satpol PP memberikan edukasi tentang bahaya bermain layangan di wilayah perkotaan. Dalam kegiatan ini, Satpol PP juga mendapat dukungan dari unsur TNI yang turut serta dalam penertiban.
“Kami mengimbau masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain layangan, apalagi menggunakan tali gelasan atau kawat yang membahayakan,” terangnya.
Sudiantoro menegaskan pihaknya tidak akan segan-segan melakukan tindakan lebih tegas bila praktik bermain layangan berbahaya ini terus berlangsung. Penertiban ini diharapkan menjadi peringatan sekaligus edukasi agar tidak terjadi lagi korban di masa mendatang. (prokopim)
Tingkatkan Pelayanan Publik, Diskominfo Gelar Pelatihan SP4N-Lapor!
MTQ Wadah Interaksi dengan Al Quran
Wawako Bahasan Menutup MTQ ke-33 Kecamatan Pontianak Timur
PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan pentingnya menjadikan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) sebagai momentum untuk terus menumbuhkan kecintaan terhadap Al Quran di tengah masyarakat, khususnya generasi muda. Hal itu ia ungkapkan sebelum menutup secara resmi MTQ ke-33 Tingkat Kecamatan Pontianak Timur di Gedung BPMP Pontianak Timur, Selasa (27/5/2025) malam.
“MTQ adalah wadah kita untuk selalu berinteraksi dengan Al Quran. Al Quran harus terus dibaca dan disyiarkan agar tidak usang ditelan zaman,” ujarnya.
Menurutnya, anak-anak perlu dikenalkan dengan Al Quran sejak dini, agar mereka dapat membaca dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan, menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup tidak hanya berhenti pada perlombaan semata. Lebih dari itu, kandungan nilai-nilai Al Quran harus diterapkan dalam kehidupan untuk membentuk pribadi yang berakhlak mulia.
“Orang yang dekat dengan Al Quran akan lebih mudah menerima nasihat dan memiliki hati yang lembut. Sebaliknya, orang yang jauh dari Al Quran cenderung berwatak keras dan sulit menerima masukan,” tambahnya.
Bahasan juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dan dewan hakim yang telah menyukseskan pelaksanaan MTQ ke-33 ini. Ia menyampaikan selamat kepada para pemenang dan memberi semangat kepada peserta yang belum berhasil.
“Bagi yang belum meraih juara, jangan berkecil hati. Teruslah belajar dan berlatih. InsyaAllah, kesempatan meraih juara akan datang jika kita tekun dan bersungguh-sungguh,” tuturnya.
MTQ Tingkat Kota Pontianak dijadwalkan akan digelar pada Juli 2025. Para pemenang dari tingkat kecamatan diharapkan dapat mempersiapkan diri untuk berkompetisi di tingkat yang lebih tinggi.
Pemerintah Kota Pontianak, lanjut Bahasan, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung syiar Islam melalui program-program nyata, salah satunya adalah dengan memberikan bantuan operasional kepada para guru ngaji. Pada tahun ini, anggaran bantuan operasional untuk guru ngaji ditingkatkan.
“Ini adalah bentuk apresiasi Pemerintah Kota Pontianak kepada para guru ngaji. Kami berharap, dengan adanya bantuan ini, semangat mereka dalam mengajarkan Al Quran kepada anak-anak semakin meningkat. Jika Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita naik, bantuan ini tentu akan kita tingkatkan,” tutupnya. (prokopim)