,
menampilkan: hasil
Bahasan Minta GOW Aktif Sosialisasi Program Pemerintah
Wawako Lantik Pengurus GOW Periode 2025-2030
PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menegaskan pentingnya peran Gabungan Organisasi Wanita (GOW) sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong pembangunan daerah. Hal ini disampaikannya saat melantik pengurus GOW Kota Pontianak masa bakti 2025–2030 di Aula Rumah Jabatan Wakil Wali Kota, Selasa (5/8/2025).
“Atas nama Pemerintah Kota Pontianak dan pribadi, saya mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus GOW yang baru saja dilantik. Semoga amanah ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dedikasi dan semangat kebersamaan,” pesannya.
Bahasan mengajak GOW untuk turut mensosialisasikan program strategis pemerintah, seperti pengelolaan sampah rumah tangga, pemberdayaan ekonomi perempuan melalui UMKM, serta pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Kampanye edukatif harus digencarkan, terutama tentang kebiasaan membuang sampah sembarangan. Ini bukan sekadar soal lingkungan, tetapi juga menyangkut ajaran agama,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya peran GOW dalam pelestarian budaya lokal dan peningkatan kapasitas kepemimpinan perempuan. GOW juga diharapkan mampu menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi dan perkumpulan wanita sebagai mitra strategis dalam menyampaikan program-program pemerintah.
“GOW harus aktif turun ke lapangan, menyapa langsung masyarakat, terutama kaum ibu. Banyak majelis taklim yang bisa dijadikan mitra strategis untuk menyampaikan program-program pemberdayaan,” ucapnya.
Bahasan menambahkan, GOW memegang peranan penting dalam pemberdayaan perempuan, peningkatan kesejahteraan keluarga, dan penguatan karakter generasi muda. Ia menekankan bahwa perempuan saat ini tidak hanya menjadi penggerak keluarga, tetapi juga pelopor perubahan dan agen pembangunan di berbagai sektor.
“Perempuan bukan hanya tiang keluarga, tetapi juga tiang bangsa. Jumlah perempuan di Pontianak bahkan lebih banyak dari laki-laki. Ini adalah potensi besar yang harus dimanfaatkan untuk berkiprah di berbagai bidang, termasuk politik,” kata Bahasan.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung tingginya angka perceraian di Kota Pontianak, yang tercatat mencapai lebih dari 45 ribu kasus. Menurutnya, kondisi ini menjadi tantangan bersama dalam memperkuat ketahanan keluarga.
“Saya berharap kehadiran organisasi perempuan ini aktif dalam mengedukasi keluarga maupun pengasuhan anak,” imbuhnya.
Selain itu, Bahasan menyampaikan komitmen Pemkot Pontianak untuk menurunkan angka stunting hingga di bawah 10 persen pada 2026. Ia menilai peran perempuan sangat sentral dalam mewujudkan target tersebut.
“Mulai dari calon pengantin, ibu hamil, hingga anak usia dua tahun, semua harus mendapat perhatian penuh. Edukasi mengenai pemeriksaan kesehatan kehamilan, gizi, hingga imunisasi sangat penting. Ini tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tetapi memerlukan dukungan aktif dari organisasi wanita,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh pengurus GOW untuk menjadikan pelantikan ini bukan sekadar seremoni, melainkan awal dari gerakan nyata yang berdampak luas.
“Mari kita bergerak bersama, bersinergi, dan hadir langsung di tengah masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, saya yakin GOW akan menjadi garda terdepan dalam menciptakan Kota Pontianak yang lebih sejahtera, adil, dan berdaya,” tuturnya.
Ketua GOW Kota Pontianak, Norhasanah Bahasan, menyatakan kesiapan organisasinya untuk menjadi mitra aktif pemerintah. Ia menegaskan, pengurus yang dilantik akan langsung bekerja dan menyusun program yang menyentuh kebutuhan perempuan dan keluarga.
“GOW hadir untuk memperkuat peran perempuan di berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan. Kami siap bersinergi dengan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, salah satu fokus utama GOW adalah meningkatkan literasi perempuan dalam isu-isu terkini, termasuk pengasuhan anak, perlindungan perempuan, serta pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung usaha mikro.
“Kami juga akan memperluas jejaring dengan organisasi perempuan lainnya, sehingga program GOW bisa menyentuh lebih banyak lapisan masyarakat, terutama ibu-ibu rumah tangga yang berada di kawasan padat penduduk,” pungkasnya. (prokopim)
Peringatan Hari Anak Nasional, Pontianak Perkuat Komitmen Wujudkan KLA
PONTIANAK – Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum penting untuk mengingatkan kembali seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen dalam mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak anak. 
“Kita ingin anak-anak kita tumbuh berkembang, terlindungi, terlayani, dan bisa meraih cita-cita mereka,” ujarnya usai menghadiri Peringatan Hari Anak Nasional yang mengusung tema ‘Anak Hebat, Indonesia Kuat untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045’ di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Selasa (5/8/2025).
Pemkot Pontianak, lanjut Edi, terus berupaya memenuhi kebutuhan anak, mulai dari penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMA, fasilitas bermain yang aman, hingga regulasi perlindungan anak. Beberapa kebijakan yang sudah diterbitkan di antaranya berupa peraturan daerah, peraturan wali kota, surat keputusan, hingga surat edaran. Salah satu upaya nyata yang telah dilakukan Pemkot Pontianak adalah menerbitkan Peraturan Wali Kota tentang pembatasan jam malam bagi anak-anak. Aturan ini bertujuan melindungi anak-anak dari potensi negatif di luar rumah pada malam hari, terutama di waktu sekolah.
“Masih banyak anak-anak di bawah umur yang berkeliaran di atas pukul 21.00, bahkan hingga tengah malam, tanpa pengawasan orang tua. Ini sangat memprihatinkan,” ungkap dia.
Berdasarkan data, jumlah anak usia satu sampai lima tahun di Kota Pontianak mencapai sekitar 60 ribu jiwa. Jumlah tersebut akan lebih besar lagi jika dihitung hingga usia anak 18 tahun. Karena itu, menurutnya, pemenuhan hak anak menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Pontianak. Namun, ia menekankan bahwa persoalan perlindungan anak bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi semua pihak harus terlibat.
“Masih terjadi kasus bullying, pelecehan seksual hingga prostitusi anak di bawah umur. Ini tantangan serius yang harus kita atasi bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa kolaborasi dengan masyarakat, komunitas, dan dunia usaha,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Edi Kamtono mengungkapkan, Kota Pontianak akan menerima penghargaan sebagai Kota Layak Anak dari pemerintah pusat. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan upaya nyata Kota Pontianak dalam menciptakan lingkungan yang ramah dan aman bagi anak-anak.
“Tingkat Kota Layak Anak itu ada empat, yakni Pratama, Madya, Nindya, dan Utama. Saat ini baru satu kota yang meraih predikat tertinggi, yaitu Surabaya. Kota Pontianak terus berproses menuju ke sana,” tuturnya.
Edi menegaskan bahwa pihaknya juga terus mengupayakan pemenuhan aspirasi anak, seperti penyediaan taman ramah anak, fasilitas publik yang bersih dan aman, serta kawasan tanpa rokok.
Ia berharap peringatan Hari Anak Nasional tahun ini bisa menjadi semangat bersama untuk terus membangun Kota Pontianak sebagai kota yang aman, nyaman, dan layak bagi anak-anak.
“Mari kita jaga dan bimbing anak-anak kita agar menjadi generasi hebat yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Kenalkan KKA, Pemkot Ajak Warga Cermat Pahami Situs Ilegal
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memperkenalkan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) kepada masyarakat sebagai langkah awal untuk meningkatkan literasi digital serta kewaspadaan terhadap bahaya situs ilegal. Sosialisasi ini menyasar warga Kecamatan Pontianak Barat dalam rangkaian kegiatan Sosialisasi Kebijakan Pemerintah Daerah (Sipede), Kamis (31/7/2025).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Zulkarnain, menjelaskan pemahaman dasar tentang KKA yang dapat membuka wawasan masyarakat mengenai cara kerja teknologi saat ini lantas sering dimanfaatkan untuk kejahatan digital seperti penipuan dan penyebaran hoaks.
“Tidak sedikit warga tanpa sadar telah membuka situs ilegal seperti pinjaman online (pinjol) atau judi online (judol), lalu data pribadinya tersebar dan menimbulkan gangguan bagi orang terdekat,” tutur Zulkarnain usai membuka kegiatan, mewakili Wali Kota Pontianak.
Menurutnya, kesadaran terhadap teknologi menjadi penting karena masyarakat kini semakin terhubung dengan dunia digital, tetapi belum semuanya memiliki bekal untuk memilah informasi atau tautan yang aman. Ia mengingatkan agar warga tidak sembarangan menekan tautan dari situs atau pesan mencurigakan.
“Melalui pengenalan KKA, warga jadi tahu bagaimana sistem kecerdasan buatan bekerja, dan bagaimana teknologi seperti deepfake bisa menyamar jadi sesuatu yang menipu,” tuturnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Diskominfo mengundang pakar teknologi informasi dan digital guna menjelaskan KKA. Sosialisasi juga melibatkan aparatur sektor pendidikan anak usia dini, agar pemahaman digital dapat ditanamkan sejak dini.
“Sekarang semua serba digital. Tanpa sadar, aktivitas kita diawasi algoritma media sosial. Jadi gunakan teknologi ini untuk hal positif, menambah wawasan, atau membantu pekerjaan,” ujarnya.
Program Sipede telah berjalan sejak awal 2024 dan rutin menyambangi seluruh kecamatan di Kota Pontianak. Melalui kegiatan ini, Pemkot berharap warga semakin memahami kebijakan daerah dan dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan.
“Masing-masing kecamatan punya tantangan berbeda. Dengan mendatangkan narasumber ahli langsung ke masyarakat, kita ingin mempererat hubungan pemerintah dengan warga agar roda pemerintahan berjalan lebih baik,” imbuh Zulkarnain.
Heni Suwarni, seorang peserta sosialisasi, merasa senang dengan isu yang diangkat dalam sosialisasi kali ini. Ia menerima wawasan baru setelah mengikuti sosialisasi.
Menurutnya, pengenalan KKA membuat ia lebih paham cara kerja teknologi yang selama ini hanya ia dengar dari media sosial, termasuk bagaimana informasi bisa dipalsukan lewat video atau suara.
“Saya jadi lebih berhati-hati sekarang. Tadi dijelaskan soal deepfake, ternyata sangat mudah dibuat dan bisa menipu kalau kita tidak tahu. Saya juga baru tahu kalau banyak situs yang kelihatannya biasa, tapi bisa mencuri data. Sosialisasi ini sangat bermanfaat,” pungkasnya. (kominfo)
Warga Pontianak Timur Antusias Bayar Pajak Daerah lewat Go Katan
PONTIANAK - Warga Kecamatan Pontianak Timur tampak antusias menghadiri sosialisasi pembayaran pajak daerah yang digelar oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pontianak di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Selasa (29/7/2025).
Kepala Bapenda Kota Pontianak, Ruli Sudira, menyampaikan kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan pelayanan langsung ke masyarakat. Selain layanan pembayaran PBB, Bapenda juga menghadirkan fasilitas pembayaran pajak kendaraan bermotor, pelayanan SIM keliling, hingga layanan balik nama kendaraan bermotor.
“Pada hari ini kami menyediakan layanan pembayaran PBB, pajak kendaraan bermotor bahkan pembuatan SIM keliling dan balik nama kendaraan,” tuturnya, usai membuka acara.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan rangkaian Layanan Pajak Daerah Go Kecamatan (Go Katan) kelima sebelum akhirnya di tutup di Kecamatan Pontianak Utara, beberapa waktu mendatang.
Ia berharap, antusiasme warga yang hadir berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak. Terlebih di Kecamatan Pontianak Timur, dari data pihaknya per tanggal 12 Juli, capaian PBB-P2 masih berada di angka 11,4 persen.
“Namun saya yakin dan percaya angka ini akan terus bergerak naik, dan bahkan Pontianak Timur dapat berkontribusi dalam hal membayar pajak daerah sampai melampaui capaian pajak di tahun lalu,” ucapnya.
Ruli menambahkan, program ini melibatkan Tim Pembina Samsat Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap kewajiban pajak daerah.
“Pendapatan ini sangat menentukan keberlangsungan pembangunan, seperti perbaikan jalan lingkungan hingga penyediaan layanan publik lainnya yang seluruhnya dibiayai dari PAD,” jelasnya.
Camat Pontianak Timur, Muhammad Akif, menyambut baik kegiatan ini. Ia menilai layanan jemput bola sangat membantu masyarakat, terutama mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau akses.
“Kemarin petugas hadir di Kelurahan Saigon, dan hari ini kembali hadir di kantor kecamatan. Kami mengajak warga memanfaatkan kesempatan ini untuk membayar pajak dengan mudah dan cepat,” tuturnya.
Akif menambahkan, berdasarkan data tahun 2024, capaian PBB-P2 di Pontianak Timur berada di angka 30,49 persen. Ia berharap kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan ketua RT/RW dapat mendorong peningkatan capaian tahun ini.
“Peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang merata. Kami terus mengingatkan pentingnya membayar pajak demi kemajuan bersama,” tutupnya. (kominfo)
 
			