,
menampilkan: hasil
Wawako Harap Sinergitas Pemerintah Pusat Kendalikan Stunting Daerah
FGD Pra Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Kota Pontianak
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan berharap adanya sinergitas dari Pemerintah Pusat khusus membenahi masalah stunting di Kota Pontianak. Kendati angka penurunan stunting di Kota Pontianak sudah melewati target nasional, dirinya menyebut tidak ingin ada warga yang mengidap kondisi stunting.
“Pada dasarnya kami Pemerintah Kota Pontianak mendorong dan ingin mempercepat penurunan angka stunting, bahkan harapannya sampai di angka nol. Namun karena faktor kekurangan anggaran akibat refocusing usai pandemi, kinerja jadi terhambat, padahal persoalan stunting itu genting,” terangnya usai memberikan paparan pada FGD Pra Pendampingan Terpadu Percepatan Penurunan Stunting oleh Kementerian Sekretariat Negara, di Meeting Room Pontive Center, Selasa (11/10/2022).
Dikatakan Bahasan, di tahun-tahun sebelumnya, terdapat kucuran Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat sebesar Rp 350 juta dibagikan kepada masing-masing kelurahan. Lewat dana tersebut, lanjutnya, persoalan seperti pemberdayaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) efektif terselesaikan.
Keterbatasan anggaran tidak menjadikan pihaknya terhenti untuk menemukan solusi. Segenap inovasi sudah disiapkan dalam upaya mengurangi angka pengidap stunting ini. Bahasan menambahkan, menjadi atensi Presiden untuk pengendalian inflasi daerah, sehingga perlu perubahan rancangan anggaran, difokuskan bagi pemulihan ekonomi.
“Tetapi kami mengucapkan terima kasih melalui FGD ini, mudah-mudahan dengan keterbatasan yang ada kami bisa terus bersinergi dengan pemangku kepentingan pentahelix untuk sosialisasi. Karena muaranya ada pada sosialisasi, jika pemahaman masyarakat sudah terbentuk maka percepatan penurunan stunting bisa dengan mudah teratasi,” ucapnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Multi Juto Bhatarendro menjelaskan, prevalensi stunting di Kota Pontianak di tahun 2021 berdasarkan survei status gizi di Indonesia, berada di angka 24,4 persen. Pada akhir tahun 2022 nanti pihaknya akan memperbaharui data tersebut dengan melakukan survei kembali.
“Sudah menunjukan tren penurunan dengan upaya yang sudah dilakukan. Kita paham bahwa komitmen Kepala Daerah dalam penurunan stunting, sehingga kami mengerahkan seluruh sumber daya yang berkaitan dengan penurunan stunting,” imbuh dia.
Bentuk gencarnya mobilisasi tersebut terlihat dari diterbitkannya regulasi seperti Peraturan Daerah (Perda) dan turunannya, salah satunya adalah Perda Nomor 10 Tahun 2010 tentang Kawasan Tanpa Rokok, Perda Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pelayanan Air Minum PDAM Tirta Khatulistiwa, Perda tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Raperda tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Balita dan Anak serta lainnya. Sederet regulasi tersebut kata Multi, tercipta mengikuti BKKBN.
“Penunjang lainnya juga dibentuk, mulai pembentukan kader, program keluarga harapan. Dengan kemarin sudah menandatangani tentang percepatan penurunan dan pencegahan stunting, dari Kepala Daerah, Kepala Perangkat Daerah serta UPT Puskesmas,” katanya.
Selanjutnya, di antara usaha untuk mengurangi stunting adalah dengan memberikan tablet tambah darah, pelayanan kesehatan terpadu untuk calon pengantin, pendampingan calon pengantin, pencegahan stunting oleh Puskesmas, memberikan beras fortivit untuk ibu hamil, edukasi sertifikasi untuk ibu yang lulus menyusui ASI sampai enam bulan.
“Serta masih banyak lagi, semoga target kita tercapai,” tutupnya. (kominfo)
Baznas Pontianak Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Enam Kecamatan
Momentum Hari Jadi Kota Pontianak ke-251
PONTIANAK - Puluhan warga yang didominasi lansia antusias memeriksakan kesehatannya di halaman Masjid Nurul Iman Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat, Rabu (28/9/2022). Layanan kesehatan gratis yang digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Adapun pemeriksaan kesehatan yang diberikan di antaranya cek gula darah, asam urat, kolesterol, dan pemeriksaan tekanan darah.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendukung inisiasi Baznas Kota Pontianak yang telah menggelar kegiatan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga di sekitar Masjid Nurul Iman dalam rangka menyambut Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-251. Kegiatan ini merupakan upaya dalam membantu meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
"Kesehatan ini penting untuk kita lakukan pemeriksaan dengan jangka waktu tertentu atau secara rutin," tuturnya.
Edi mengajak masyarakat sekitar untuk memanfaatkan layanan kesehatan yang ada, baik di posyandu maupun di puskesmas. Apalagi warga lansia yang memang harus rutin memeriksakan kesehatannya. Sebagaimana diketahui, penyakit yang paling banyak diderita masyarakat di Kota Pontianak adalah penyakit-penyakit degeneratif seperti kencing manis, darah tinggi, jantung dan asam urat dan penyakit lainnya.
"Ini biasa disebabkan pola hidup dan pola makan yang tidak sehat. Jadi bapak ibu meskipun sudah memasuki lansia, tetapi kita harapkan lebih produktif dan kesehatannya lebih berkualitas," ungkap Edi.
Kepada warga yang hadir, ia mengingatkan agar senantiasa menjaga kesehatan dan pola hidup sehat. Cara paling mudah adalah dengan berolahraga, salah satunya jalan kaki. Setidaknya, dalam satu hari, minimal 600 hingga 1.000 kali kaki melangkah. Selain itu, warga diminta menjaga pola makan, kurangi makan makanan yang berminyak dan berlemak.
"Inilah penyebab dari penyempitan pembuluh darah, asam urat, darah tinggi, jantung dan lain sebagainya," sebutnya.
Dari data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), rerata usia harapan hidup warga Kota Pontianak adalah 73,2 tahun. Melalui kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis seperti yang digelar hari ini, Edi berharap derajat kesehatan masyarakat juga semakin meningkat.
"Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mendapatkan akses layanan kesehatan," tuturnya.
Ketua I Bidang Pengumpulan Baznas Kota Pontianak, Lazuardi menjelaskan, pelayanan kesehatan yang disediakan berupa cek gula darah, asam urat, kolesterol, dan pemeriksaan tekanan darah. Layanan ini bertepatan momen Harjad Kota Pontianak ke-251.
"Tapi kita berencana menggelar secara rutin, setiap bulan atau sebulan dua kali," jelasnya.
Kegiatan ini merupakan pembuka untuk pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Sebab kegiatan serupa akan digelar di enam kecamatan yang bertempat di masjid-masjid termasuk pondok pesantren. Antusias masyarakat cukup tinggi karena warga memang menantikan pelayanan pemeriksaan kesehatan ini.
"Targetnya segala usia, artinya tidak ada batasan usia. Tetapi didominasi usia lanjut atau lansia yang datang memeriksakan kesehatannya," terang Lazuardi.
Selain diperiksa kesehatannya, warga juga diberikan obat-obatan secara gratis bagi mereka yang mengalami gangguan kesehatan seperti tensi darah tinggi, asam urat, dan lainnya. Tidak hanya pada momen ini, lanjut dia, Baznas Kota Pontianak juga menggelar kegiatan sosial lainnya.
"Kegiatan lain seperti memberikan bantuan kepada fakir miskin, bantuan anak-anak sekolah, kemudian membantu warga yang menderita penyakit tumor otak dan jantung bocor untuk dioperasi di Jakarta," tutupnya. (prokopim)
Tinjau RS di Pontianak Utara, Edi Sebut Pembangunannya Sudah 87 persen
RS Tipe D di Pontianak Utara Ditargetkan Akhir Tahun Beroperasi
PONTIANAK - Proses pengerjaan pembangunan Rumah Sakit Tipe D di Pontianak Utara masih berjalan. Rumah sakit yang mulai dikerjakan sejak akhir tahun 2021 ini dibangun dengan menelan anggaran sebesar Rp49 miliar secara multiyears. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, saat ini bangunan rumah sakit yang berlokasi di Jalan Khatulistiwa Pontianak Utara pekerjaannya diperkirakan sudah mencapai 87 persen. Ia berharap akhir tahun ini sudah bisa mulai beroperasi.
"Saya inginnya bulan November tahun ini sudah rampung karena mau kita resmikan atau paling lama Desember sudah mulai beroperasi melayani pasien," ungkapnya saat meninjau pembangunan rumah sakit tersebut, Selasa (27/9/2022).
Gedung yang terdiri dari tiga lantai ini memiliki kapasitas 75 tempat tidur. Ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Intensive Care Unit (ICU) serta ruang perawatan beserta peralatan medis juga melengkapi bangunan gedung rumah sakit tipe D ini.
"Selain itu ada poliklinik dan lift, termasuk kelengkapan untuk keselamatan bangunan seperti hydrant, alarm, smoke detector, apar pemadam kebakaran dan jalur evakuasi apabila terjadi bencana," sebutnya.
Pelayanan yang tersedia di rumah sakit tipe D ini di antaranya ruang bersalin sebagai pelayanan utama, penyakit yang diakibatkan dari kecelakaan, penyakit dalam dan operasi ringan bisa dilakukan di rumah sakit ini. Keberadaan rumah sakit di wilayah Pontianak Utara ini diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat di kawasan sekitar dalam mengakses pelayanan kesehatan. Masyarakat yang berada di Pontianak Utara dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh untuk mendapat rujukan terutama penanganan sakit atau kondisi umum lainnya, seperti kasus kecelakaan yang memerlukan penanganan darurat, kesehatan ibu dan anak serta kebidanan.
"Untuk penanganan pasien yang membutuhkan perawatan khusus, akan dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar," ujar Edi.
Ia menyebut, sumber daya manusia yang akan mengisi rumah sakit ini juga telah disiapkan, termasuk dokter dan tenaga kesehatan maupun perawat. Pihaknya akan mengatur penempatan beberapa dokter spesialis di rumah sakit Pontianak Utara.
"Tujuan didirikannya rumah sakit tipe D di Pontianak Utara ini untuk memberikan layanan kesehatan yang cepat dan mudah dijangkau bagi warga Pontianak Utara dan sekitarnya," imbuhnya.
Dikatakan Edi, pembangunan rumah sakit tipe D di Pontianak Utara sejalan dengan program visi misinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di wilayah itu. Keberadaan puskesmas juga menjadi fasilitas kesehatan penunjang yang ada hampir di setiap kelurahan. Seperti pada hari yang sama, Edi juga meninjau Puskesmas Khatulistiwa yang ada di Kelurahan Batu Layang Pontianak Utara. Di puskesmas tersebut, menurutnya memang ada beberapa bagian bangunan atau ruang yang bocor dan rusak termakan usia. Untuk itu, pihaknya juga berencana merenovasi bangunan puskesmas agar lebih layak. Namun apabila kapasitasnya dinilai sudah tidak memadai atau usia bangunannya sangat mengkuatirkan, maka puskesmas itu akan dibangun baru di atas lahan yang sama.
"Puskesmas juga bagian dari upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," pungkasnya. (prokopim)
Hari Kesehatan Gigi dan Mulut, Edi Kamtono: Edukasi Anak Sejak Dini Pentingnya Menyikat Gigi
1.000 Siswa SD Ikut Sikat Gigi Massal di Pontianak
PONTIANAK - Memperingati Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional 2022, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Pontianak menggelar sikat gigi massal serentak yang melibatkan 1.000 siswa SD se-Kota Pontianak. Sikat gigi serentak secara seremonial digelar di lapangan Universitas Panca Bhakti Pontianak, Senin (12/9/2022).
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mendukung dan mengapresiasi PDGI Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar yang telah menginisiasi gerakan sikat gigi massal yang melibatkan siswa-siswa SD. Hal ini dinilainya langkah yang tepat sebagai bentuk edukasi kepada anak-anak sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Sebagaimana tema Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional tahun 2022, 'Pulih Bersama Dengan Senyum Sehat Indonesia', diharapkan gerakan ini membawa kemajuan bagi generasi penerus bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan inspirasi dan edukasi serta literasi kepada siswa betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut," ujarnya.
Edi menambahkan, sedari balita, kesehatan gigi sudah harus dirawat sejak dini. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut memang harus terus disampaikan di lingkungan keluarga. Sebab dengan gigi dan mulut yang sehat, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh lebih higienis dan bergizi. Dengan menggosok gigi secara rutin setiap harinya, anak-anak semakin lebih sehat.
"Terutama kebiasaan pola hidup sehat dengan menggosok gigi minimal dua kali sehari, saat pagi hari dan malam hari sebelum tidur," tuturnya.
Menurut data, penyakit gigi dan mulut di Kota Pontianak tercatat cukup tinggi yakni lebih dari 50 persen warga Pontianak mengalami gangguan gigi dan mulut. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan preventif bagi generasi muda dan warga Pontianak dengan memeriksakan giginya secara rutin pada fasilitas kesehatan yang ada. Selain itu, sosialisasi juga perlu dilakukan berkolaborasi antara Pemkot Pontianak dengan PDGI.
"Selamat Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional, selamat kepada seluruh dokter gigi dan tenaga kesehatan gigi dan mulut. Tetaplah semangat berkarya dan mengabdi untuk kesehatan gigi dan mulut," ucap Edi.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, drg Hary Agung Tjahyadi menerangkan, bertepatan Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional, hari ini ada 500 ribu anak-anak seluruh Indonesia, termasuk di Pontianak sebanyak 1.000 anak, melaksanakan sikat gigi serentak se-Indonesia untuk memecahkan rekor MURI. Gerakan sikat gigi massal ini tidak hanya berlangsung hari ini, tetapi hingga 21 hari kedepan.
"Tujuannya, membiasakan anak-anak sikat gigi sehingga terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat terutama gigi dan mulut," ungkapnya.
Ia berharap kegiatan ini memberikan manfaat yang lebih besar bagi kesehatan gigi dan mulut anak-anak sehingga tercipta generasi penerus bangsa yang berkualitas. Dengan gerakan ini, anak-anak diharapkan memperoleh edukasi pentingnya menjaga kesehatan gigi.
"Pesan saya, terutama kepada adik-adik, rajin-rajinlah menyikat gigi sehingga kesehatan gigi dan mulut adik-adik lebih terjaga," pesan Hary.
Fahri, satu di antara siswa SD yang mengikuti aksi sikat gigi massal di halaman Universitas Panca Bhakti, menuturkan bahwa dirinya secara rutin menyikat gigi setiap hari tanpa disuruh orang tua. Ia menyikat gigi dua kali sehari, yakni setiap pagi dan malam sebelum tidur.
"Saya menyikat gigi setiap hari supaya gigi tetap bersih dan tidak sakit gigi," imbuhnya. (prokopim)