,
menampilkan: hasil
Edi Harap Komunitas Berkontribusi dalam Pembangunan
Rumah Komunitas Pontianak Gelar Jambore Relawan
PONTIANAK - Keberadaan komunitas-komunitas di Kota Pontianak diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan di Kota Pontianak. Sejumlah komunitas yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari lingkungan, kesehatan, seni, ekonomi kreatif serta relawan sosial tergabung dalam Rumah Komunitas Pontianak (Rumpon) menggelar Jambore Relawan selama dua hari, 2-3 Desember 2023.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, banyak persoalan yang harus diselesaikan dengan berkolaborasi bersama komunitas-komunitas dan relawan. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa bersinergi dengan komunitas yang ada di Kota Pontianak dalam menuntaskan persoalan-persoalan di lapangan. Misalnya dengan melibatkan Rumpon yang merupakan gabungan dari berbagai komunitas, diundang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Kemudian melibatkan Rumpon untuk bersama-sama membersihkan lingkungan pada berbagai momentum.
“Ini yang saya maksudkan kemanfaatan dari komunitas, tidak hanya sekadar formalitas, tetapi di lapangan keberadaan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya saat membuka Jambore Relawan Rumpon di Rusunawa Untan, Sabtu (2/12/2023).
Edi berpesan kehadiran komunitas di Kota Pontianak terus dibina dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan, terutama kegiatan-kegiatan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam pembangunan. Inisiatif-inisiatif yang dibangun komunitas akan menjadi penggebrak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Energi dan semangat penggiat komunitas harus menginspirasi semangat anak-anak muda untuk bersama-sama membangun kota ini,” ungkapnya.
Ketua Rumpon Ario Sabrang menerangkan, Jambore Relawan digelar selama dua hari. Komunitas yang sudah teregistrasi pada Jambore Relawan sebanyak 30 komunitas.
“Hari ini dimulainya Jambore Relawan dengan agenda diskusi, rapat divisi untuk pembentukan divisi-divisi di Rumpon,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Ario, peserta akan menonton bersama komunitas sinema. Film tersebut dibuat oleh sineas-sineas muda kreatif yang menyajikan informasi-informasi seputar pembangunan Kota Pontianak.
“Kita berkaca dengan daerah-daerah lain yang mengangkat profil daerahnya lewat film dokumenter,” terangnya.
Keesokan harinya, agenda Jambore Relawan diawali dengan field trip ke areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang pada pagi hari. Tujuannya, untuk mengenalkan kawan-kawan komunitas bahwa sampah di Kota Pontianak terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.
“Untuk itu, kami mengajak kawan-kawan di komunitas untuk berperan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari rumah. Kita mengajak kawan-kawan Pasukan Muda Bertani bagaimana mengelola sampah organik menjadi bermanfaat,” kata Ario.
Setelah dari TPA, dilanjutkan menuju ke Tugu Khatulistiwa. Di sini peserta mendapat informasi mengenai keberadaan tugu ini. Dari tugu, rombongan akan bergeser menuju Mal Pelayanan Publik di Kapuas Indah yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya. Anggota berbagai komunitas mendapatkan informasi bahwa Pontianak akan memiliki Mal Pelayanan Publik.
“Aksi sosial juga dilakukan bersama Puskesmas Batu Layang untuk membagikan abate kepada warga,” pungkasnya. (prokopim)
Lomba Mancing Lamparet, Edi Ajak Warga Jaga Kebersihan Parit
Warga Gang Margodadirejo Gelar Lomba Mancing di Parit
PONTIANAK - Fahry senang bukan kepalang, sesaat setelah Wali Kota menyapa, kailnya disambar lele seberat 2,4 kilogram. Salah satu yang diincar dalam Lomba Mancing Lamparet yang digelar warga Gang Margodadirejo, Kelurahan Sungai Jawi, Pontianak Kota, Minggu (29/10/2023).
Sebanyak 320 warga telah berkumpul di parit sepanjang gang sejak pukul tujuh pagi. Anak-anak mengambil langkah paling depan. Mungkin sejak semalam, mereka telah memimpikan kailnya dilahap ikan lele terberat dalam perayaan Hari Jadi ke 252 Pontianak.
Beragam jenis umpan pun berjejer. Ada kroto, cacing tanah, cacing nipah, sampai kuning telur mentah. Berbekal camilan dari rumah dan aneka jajanan sekitar lokasi lomba, ketabahan menanti pancing dijamah dimulai setelah Wali Kota Edi Kamtono melepas simbolis seekor lele. Suasana yang tadinya riuh, mendadak hening. Semua fokus ke kail.
Lomba Mancing Lamparet ini merupakan upaya warga Margodadirejo memeriahkan Hari Jadi ke 252 Pontianak. Tahun ini, 80 kilogram lele beragam ukuran diperebutkan. Selain merayakan hari jadi, agenda ini juga pengingat pentingnya menjaga parit, walau tidak dengan ikan domestik.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi inisiatif warga memeriahkan hari jadi. Sebagaimana tagline Hari Jadi ke 252 Pontianak, Pontianak Bersinar berarti memberikan dampak untuk orang banyak. Kekompakan warga pun menggambarkan Pontianak yang harmonis dan tangguh.
“Mudah-mudahan kegiatan ini jadi brand Gang Margodadirejo, dan setiap tahunnya ada kegiatan yang lebih kreatif,” ujar Edi Kamtono.
Lomba tersebut memang agenda tahunan warga. Tidak hanya ketika hari jadi kota, namun juga kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap digelar, sedikitnya 300 orang ambil bagian.
Edi Kamtono menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak mendukung penuh kegiatan olahraga masyarakat. Dia berharap gerakan-gerakan serupa muncul dari bawah, dan dapat dioptimalkan jajarannya. Sehingga, dapat menarik lebih besar massa dan berdampak luas ke masyarakat.
“Dimulai dari masyarakat, nanti akan kita kaji dan evaluasi, dan harus kita kolaborasikan. Nanti dari Pemerintah Kota, Kecamatan atau Kelurahan (bergabung), sehingga kegiatan itu bisa optimal,” katanya. (*)
Pemkot Pontianak Komitmen Entaskan Wilayah Kumuh dan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen mengentas wilayah kumuh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu bisa dilihat dari keberhasilan pengurangan kawasan kumuh kota, dari 150,16 hektar di tahun 2020, menjadi 71,57 hektar kumuh ringan di tahun 2022. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, capaian ini tidak lepas dari kolaborasi bersama stakeholder, dan upaya membangun pontianak yang adaptif terhadap dampak perubahan iklim.
“Sebab, sebagaimana diketahui, wilayah kumuh kota tersebar di 18 kelurahan yang berada di tepian kapuas,” ujarnya usai Lokakarya Pemangku Kepentingan, kerja sama Bappeda Kota Pontianak bersama Gemawan, Hivos, Kota Kita dan peneliti program Riset Resilient Indonesia Slums Envisioned (RISE), di Aula Muis Amin Bappeda Kota Pontianak, Kamis (31/8/2023).
Edi menerangkan, upaya-upaya besar dapat dimulai dengan proyek Kota Baru Pontianak, melalui revitalisasi dan menjadikan Sungai Kapuas sebagai halaman dan wajah kota. Menurutnya, pembangunan waterfront tidak hanya sebagai ruang publik, namun juga batas pemukiman agar tidak menjorok ke dalam sungai. Dampaknya bisa dilihat bagaimana kawasan itu menjadi pusat rekreasi dan ekonomi baru di Pontianak.
“Dan lewat program hibah air minum, sejak 2015 hingga 2022, memberikan akses air bersih kepada 19.979 sambungan rumah. Di tahun 2023 ini, akan ada hibah untuk 2.535 sambungan rumah,” paparnya.
Dalam rencana aksi iklim Kota Pontianak, Pemkot Pontianak fokus pada tiga hal, yakni banjir rob, sampah dan energi. Beberapa aksi sudah dilaksanakan, jelas Edi, mulai dari penataan drainase, ruang terbuka hijau, monitoring kualitas air dan limbah, penyediaan IPAL komunal, kampung iklim hingga merencanakan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) yang akan melayani 35 persen populasi penduduk Kota Pontianak.
“Kota Pontianak yang berada di garis Khatulistiwa, disatukan Sungai Kapuas dan memiliki hamparan gambut, merasakan langsung dampak dari perubahan iklim,” sebut Wako.
Sebagaimana visi Kota Pontianak, dan upaya mewujudkan misi kelima, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kota yang bersih, hijau, aman, tertib dan berkelanjutan, apa yang menjadi hasil lokakarya merupakan komitmen dalam menciptakan Kota Pontianak yang nyaman dan adaptif terhadap perubahan iklim.
“Saya berharap lokakarya hari ini dapat menjadi sarana komunikasi dan bertukar informasi, serta perencanaan menghadapi tantangan iklim ke depan, yang tidak hanya bermanfaat bagi warga kota, namun juga kita sebagai komunitas global,” tutup Edi. (kominfo/prokopim)
Wako Edi Kamtono Berbaur Bersihkan Parit di Sungai Bangkong
200 Peserta Gotong Royong Bersihkan Parit dan Drainase
PONTIANAK - Sebanyak 200 peserta aksi Bersih Lingkungan turun membersihkan parit dan drainase di wilayah Kecamatan Pontianak Kota. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono juga ikut berbaur membersihkan parit yang ada di Jalan Alianyang Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota. Dengan menggunakan serokan, ia menjaring sampah-sampah yang ada di sepanjang parit. Gotong royong bertajuk 'Kerja Sama Bakti Untuk Negeri' ini diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Pontianak bekerja sama dengan jajaran Kecamatan Pontianak Kota dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia (RI).
Edi mengapresiasi gagasan menggelar gotong royong ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat terhadap kebersihan Kota Pontianak. Momentum ini memberikan kesempatan untuk semua lapisan masyarakat melakukan sesuatu demi mewujudkan lingkungan yang bersih.
"Masalah kebersihan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi seluruh masyarakat punya tanggung jawab menjaga kebersihan kota. Tanpa partisipasi masyarakat, apapun yang dikerjakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tidak akan maksimal jika masih ditemukan warga membuang sampah sembarangan," ujarnya usai mengikuti gotong royong, Jumat (4/8/2023).
Aksi bersama membersihkan lingkungan ini dinilainya sebagai bentuk partisipasi dan kontribusi masyarakat terhadap lingkungan dan Kota Pontianak. Pemkot Pontianak juga terus menjaga supaya drainase dan parit-parit yang ada terkoneksi dan berfungsi dengan baik. Tak hanya itu, pihaknya terus berupaya mewujudkan kota yang hijau dan sejuk serta asri dengan pepohonan yang rindang.
"Mari kita bersama-sama menjadikan lingkungan yang bersih, sehat dan asri. Saya juga minta dari Dinas Pekerjaan Umum ikut serta dalam aksi ini," kata Edi.
Ketua DPD LDII Kota Pontianak Nurbambang menyatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-78. Adapun pesan moral yang ingin disampaikan lewat kegiatan ini bahwa kebersihan menjadi urusan bersama.
"Lingkungan yang bersih akan berdampak pada kesehatan, kenyamanan dan kebahagiaan bagi warga yang menempatinya," sebutnya.
Untuk itu, lanjut Nurbambang, aksi ini menyebar di beberapa lokasi yang ada di wilayah Kecamatan Pontianak Kota. Peserta terbagi menjadi empat grup. Grup pertama berlokasi di Parit Sungai Bangkong. Grup kedua di drainase berseberangan dari Parit Sungai Bangkong, Grup ketiga di Jalan Putri Candramidi membersihkan drainase sisi kiri jalan. Sedangkan grup keempat mengambil sampah dari parit di sepanjang Jalan Putri Candramidi. Adapun target dari kegiatan gotong royong ini adalah adanya sebuah perubahan yang signifikan, dari yang sebelum dibersihkan dengan setelah kegiatan gotong royong selesai dilaksanakan.
"Saya berharap aksi ini menjadi ladang pahala bagi kita semua dan memberikan kontribusi bagi lingkungan sekitar kita agar menjadi lebih bersih," pungkasnya. (prokopim)