,
menampilkan: hasil
Pj Wali Kota Ajak ASN Teladani Mulyadi
PONTIANAK – Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengajak ASN di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk meneladani jejak Mulyadi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak 2018-2024, yang baru saja mengakhiri masa tugasnya. Menurut Ani Sofian, perjalanan Mulyadi selama mengabdi sarat akan nilai-nilai kebaikan.
“Sebagai ASN kita punya masa akhir bertugas, tetapi sebagai masyarakat kita tidak boleh berhenti untuk berkontribusi bagi pembangunan kota. Apalagi Pak Mulyadi sudah berpengalaman, tentu pengalaman dan pengetahuan tidak boleh berhenti, kita sangat membutuhkan pengalaman dan pengetahuan beliau,” tuturnya, setelah acara pengantar purna tugas Mulyadi selaku Sekda Kota Pontianak, di Hotel Ibis, Rabu (1/5/2024) malam.
Ani Sofian mengakui, banyak keputusan yang dihasilkannya terlebih dahulu melalui konsultasi dengan Mulyadi, khususnya saat Ani Sofian menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Jika ingin menentukan pilihan pejabat di bidang pendidikan, Ani Sofian senantiasa berdiskusi dengan Mulyadi.
“Saya selaku Pj Wali Kota bekerjasama dengan beliau kurang lebih selama empat bulan. Tetapi sebelum itu sudah lama kenal, terutama saat menentukan kepala sekolah dan pejabat di dunia pendidikan, saya berkonsultasi dengan Pak Mulyadi,” jelasnya, yang juga selaku Kepala BKD Provinsi Kalbar.
Menjadi ASN juga berarti menjadi pelayan masyarakat, dari segala sektor, mulai dari urusan bangun tidur sampai kembali tidur lagi. Ani Sofian meminta ASN terutama yang masih muda, agar dapat fokus dengan fungsi pelayanan ASN.
“Kita harus bisa mengembangkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, prinsip kita semua itu sama, cuma cara kita menyesuaikan ilmu dan kemampuan masing-masing,” sambungnya.
Untuk mengisi posisi sementara Sekda Kota Pontianak, Pemkot Pontianak akan mengusulkan Pj Sekda kepada Gubernur Kalbar. Saat ditanya siapa yang akan ditunjuk selaku Pj Sekda, Ani bilang, akan dirapatkan bersama jajarannya.
“Saya perlu berdiskusi dengan teman-teman yang sudah berpengalaman di lingkup Pemkot Pontianak,” kata Ani Sofian.
Terkait nama-nama calon Sekda, sudah ada tiga nama yang mencuat. Ketiganya adalah Amirullah yang kini menjabat Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Pontianak kemudian Yaya Maulidia selaku Inspektur Kota Pontianak serta Y Trisna Ibrahim yang tengah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak.
“Kita akan minta rekomendasi Komisi ASN, kemudian SK Wali Kota dan persetujuan Kemendagri melaksanakan pelantikan,” paparnya.
Sosok Mulyadi dikenal tegas dan apa adanya. Baik di kalangan ASN maupun legislatif. Salah satunya Satarudin, Ketua DPRD Kota Pontianak. Menurutnya, Mulyadi cepat dalam membaca kritikan dewan. Tugas berat akan berpindah kepada Sekda selanjutnya yang harus bisa melanjutkan kerjasama, terutama membangun anggaran, dengan anggota legislatif.
“Sekda itu megang uang, megang anggaran, tugasnya berat, tetapi Pak Mul orangnya tenang, beliau bisa cepat membaca,” ucap Satar, sapaan karibnya.
Mewakili anggota dewan lainnya, Satar turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mulyadi atas dedikasi dan tenaga yang diberikan.
“Pak Mul adalah orang yang paham dengan eksekutif, kita contoh bersama beliau selama jadi ASN, mudah-mudahan yang muda-muda bisa mencontoh beliau,” imbuhnya.
Sementara itu, Mulyadi menitip pesan kepada seluruh pejabat eselon di lingkungan Pemkot Pontianak untuk tidak mengabaikan sekecil apapun upaya staf dan bawahan. Tanpa mereka, keberhasilan tidak akan tercapai.
“Peran kecil mereka juga menentukan bagi keberhasilan Pemkot Pontianak, contohnya penyapu jalan, atau tenaga kebersihan, lingkungan kantor tidak nyaman, kinerja pun terhambat,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengimbau ASN agar fokus dengan pelayanan kepada masyarakat, tidak gengsi bergaul dengan bawahan tanpa memandang status sosial. Terkait dengan berakhirnya tugas Mulyadi sebagai ASN, ia ingin menyumbangkan pemikirannya bagi pembangunan Kota Pontianak.
“Jadi saya akan banyak ngomel, kebetulan saya lahir sama dengan Hari Kartini, jadi maaf kalau saya suka ngomel nanti,” kelakarnya.
Ia bersyukur, selama menjabat dikelilingi dengan ASN Pemkot Pontianak yang cerdas-cerdas. Tanpa mereka, sebut Muyadi, sulit mencapai target kinerja.
“Saya ucapkan terima kasih serta permohonan maaf terhadap kesalahan yang saya lakukan, kecil kebaikan saya kepada mereka dan besar kesalahan saya,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Masuki Masa Purna Bhakti, ASN Pemkot Iringi Pelepasan Sekda Mulyadi
PONTIANAK – Suasana haru meliputi prosesi pelepasan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi dengan diiringi salam-salaman bersama ASN Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, di Halaman Kantor Wali Kota. Mulyadi telah memasuki masa purna tugas, tepat pada tanggal 30 April 2024. Sosok pria kelahiran Kota Pontianak ini telah mengabdi selama 35 tahun. Ia memulai karirnya sebagai pengajar, kemudian pernah menduduki posisi eselon dua seperti Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak sebelum akhirnya menduduki posisi Sekda pada tahun 2018 silam. Menurutnya, capaian tertinggi seorang ASN bukanlah Sekda, melainkan dapat merasakan masa pensiun.
“Capaian tertinggi seorang ASN bukanlah posisi Sekda, melainkan dapat pensiun sampai akhir. Itu menurut pandangan kacamata saya, kebetulan saya berkacamata,” kelakarnyai, usai bersalam-salaman, Selasa (30/4/2024).
Banyak asam garam telah dilalui Mulyadi sepanjang pengabdiannya. Tetapi setiap persoalan tersebut dapat diselesaikan dengan kerjasama, kolaborasi serta berpegang pada prinsip bernegara. Apalagi di dunia pemerintahan, di mana setiap urusan masyarakat bergantung terhadap kebijakan, tentu menuntut pimpinan agar responsif serta tepat menentukan program, tidak terkecuali bagi Mulyadi. Dirinya berpesan kepada seluruh ASN agar memaksimalkan potensi diri masing-masing dan jangan ragu terhadap penilaian orang lain terhadap diri sendiri.
“Buktikan jika kita itu bisa lebih baik, dengan berkompetisi dan mengasah kreativitas. Saya yakin kalau pegawai Pemkot Pontianak itu pintar-pintar, harus dilihat prestasi yang dicapai pegawai Pemkot cukup baik. Lihat berapa banyak pegawai Pemkot Pontianak yang kini sudah menjadi pimpinan di pegawai Pemprov Kalbar,” sebutnya.
Pengalamannya menjadi pendidik membuat Mulyadi lebih mudah memahami karakter orang lain. Bekal itu pun digunakannya dalam manajemen organisasi di bawahnya, baik itu perangkat daerah, kepala dinas sampai pegawai baru. Alhasil, ia dikenal sebagai pribadi yang tegas serta apa adanya. Bisa marah, tetapi juga bisa bersenda gurau.
“Orang bilang saya senang marah, itu demi kebaikan bersama. Setelahnya saya tidak pernah menyimpan dendam. Seorang pemimpin jangan marah terus, kalau keseringan mudah stroke,” sambungnya.
Keberhasilan Kota Pontianak adalah keberhasilan masyarakat dan ASN. Menurut Mulyadi, jika masyarakat tidak menghendaki kinerja ASN pun, keberhasilan sulit tercapai. Ia mengajak ASN, khususnya para pejabat di lingkungan Pemkot Pontianak, untuk mengubah pola pikir agar fokus kepada tugas pelayanan kemasyarakatan, karena setiap kinerja yang dinilai tersebut pada akhirnya untuk kebaikan masyarakat.
“Para pejabat saya lihat masih ada yang tidak mau bergaul dengan bawahan, memberi batas antara dirinya dengan bawahan. Jangan mengabaikan sekecil apapun kontribusi para staf, karena mereka sangat berperan dalam menjadi ujung tombak. Kemudian menjadi pegawai ditugaskan di manapun harus enjoy,” jelas Mulyadi.
Seluruh dedikasi, tenaga serta pengabdian Mulyadi mendapat apresiasi dari Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Ia menerangkan, tidak setiap ASN mampu pensiun di usia 60 tahun, terlebih pada posisi Sekda.
“Sebagai ASN masa pengabdian kita sampai 58 tahun, pejabat eselon dua sampai 60 tahun. Bisa di atas 60 tahun menjadi pejabat fungsional ahli utama,” lanjutnya, yang ikut menghantar pelepasan Mulyadi.
Pengalaman Mulyadi harus menjadi inspirasi untuk ASN lainnya, khususnya pegawai yang masih baru. Dirinya berharap, kontribusi ASN tidak hanya terbatas di Kota Pontianak saja, tapi berdampak bagi kemajuan masyarakat Kalbar pada umumnya.
“Sebentar lagi IKN akan rampung, kita menjadi tetangga ibu kota negara. Maka dari itu marilah kita juga bekerja sesuai aturan, jangan sampai ketika sudah pensiun nanti dipanggil aparat hukum,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Pj Wako Ani Sofian Minta RT Distribusikan SPPT PBB ke Warga
708 RT/RW Pontianak Utara Terima Bantuan Operasional
PONTIANAK - Penyaluran bantuan operasional RT dan RW di Kota Pontianak masih bergulir. Di Kecamatan Pontianak Utara, sebanyak 708 RT dan RW menerima bantuan operasional masing-masing sebesar Rp1,5 juta per tahun. Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyerahkan secara simbolis kepada ketua RT dan RW di Aula Kantor Camat Pontianak Utara, Selasa (30/4/2024).
Ani Sofian menyebut, bantuan operasional ini merupakan wujud perhatian dan kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak kepada RT/RW yang telah menjalankan tugasnya membantu masyarakat dan pemerintah. Menurutnya, Kota Pontianak merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Kalbar yang memberikan bantuan operasional bagi RT/RW.
“Kita patut bersyukur karena walaupun nilai bantuan tidak seberapa, tetapi ini menjadi bagian dari perhatian dan kepedulian Pemkot Pontianak terhadap RT/RW yang telah ikhlas membantu masyarakat di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.
Ia juga meminta seluruh RT di Pontianak Utara untuk membantu mendistribusikan lembar Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024 kepada seluruh warga di lingkungannya masing-masing. Hal ini berkaitan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan pembangunan.
“Oleh sebab itu, saya berharap kepada seluruh RT untuk membantu Pemkot Pontianak mendistribusikan lembar SPPT PBB ke tiap-tiap warga untuk segera dilunasi sebelum jatuh tempo,” pesan Pj Wali Kota Ani Sofian.
Diakuinya, tugas selaku Ketua RT bukanlah hal yang mudah. Hal ini pernah ia rasakan saat ditunjuk selaku Ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya. Hampir setiap hari RT melayani warganya dalam berbagai keperluan, mulai dari administrasi warga, persoalan kebersihan lingkungan hingga persoalan sosial yang terjadi di wilayah yang dipimpinnya. RT kerap bersentuhan atau berhadapan langsung dengan warganya. Tugas RT dan RW bisa dikatakan sebagai tugas pengabdian.
“Oleh sebab itu, sebagai makhluk sosial, warga yang tinggal di bawah naungan RT maupun RW, hendaknya bisa menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan dan peduli dengan lingkungan sekitar,” imbuhnya.
Ani Sofian juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh pengurus RT/RW yang telah membantu proses pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) sehingga pesta demokrasi tersebut berjalan lancar dan aman.
"Bulan November mendatang, kita juga akan menghadapi pemilihan gubernur dan wali kota. Saya berharap pelaksanaan pilkada ini juga bisa terlaksana dengan aman dan lancar seperti halnya Pemilu dan Pilpres yang baru kita lewati," tukasnya.
Camat Pontianak Utara Indrawan menerangkan, penyaluran bantuan operasional RT dan RW di Pontianak Utara keseluruhan berjumlah 708 orang. Dari jumlah tersebut, RT sebanyak 573 RT dan RW 135.
“Tujuan acara pemberian bantuan operasional ini, selain mempererat tali silaturahmi, juga dalam rangka memperkuat kerja sama yang sudah terjalin sebelumnya sekaligus sosialisasi dari pihak Jaminan Sosial Tenaga Kerja,” pungkasnya. (prokopim)
Hari Otda ke-28, Langkah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
PONTIANAK - Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-28 yang jatuh pada 25 April 2024 mengusung tema ‘Otda Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan yang Sehat’. Selaras dengan itu, Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menegaskan bahwa momentum peringatan Hari Otda ke-28 harus dijadikan sebagai pengingat bahwa pembangunan daerah harus selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
"Kita percaya bahwa melalui langkah-langkah berkelanjutan, daerah dapat menuju pada ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan lingkungan yang sehat bagi penduduknya," ujarnya, Kamis (25/4/2024).
Ani Sofian juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat dan stakeholder dalam mengimplementasikan konsep otda berkelanjutan. Sebab menurutnya semua memiliki tanggung jawab untuk merawat lingkungan yang ada di sekitar.
“Mari bersama-sama bergerak menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat untuk generasi mendatang," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ani Sofian juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Pontianak yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah yang lebih berkelanjutan. Melalui kolaborasi dan kebersamaan, diharapkan dapat mencapai tujuan bersama untuk mewujudkan otda yang lebih baik, menuju ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat.
“Semoga ini menjadi inspirasi seluruh pihak untuk terus berkontribusi dalam upaya menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan Kota Pontianak ke depannya,” tutupnya. (prokopim)