,
menampilkan: hasil
Disdikbud Pontianak Siap Terapkan SPMB
Penerimaan Siswa Baru Berdasarkan Domisili
PONTIANAK - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengeluarkan Peraturan Mendikdasmen (Permendikdasmen) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). SPMB merupakan pengganti PPDB yang mulai berlaku di tahun ajaran 2025/2026. Perbedaan utama antara PPDB dan SPMB adalah penggantian sistem zonasi dengan jalur domisili.
Terkait aturan baru penerimaan siswa baru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak Sri Sujiarti menjelaskan bahwa sistem penerimaan murid baru yang dulu dikenal sebagai PPDB kini berganti nama menjadi SPMB.
"Di Kota Pontianak, kita tetap melakukan pendaftaran secara online dengan empat jalur penerimaan yakni jalur domisili, afirmasi, prestasi dan mutasi. Besaran persentase tiap jalur diatur dalam Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025," paparnya, Kamis (20/3/2025).
Saat ini, lanjut Sri, Disdikbud sedang melakukan proses pemetaan minat siswa dan menghitung daya tampung sekolah. Pihaknya sedang memetakan minat anak-anak untuk masuk ke sekolah mana dan menghitung daya tampung setiap sekolah.
“Data ini akan menjadi dasar keputusan kepala dinas tentang daya tampung sekolah," tuturnya.
Sri menekankan tahun 2025 ini tidak akan ada penerimaan siswa baru tahap dua. SPMB hanya dilaksanakan satu tahap atau satu kali.
"Kita hanya melakukan SPMB satu kali, dan sisanya akan diarahkan ke sekolah lain, termasuk sekolah swasta di bawah Kemenag maupun Kemendikbudristek," pungkasnya. (prokopim)
Disdikbud Gelar Bimtek Sekolah Inklusi, Jamin Akses Pendidikan Anak Disabilitas
PONTIANAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak kembali menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi guru-guru sekolah inklusi. Program ini merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk memastikan anak-anak disabilitas mendapatkan hak pendidikan yang sama di sekolah umum.
Kepala Disdikbud Kota Pontianak Sri Sujiarti, menjelaskan Bimtek sekolah inklusi tahun ini merupakan angkatan kelima, yang menandakan komitmen Pemerintah Kota dalam menangani pendidikan anak-anak disabilitas.
"Anak disabilitas punya hak untuk masuk sekolah umum dengan batasan-batasan tertentu. Mereka akan diperiksa oleh UPTD Layanan Disabilitas dan Asesmen Center (LDAC) untuk menentukan apakah bisa mengikuti pembelajaran di sekolah umum atau harus masuk SLB," ujarnya usai membuka Bimtek Sekolah Inklusi Kota Pontianak Angkatan V di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Rabu (19/3/2025).
Menurutnya, untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah umum, diperlukan guru yang memiliki kemampuan khusus. Oleh sebab itu bimtek ini digelar untuk memberikan pembekalan kepada guru-guru yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus.
"Bimtek ini bertujuan untuk melatih guru-guru dalam menangani anak-anak yang punya kebutuhan khusus di sekolah," ungkapnya.
Sri menambahkan, sejak tahun 2020, program Bimtek telah dilaksanakan untuk SD negeri, SMP negeri, kemudian PAUD, dan kini diperluas ke sekolah swasta.
"Setelah pelaksanaan Bimtek ini, seluruh sekolah di Kota Pontianak adalah sekolah inklusi. Artinya, tidak boleh ada sekolah yang menolak anak berkebutuhan khusus, kecuali yang sangat parah yang memang harus bersekolah di SLB," jelasnya.
Ia berharap agar seluruh sekolah menerapkan program ini dan melakukan deteksi terhadap siswa yang memiliki kekhususan. Semua anak di sekolah harus dideteksi apakah memiliki kekhususan yang perlu ditangani.
“UPTD LDAC bersama guru pendamping khusus yang dilatih akan membantu proses asesmen ini," pungkasnya.
Saat ini Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPPI) berjumlah 223 Satuan Pendidikan (SP), dengan rincian PAUD/TK 76 SP, SD 113 SP, SMP 33 SP dan SP Non Formal 1 SP. (prokopim)
PKK Pontianak Kampanyekan Gemar Membaca Cetak Generasi Cerdas
Inovasi PKK Pontianak Tingkatkan Minat Baca Anak Lewat Rumah Dongeng
PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak melalui Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Pontianak terus berupaya meningkatkan minat baca anak-anak di Kota Pontianak.
Ketua TP-PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie mengatakan bahwa Kelompok Kerja (Pokja) II TP-PKK memiliki satu inovasi yang berguna untuk mendorong agar anak-anak di Kota Pontianak gemar membaca yaitu melalui Rumah Dongeng yang ada di enam kecamatan di Kota Pontianak.
"Rumah Dongeng ini bertujuan untuk menumbuhkan minat gemar membaca anak-anak dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan berinteraksi melalui bahan bacaan yang menarik," ujarnya ketika mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalbar menyerahkan bantuan di Gang Semut Kecamatan Pontianak Timur, Minggu (16/3/2025).
Dia menambahkan, didirikannya rumah dongeng se-Kota Pontianak merupakan contoh nyata dari komitmen Pemerintah Kota Pontianak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
"Saat ini rumah dongeng tersebut telah beroperasi secara efektif dan mendapat sambutan yang sangat baik dari anak-anak di Kota Pontianak," imbuhnya.
Inovasi Rumah Dongeng yang digagas oleh TP PKK Kota Pontianak juga terkait dengan program kampanye Gemar Membaca untuk Indonesia Pintar yang diluncurkan oleh Pemerintah Pusat. Program ini untuk meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan di Indonesia dan membuat Indonesia menjadi negara yang pintar dan berbudaya.
"Kami akan terus mengkampanyekan Generasi Cerdas, Generasi Gemar Membaca di Kota Pontianak, saya berharap keikutsertaan masyarakat untuk mengakses rumah dongeng juga semakin meningkat" pungkasnya. (humas-pkkptk)
Wako Edi Minta PKK Fokus Pendidikan Anak Demi Generasi Emas
PKK Gelar Bukber Anak-anak Generasi Emas Indonesia
PONTIANAK – Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kota Pontianak menggelar buka puasa bersama anak-anak generasi emas Indonesia dari berbagai sekolah di Kota Pontianak di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, Kamis (13/3/2025).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kader-kader TP-PKK di tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota, untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita harus terus bermanfaat dan semangat dalam menjalankan tugas kita. Tantangan di lapangan memang tidak mudah, tetapi dengan kerja sama yang erat, kita bisa membawa perubahan yang lebih baik," pesannya.
Ia menekankan pentingnya peran PKK dalam mendukung program-program pemerintah. Menurutnya, program-program yang akan dijalankan harus berfokus pada peningkatan kesejahteraan keluarga, kesehatan anak-anak serta pendidikan. Ia juga menyoroti pentingnya perhatian terhadap anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
"Jika keluarga sejahtera, anak-anak kita sehat, kuat dan cerdas, maka dampaknya akan sangat positif bagi masa depan bangsa. Namun, jika kondisi ini tidak kita perbaiki, kita akan menghadapi tantangan yang lebih berat di masa mendatang," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Edi juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Pontianak akan terus berkolaborasi dengan PKK, lembaga pendidikan, dunia usaha dan instansi terkait lainnya. Salah satu fokus utama adalah pelaksanaan 10 program pokok PKK yang akan dikolaborasikan dengan berbagai pihak. Selain itu, ia juga menyebut pentingnya indikator-indikator seperti penurunan angka kemiskinan dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai target yang harus dicapai.
"Kita juga telah menjalankan program seperti makan gizi gratis. Walaupun belum bisa mencakup semua masyarakat, program ini diharapkan dapat membawa dampak positif, terutama bagi kelompok yang membutuhkan," jelasnya.
Edi turut menekankan pentingnya pendidikan, terutama di kalangan anak-anak. Ia meminta PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk lebih peduli terhadap potensi dan permasalahan pendidikan di wilayah masing-masing. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat Pontianak untuk memperkuat pendidikan agama, khususnya melalui pembelajaran Al Quran.
"Dengan mayoritas penduduk Pontianak yang beragama Islam, kita akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga madrasah untuk program-program berbasis Al Quran. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memperkuat nilai-nilai keagamaan," ungkap Edi.
Ketua TP-PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie menyatakan komitmennya untuk segera menjalankan program kerja 100 hari sesuai amanat Ketua TP-PKK Provinsi Kalbar saat pelantikan seluruh pengurus PKK tingkat kabupaten dan kota se-Provinsi Kalbar.
"Alhamdulillah, dengan doa, dukungan dan support dari seluruh pengurus TP-PKK, kami siap melanjutkan program-program kerja yang bertujuan meningkatkan kualitas masyarakat, khususnya di Kota Pontianak," ucapnya.
Yanieta juga menjelaskan bahwa struktur kepengurusan TP-PKK Kota Pontianak periode 2025-2030 banyak melibatkan pegawai dari dinas-dinas di Pemerintahan Kota Pontianak. Hal ini dilakukan untuk memastikan sinergi yang lebih baik antara TP-PKK dan Pemerintah Kota dalam menjalankan program-program kerja.
"PKK adalah mitra kerja pemerintah, sehingga kami harus berkoordinasi erat untuk kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Acara buka puasa bersama ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, Sekretaris Daerah Kota Pontianak Amirullah, calon pengurus TP-PKK Kota Pontianak serta pengurus TP-PKK dari tingkat kecamatan dan kelurahan. Yanieta menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara tersebut. Di akhir sambutannya, Yanieta berharap kegiatan TP-PKK ke depan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Pontianak, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan.
"Mudah-mudahan puasa Ramadan ini memberikan keberkahan bagi kita semua. Mari kita bersama-sama mewujudkan Kota Pontianak yang lebih baik," pungkasnya. (prokopim)