,
menampilkan: hasil
Pemkot Pontianak Raih Juara Umum Badan Publik Informatif se-Kalbar Tahun 2024
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berhasil meraih Juara Umum sebagai Badan Publik Informatif terbanyak se-Kalimantan Barat Tahun 2024. Penghargaan ini diterima Pemkot Pontianak pada agenda Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik se-Kalimantan Barat Tahun 2024 yang dilaksanakan oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat di Aula Garuda Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (18/12/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan yang diterima Pemkot Pontianak. Menurutnya, ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran yang ada di Pemkot Pontianak.
“Pemkot Pontianak hari ini berbahagia, karena kita meraih penghargaan di Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik dari Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat. Secara umum, Pemerintah Kota Pontianak berhasil mendapat Penghargaan Khusus sebagai Badan Publik Informatif Terbanyak Tahun 2024 atau bisa kita sebut sebagai penghargaan Juara Umum,” ungkap Amirullah.
Dia menambahkan, ada delapan Badan Publik di Pemkot Pontianak yang meraih penghargaan pada tahun ini. Adapun delapan Badan Publik tersebut yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak yang berhasil meraih peringkat 1 dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pontianak yang berhasil meraih peringkat 7 di kategori Penyelenggara Pemilu se-Kalbar. Untuk kategori Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten/Kota se-Kalbar, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak meraih peringkat 1 dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak meraih peringkat 3.
Kemudian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak meraih peringkat 2 untuk kategori Badan Legislatif se-kalbar. Untuk kategori Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kalbar, Pemkot Pontianak berhasil meraih peringkat 4. Sedangkan di kategori Perusda/BUMD se-Kalbar, PDAM Tirta Khatulistiwa meraih peringkat 5 serta Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Khatulistiwa yang meraih peringkat 7.
“Saya mewakili Pemkot Pontianak mengucapkan terima kasih. Ini merupakan hasil kerja kita bersama yang menggambarkan bahwa Pemkot Pontianak dan jajarannya sudah mengerti dan menyadari tentang arti pentingnya Keterbukaan Informasi Publik sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008,” jelas Amirullah.
Penghargaan ini menurutnya menjadi pelecut semangat bagi pihaknya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Pontianak, khususnya dalam bidang Keterbukaan Informasi Publik. Amirullah juga berharap masyarakat dapat turut aktif dalam memberikan masukan dan saran kepada Pemkot Pontianak, sebagai bagian dari langkah konkrit untuk bersama memajukan Kota Pontianak yang lebih baik.
“Ke depannya, kita akan terus tingkatkan aksesibilitas atau kemudahan publik dalam mencari informasi yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan, pemerintahan, serta pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Sehingga dengan keterbukaan informasi tersebut, masyarakat dapat mengetahui seberapa jauh kinerja Pemkot Pontianak dan akhirnya dapat memberikan feedback. Dengan mendapat feedback, ini akan memudahkan kita untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depannya,” tutup Sekda. (kominfo)
Pontianak Terima Penghargaan One Planet City Challenge
JAKARTA - Pemerintah Kota Pontianak menerima penghargaan One Planet City Challenge dari World Wide Fund for Nature (WWF). Sebuah inisiatif yang mendorong pembangunan kota berkelanjutan sesuai dengan tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat celcius.
Penghargaan itu diterima Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto dalam rangkaian City Leaders Talk: Southeast Asian Cities’ Commitment to the Paris Agreement dalam Forum WWF Eco Echo: Untuk Indonesia di Ciputra Artpreneur Theatre, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
"Penghargaan ini merupakan apresiasi komitmen Pontianak dalam isu iklim," kata Edi Suryanto.
Program One Planet City Challenge dikampanyekan sepanjang Oktober 2024. Pontianak dipilih lantaran berkomitmen dalam isu iklim dan pembangunan berkelanjutan. Komitmen itu tertuang dalam Rencana Aksi Iklim Kota Pontianak dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Pontianak 2025-2045 yang mengusung visi "Kota Pontianak Unggul, Sejahtera dan Berkelanjutan".
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi konsetrasi Pemkot, yakni masalah kemacetan, banjir, dan sampah. Belakangan, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menghidupkan kembali Bus Rapid Transit (BRT) Pontianak. Untuk tahap awal, bus melayani angkutan khusus pelajar. Tarifnya ditiadakan, alias gratis. Meski baru melayani pelajar di Pontianak Barat dan Kota, ke depan penambahan armada dapat dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
"Kami bergeser ke arah layanan transportasi publik, dan juga pendidikan dalam konteks mengubah perilaku. Bagaimana membuat masyarakat mau menggunakan dan menyukai transportasi publik, dengan begitu masalah lain seperti polusi, kemacetan dapat teratasi," terang Edi Suryanto.
Pemkot pun terus berupaya mencari solusi banjir dengan tidak melanggar alam. Dalam hal persampahan, menyelesaikan sampah dari sumbernya terus dilakukan.
"Dengan semua masalah itu, bagaimana mendorong perilaku masyarakat itu yang paling penting," katanya.
Program One Planet City Challenge yang diikuti Pontianak bertajuk We Love Cities. Sebuah kompetisi kota ramah untuk melibatkan masyarakat dalam penciptaan kota yang lebih berkelanjutan di mana manusia dan alam berkembang. Kampanye tersebut dilakukan di media sosial, dengan membuat unggahan kecintaan terhadap kota atau hal-hal terkait aksi iklim. Segala bentuk kegiatan komunikasi publik dan informasi harus mengusung branding We Love Cities dan We Love Pontianak. Dalam pelaksanaannya, Bappeda Kota Pontianak menjadi leading sektor dari kampanye ini.
"Inisiatif ini mendorong pemerintah kota untuk mempercepat tindakan iklim dengan menetapkan target, mengembangkan rencana, berbagi praktik terbaik, dan menerapkan solusi yang spesifik untuk masing-masing wilayah," sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi kegiatan dari WWF.
Selain Pontianak, Probolinggo dan Balikpapan menjadi finalis dari Indonesia dalam ajang ini. One Planet City Challenge telah diikuti 900 kota di lebih dari 70 negara di dunia. WWF sendiri merupakan sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan. (prokopim)
Pontianak Raih Predikat Kota Sangat Inovatif
SURABAYA – Kota Pontianak kembali menunjukkan prestasinya dengan meraih predikat sebagai salah satu kota sangat inovatif di Indonesia. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2024 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri di Surabaya, Kamis (5/12/2024). Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan SDM Rusdalita, mewakil Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, hadir menerima penghargaan di Hotel Mercure Surabaya.
Prestasi ini didasarkan pada hasil pengukuran Indeks Inovasi Daerah tahun 2024, yang mencatat kenaikan peringkat Pontianak dibandingkan tahun sebelumnya. Setelah dua tahun berturut-turut mempertahankan status sebagai kota inovatif, Pontianak kini berhasil naik ke tingkatan yang lebih tinggi, membuktikan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang inovatif.
Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto, mengungkapkan bahwa penghargaan ini tidak lepas dari kerja keras aparatur sipil negara (ASN) dan peran aktif masyarakat Kota Pontianak.
“Keberhasilan ini adalah hasil sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan terobosan-terobosan baru di berbagai sektor. Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Edi juga menambahkan bahwa inovasi yang dihadirkan tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada pendekatan pelayanan yang humanis dan responsif terhadap kebutuhan warga. Beberapa program unggulan yang diakui dalam penghargaan ini meliputi pengembangan aplikasi layanan publik berbasis digital, program edukasi dan pemberdayaan masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan berbagai tantangan kota.
Penghargaan IGA 2024 ini, menurut Edi, menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Pontianak untuk terus meningkatkan kualitas inovasi dan pelayanan.
“Kami ingin memastikan bahwa Pontianak menjadi kota yang nyaman untuk semua, dengan pemerintahan yang transparan, partisipatif, dan inovatif,” tambahnya.
Indeks Inovasi Daerah merupakan salah satu ukuran daya saing dari Pemerintah Pusat. Di Pemkot Pontianak, kegiatan tersebut dikomandoi Bappeda. Tahun depan Bappeda akan bertransformasi menjadi Badan Perencanaan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida). Penguatan dalam inovasi pun menjadi konsentrasi mereka. Bukan cuma untuk menciptakan inovasi sendiri, namun juga membina dan memunculkan inovasi baru.
"Ini menjadi langkah untuk menciptakan daya saing, lewat iklim inovasi yang tinggi, dan menjadi kota yang sangat inovatif," kata Kepala Bappeda Pontianak Sidig Handanu.
Untuk menciptakan iklim inovasi tersebut, Bappeda membentuk Klinik Inovasi Kota Pontianak lewat kolaborasi dengan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura. Kompetisi inovasi antarunit kerja pun rutin digelar. Poin inovasi juga menjadi penilaian dalam memilih ASN Berprestasi setiap tahunnya. Dalam menyusunan rencana kerja perangkat daerah, perihal inovasi juga mendapat atensi khusus.
Acara penganugerahan IGA 2024 ini dihadiri oleh berbagai kepala daerah dari seluruh Indonesia. Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk mengatakan inovasi merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan daya saing daerah yang mendukung peningkatan ekonomi.
"Pemda perlu menggali potensi yang belum dimanfaatkan maksimal untuk mendukung daya saing jangka panjang," kata Ribka Haluk.
Ribka dalam sambutannya menegaskan pentingnya inovasi sebagai motor penggerak pembangunan daerah. Ia menyampaikan apresiasi kepada kota-kota penerima penghargaan, termasuk Pontianak, yang terus menunjukkan dedikasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. (prokopim)
Kepatuhan Pelayanan Publik Pontianak Tertinggi ke-27 se-Indonesia
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berhasil mempertahankan predikat Zona Hijau Kepatuhan Pelayanan Publik untuk 2024 dengan nilai 94,96. Angka ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yakni 91,16. Inspektur Kota Pontianak Yaya Maulida menerangkan, penilaian tersebut dilaksanakan oleh Ombudsman RI Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar).
“Alhamdulillah kita berhasil menerima penghargaan Kepatuhan Pelayanan Publik predikat Zona Hijau, angka ini meningkat signifikan dari tahun sebelumnya,” terangnya usai menerima sertifikat penghargaan di Hotel Mercure, Rabu (4/12/2024).
Yaya menambahkan, tujuan penilaian tersebut berdampak positif bagi jalannya pelayanan publik. Apalagi dengan diberikannya penghargaan semakin mendorong semangat aparatur untuk berdedikasi memberikan pelayanan.
“Tentunya ini menjadi motivasi dan penyemangat kita untuk terus bekerja keras dalam memberikan pelayanan optimal yang sudah menjadi kewajiban bagi seluruh ASN di jajaran Pemkot Pontianak,” paparnya.
Nilai tersebut sekaligus menjadikan Pontianak sebagai daerah tingkat kabupaten dan kota terbaik penyelenggaraan Kepatuhan Pelayanan Publik se-Kalimantan Barat (Kalbar), setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar. Tak hanya itu, di tingkat nasional, Kota Pontianak bertengger di posisi ke-27 se-Indonesia. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto mengapresiasi kinerja seluruh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak.
“Kami bersyukur sekaligus bangga menerima penghargaan ini. Ini bukan hanya pengakuan atas usaha bersama, tetapi juga tantangan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat Pontianak,” ujarnya.
Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi Pontianak sebagai kota yang proaktif dalam inovasi pelayanan publik. Salah satu langkah strategis yang diapresiasi adalah implementasi sistem digitalisasi pelayanan melalui aplikasi berbasis teknologi yang mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah.
“Senantiasa juga kami pesankan kepada para aparatur untuk kerja cepat, mudah dan murah, dalam hal ini transparansi. Itu motto kinerja ASN, landaskan dengan integritas kemudian tujuannya kesejahteraan masyarakat,” ungkap Pj Wali Kota.
Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan masukan dan kritik konstruktif. Edi menegaskan keterlibatan masyarakat adalah kunci utama untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan pelayanan publik.
Ke depan, Pemkot Pontianak berkomitmen untuk terus berinovasi dan memperluas akses layanan publik, termasuk menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit terlayani.
“Dengan penghargaan ini, Pontianak berharap dapat menjadi model pelayanan publik bagi daerah lain di Indonesia. Penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan kami, melainkan awal dari komitmen baru untuk menjadikan Pontianak sebagai kota yang lebih unggul, inklusif, dan berdaya saing,” tutupnya. (kominfo)
 
			