,
menampilkan: hasil
50 Anak Ikuti Khitanan Massal Gratis Baznas Pontianak
PONTIANAK – Sebanyak 50 anak mengikuti khitanan massal yang digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pontianak bekerja sama dengan Klinik Utama PKU Muhammadiyah Kitamura Pontianak. Khitanan massal ini terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak dan para donatur.
Ketua Baznas Kota Pontianak Sulaiman menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan sosial ini dengan lancar. Ia menjelaskan bahwa pendaftaran dibuka sejak 12 hingga 30 Juni 2025, namun antusiasme masyarakat sangat tinggi, sehingga dalam dua hari kuota peserta sudah hampir terpenuhi.
“Alhamdulillah, antusias para orang tua sangat luar biasa. Dalam waktu dua hari saja, kuota sudah hampir penuh. Ini menunjukkan besarnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis dan berkualitas,” ujarnya usai membuka Khitanan Massal di Kantor Baznas Kota Pontianak Jalan Nirbaya, Sabtu (5/7/2025).
Sulaiman bilang, kegiatan khitanan ini merupakan bagian dari program sosial Baznas Kota Pontianak yang menyasar masyarakat kurang mampu, sekaligus bentuk kontribusi nyata dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kota Pontianak.
“Insya Allah kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini. Tahun ini, kami merencanakan khitanan massal dilakukan dua kali, termasuk saat liburan Desember nanti,” ungkapnya,
Selain khitanan massal, Sulaiman juga memaparkan program lainnya dalam membantu kaum dhuafa. Dalam bidang kesehatan misalnya, selain khitanan massal, Baznas juga melaksanakan layanan kesehatan keliling di masjid-masjid yang tersebar di enam kecamatan, bekerja sama dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Masjid, Dinas Kesehatan, dan puskesmas setempat.
“Program lainnya adalah bantuan bagi penderita penyakit berat seperti TBC, serta layanan kesehatan lansia yang akan digelar dua kali dalam setahun di kantor Baznas,” ungkapnya.
Di bidang pendidikan, lanjutnya lagi, Baznas memberikan beasiswa kepada pelajar tingkat SD, SMP, hingga mahasiswa, khususnya mereka yang hendak melanjutkan pendidikan di pesantren namun terkendala biaya. Sebelum bantuan disalurkan, dilakukan survei kelayakan terlebih dahulu untuk memastikan ketepatan sasaran.
Program ‘Laik Sedekah’ yang menggandeng Dinas Pendidikan Kota Pontianak dan Kementerian Agama juga menjadi perhatian. Lewat program ini, siswa diajak bersedekah rutin, walaupun hanya seribu rupiah. Dana yang terkumpul kemudian disalurkan dalam bentuk bantuan perlengkapan sekolah.
“Tahun lalu, kami bisa membagikan seribu tas sekolah. Tahun ini, insya Allah akan kami lanjutkan pada bulan Agustus,” imbuhnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pontianak Rizky Rachmat Akbar mengapresiasi kolaborasi antara Baznas Kota Pontianak dan berbagai elemen, termasuk Baznas Provinsi Kalbar, Forkopimda, pihak kecamatan dan kelurahan, tokoh agama dan masyarakat, serta para donatur yang turut menyukseskan kegiatan tersebut.
“Pemerintah Kota Pontianak sangat mendukung keberlanjutan program sosial dan keagamaan seperti ini. Sinergi antara Baznas dan seluruh pihak, termasuk perbankan, pelaku usaha, klinik, dan masyarakat umum, telah membuktikan bahwa kerja sama yang solid dapat memberikan dampak positif langsung bagi masyarakat, khususnya kaum dhuafa,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pemantauan kesehatan pasca-khitan. Para orang tua diimbau untuk memastikan anak-anak mengonsumsi obat yang diberikan, serta melakukan kontrol medis apabila ada keluhan selama masa penyembuhan.
“Semangat untuk anak-anak kita. Setelah dikhitan, ibadah kalian akan semakin sempurna. Dan bagi para donatur, setiap amal baik yang dilakukan anak-anak ini ke depan, Insya Allah akan menjadi pahala yang terus mengalir,” ucapnya. (prokopim)
Edi Doakan Korban Tragedi Mandor di Hari Berkabung Daerah
Ingatkan Generasi Penerus Jangan Pernah Lupakan Sejarah
MANDOR – Suasana khidmat menyelimuti kompleks Makam Juang Mandor Kabupaten Landak, saat digelar Upacara dan Ziarah dalam rangka memperingati Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Senin (30/6/2025). Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turut berziarah dan mendoakan korban tragedi Mandor bersama jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pelajar dan keluarga korban peristiwa Mandor.
Edi mengatakan, peringatan Hari Berkabung Daerah bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum penting untuk mengenang tragedi kemanusiaan yang terjadi di Kalimantan Barat pada masa penjajahan Jepang antara tahun 1941 hingga 1944. Ribuan warga Kalbar, terutama para tokoh masyarakat, raja, tokoh agama, cendekiawan dan pengusaha, menjadi korban kekejaman tentara Jepang.
“Peringatan Hari Berkabung Daerah ini adalah bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Kalbar yang telah menjadi korban peristiwa Mandor. Ini adalah bagian sejarah yang tidak boleh kita lupakan, agar generasi penerus memahami betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan dan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Edi menambahkan bahwa tragedi Mandor merupakan salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Kalimantan Barat. Korban berasal dari berbagai latar belakang suku, agama, dan profesi. Tidak sedikit pemuka agama, cendekiawan, tokoh masyarakat, dan pengusaha yang menjadi korban.
“Ini menunjukkan bahwa kekejaman tersebut tidak memandang latar belakang, dan menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk menjaga persatuan dan menghargai keberagaman,” jelasnya.
Pemerintah Kota Pontianak, lanjut Edi, terus berupaya mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat. Salah satunya dengan menggelar upacara setiap tanggal 28 Juni di lingkungan pemerintah kota, serta mendorong partisipasi sekolah-sekolah untuk turut memperingati Hari Berkabung Daerah.
“Ini sudah menjadi agenda rutin yang diatur melalui peraturan daerah. Kami ingin generasi muda mengenal sejarah bangsanya, agar tidak melupakan jasa para pahlawan dan terus menumbuhkan semangat juang dalam membangun Kalimantan Barat,” ungkapnya.
Sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian sejarah, nama-nama pahlawan dan tokoh perjuangan juga diabadikan sebagai nama jalan-jalan utama di Kota Pontianak, serta beberapa tempat penting lainnya.
“Dengan cara ini, kita berharap masyarakat, khususnya generasi muda, selalu mengingat dan meneladani nilai-nilai perjuangan para pendahulu,” tambah Edi.
“Masalah kemanusiaan ini harus tetap kita kenang. Pada prinsipnya, kita harus menghormati kemerdekaan dan hak asasi manusia. Jangan sampai peristiwa serupa terulang lagi di bumi Khatulistiwa, bahkan di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Melalui peringatan Hari Berkabung Daerah, Edi berharap seluruh masyarakat Kalbar dapat mengambil hikmah dan pelajaran penting dari sejarah, serta bersama-sama menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan memperkuat semangat kebangsaan dalam membangun daerah.
“Semangat juang para pahlawan harus terus kita wariskan kepada generasi berikutnya. Jangan pernah melupakan sejarah, karena dari sanalah kita belajar untuk menjadi bangsa yang kuat, bermartabat, dan beradab,” tutupnya. (prokopim)
Edi Kamtono Ajak Generasi Muda Hijrah ke Arah Positif
Gelar Doa Bersama dan Selawat Akbar Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447H
PONTIANAK - Dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bekerja sama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pontianak dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak menggelar Doa Bersama dan Selawat Akbar di Masjid Raya Mujahidin, Jumat (27/6/2025). Agenda yang dihadiri oleh jajaran Pemkot Pontianak, Forkopimda serta para siswa ini dirangkaikan dengan Salat Jumat berjamaah dan dilanjutkan dengan Tausiyah singkat.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, mengatakan peringatan 1 Muharam 1447 Hijriah ini merupakan momen penting untuk mengajak generasi muda berhijrah dari hal-hal yang kurang baik menuju kehidupan yang lebih positif.
"Momentum Tahun Baru Islam ini kita jadikan sebagai ajakan untuk hijrah menuju kebaikan, menjadi pribadi yang lebih positif, bermanfaat, dan berkontribusi bagi masyarakat. Kota Pontianak ke depannya harus menjadi kota yang semakin maju, cerdas, dan mampu memberi dampak positif," ujarnya.
Meski digelar secara sederhana, acara ini berlangsung khidmat dan penuh makna, terlebih bertepatan dengan masa libur sekolah sehingga siswa dapat lebih fokus mengikuti kegiatan keagamaan ini.
Edi menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan terjalin silaturahmi yang lebih erat antara pelajar, tenaga pendidik dan pemerintah dalam upaya bersama membangun karakter generasi penerus yang unggul dan berakhlak mulia.
“Semoga semangat hijrah yang ditanamkan hari ini dapat terus berlanjut dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga Kota Pontianak,” ucapnya.
Doa bersama dan Selawat Akbar juga diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Dulhadi. Dalam tausiyahnya, ia mengajak umat Islam untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentum peningkatan kualitas diri dan penguatan persatuan umat.
“Mari kita tingkatkan ilmu dan keterampilan kita. Semakin tinggi ilmu dan keterampilan, insya Allah kita akan maju. Dan ketika umat Islam maju, agamanya pun akan ikut maju,” ungkapnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya berkorban untuk kemajuan agama. Tanpa pengorbanan dari pemeluknya, agama tidak akan berkembang.
“Laksanakan amal ibadah sesuai dengan ajaran Islam,” pesan Ustadz Dulhadi.
Di tengah arus kemajuan teknologi informasi, Ustadz Dulhadi juga mengingatkan generasi muda agar bijak dalam bermedia sosial. Ia mengimbau agar teknologi dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan kemanusiaan.
“Teknologi itu netral. Kalau dimanfaatkan dengan baik, dia akan membawa keberkahan. Tapi jika digunakan untuk keburukan, maka akan menghancurkan. Maka dari itu, mari gunakan teknologi informasi untuk menebar kebenaran dan kedamaian,” tukasnya.
Salah satu siswa yang hadir dalam kegiatan tersebut, Abyakta (13), siswa Kelas VIII SMP Islam Bawari mengaku senang bisa mengikuti kegiatan keagamaan yang digelar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi para pelajar karena memberikan wawasan keagamaan sekaligus menjadi momen refleksi untuk memperbaiki diri.
"Senang sekali bisa ikut kegiatan ini, apalagi suasananya khidmat dan penuh makna. Dari tausiyah yang disampaikan tadi, saya jadi lebih paham bahwa hijrah itu bukan cuma soal berpindah tempat, tapi bagaimana kita berusaha meninggalkan kebiasaan buruk dan mulai membiasakan diri dengan hal-hal yang baik," tuturnya. (prokopim)
Rumah Warga Roboh Dihantam Ombak Kapal, Wali Kota Tinjau dan Beri Bantuan
PONTIANAK – Sebuah rumah milik warga bernama Nurhayati yang terletak di tepi Sungai Kapuas Gang Alpokat Raya Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat roboh akibat dihantam ombak besar dari kapal yang melintas, Rabu (25/6/2025) malam. Rumah berbahan kayu itu roboh karena konstruksi yang sangat sederhana dan posisinya berada persis di badan sungai, menjadikannya rentan terhadap hempasan ombak, banjir, dan terpaan angin.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, langsung meninjau lokasi kejadian dan memberikan sejumlah bantuan darurat kepada korban di antaranya makanan siap saji, bantuan sandang dan sembako.
"Hari ini kita memberikan bantuan agar keluarga Ibu Nurhayati bisa bertahan beberapa hari ke depan," ujarnya usai bertemu korban di lokasi kejadian, Kamis (26/6/2025).
Terkait penempatan sementara korban, Wali Kota menyebutkan bahwa pihaknya sudah menawarkan tempat tinggal sementara di rumah susun. Namun, yang bersangkutan memilih untuk tinggal di rumah tetangganya.
Selanjutnya, Pemerintah Kota Pontianak akan melakukan pendataan serta penataan kawasan di sepanjang bantaran sungai.
“Kita akan ukur ulang garis sempadan sungai dan melihat ketersediaan lahan. Bila memungkinkan, penataan akan tetap dilakukan di area sekitar sini. Namun jika tidak memungkinkan, maka relokasi akan menjadi pilihan, tentunya dengan lokasi yang lebih representatif dan aman," jelasnya.
Wali Kota menekankan pentingnya penataan kawasan bantaran sungai demi keselamatan dan kenyamanan warga yang bermukim di daerah rawan bencana tersebut.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak Trisnawati, menyatakan bahwa bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan dasar dan perlengkapan darurat.
“Bantuan yang kami salurkan hari ini sama seperti bantuan bencana lainnya, yakni makanan siap saji, bantuan sandang berupa pakaian, sedikit sembako, serta terpal yang bisa digunakan sebagai alas atau pelindung sementara,” ungkapnya.
Menurutnya, rumah yang roboh dihuni oleh seorang ibu bersama dua orang anaknya yang masih bersekolah di jenjang SD dan SMP. Sang ibu diketahui berstatus janda sejak suaminya meninggal dunia.
Menanggapi status sosial keluarga tersebut, Trisnawati menjelaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan apakah keluarga korban telah terdaftar dalam program bantuan sosial pemerintah.
“Kalau memang belum terdaftar, kami akan usulkan agar bisa menerima bantuan sosial tunai pada tahun 2026,” tandasnya.
Sementara ini, proses pemulihan rumah korban dibantu oleh warga sekitar secara gotong royong. Dinas Sosial juga memastikan akan terus memantau perkembangan kondisi korban hingga situasi benar-benar pulih.
Nurhayati (50), korban rumah roboh akibat dihantam ombak dari kapal, menceritakan awal mula kejadian. Sekira lepas Salat Maghrib menjelang Isya, tiba-tiba rumahnya diterpa ombak dari kapal yang melintas Sungai Kapuas. Saat kejadian, Nurhayati tengah tertidur di dalam rumah bersama anak lelakinya.
“Saat itu saya sedang tidur, tiba-tiba rumah roboh. Untungnya tidak ada korban jiwa. Hanya barang-barang habis semua,” ucapnya.
Menurutnya, saat kejadian, di rumah tersebut terdapat tiga orang, termasuk dua anaknya. Saat ini, ia dan keluarganya tinggal sementara dengan kondisi seadanya.
Pemerintah Kota Pontianak telah memberikan bantuan darurat berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya. Nurhayati pun mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan.
“Saya merasa bersyukur karena ada perhatian dari pemerintah dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan langsung oleh Bapak Wali Kota,,” ujarnya. (prokopim)