,
menampilkan: hasil
Pemkot Dukung Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah
Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah Antisipasi Sengketa
PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak menyatakan dukungan penuh terhadap upaya sertifikasi tanah wakaf dan rumah ibadah sebagai bagian dari komitmen menciptakan kepastian hukum dan kenyamanan dalam menjalankan kegiatan keagamaan. Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, dalam acara Sosialisasi Sertifikasi Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah Tahun 2025 yang digelar oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kota Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA), Rabu (21/5/2025).
Bahasan mengapresiasi inisiatif BWI Kota Pontianak atas penyelenggaraan kegiatan yang dinilainya sangat penting dan strategis.
“Sertifikasi tanah bukan hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga memberikan rasa aman dan ketenangan bagi pengelola dan umat dalam menjalankan kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa rumah ibadah tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pembinaan umat. Oleh karena itu, kejelasan status hukum tanah menjadi fondasi penting dalam menunjang peran rumah ibadah di masyarakat.
Bahasan juga menyebut pentingnya kesesuaian pengelolaan tanah wakaf dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ia merujuk pada Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2004 tentang Wakaf, yang menegaskan bahwa pengelolaan tanah wakaf harus dilakukan oleh nazhir yang sah dan dilaporkan kepada BWI.
“Kita masih menemui rumah ibadah yang dikelola oleh pihak yang tidak memiliki legalitas atas tanah tersebut. Padahal, status ini menjadi penting untuk menghindari konflik di masa mendatang, baik secara internal maupun eksternal,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk organisasi keagamaan dan yayasan, untuk bersinergi dalam proses sertifikasi tanah wakaf. Pemerintah Kota Pontianak, menurutnya, siap memfasilitasi dan mendukung upaya-upaya yang bertujuan untuk kemaslahatan umat. Oleh sebab itu melalui sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman menyeluruh mengenai prosedur dan manfaat sertifikasi tanah wakaf dan rumah ibadah.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap para pengurus rumah ibadah dapat memahami proses legalisasi tanah mereka sehingga dapat terhindar dari permasalahan di kemudian hari,” tutup Bahasan. (prokopim)
Tinjau Korban Kebakaran di Beting, Wako Edi Pastikan Bantuan Segera Disalurkan
Tujuh Rumah Ludes Terbakar di Tanjung Baladewa
PONTIANAK - Musibah kebakaran di permukiman padat penduduk di Tanjung Baladewa Kampung Beting Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur menyisakan puing-puing bangunan. Sekira lewat pukul 12.00 WIB, kejadian bermula dari sebuah rumah milik warga tepatnya dari lantai atas, kemudian api merembet hingga ke rumah-rumah sekitar. Sebanyak tujuh rumah hangus dilahap si jago merah.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, turun langsung menuju ke lokasi sekira pukul 15.15 WIB menumpang speed menyeberangi sungai. Di lokasi kebakaran, Edi meninjau kondisi korban dan memberikan instruksi penanganan cepat kepada perangkat daerah terkait.
“Ini korbannya ada tujuh rumah yang habis terbakar, dan lebih dari tujuh kepala keluarga terdampak. Satu rumah bisa dihuni tiga sampai empat kepala keluarga. Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (16/5/2025).
Berbagai instansi terkait dikerahkan untuk menyiapkan bantuan darurat. Dinas Sosial menyediakan bahan makanan pokok, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan bantuan berupa selimut, kompor, dan peralatan dapur. Palang Merah Indonesia (PMI) juga turut menyalurkan bantuan pakaian dan perlengkapan harian.
Saat ini para korban sementara menumpang di rumah keluarga dan tetangga terdekat. Pemerintah Kota Pontianak sedang melakukan pendataan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk bantuan perbaikan rumah.
“Kita akan lihat dulu tingkat kerusakan rumahnya. Kalau memang perlu, nanti kita bantu untuk bantuan bedah rumah,” katanya.
Wali Kota Edi Kamtono juga mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah kondisi cuaca panas ekstrem yang melanda Kota Pontianak.
“Cuaca sekarang memang semakin panas. Saya imbau masyarakat untuk rutin mengecek instalasi listrik dan tidak membakar sembarangan, karena bisa memicu kebakaran,” terangnya.
Pemerintah Kota Pontianak juga mengajak masyarakat dan organisasi sosial untuk turut bergotong royong membantu meringankan beban para korban, baik melalui donasi maupun dukungan moril.
Salah satu korban, Syarifah Fardiana yang tinggal bersama anak, cucu, dan keluarganya, menceritakan detik-detik kebakaran yang meluluhlantakkan rumah dan harta bendanya. Saat kejadian, ia sedang menimang cucunya di dalam rumah.
“Api datang dari atas, dari rumah tetangga. Saya tengah menggendong cucu, anak saya masih tidur di atas. Saya langsung panik, cuma bisa selamatkan anak dan cucu. Barang tak bisa diselamatkan, api sudah besar sekali,” tuturnya dengan suara bergetar.
Syarifah Fardiana yang keseharian berjualan jajanan sosis, mengaku tidak sempat mengambil barang berharga, termasuk uang simpanan dan perlengkapan dagangannya. Ia hanya berhasil menyelamatkan diri dan keluarga. Ia kehilangan seluruh perlengkapan usaha dagangnya seperti gerobak, pembakar, dan bahan makanan. Bahkan, uang hasil pinjaman dari lembaga keuangan untuk modal usaha yang baru ia terima, ludes tak bersisa.
“Duit saya tinggal 500 rupiah di tangan ini. Jualan habis, baju anak-anak habis, tempat tidur, semuanya habis. Saya baru dapat pinjaman untuk modal usaha hampir 5 juta, itu pun ikut terbakar,” ucapnya lirih.
Suami Syarifah Fardiana, Sayuti Arani, dan keluarga besar yang terdiri dari delapan orang termasuk anak dan menantu, juga turut kehilangan tempat tinggal. Rumah yang selama ini mereka tempati kini hanya menyisakan puing-puing hangus.
“Untung anak saya yang sedang tidur bisa diselamatkan. Kalau terlambat sedikit saja, bisa lain ceritanya,” ungkapnya.
Kini, para korban termasuk keluarga Syarifah Fardiana terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga terdekat. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah dan dermawan untuk bisa memulai kembali kehidupan yang baru. (prokopim)
Bahasan Imbau JCH Patuhi Arahan Petugas Haji
621 JCH Kota Pontianak Ikut Bimbingan Manasik Haji
PONTIANAK - Sebanyak 621 jemaah calon haji asal Kota Pontianak mengikuti bimbingan manasik haji massal yang digelar di Aula Masjid Raya Mujahidin, Rabu (14/5/2025). Bimbingan ini bertujuan untuk membekali para terkait tata cara pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan syariat Islam serta proses perjalanan haji hingga di tanah suci.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengingatkan pentingnya persiapan yang matang bagi jemaah calon haji. Ia berpesan kepada para jemaah untuk menjaga kekompakan dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku.
"Patuhi arahan petugas haji kita seperti Amirul Haji, TPHD, TKHD, ketua rombongan sehingga ada persamaan dalam menjalankan ibadah haji. Jadilah jemaah calon haji yang santun, sehingga menjadi contoh bagi jemaah calon haji dari daerah maupun negara lain," pesannya.
Menurutnya, menunaikan ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim yang mampu, baik secara finansial maupun kesehatan.
"Ibadah haji adalah suatu bentuk ibadah yang sangat dirindukan dan menjadi cita-cita utama setiap umat Islam untuk menyempurnakan keislamannya," kata Bahasan.
Tak kalah pentingnya, dia menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental mengingat ibadah haji membutuhkan stamina yang baik. Ibadah haji merupakan ibadah fisik yang banyak menguras tenaga, waktu dan pikiran.
“Untuk itu, kepada seluruh jemaah calon haji Kota Pontianak mulai sekarang selalu menjaga kesehatan, mengonsumsi makanan yang sehat dan bervitamin. Para jemaah haji hendaknya melatih fisik agar selalu sehat dan kuat. Insya Allah semua kegiatan ibadah dapat dilaksanakan dengan baik dan sempurna," terangnya.
Jumlah 621 jemaah calon haji dari Kota Pontianak merupakan hasil rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, yang dihadiri oleh utusan seluruh pemerintah kabupaten/kota dan kepala Kementerian Agama kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.
Bahasan menyampaikan apresiasi kepada panitia bimbingan manasik haji yang memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan bimbingan terbaik bagi para calon tamu Allah.
"Lancar tidaknya para jemaah calon haji dalam melaksanakan ibadahnya nanti, sangat tergantung dari apa saja dan bagaimana bimbingan yang akan diberikan oleh pengelola atau panitia," tutupnya. (prokopim)
Bahasan Apresiasi Kepedulian Sosial Lions Club di Pontianak
Penutupan Konvensi ke-49 Perkumpulan Lions Indonesia
PONTIANAK - Perkumpulan Lions Indonesia Multi Distrik 307 menggelar Konvensi Tahunan ke-49 di Kota Pontianak. Konvensi ini menjadi wadah pertemuan bagi anggota Lions Club seluruh Indonesia untuk bertukar pengalaman dan memperkuat komitmen dalam pengabdian sosial organisasi ini.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia dan peserta Konvensi Tahunan ke-49 Perkumpulan Lions Indonesia Multi Distrik 307 yang telah menjadikan Kota Pontianak sebagai tempat penyelenggaraan konvensi.
"Kehadiran bapak-ibu sekalian di Pontianak adalah suatu kehormatan bagi kami dan menjadi bukti nyata bahwa semangat pengabdian dan kepedulian sosial terus hidup di tengah masyarakat," ujarnya sebelum menutup konvensi di Hotel Aston Pontianak, Sabtu (10/5/2025) malam.
Perkumpulan Lions di Indonesia telah lama dikenal sebagai organisasi yang aktif dalam kegiatan kemanusiaan, pendidikan, kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. Khusus di Kota Pontianak, Lions Club telah mengabdi melayani masyarakat yang kurang beruntung sejak tahun 1990 atau sekitar 25 tahun pengabdian.
"Untuk bisa membangun dan bertahan dalam waktu yang lama tentulah bukanlah hal yang mudah. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras para pengurus Lions itu sendiri," tutur Bahasan.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Lions Indonesia bukan hanya sekadar organisasi sosial, tetapi merupakan kumpulan orang-orang luar biasa yang bekerja tanpa pamrih untuk membantu sesama, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membangun semangat solidaritas yang kuat.
"Kami menyambut baik semangat pengabdian dan kepedulian sosial yang menjadi ciri khas Lions Club. Komitmen dalam bidang kemanusiaan, kesehatan, pendidikan dan lingkungan sangat sejalan dengan visi pembangunan Kota Pontianak yang berkelanjutan dan inklusif," kata Wakil Wali Kota.
Ucapan terima kasih juga disampaikan Bahasan kepada Perkumpulan Lions Indonesia yang telah memilih Kota Pontianak sebagai tuan rumah pada kegiatan penting ini.
“Semoga para peserta membawa pulang dan kesan yang baik tentang keramahan, kekayaan budaya dan potensi kota kami," harapnya.
Ia mengucapkan selamat kepada seluruh peserta atas terselenggaranya konvensi dan mengucapkan selamat kembali ke daerah masing-masing.
"Semoga semangat persaudaraan serta pengabdian dari Lions Club terus tumbuh dan memberi manfaat bagi bangsa dan negara," pungkasnya. (prokopim)