,
menampilkan: hasil
Wako Ajak Warga Rutin Donor Darah
PKK Pontianak Gelar Donor Darah Serentak HUT ke-66 Pemprov Kalbar
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turut berpartisipasi mendonorkan darahnya pada kegiatan Donor Darah Serentak se-Kalimantan Barat (Kalbar) yang digelar Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak di PMI Kota Pontianak, Rabu (25/1/2023). Donor darah yang digelar secara serentak oleh TP PKK kabupaten/kota se-Kalbar ini dalam rangka HUT ke-66 Pemerintah Provinsi Kalbar.
Edi mendukung dan mengapresiasi kegiatan donor darah ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Ia berharap para peserta donor darah yang berpartisipasi pada kegiatan ini bisa mulai menjadi pendonor rutin.
"Dan yang sudah rutin berdonor lebih semangat lagi untuk terus mendonorkan darahnya dalam membantu sesama terutama mereka yang membutuhkan darah," ujarnya usai mendonorkan darah di PMI Kota Pontianak.
Ia mengajak warga untuk ikut mendonorkan darahnya. Menurutnya, kebutuhan darah di Kota Pontianak masih sangat diperlukan oleh masyarakat Pontianak. Rerata kebutuhan darah di Pontianak sebanyak 120 kantong per hari, bahkan sampai 150 kantong.
"Untuk itu, dari pendonor-pendonor darah inilah yang sangat membantu memenuhi kebutuhan stok darah di Kota Pontianak," imbuhnya.
Ditambahkannya, manfaat donor darah tidak hanya dirasakan oleh penerima donor saja, melainkan juga pendonor. Banyak manfaat dari donor darah bagi kesehatan.
"Melalui donor darah, salah satunya kadar zat besi dalam tubuh dapat menjadi lebih stabil dan menurunkan resiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah," jelasnya.
Ketua TP PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie menerangkan, aksi kemanusiaan yang digelar secara serentak oleh TP PKK se-Kalbar ini masih dalam rangkaian HUT ke-66 Pemprov Kalbar. Partisipasi pendonor yang mendonorkan darahnya diharapkan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan.
"Alhamdulillah, TP PKK Kota Pontianak hari ini bisa melaksanakan aksi sosial donor darah bertepatan dengan HUT ke-66 Pemprov Kalbar," katanya.
Menurutnya, pendonor yang menyumbangkan darahnya, membantu orang lain yang sangat membutuhkan darah adalah pahlawan. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pendonor yang telah mendonorkan darahnya.
"Setiap tetes darah yang disalurkan mampu menyelamatkan nyawa, terima kasih kepada seluruh pendonor yang mungkin ada yang telah rutin mendonorkan darahnya maupun yang pertama kali," pungkasnya. (prokopim)
Edi Kamtono : Selain Ibadah, Masjid Miliki Fungsi Sosial dan Ekonomi
Ketum DMI Jusuf Kalla Ajak Pengurus Makmurkan Jamaah Masjid
PONTIANAK - Kunjungan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI) HM Jusuf Kalla ke Pontianak disambut hangat oleh seluruh Pengurus DMI Provinsi Kalbar dan Kota Pontianak. Kedatangan Jusuf Kalla disambut Ketua DMI Provinsi Kalbar Ria Norsan dan Ketua DMI Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di kediaman dinas Wakil Gubernur Kalbar, Kamis (20/1/2023).
Dalam arahannya, Jusuf Kalla meminta seluruh jajaran DMI agar menjalankan fungsinya tidak hanya untuk memakmurkan masjid, namun bagaimana masyarakat sekitar juga dimakmurkan oleh keberadaan masjid.
"Peran dewan masjid itu selain memakmurkan masjid, juga harus mampu mensejahterakan jamaah dan masyarakat di sekitarnya," ujarnya.
Selanjutnya, ia mengingatkan agar keberadaan masjid tidak hanya sekadar tempat untuk melaksanakan salat fardhu lima waktu. Tetapi lebih dari itu, bagaimana masjid juga menjadi pusat pembelajaran agama, kajian dan dakwah termasuk tempat pemberdayaan kesejahteraan umat.
"Untuk itu masjid perlu dibangun sarana dan prasarana yang memadai agar dapat melakukan aktivitas dengan nyaman," ungkapnya.
Ketua DMI Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, kunjungan Jusuf Kalla ke Kota Pontianak, yang juga selaku Ketua Umum PMI, untuk menghadiri sejumlah agenda. Setelah melantik pengurus PMI Provinsi Kalbar, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 ini juga bersilaturahmi dengan seluruh jajaran pengurus DMI di Provinsi Kalbar.
"Beliau juga berpesan kepada jajaran pengurus DMI agar masjid berfungsi tidak hanya semata sebagai tempat ibadah, tetapi bagaimana keberadaan masjid bisa memakmurkan jamaahnya," katanya.
Menurutnya, selain sebagai tempat peribadatan, fungsi masjid juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Untuk menjalankan fungsi tersebut, perlu keterlibatan para pengurus masjid dan jamaah masjid. Sebagai contoh, dengan pemberdayaan ekonomi umat melalui pendirian lembaga keuangan ultra mikro syariah untuk memberikan akses modal bagi pedagang kecil.
"Sehingga kehadiran masjid mampu memberdayakan ekonomi umat terutama jamaah masjid," ungkap Wali Kota Pontianak.
Dia berharap pengelola atau pengurus masjid di Kota Pontianak sebagai takmir masjid bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk jamaah. Oleh sebab itu, para pengurus masjid harus bisa berinovasi untuk memberikan kenyamanan dalam melayani jamaahnya.
"Masjid-masjid yang ada kita harapkan tidak hanya sebagai rumah ibadah, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan seperti TPA dan lainnya yang bisa memberikan manfaat terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya. (prokopim)
Atasi Kekumuhan, Pemkot Sasar Perbaiki Rumah Tak Layak Huni
PMI Pontianak Bantu Bedah Rumah Warga
PONTIANAK - Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir diperkirakan terdapat 13 ribu rumah yang tidak layak huni di Kota Pontianak. Namun jika dibandingkan dengan sekarang, angka itu sudah merosot turun menjadi kurang lebih 700 rumah. Hal itu disampaikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai serah terima kunci rumah kepada warga Gang Angket Kelurahan Tanjung Hilir Kecamatan Pontianak Timur dalam Program Bedah Rumah Donatur Kite Pontianak Bersama PMI Kota Pontianak, Rabu (11/1/2023).
“Tapi sekarang rumah yang dalam kondisi rusak parah sudah tak ada lagi karena sudah diintervensi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat program bedah rumah,” ujar Edi.
Beberapa rumah yang tidak layak huni tersebut direncanakan untuk diperbaiki. Namun pada prosesnya masih menemukan kendala seperti kepemilikan tanah yang belum jelas. Selain warga yang mendapat bantuan secara langsung, pihaknya berupaya untuk menghimpun urunan masyarakat.
“Secara bertahap kualitas bangunan kita intervensi untuk mengatasi masalah kekumuhan,” katanya.
Jiwa kesetiakawanan itu juga dirasakan pihak lain seperti komunitas dan organisasi, salah satunya PMI Kota Pontianak, yang aktif memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya tidak layak, namun belum mampu memperbaikinya dikarenakan biaya yang besar. Edi mengajak setiap relawan saling bahu-membahu membangun serta memperbaiki rumah-rumah yang masuk sebagai kategori tidak layak huni tersebut.
“Kebersamaan itu sudah tinggi, tinggal yang mengkoordinir saja yang menggerakkan,” ungkapnya.
Beberapa titik wilayah yang terus dalam pantauan Pemkot Pontianak adalah Kecamatan Pontianak Timur, Utara dan Barat, khususnya yang berlokasi di pinggiran sungai. Mengatasi persoalan tersebut, beberapa langkah sudah disiapkan selain bantuan bedah rumah. Salah satunya program pembangunan rumah susun yang ada di Gang Semut, Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur.
“Cuman ada kendala dari pemerintah pusat, untuk tahun ini tersedia tipe dua lantai dan 16 unit. Sementara kita maunya empat sampai lima lantai dan diperlukan 82 unit. Di sana tanahnya sudah milik Pemkot,” pungkasnya. (prokopim)
Wali Kota Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Jalan Prof Dr Hamka
Ardiansyah Ucapkan Terima Kasih atas Kepedulian Pemkot Pontianak
PONTIANAK - Ardiansyah (50), satu di antara anggota keluarga yang menempati rumah yang terkena musibah kebakaran di Jalan Prof Dr Hamka Kelurahan Sungai Jawi Kecamatan Pontianak Kota, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang telah memberikan bantuan sandang dan pangan.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Wali Kota dan Pemkot Pontianak melalui Dinas Sosial Kota Pontianak atas kepeduliannya memberikan bantuan kepada kami yang mengalami musibah kebakaran," ujarnya usai menerima bantuan secara simbolis yang diserahkan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Kamis (5/1/2023) sore.
Ia menceritakan kronologis awal terjadinya kebakaran hingga melahap sebagian rumah yang didiami empat anggota keluarga. Kejadiannya pada Senin (2/1/2023) lalu sekira pukul 11.30 WIB. Api muncul dari lantai atas di bagian belakang rumah. Kebetulan anggota keluarga tengah berada di lantai bawah sehingga tidak menyadari saat api mulai menyala. Mengetahui bagian atas rumahnya terbakar setelah diberitahu oleh tetangga. Dirinya memperkirakan bagian rumah yang hangus dilahap api sekira 40 persen, terutama di bagian belakang lantai atas dan bawah.
"Untuk sementara kami menumpang di rumah tetangga sambil menunggu rumah selesai dibenahi," tuturnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan bantuan bagi korban bencana kebakaran ini dalam rangka meringankan beban hidup mereka yang tertimpa musibah, terutama mengatasi kedaruratan selama beberapa hari untuk memenuhi kebutuhan makanan.
"Selain itu, kita juga memberikan bantuan sandang berupa alat masak, kasur, terpal, selimut dan pakaian layak pakai," sebutnya.
Untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran, Edi mengimbau warga untuk senantiasa memastikan kondisi kelistrikan yang terpasang di rumah. Pemilik rumah hendaknya rutin memeriksa jaringan instalasi listrik serta berkonsultasi dengan PLN atau tenaga ahli dalam instalasi listrik sehingga kondisi kelistrikan lebih aman.
"Begitu juga saat meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, hendaknya memeriksa kelistrikan, kompor gas dan benda-benda yang bisa memicu terjadinya kebakaran," pesannya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menuturkan bahwa setiap korban kebakaran diberikan bantuan sandang dan pangan. Untuk paket sandang terdiri dari selimut, pakaian, alat masak, terpal dan kasur. Sedangkan pangan termasuk makanan siap saji di hari pertama hingga ketiga pasca kebakaran.
"Selanjutnya hari kelima hingga ketujuh diberikan makanan berupa paket nasi kotak beserta lauk pauknya," ungkapnya.
Ia menambahkan, mekanisme pemberian bantuan korban bencana, yakni Tim Reaksi Cepat (TRC) Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang bertugas menginventarisir bencana, baik bencana alam dan bencana sosial turun ke lapangan. Selanjutnya, tim ini akan melakukan assessment atau penilaian apa-apa saja yang terdampak. Misalnya berapa persen kerusakan rumah akibat kebakaran, ada korban jiwa atau tidak dan berapa orang anggota keluarga yang mendiami rumah tersebut.
"Kemudian setelah dilakukan assessment, kami menyiapkan bantuan tersebut untuk diserahkan kepada korban bencana seperti yang diserahkan pada hari ini," tutupnya. (prokopim)