,
menampilkan: hasil
Saatnya Tanam Pohon Berkonsep Tematik
Peringatan Hari Hutan Internasional,Wako Edi Kamtono Tanam Pohon Belian
PONTIANAK - Menanam pohon selain memberi manfaat bagi kehidupan, juga menciptakan lingkungan menjadi lebih asri dan terlihat indah. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, sudah saatnya menanam pohon dengan konsep tematik disesuaikan lingkungan atau kawasan yang ditanami pohon. Seperti beberapa pohon yang sudah ditanam di Kota Pontianak jenis tabebuya, tekoma dan lain sebagainya.
"Konsep-konsep dalam menanam jenis pohon harus diciptakan supaya tiap-tiap kawasan punya tema masing-masing," ujarnya usai menanam pohon belian dalam rangka Hari Hutan Internasional Go Green Forestry Bakti Rimbawan di Kampus Baru Fakultas Kehutanan Untan, Minggu (27/3/2022).
Ia menyambut baik digelarnya penanaman pohon oleh Fakultas Kehutanan karena sejalan dengan hobinya menanam pohon. Kegemarannya menanam pohon telah lama dilakoni sejak dulu ketika masih berdinas di Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak. Aksi ini dinilainya sebagai sebuah kegiatan yang sangat inspiratif untuk menghijaukan bumi.
"Saya selalu usahakan minimal setiap pekan menanam satu pohon," ungkapnya.
Edi menambahkan, aktivitas menanam pohon memang terlihat mudah untuk dilakukan oleh siapapun. Namun ia menekankan bahwa pohon itu tidak hanya sekadar ditanam, tetapi mesti ada konsep jangka panjang sehingga pohon tersebut tumbuh dengan usia yang lebih lama.
"Menanam itu mudah, tapi merawatnya hingga tumbuh subur itu yang sulit karena karakteristik tanah dan alam di Pontianak yang berbeda," tuturnya.
Namun ada beberapa pohon yang diketahuinya termasuk paling tua usianya di Kota Pontianak. Diantaranya pohon durian yang ada di lingkungan Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kalbar yang ditanam sejak tahun 1986. Kemudian di Kantor Pengadilan Tinggi di Jalan Ahmad Yani.
"Pada saat pertemuan APEKSI di Pontianak tahun lalu, wali kota se-Kalimantan menanam pohon bersama di Taman Sepeda Untan depan Auditorium Untan. Mudah-mudahan pohonnya bisa cepat tumbuh tinggi," ucap Edi.
Dekan Fakultas Kehutanan Untan, Farah Diba menjelaskan, kegiatan yang digelar hari ini atas inisiasi Fakultas Kehutanan Untan dalam rangka memperingati Hari Hutan Internasional. Hal ini sebagai upaya Fakultas Kehutanan mewujudkan kampus yang hijau dan lebih nyaman.
"Go Green ini tidak hanya dengan menanam pohon, tetapi kami juga berencana mewujudkan go green energy sehingga kita bisa mengurangi pemakaian listrik," sebutnya.
Kelanjutan dari penanaman pohon ini, pihaknya akan melakukan pemetaan, termasuk juga menyediakan suatu informasi dengan menggunakan QR Code pada setiap pohon sehingga masyarakat lebih mudah memperoleh informasi detail terkait pohon tersebut. Tujuannya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai jenis-jenis pohon dan sebagainya.
"Jadi siapapun yang ingin mengetahui informasi jenis pohon, manfaatnya, berapa kandungan oksigen yang dihasilkan dan sebagainya, cukup mengscan QR Code yang disediakan melalui smartphone, maka informasi tersebut langsung tampil di layar handphone," pungkasnya. (prokopim)
Wako Edi Kamtono Ajak Warga Belanja Produk Lokal Bangkitkan UMKM
Dukung Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendukung Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang dicanangkan Presiden RI Jokowi di Bali pada Jumat 25 Maret 2022 lalu. Menurutnya, kebijakan tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mempercepat pemulihan ekonomi.
"Langkah ini merupakan strategi dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi dengan menggencarkan penggunaan produk dalam negeri terutama yang diproduksi oleh UMKM," ujarnya, Minggu (27/3/2022).
Edi menyebut untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut dimulai dari tataran pemerintahan hingga masyarakat luas. Untuk di lingkup pemerintahan, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa produk dalam negeri menjadi prioritas sebagai optimalisasi Bangga Buatan Indonesia.
"Aksi nyata yang bisa kita lakukan adalah dengan mencintai dan membeli produk dalam negeri sebagai wujud Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia," tuturnya.
Penggunaan produk dalam negeri tidak terlepas dari keberpihakan kepada UMKM dalam mendorong kapasitas UMKM. Terlebih kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kota Pontianak mencapai 30 persen.
"Keberpihakan terhadap UMKM ini patut kita dukung dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Edi.
Dia mengajak seluruh masyarakat Pontianak menanamkan rasa kecintaan terhadap produk dalam negeri sebagai bentuk kebanggaan dengan buatan Indonesia. Dengan membeli produk lokal Indonesia, maka para pelaku UMKM bisa bangkit kembali dan lapangan kerja semakin terbuka lebar.
"Contoh kecil, kita membeli kuliner atau kue-kue lokal produksi UMKM, maka kita telah berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Edi menilai, produk-produk Indonesia tidak kalah dengan produk-produk buatan luar negeri. Bahkan, produk Indonesia tidak sedikit yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dunia. Hal ini membuktikan bahwa produk Indonesia telah diakui dunia internasional.
"Kalau negara lain saja menyukai produk buatan kita, sudah sepatutnya kita sebagai bangsa Indonesia lebih mencintai produk buatan dalam negeri," pungkasnya. (prokopim)
Mulyadi Janjikan Bonus Peserta MTQ Tingkat Kota Yang Raih Nilai 98
Sekda Buka MTQ XXX Pontianak Timur
PONTIANAK - Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Pontianak, Mulyadi menilai kualitas dari para peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di tingkat kecamatan sangat menggembirakan. Bahkan, kata dia, ada peserta diantaranya mengantongi skor atau nilai 99. Oleh sebab itu, ia menjanjikan kepada para peserta yang nanti ikut serta pada MTQ Tingkat Kota Pontianak mendatang, apabila mampu meraih skor 98, akan diberikan bonus.
"Selain mendapat hadiah sebagai juara, baik itu juara satu, dua atau tiga, asalkan skornya 98, saya selaku Ketua LPTQ Kota Pontianak akan memberikan bonus tambahan," ucapnya saat membuka MTQ XXX Tingkat Kecamatan Pontianak Timur di Gedung LPMP Provinsi Kalbar, Sabtu (26/3/2022).
Diakuinya, selama ini pihaknya kesulitan untuk mencari hafiz dan hafizah 20 juz dan 30 juz. Namun pada beberapa gelaran MTQ yang digelar tiap kecamatan itu, sudah ada bibit-bibit baru hafiz dan hafizah. Ia meminta agar hasil seleksi MTQ XXX Tingkat Kecamatan Pontianak Timur ini benar-benar dipersiapkan secara matang sehingga bisa meraih juara di tingkat kota hingga mewakili Kota Pontianak di Tingkat Provinsi Kalbar mendatang.
"Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Kalbar yang berikutnya akan digelar di Kabupaten Ketapang. Kita berharap Pontianak bisa menjadi juara umum," ujar Mulyadi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kota Pontianak.
Menurutnya, tiga tahun belakangan ini Provinsi Kalbar sudah bisa unjuk gigi pada MTQ Tingkat Nasional. Padahal selama ini Kalbar hampir tidak pernah meraih prestasi gemilang di tingkat nasional. Prestasi itu diawali STQ Tingkat Nasional ketika Pontianak menjadi tuan rumah dengan meraih peringkat ketiga. Satu diantara peserta yang berhasil mengharumkan nama Provinsi Kalbar berasal dari Pontianak yakni Malika Khaira Khalqilah pada Cabang Tilawah Anak. Terakhir dia meraih peringkat kedua nasional. Termasuk tilawah anak putra, Akmal Fadillah.
"Semoga dari keseluruhan peserta MTQ Tingkat Kecamatan Pontianak Timur ini, ada diantaranya yang mampu mengukir prestasi di tingkat provinsi bahkan nasional," pungkasnya. (prokopim)
Air Sumber Kehidupan, Wako Edi Ajak Warga Jaga Kebersihan Sungai dan Parit
Aksi Bersih-bersih Sungai Kapuas Peringati Hari Air Sedunia
PONTIANAK - Hari Air Sedunia (World Water Day) 2022 diperingati dengan menggelar aksi bersih-bersih sampah di Sungai Kapuas, Sabtu (26/3/2022). Aksi peduli lingkungan ini digelar Korps Mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak didukung oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak serta diikuti berbagai organisasi dan komunitas.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi inisiasi Fisip Untan yang menggelar aksi bersih-bersih sungai sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Menurutnya, menjaga kebersihan sungai dan parit sangat penting karena air merupakan kebutuhan manusia sehari-hari sebagai sumber kehidupan. Apalagi Kota Pontianak yang mengandalkan sungai sebagai sumber air. Oleh sebab itu air harus tetap terjaga kebersihannya karena air sebagai sumber kehidupan.
"Mudah-mudahan aksi ini memberikan semangat dan edukasi terutama kepada warga kota untuk menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah di parit atau sungai sehingga air tanah kita bisa tetap terjaga kebersihannya," ujarnya usai membuka kegiatan aksi bersih-bersih Sungai Kapuas.
Dirinya prihatin karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai dan parit. Betapa tidak, hampir 30 persen sampah rumah tangga dibuang ke sungai dan parit. Ulah warga yang sengaja membuang sampah ke parit dan sungai itu menyebabkan air menjadi tercemar. Untuk itu, dia berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai dan parit dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Karena yang akan merasakan dampaknya juga kita semua, air tercemar dan saluran air tersumbat sehingga mengakibatkan banjir," jelas Edi.
Kehidupan masyarakat di tepian sungai sudah menjadi pemandangan sejak dahulu dan merupakan peradaban masyarakat di Pontianak. Untuk menjadikan sungai sebagai wajah terdepan kota, maka pemerintah membangun waterfront supaya tepian sungai lebih tertata rapi dan bersih.
"Saya mengajak warga khususnya yang bermukim di tepian sungai untuk bersama-sama kita peduli dengan sungai yang kita cintai ini dengan menjaga kebersihannya," imbaunya.
Dekan Fisip Untan, Martoyo menuturkan, ilmu Hubungan Internasional erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat dunia. Aksi bersih-bersih sungai ini juga menjadi bagian dalam menjaga kehidupan masyarakat.
"Inti dari aksi yang dilakukan hari ini adalah bagaimana menjaga sungai tetap bersih karena air adalah sumber kehidupan," ungkapnya.
Ia juga berharap aksi ini tidak hanya dilakukan pada momentum Hari Air Sedunia saja, tetapi terus berkelanjutan hingga anak cucu kelak. Terlebih jika melihat kehidupan di Kota Pontianak dan masyarakatnya tidak terlepas dari air sehingga dibutuhkan kepedulian bersama dalam menjaga sungai dan parit tetap bersih.
"Semua pihak harus ikut berpartisipasi melestarikan sungai serta menjaga kebersihannya agar air tetap terjaga dan tidak tercemar," imbuh Martoyo. (prokopim)