,
menampilkan: hasil
Kinerja Pemkot Pontianak Raih Nilai 91,10 persen
Penilaian Inspektorat Provinsi Kalbar
PONTIANAK – Nilai capaian kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendapat skor 91,10 persen dengan kategori Sangat Baik. Nilai ini sekaligus menjadikan Pontianak sebagai kabupaten/kota pertama di Kalbar peraih nilai di atas 90.
Penilaian itu dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat. Terdapat tiga aspek yang dinilai dalam pencapaian kinerja di bawah kepemimpinan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan ini. Ketiga aspek itu adalah kesejahteraan masyarakat, daya saing daerah dan pelayanan umum.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Pemkot Pontianak. Tantangan di era pandemi sebelumnya tidak menyurutkan semangat jajarannya untuk bekerja dan melayani masyarakat.
“Ke depan perlu adanya peningkatan kualitas pengumpulan data dan analisis dari pengolahan data itu sendiri terhadap potensi dan kemampuan Pemkot Pontianak baik dari sisi anggaran dan sumber daya manusia,” ungkapnya usai ekspose nilai menjelang akhir masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, di Ruang Pontive Center, Rabu (1/11/2023).
Tidak sampai dua tahun menjabat sebagai puncak pimpinan Pemkot Pontianak, Edi dan Bahasan harus menghadapi situasi tidak gampang. Administrasi dan pelaksanaan kinerja berubah saat pandemi. Hal itu menjadi batu loncatan untuk melakukan percepatan pembangunan. Dirinya yakin, ASN di lingkungan Pemkot Pontianak kini semakin tangguh menyelesaikan tantangan.
“RPJMD yang kita tetapkan semuanya sudah tercapai, bahkan di antaranya melebihi target. Evaluasi kami selanjutnya adalah menyesuaikan penyusunan RPJMD dengan pedoman yang diberikan Peraturan Menteri Dalam Negeri,” katanya.
Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program kerja terus menjadi sorotan pihaknya. Dengan modal itu pula, nilai kategori Sangat Baik diraih. Edi menjelaskan, kendati demikian, perbaikan harus terus dilakukan karena setiap tahun, indikator penilaian masing-masing sektor bertambah.
“Indikator penilaian dari pemerintah pusat semakin berat. Tetapi itu menjadi catatan kita,” pungkasnya. (kominfo)
Wako Dorong Siswa Gali Potensi dan Kembangkan Minat Bakat
Puncak Sepekan Seni dan Bahasa SMPN 3 Pontianak
PONTIANAK – Tim Spanta Percussion dari SMPN 3 Pontianak tampil memukau dengan mempersembahkan musik tradisional pada Puncak Sepekan Seni dan Bahasa di SMPN 3 Pontianak, Selasa (31/10/2023). Grup musik perkusi yang terdiri dari siswa-siswi SMPN 3 Pontianak ini merupakan peraih medali emas sebagai Penyaji Musik Tradisional Terbaik mewakili Provinsi Kalbar pada ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) di Jakarta pada Agustus lalu.
Penampilan Tim Spanta Percussion menjadi salah satu pengisi acara Sepekan Seni dan Bahasa yang digelar masih dalam rangkaian Hari Jadi ke-252 Pontianak. Berbagai hiburan dan seni ditampilkan, mulai dari tarian, vokal grup, teater sampai drum band. Hasil karya seni peserta didik juga dipamerkan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Tim Spanta Percussion SMPN 3 yang telah mengharumkan nama Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar di kancah nasional. Capaian yang membanggakan ini disebutnya sebagai bukti bahwa dengan usaha keras, ketekunan, dan semangat, setiap orang dapat meraih prestasi yang gemilang.
"Saya berharap prestasi yang luar biasa ini akan menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan dan menggali potensinya masing-masing, tidak hanya di bidang seni tetapi bidang-bidang lainnya," ujarnya.
Edi juga menyampaikan apresiasinya kepada para guru dan orang tua yang telah membimbing dan mendorong semangat para siswa SMPN 3 sehingga bisa memberikan kebanggaan bagi sekolah, Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar.
"Semoga mereka terus bersemangat dalam mengembangkan bakat dan minat mereka sehingga bisa terus mengukir prestasi," imbuhnya.
Menurutnya, dunia pendidikan sudah semestinya diisi dengan kreativitas dan terobosan sehingga para guru diharapkan mampu menciptakan suasana menyenangkan di ruang belajar. Apabila siswa sudah merasa senang dengan cara belajar yang diterapkan, maka mereka akan lebih mudah menyerap pelajaran tersebut.
"Peserta didik harus cinta dengan belajar. Kenalkan mereka terhadap ilmu pengetahuan dengan menarik," ungkap dia.
Kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikubristek memberikan dampak positif, tidak hanya bagi siswa dan siswi, tetapi juga bagi orang tua, karena selalu melibatkan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar. Edi mengajak orang tua agar menyediakan fasilitas belajar buat anak sebagai stimulan.
"Kurikulum ini mengajarkan anak-anak untuk berpikir secara kritis, artinya anak-anak menjadi kritis," sebutnya.
SMPN 3 Pontianak memiliki semboyan 'Sekolahnya Para Juara'. Selain menghasilkan anak-anak yang berprestasi dan berintegritas, kebersihan dan kelestarian lingkungan juga mendapat perhatian.
“Berprestasi tidak hanya di tingkat kota, tetapi juga di tingkat provinsi hingga nasional,” tutupnya. (kominfo/prokopim)
Kolaborasi Semua Elemen Lindungi Anak
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus bersinergi bersama Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak dan aparat hukum untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak di Kota Pontianak. Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak Iwan Amriady berharap, penjagaan malam di pasar-pasar dapat diperketat. Ia meminta setiap camat dan lurah agar proaktif melaporkan hasil pemantauan wilayah agar setiap persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat segera diselesaikan.
“Sinergitas memerlukan saling paham antar pihak. Sampai sejauh mana masing-masing diperlukan,” katanya usai membuka acara Sinergitas KPAD Kota Pontianak bersama Aparat Daerah dan Penegak Hukum di Kota Pontianak, di Aula Rohana Muthalib Bappeda, Senin (30/10/2023).
Program dan kebijakan Pemkot Pontianak telah melindungi anak-anak dari setiap jenis kekerasan. Setelah itu, kewenangan memberikan sanksi terhadap pelaku kekerasan, ada di tangan aparat hukum. Fungsi KPAD adalah membina korban kekerasan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya saling jaga anak-anak. Serta masih banyak lagi peran dan fungsi masing-masing instansi. Iwan berharap, seluruh perangkat daerah bersama camat dan lurah untuk melakukan fungsi pembinaan masyarakat.
“Kita berharap Kota Pontianak di tahun 2023 dan seterusnya, menjadi sebuah kota yang layak bagi pembangunan dan pertumbuhkembangan anak. Hal-hal yang menjadi pembelajaran kita bersama di masa lalu, jangan sampai terjadi lagi,” ungkapnya.
Dikukuhkannya pengurus KPAD Kota Pontianak beberapa waktu lalu dinilai Iwan sebagai upaya yang tepat. Mencermati persoalan di lapangan serta visi dan misi Kota Pontianak, menjadi cita-cita bersama agar Pontianak dapat menjadi Kota Layak Anak. (kominfo)
95 Tahun Sumpah Pemuda, Wako Ajak Pemuda Jaga Kondusifitas
PONTIANAK - Peringatan Sumpah Pemuda ke-95 dimaknai Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono sebagai momentum menjaga kondusifitas antar pemuda di tahun politik. Bonus demografi menjadi peristiwa langka di dunia, ia berharap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemuda dan pemudi Indonesia.
“Pesan kepada anak muda untuk menggunakan teknologi informasi dalam hal yang positif, terutama dalam pertumbuhan ekonomi dan literasi,” katanya usai apel Peringatan Sumpah Pemuda ke-95, di Kantor Wali Kota, Senin (30/10/2023).
Sumpah Pemuda kali ini mengangkat tema ‘Bersama Majukan Indonesia’. Tongkat estafet pembangunan di masa mendatang akan diserahkan kepada pemuda. Gebrakan baru di kalangan generasi muda diperlukan agar tidak tergerus zaman. Edi menyebut, semangat pergerakan juga harus dibarengi dengan kebijaksanaan. Oleh karena itu menurutnya diperlukan kolaborasi dari kaum pemuda dengan orang tua.
“Apalagi temanya tentang persatuan, artinya kita perlu bersatu lintas generasi. Namun untuk bahan bakarnya ada di jiwa muda,” ujarnya.
Sikap persatuan yang digaungkan pemuda 95 tahun lalu itu harus dilanjutkan. Di tengah keberagaman masyarakat, Edi berharap menjadi kekuatan bangsa memperkokoh prinsipnya sebagai sebuah negara. Di Kota Pontianak sendiri, imbuhnya, terus menyelaraskan impian Indonesia Emas di tahun 2045.
“Pemuda harus memandang keberagaman sebagai anugerah, kekuatan, dan harus menjadi tulang punggung ketangguhan negara,” lanjut dia.
Beberapa tantangan dihadapi anak muda Kota Pontianak seperti ancaman pengangguran karena era modern yang serba instan dan cepat ini. Selain itu terdapat berbagai kekuatiran lainnya yang dirasakan Edi, mengingat Kota Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa sekaligus ibu kota provinsi. Ia menyampaikan, fokus Pemkot Pontianak adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, berakhlak secara santun dan cerdas saat bertindak.
“Kami optimis jika SDM sudah terbentuk, tantangan yang dihadapi pasti akan terlewati,” tutupnya. (kominfo/prokopim)