,
menampilkan: hasil
Wako Harap Kalbar Hospital Expo Jadi Agenda Rutin
Hospital Expo Pamerkan Produk dan Layanan Unggulan Bidang Kesehatan
PONTIANAK - Untuk pertama kalinya, Kalimantan Barat (Kalbar) Hospital Expo 2023 digelar di Kota Pontianak. Expo yang diikuti sejumlah rumah sakit di Kalbar serta para produsen alat-alat kesehatan memamerkan inovasi dan teknologi terkini di dunia kesehatan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyambut baik digelarnya Kalbar Hospital Expo 2023 ini sebagai wadah bagi peserta dalam menampilkan keunggulan dan perkembangan produk-produk di bidang kesehatan maupun layanan dari masing-masing rumah sakit.
“Dengan penyelenggaraan Hospital Expo ini bisa memberikan gambaran informasi yang jelas sehingga masyarakat mengetahui tentang pelayanan rumah sakit beserta kecanggihan dari teknologi yang terus bertransformasi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal,” ujarnya, usai menghadiri peresmian Kalbar Hospital Expo 2023 di Gedung PCC, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, termasuk sektor kesehatan, diharapkan bisa menangani berbagai macam penyakit. Kecanggihan sebuah teknologi sangat menentukan diagnosa suatu penyakit.
“Bagaimana teknologi dengan inovasi yang dilakukan, dilengkapi dengan kualitas SDM-nya ini akan memudahkan tenaga medis mendiagnosis suatu penyakit untuk kemudian menyembuhkannya,” jelas Edi.
Penyelenggaraan Kalbar Hospital Expo 2023 ini dinilainya sebagai sebuah ajang yang bagus untuk mempresentasikan kemajuan dunia kesehatan. Ia berharap expo ini menjadi agenda rutin tahunan dan tidak hanya diikuti peserta dari Provinsi Kalbar saja, tetapi juga dari luar Kalbar bahkan se-Indonesia.
“Jadi diharapkan kedepan, rumah sakit se-Kalimantan dan bahkan dari luar Kalimantan setiap tahunnya bisa mengikuti expo di Pontianak ini,” imbuhnya.
Pj Gubernur Kalbar Harisson mengatakan, Kalbar Hospital Expo merupakan pameran yang menampilkan unggulan-unggulan pelayanan yang ada di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kalbar. Hospital Expo ini biasanya digelar di Pulau Jawa, namun kali ini digelar di Pontianak, Kalbar.
“Dan ini untuk pertama kalinya digelar di luar pulau Jawa. Mudah-mudahan tahun depan dan tahun-tahun berikutnya kita bisa menggelar expo ini secara nasional. Sehingga pameran semua rumah sakit di Indonesia berkumpul di Pontianak,” jelasnya.
Meski peralatan yang dimiliki begitu canggih, namun hal yang sangat ditekankannya adalah pentingnya pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.
“Kalau alat-alat yang dimiliki sudah canggih, disertai dengan pelayanan yang ramah, penuh senyum, peduli terhadap pasien dan cepat, rumah sakit itu akan menjadi pilihan bagi seluruh masyarakat di seluruh Kalbar,” pungkasnya. (prokopim)
Pererat Solidaritas Antar ASN Lewat Pertandingan Bulu Tangkis
Pertandingan Bulu Tangkis Antar ASN Pemkot Pontianak Dalam Rangka HUT Korpri
PONTIANAK - Dalam rangka menyambut HUT ke-52 Korpri, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar pertandingan bulu tangkis antar ASN. Peserta terdiri dari para pegawai di lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Pontianak.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati HUT ke-52 Korpri yang jatuh pada tanggal 29 November 2023 mendatang. Pertandingan ini bertujuan untuk memupuk semangat berkompetisi serta mempererat hubungan dan solidaritas antar ASN yang ada di lingkup Pemkot Pontianak.
“Kita juga ingin mendukung Pontianak sebagai sport city, dimana masyarakatnya senang berolahraga. Sampai menjadikan olahraga sebagai kebutuhan sehari-hari,” ujarnya usai membuka pertandingan badminton antar ASN Pemkot Pontianak di Gedung Olahraga (GOR) Bulutangkis Jalan Tabrani Ahmad, Senin (13/11/2023).
Membangun mental juara dalam diri ASN juga menjadi salah satu tujuan dilaksanakannya kompetisi badminton ini. Prestasi yang diraih Pemkot Pontianak di kancah nasional harus dipertahankan. Menurut Mulyadi, jiwa kompetisi berdampak bagi peningkatan kinerja.
“Kinerja ASN di lingkungan Pemkot Pontianak sudah sangat baik. Dan itu perlu kita pertahankan dengan menambah mental juara,” ucapnya.
Menurutnya, rangkaian pertandingan ini juga menjadi ajang untuk memperlihatkan kemampuan serta semangat juang para ASN dalam berolahraga. Semangat berkompetisi itu ditunjukkan para ASN dengan saling bertarung penuh semangat dalam mencetak poin dalam setiap pertandingan.
“Pesan saya, junjung tinggi sportivitas selama bertanding,” imbuh Sekda.
Selain itu, lanjut Mulyadi, pertandingan ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan sosial di antara sesama ASN. Dengan adanya kompetisi ini, para peserta berkesempatan untuk saling bertemu, berinteraksi dan berbagi pengalaman dalam dunia kerja maupun olahraga.
“Semangat persaudaraan dan kebersamaan tercermin dalam setiap pertandingan,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Kejar Angka UHC Pontianak di 85 Persen
PONTIANAK - Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati mengatakan Pemkot Pontianak terus mengejar target Universal Health Coverage (UHC) nasional di angka 98 persen. Untuk saat ini angka UHC baru mencapai 83 persen dengan akhir tahun ditarget UHC Pontianak bisa mengejar 85 persen.
“Kepesertaan BPJS Kesehatan di Kota Pontianak memang belum masuk UHC. Pontianak sendiri UHC nya ada di 83 persen. Di akhir tahun mungkin angka itu naik menjadi 85 persen. Makanya di 2024 nanti Pemkot akan komitmen untuk terus mengejar target UHC ini,” kata Trisnawati, Senin (13/11/2023).
Pemkot Pontianak sendiri, menginginkan agar semua masyarakat terjamin perlindungan kesehatannya. Sehingga ketika masyarakat sakit mereka sudah memiliki jaminan perlindungan kesehatan. Ketika mereka dalam keadaan sakit, kepesertaan BPJS Kesehatan sudah bisa menanggung biaya berobatnya selama sakit.
Pembiayaan kesehatan ini kata Trisnawati biayanya mahal. Sehingga seluruh masyarakat perlu memiliki perlindungan jaminan kesehatan, baik yang sifatnya ditanggung pemerintah melalui dana APBD, APBN dan tanggungan mandiri. “Untuk UHC sendiri minimal 95 persen dari total masyarakat harus tercover dari BPJS Kesehatan,” katanya.
Persoalan saat ini, untuk kepesertaan BPJS Kesehatan tidak semua masyarakat mampu. Apalagi untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan sekarang tak bisa perorangan lagi, tetapi mesti satu keluarga harus tercover.
Lebih dalam lanjutnya, data kepesertaan BPJS Kesehatan yang tercover sampai September dari jumlah penduduk 673 ribu jiwa, telah tercover di jaminan kesehatan nasional sebanyak 553 ribu jiwa. Artinya yang belum tercover sebanyak 123 ribu jiwa. “Data ini terus berkembang. Di Oktober ini kembali bertambah 16 ribuan jiwa masuk kepesertaan BJPS baru,” katanya.
Persoalan di lapangan mengenai kepesertaan BPJS ini bermacam. Dikarenakan sifat pembayaran BPJS ini tak bisa perorangan, sehingga cukup banyak masyarakat yang tak mampu menanggung pembayaran BPJS Kesehatan secara mandiri. Sebagai contoh, satu keluarga ada enam jiwa dengan pendapatan kepala keluarga UMK. Jika dipaksa untuk melakukan pembayaran BPJS Kesehatan setiap bulannya mereka tak akan sanggup. “Ini yang kami ajukan untuk kepesertaan BPJS nya ditanggung oleh pemerintah baik menggunakann APBD ataupun APBN,” tutupnya. (kominfo)
Radio Televisi Malaysia dan Brunei Darussalam Ungkapkan Kekaguman pada Pontianak
Jamuan Makan Malam Bermukun Tiga Negara
PONTIANAK - Rombongan Delegasi Radio Televisi Malaysia (RTM) dan Radio Televisi Brunei Darussalam (RTB) mendapat sambutan hangat dari Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono pada acara jamuan makan malam di aula kediaman dinasnya, Minggu (12/11/2023). Bersama rombongan juga hadir jajaran Lembaga Penyiaran Pemerintah (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI).
Edi mengatakan bahwa selama ini hubungan bilateral tiga negara serumpun Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam sudah sangat baik bahkan karena berada di satu daratan maka semua masyarakatnya memiliki kesamaan. Ia mengucapkan selamat datang di Kota Pontianak karena ibukota Provinsi Kalbar ini memiliki banyak banyak kuliner khas yang selalu diminati tamu yang datang. Tidak hanya itu, Pontianak juga dilewati Garis Khatulistiwa sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak setiap tahunnya menggelar event Kulminasi Matahari untuk memperkenalkan kepada dunia keistimewaan yang dimiliki kota ini.
"Pontianak ini kami kemas juga dengan Pesona Kulminasi, jadi setiap bulan Maret dan September pada pukul mendekati 12 siang, kita bisa berdiri tanpa bayangan karena saat momen itu bumi tepat berada di Garis Khatulistiwa," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Edi juga mengaku bahwa kini RRI sudah bertransformasi ke digital sehingga mampu menarik minat publik untuk tetap menikmati beragam program siaran dan hiburan, tidak hanya dalam format audio tetapi juga sudah merambah pada visual melalui streaming. Kedatangan delegasi dari RTM dan RTB di Kota Pontianak ini dinilai sebagai bagian dari upaya untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Kunjungan ini dapat menjadi momentum yang penting dalam membangun kerjasama yang lebih baik antara pihak-pihak terkait.
“Misalnya menjalin kerjasama di bidang pertukaran teknologi dan informasi, pertukaran program acara televisi dan radio, serta kolaborasi dalam bidang seni dan budaya,” imbuhnya.
Ketua Rombongan RTM Wan Azhan bin Haji Wan Hamat menyampaikan kekagumannya terhadap Kota Pontianak. Baginya, berada di Kota Pontianak terasa seperti kota atau daerah yang ada di Malaysia sebab ia bisa merasakan begitu dekat dengan masyarakat Pontianak yang memiliki keramahan dan santun
"Kotenye kami rase Malaysia sangat dekat dengan penduduk Pontianak yang ramah dan baik, Pontianak sungguh cantik, aman dan menarik," katanya dengan logat Malaysia.
Azwan bersama rombongan sempat berwisata di Kota Pontianak. Menikmati suasana Kota Pontianak memberikan pengalaman serta kenangan yang tak terlupakan. Dalam kegiatan Bermukun Tiga Negara ini RTM diwakili tiga RTM mulai dari Sarawak FM, Labuan dan RTM Sabah.
Senada, Ketua Rombongan RTB Muhammad Alim bin Sani mengungkapkan ketertarikannya pada Pontianak yang dinilainya tidak jauh berbeda dengan budaya yang ada di Brunei Darussalam maupun Malaysia. Ia juga menginginkan agar ikatan silaturahmi berlangsung dan berlanjut sesuai pula dengan tema Bermukun kali ini yakni Seirama dan Selamanya.
“RRI sudah menjadi bagian keluarga besar dari RTB apalagi selama ini jalinan kerja sama dan silaturahmi terus dipererat,” ungkapnya.
Kepala LPP RRI Pontianak Abdul Harris Mataliti menjelaskan Bermukun menjadi bagian dari upaya untuk melestarikan budaya yang dimiliki masing masing negara. Tidak hanya itu dalam kegiatan ini juga bisa mempelajari lebih jauh bagaimana upaya untuk melestarikan dan menjaga budaya yang ada.
"Kita bisa bersama sama belajar bagaimana khasnya budaya masing masing negara, ini juga bagian darah pelestarian budaya agar tetap ada,” sebutnya. (prokopim)