,
menampilkan: hasil
Maknai Hari Pahlawan dengan Ziarah Makam Pejuang
Peringatan Hari Pahlawan di Kota Pontianak
PONTIANAK - Selain menggelar upacara, momentum peringatan Hari Pahlawan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga dirangkaikan dengan ziarah ke makam para pahlawan dan veteran yang ada di Kota Pontianak. Ada tiga makam pahlawan yang menjadi tujuan para kepala perangkat daerah, yakni makam almarhum Gusti Said Rani di Gang Kamboja, almarhum Gusti Lagum Amin di TPU Sungai Bangkong dan almarhum Atmo Umar di Gang Bukit Semedang Sungai Jawi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak Trisnawati mengatakan, Hari Pahlawan merupakan momen yang penuh makna untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pejuang yang telah berjuang dengan gigih demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Di hari yang bersejarah ini, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghormati dan mengenang jasa para pejuang tersebut adalah dengan melakukan ziarah makam.
"Ziarah makam pejuang juga memberikan kesempatan untuk kita merenung dan bersyukur atas perjuangan serta pengorbanan yang telah dilakukan oleh pejuang bangsa. Melalui ziarah tersebut, kita dapat mengenang dan mendalami nilai-nilai kejuangan yang menjadi bagian penting dari sejarah bangsa," ujarnya usai berziarah di makam almarhum Gusti Said Rani yang berlokasi di Gang Kamboja, Jumat (10/11/2023).
Trisnawati menambahkan, dengan berziarah ke makam para pejuang sebagai wujud memaknai semangat Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November. Ziarah makam ini juga sebagai bentuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi mendatang.
"Sehingga semangat perjuangan dan keberanian para pejuang akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi kita semua dalam membangun bangsa yang lebih baik," ungkapnya.
Ziarah makam para pejuang yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini tidak hanya sekadar seremonial saja, tetapi bagaimana para peziarah datang dengan hati yang penuh penghormatan dan rasa syukur.
"Mari kita renungkan pesan-pesan perjuangan yang mungkin telah terlupakan, serta mengambil pelajaran berharga dari kisah heroik pejuang terdahulu," pungkasnya.
Selain berziarah, para peziarah melanjutkan anjangsana ke rumah ahli waris para pejuang untuk memberikan bantuan tali asih.
"Meski tidak sebanding dengan yang telah dikorbankan para pejuang, tetapi inilah sebagai bentuk kami menghormati dan menghargai beliau-beliau yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan," pungkasnya. (prokopim)
Mulyadi Minta ASN Isi Kemerdekaan dengan Pelayanan Terbaik
Upacara Peringatan Hari Pahlawan
PONTIANAK – Sekretaris Daerah Kota Pontianak Mulyadi memimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, di Halaman Kantor Wali Kota, Jumat (10/11/2023). Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada seluruh ASN untuk memaknai arti pahlawan yang berdedikasi bagi sekitarnya hingga dikenang seluruh bangsa.
"Karena pahlawan ada yang merebut kemerdekaan, ada yang mempertahankan kemerdekaan. Tugas ASN sekarang itu mengisi kemerdekaan dengan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kota Pontianak," katanya usai apel.
Melayani dengan baik adalah teladan yang dicontohkan para pahlawan. Selanjutnya adalah bekerja dengan maksimal melaksanakan pembangunan Kota Pontianak. Mulyadi lalu mengapresiasi seluruh ASN serta jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemkot Pontianak atas capaian kinerja selama lima tahun dalam menunjang visi dan misi Kota Pontianak di bawah kepemimpinan Wali Kota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Wali Kota Bahasan.
"Administrasi kita dinilai sangat baik, yaitu 91,10 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Belum ada sejarahnya di Kalbar mencapai nilai 90. Ini berkat kinerja ASN," ujarnya.
Semua capaian itu tak lain untuk meningkatkan kesejahteraan setiap individu warga Kota Pontianak. Mulyadi ingin setiap elemen warga merasakan pemerataan pembangunan. Seperti diketahui, kekayaan daerah Kota Pontianak terdapat pada sektor perdagangan dan jasa. Menurutnya, apabila setiap ASN maksimal melayani masyarakat, pendapatan asli daerah akan meningkat.
"Hasilnya akan kembali untuk ASN itu sendiri. Tahun depan pemerintah akan menambah gaji ASN, akan ditambah dengan tunjangan cuti, kemudian gaji yang lebih besar dari TPP. Harus semakin mendorong kerja ASN, khususnya yang muda," ungkapnya.
Tepat pada pukul 08.15 pagi usai apel, sirine peringatan Hari Pahlawan dibunyikan. Mulai dari ASN hingga warga di manapun berada diimbau untuk mengheningkan cipta. Jajaran perangkat daerah Pemkot Pontianak pun kemudian berziarah di makam pahlawan.
"Kami ziarah ke makam pahlawan dan dilanjutkan Dinas Sosial anjangsana kepada keluarga pahlawan," imbuhnya. (kominfo/prokopim)
Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem, Pontianak Dapat Insentif Fiskal
Wali Kota Edi Kamtono Terima Penghargaan dari Wapres
PONTIANAK - Sukses menurunkan angka kemiskinan ekstrem berhasil mengantarkan Kota Pontianak menyandang penghargaan Kota Berkinerja Baik dan mendapat Alokasi Insentif Fiskal Tahun Berjalan Tahun Anggaran 2023. Penghargaan tersebut langsung diserahkan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin kepada Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono pada Rapat Koordinasi Nasional dan Penyerahan Dana Insentif Fiskal Kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Tahun Berjalan 2023 di Istana Wapres Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Atas pencapaian keberhasilan ini, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang telah berkomitmen, bekerja keras dan konsisten dalam melayani masyarakat sehingga angka kemiskinan ekstrem di Kota Pontianak turun. Berbagai upaya yang dilakukan Pemkot Pontianak seperti bidang infrastruktur, perbaikan jalan dan drainase lingkungan, sambungan air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penanganan sanitasi komunal, bedah rumah/bedah wc, bantuan langsung dan pemberdayaan masyarakat, terutama dalam menangani variabel-variabel yang menjadi tolok ukur angka kemiskinan.
"Pengelolaan sampah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat termasuk akses jaminan kesehatan," ujarnya.
Pemkot Pontianak melakukan langkah-langkah strategis di antaranya melalui bantuan bedah rumah tak layak huni. Edi bilang, bantuan stimulan bedah rumah tak layak huni ini ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bantuan serupa sudah kesekian kalinya digelontorkan Pemkot Pontianak lewat program bantuan stimulan Rumah Tak Layak Huni (RTLH).
"Tujuannya untuk mengentaskan kawasan kumuh perkotaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bantuan RTLH ini juga merupakan bagian dari program pengentasan kemiskinan di Kota Pontianak," terangnya.
Bantuan ini bersumber dari APBD Kota Pontianak tahun 2023. Program ini akan terus berlanjut karena masih ada rumah tak layak huni belum tersentuh bantuan program ini.
"Sudah banyak rumah masyarakat yang mendapat bantuan bedah rumah ini, saat ini diperkirakan rumah tak layak huni hanya tersisa sekitar 1.000-an unit rumah," ungkap Edi.
Pengentasan kemiskinan juga tidak terlepas dari pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan masyarakat. Di antaranya program penyuluhan dan pelatihan keterampilan, seperti pelatihan wirausaha, keterampilan kerja dan peningkatan literasi keuangan.
"Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk keluar dari lingkaran kemiskinan," imbuhnya.
Pemkot Pontianak juga memberikan perhatian serius terhadap masyarakat tidak mampu melalui program bantuan sosial (bansos). Program bansos tersebut antara lain dengan memberikan bantuan tunai, bantuan bahan pangan serta bantuan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Program ini membantu meringankan beban ekonomi masyarakat miskin, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik," paparnya.
Edi juga menyoroti pemberdayaan ekonomi lokal sebagai bagian dari upaya menekan angka kemiskinan. Dalam hal ini, pihaknya juga turut mempromosikan dan mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan memberikan aksesibilitas terhadap pembiayaan dan infrastruktur yang diperlukan.
"Melalui program ini, kita mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat," pungkasnya. (prokopim)
Duta HIV/AIDS Edukasi Generasi Muda Cegah Penularan
37 Finalis Duta HIV/AIDS Kalbar Audiensi dengan Wali Kota Pontianak
PONTIANAK - Sebanyak 37 Finalis Duta HIV/AIDS Kalimantan Barat (Kalbar) beraudiensi dengan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Dari 37 finalis, 20 orang di antaranya putri dan 17 orang putra. Seluruh finalis yang berasal dari 14 kabupaten/kota se-Kalbar akan menjalani penilaian oleh tim juri. Selanjutnya pemilihan Duta HIV/AIDS akan digelar bertepatan peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2023 mendatang.
Pada pertemuan itu, Edi berharap para finalis Duta HIV/AIDS menjalankan perannya dalam mensosialisasikan, mengkampanyekan dan menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk mengedukasi generasi muda dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Para duta ini juga berperan membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap HIV/AIDS, termasuk pencegahan, pengujian dan akses ke perawatan.
"Melalui aktivitas dan kampanye kesadaran sosial yang inovatif, Duta HIV/AIDS akan bekerja untuk menghilangkan stigma dan mengedukasi masyarakat secara luas tentang realitas penyakit ini," ujarnya di hadapan para Finalis Duta HIV/AIDS di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (8/11/2023).
Menurutnya, ajang pemilihan Duta HIV/AIDS ini tujuannya untuk mengedukasi kalangan generasi muda dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Perilaku menjadi salah satu penyebab penularan HIV/AIDS.
"Sehingga sudah menjadi tugas bersama untuk menekan angka ketertularan HIV/AIDS seminimal mungkin, khususnya di Kota Pontianak," tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersama Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pontianak gencar menggelar sosialisasi dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Upaya itu sebagai bentuk kolaborasi dalam membangun kesadaran yang lebih besar, meredakan stigma yang melekat pada HIV/AIDS dan melindungi serta mendorong kesejahteraan komunitas yang terkena dampak.
"Artinya kita berkomitmen untuk membuat perubahan yang nyata dalam hal penanggulangan HIV/AIDS," ungkap Edi.
Gusti Ferdiansyah Kusumarani, Finalis Duta HIV/AIDS dari Kota Pontianak mengungkapkan, selama mengikuti seleksi Duta HIV/AIDS, banyak ilmu yang diperolehnya. Selain menambah teman sesama peserta, banyak ilmu yang diturunkan dari mentor dan instansi terkait lainnya.
"Selama tahapan seleksi, kami dibekali banyak ilmu, kemudian menjalani serangkaian tes dan penilaian untuk bisa terpilih sebagai finalis hingga nanti pemilihan Duta HIV/AIDS mendatang," imbuhnya.
Bagi Ferdiansyah, peran Duta HIV/AIDS merupakan perpanjangan tangan dari pemerintahan untuk melakukan atau mengkampanyekan pencegahan penyebaran virus HIV.
"Tentunya kami akan menambah program kerja dari duta-duta HIV/AIDS sebelumnya. Kita juga menambah program kerja untuk selanjutnya dilaksanakan," pungkasnya. (prokopim)