,
menampilkan: hasil
Bahasan Tegaskan Bantuan BPJS Harus Tepat Sasaran
Imbau Warga Kurang Mampu Daftar BPJS
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berkomitmen memperbaiki persoalan kesehatan dan ketenagakerjaan di Kota Pontianak. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyebut, saat ini, jumlah kepesertaan BPJS yang ditanggung APBN di Kota Pontianak ada sekitar 170 ribu orang. Dari angka itu, menurutnya, masih terdapat warga kurang mampu yang belum mendaftar. Ia pun mengimbau masyarakat Kota Pontianak, khususnya yang kurang mampu, untuk segera mendaftarkan diri sebagai kepesertaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Bagi masyarakat yang ingin mendaftar BPJS tanggungan APBD Kota Pontianak, dapat mendatangi Dinas Sosial Kota Pontianak di Jalan Gusti Sulung Lelanang dengan menyertakan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan di tempat calon pendaftar tinggal.
“Kami (Pemkot Pontianak) ikut menganggarkan bantuan BPJS bagi warga kurang mampu. Teknisnya silahkan daftar ke Dinas Sosial dan kelurahan dengan syarat surat keterangan kurang mampu,” terangnya usai membuka acara Sosialisasi Rencana Aksi Hak Asasi Manusia (Ranham) di Kota Pontianak Tahun 2023 di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Rabu (27/9/2023).
Informasi terkait BPJS belum sepenuhnya sampai ke masyarakat. Sebagai contoh, tidak semua warga dapat mendaftar kepesertaan. Harus mereka yang masuk sebagai keluarga kurang mampu atau tidak sedang memiliki pekerjaan di perusahaan atau instansi pemerintah. Bahasan meminta RT dan RW untuk menyampaikan informasi lengkap tersebut. Pihaknya pun mengundang BPJS menjadi narasumber untuk memberikan penjelasan lebih spesifik kepada pihak RT dan RW sebelum informasi itu disebarluaskan.
“Kadang masyarakat ini yang mampu pun mau ikut-ikutan. Kemampuan APBD harus memprioritaskan yang tidak mampu. Sekarang yang bisa kami akomodir hampir 30 ribu peserta di tahun 2023 dari APBD Kota Pontianak,” ujarnya.
Persoalan lainnya di lapangan adalah pelayanan kepada peserta BPJS. Dulu, imbuh Bahasan, tidak jarang masyarakat mengeluh dengan pelayanan yang tidak optimal. Ia menegaskan agar hal tersebut tidak boleh ada lagi di era sekarang. Jika terjadi kekeliruan pelayanan, baik kesehatan dan ketenagakerjaan, Bahasan minta untuk dilaporkan kepadanya secara langsung, atau lewat dinas terkait.
“Pengawasan pelayanan bukan hanya dari pemerintah, tapi juga masyarakat. Jika fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS pelayanannya tidak maksimal atau sembrono, silahkan laporkan kepada kami atau media massa. Inshaallah pemerintah akan tindak,” sebutnya. (kominfo/prokopim)
Tamu dari Solo Akui Pontianak Surganya Kuliner
Pemkot Surakarta Berkunjung ke Pontianak
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menerima kunjungan rombongan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta. Kedatangan rombongan dari kota yang dikenal dengan nama Solo ini dalam rangkaian Pontianak Fam Trip yang digelar oleh Pontianak Raya Consortium. Para tamu disambut dengan jamuan makan malam di kediaman dinas Wali Kota Pontianak, Selasa (26/9/2023).
Terry Sulistyaningrum, Adhyatama Kepariwisataan Muda Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta menerangkan, rombongan dari Solo baru tiba tadi pagi di Bandara Supadio. Setelah mendarat dan makan siang, mereka mulai mengeksplor Kota Pontianak, mulai dari Tugu Khatulistiwa hingga menyusuri Sungai Kapuas dengan kapal wisata dari Pelabuhan Senghie. Puas menyusuri Sungai Kapuas, rombongan bersantai di Warung Kopi Aming. Begitu menjamurnya warung kopi di Pontianak sangat menarik baginya sebab di Solo tidak ada warung kopi seperti yang dilihatnya, yang ada hanya kafe-kafe kekinian.
"Saya lihat ini juga potensi bagus untuk dikembangkan sebagai bagian dari ekonomi kreatif. Kami akan mencoba berbagai kuliner di sini karena katanya Pontianak surganya kuliner," ucapnya usai menghadiri jamuan makan malam.
Menyusuri Sungai Kapuas bersama seluruh rombongan menjadi pengalaman menarik selama berada di Pontianak. Dia menyebut, secara budaya, Pontianak dan Solo memiliki kemiripan. Di Pontianak terdapat Kesultanan Kadriyah, sedangkan di Solo ada Keraton Surakarta. Jika dilihat secara geografis, lanjut Terry, Pontianak ada Sungai Kapuas, sedangkan di Solo ada Sungai Bengawan Solo. Istimewanya, pengemasan wisata susur sungai di Pontianak dinilainya bagus. Sehingga ia berharap hal ini bisa diadopsi di Solo agar bisa dikembangkan wisata serupa dengan pengemasan yang menarik.
"Harapannya dengan kegiatan ini bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama antara Solo dan Pontianak," sebutnya.
Bahkan pihaknya sudah merencanakan untuk menggelar business meeting atau pertemuan bisnis di Pontianak dengan memboyong stakeholder pariwisata lewat konsep business to business (B to B). B to B yang akan dilaksanakan yakni dengan menjual paket wisata dengan harapan dampaknya bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik yang ke Pontianak maupun ke Solo.
"Dengan demikian bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pariwisata," ujarnya.
Menyambut kedatangan rombongan dari Solo, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh tamu yang hadir.
"Saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Pontianak mengucapkan selamat datang, selamat menikmati Kota Pontianak yang menyenangkan bagi siapa saja yang berkunjung ke sini," tuturnya.
Menurutnya, Pontianak memang tidak memiliki sumber daya alam selain Sungai Kapuas. Oleh sebab itu, Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa terus memaksimalkan potensi yang dimiliki, terutama keberadaan Sungai Kapuas. Untuk menunjang wisata sungai, pembangunan waterfront memberikan dampak positif dalam penataan tepian sungai.
"Selain itu, kita juga terus berupaya mengembangkan sport tourism dengan memperkenalkan Pontianak sebagai Sport City," imbuhnya.
Edi menyambut baik kedatangan rombongan dari Solo ini sebagai bagian dari kolaborasi antara kedua pemerintah kota, yakni Pemkot Pontianak dan Surakarta. Kerja sama antara kedua pemerintah daerah ini juga akan berlanjut dan saling menguntungkan.
"Kolaborasi dalam memajukan suatu kota harus terjalin kerja sama dengan kota lainnya, salah satunya dengan Pemkot Surakarta," tutupnya. (prokopim)
Lestarikan Budaya Sejak Dini lewat Lomba Celoteh dan Bertundang
PONTIANAK - UPT Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak menggelar lomba berceloteh bahasa melayu dan lomba bertundang yang diikuti peserta didik tingkat SD se-Kota Pontianak. Kepala UPT Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak Rosalina memaparkan, sebanyak 52 pelajar SD mendaftar lomba berceloteh bahasa melayu dan 9 tim mendaftar pantun berdendang atau tundang.
"Kami sekarang menggelar final lomba untuk mencari enam terbaik, yaitu harapan 3, 2 dan 1 kemudian juara 3, 2 dan juara 1," ungkapnya usai lomba di Lantai 2 Pontianak Convention Center (PCC), Selasa (26/9/2023).
Lomba ini merupakan kali kedua UPT Pusat IPTEK dan Bahasa Kota Pontianak menggelar kompetisi bagi pelajar. UPT yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak ini pada tahun lalu juga telah melaksanakan agenda yang sama, namun dengan kategori lomba yang lebih banyak. Rosalina menjelaskan, terbatasnya anggaran menjadi alasan lomba lainnya tidak dilaksanakan. Ia menambahkan, pengumuman lomba akan disampaikan pada pekan pertama atau kedua bulan Oktober mendatang.
“Kegiatan UPT rutin tahunan ada lomba sains experiment, kontes dan kompetisi roket air yang regional. Tapi tahun ini tidak bisa dilaksanakan,” jelasnya.
Adapun kriteria penilaian diantaranya, pertama penggunaan bahasa melayu dengan bobot 30 persen. Kemudian penampilan dengan bobot 20 persen. Di dalam penggunaan bahasa melayu, beberapa indikator penilaian adalah diksi, ritme dan intensi penggunaan bahasa lain. Sedangkan untuk penampilan adalah kepercayaan diri, kostum, kontak dengan penonton serta penggunaan properti. Kedua lomba, lanjut Rosalina, diadakan sebagai upaya melestarikan budaya sejak dini dengan menumbuhkembangkan minat anak-anak terhadap bahasa melayu.
“Vokal juga kami nilai, jelas dan lantang. Sesuai tidak dengan tema yang disampaikan,” tutupnya. (kominfo)
Duplikasi JK I Sudah 80,4 persen, Target Akhir Tahun akan Terhubung
Siapkan Penataan Lalu Lintas Urai Kemacetan
PONTIANAK – Proses pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas (JK) I masih berjalan. Saat ini proses pembangunan telah mencapai 80,4 persen. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, segala jenis material bangunan sudah tersedia di lokasi pembangunan. Dari hasil pantauannya, proses pembangunan berjalan sesuai rencana. Ia berharap, duplikasi JK I dapat berfungsi di akhir tahun.
"Mudah-mudahan cuaca mendukung dan dapat diselesaikan lebih cepat," katanya usai meninjau proses pembangunan, Senin (25/9/2023).
Pembangunan duplikasi JK I akan didampingi dengan penataan lalu lintas di sekitar lokasi jembatan. Terkini, pihaknya sedang menyusun rencana jangka pendek penataan lalu lintas apabila JK I sudah dapat difungsikan. Edi menerangkan, untuk penataan lalu lintas akan dimulai dari simpang Hotel Garuda sampai Jalan Gusti Situt Mahmud dan ditargetkan selesai di tahun 2025. Dirinya optimis dengan duplikasi JK I dan penataan lalu lintas ini, kemacetan akan terurai.
“Nanti akan ada penataan khusus di persimpangan berikut pengamanan badan jalan. Tahun depan, Balai Jalan akan merencanakan geometrik jalan mulai dari simpang Garuda sampai Jalan Gusti Situt Mahmud. Dari sana akan ada dua jalur,” ungkapnya.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Handiyana menuturkan, JK I memiliki tujuh bentang dengan masing-masing panjang 60 meter. Jadi total panjang jembatan sekitar 430 meter dengan lebar 9 meter. Saat ini sedang dilakukan launching erection baja straus.
“Ini on the track, kita doakan saja. Semoga Desember sudah terhubung, jadi masyarakat Pontianak bisa melihat jembatan ini utuh. Final 100 persen di Maret 2024, tapi untuk terhubung Desember tahun ini,” terangnya. (kominfo/prokopim)