,
menampilkan: hasil
STQ XXV Nasional dikemas dengan konsep khas Pontianak
Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional yang akan digelar di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dikemas dengan konsep khas Pontianak.
"Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, di antaranya Istana Kadriyah, 'tanjak' untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas, dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kami tonjolkan," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak," Jumat.
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan di antaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan Pontianak.
"Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan, termasuk penataan selain finishing, ada 'lighting', sound system serta jalur lalu lintas orang dan barang," ujarnya.
Di Taman Alun-alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun-alun Kapuas supaya lalu lintas orang maupun barang lancar.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. "Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni, dan aman bagi peserta," katanya.
Dia memperkirakan ada sekitar 1.500 tamu dari berbagai provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dan peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertaannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen.
"Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini," ujarnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. "Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini," katanya.
Pewarta : Andilala
Editor : Andilala
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Tersisa 14 hari lagi, Edi Kamtono Rutin Pantau Kesiapan STQ Nasional di Pontianak
STQ XXV Nasional Dikemas dengan Konsep Khas Pontianak
Diperkirakan setidaknya 1500 tamu dari berbagai daerah provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dalam rangka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen. “Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini,” ujarnya saat meninjau pembangunan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ XXV Nasional di Taman Alun Kapuas, Jumat (14/6/2019)
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan diantaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan. “Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan. Termasuk penataan selain finishing, ada lighting, sound system serta sirkulasi orang dan barang,” ungkapnya.
Di Taman Alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun Kapuas supaya sirkulasi orang maupun barang lancar dan tidak terjadi kekroditan. “Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, diantaranya Istana Kadriyah, tanjak untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kita tonjolkan,” jelasnya.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. “Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni dan aman bagi peserta,” tuturnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. “Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini,” pungkasnya.
Tersisa 14 hari lagi, Edi Kamtono Rutin Pantau Kesiapan STQ Nasional di Pontianak
STQ XXV Nasional Dikemas dengan Konsep Khas Pontianak
Diperkirakan setidaknya 1500 tamu dari berbagai daerah provinsi se-Indonesia akan datang ke Kota Pontianak dalam rangka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXV Tingkat Nasional. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, peserta STQ yang sudah memastikan keikutsertannya sekitar 600-an peserta, belum termasuk official dan para pendamping masing-masing kontingen. “Tersisa 14 hari lagi acara pembukaan STQ Nasional. Saya setiap hari memonitor dan mengecek langsung kesiapan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ ini,” ujarnya saat meninjau pembangunan infrastruktur untuk pelaksanaan STQ XXV Nasional di Taman Alun Kapuas, Jumat (14/6/2019)
Adapun infrastruktur yang tengah dipersiapkan diantaranya panggung untuk acara pembukaan dan penutupan STQ, mimbar tilawah yang ada di Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa. Selain itu ada beberapa lokasi lainnya seperti di Masjid Raya Mujahidin, IAIN dan Untan. “Kita mau memastikan bahwa minimal H-7 sudah siap dan sudah bisa difungsikan. Termasuk penataan selain finishing, ada lighting, sound system serta sirkulasi orang dan barang,” ungkapnya.
Di Taman Alun Kapuas, tambah Edi, juga akan dibangun stand pameran yang akan diisi oleh seluruh provinsi se-Indonesia. Untuk penataan stand-stand, disesuaikan dengan kondisi Taman Alun Kapuas supaya sirkulasi orang maupun barang lancar dan tidak terjadi kekroditan. “Konsep STQ sendiri bernuansa khas Kota Pontianak, diantaranya Istana Kadriyah, tanjak untuk mimbar tilawah di Sungai Kapuas dan bola dunia di Tugu Khatulistiwa serta ornamen-ornamen khas Pontianak yang kita tonjolkan,” jelasnya.
Edi berharap dukungan seluruh masyarakat untuk memberikan sambutan yang hangat dan ramah terhadap para tamu yang datang ke Pontianak nanti. “Secara tidak langsung, kita berikan kesan bahwa Pontianak kota yang ramah, yang layak huni dan aman bagi peserta,” tuturnya.
Disinggung soal target juara STQ, Edi berharap ada qori dan qoriah Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar yang mendulang juara lomba tingkat nasional ini. “Kita doakan semoga ada qori qoriah dari Pontianak maupun Kalbar yang menunjukkan prestasinya pada STQ Nasional ini,” pungkasnya. (jim/humpro)
Pontianak Target Raih Juara Umum Popda Provinsi Kalbar
Edi Kamtono : KONI Catat Rekor yang Ada Sebagai Tolok Ukur Prestasi Atlet
Sebanyak 48 atlet Kota Pontianak siap berlaga pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Tingkat Provinsi Kalbar. Kontingen dilepas oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono di Ruang Rapat Wali Kota, Jumat (14/6/2019).
Edi menargetkan kontingen Pontianak bisa mendulang medali emas sebanyak-banyaknya dan menjadi juara umum pada Popda Tingkat Provinsi Kalbar. Dengan mengikuti Popda Tingkat Provinsi ini diharapkan menjadi evaluasi apabila atlet-atlet Pontianak lolos dan menjadi yang terbaik maka akan mewakili Kalbar pada Popnas mendatang. “Kita harapkan muncul regenerasi atlet-atlet kita yang berprestasi di tingkat nasional,” ujarnya.
Menurutnya, pembinaan bagi bibit-bibit atlet ini menjadi tugas dan tanggung jawab Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Pontianak bersama KONI Kota Pontianak untuk mencetak atlet di seluruh cabang olahraga yang ada. “Ukuran standar untuk cabang olahraga (cabor) yang terukur seperti atletik itu diharapkan bisa mencapai limit yang terbaik dan tercepat. KONI juga harus mencatat, rekor nasional, rekor provinsi dan rekor kota supaya kita ada tolak ukur dalam latihan nanti,” papar Edi.
Untuk tingkat nasional, ia menyebut ada beberapa cabor unggulan yang dimiliki Kota Pontianak. Diantara cabor itu adalah balap sepeda, pencak silat, anggar, angkat berat, billiard, wushu dan sebagainya. Cabor-cabor itu harus terus dibina dan diasah serta dipertahankan sehingga Kota Pontianak diperhitungkan untuk cabor unggulan. “Itu menjadi fokus kita karena sudah jelas, dan cabor lainnya kita tingkatkan prestasinya,” ungkapnya.
Kepala Disporapar Kota Pontianak, Syarif Saleh menyatakan, kontingen Pontianak diperkuat 48 atlet untuk lima cabor. “Lima cabor yang kita ikuti adalah taekwondo, karate, atletik, tinju dan volly pasir,” terangnya.
Sebagai gudangnya atlet di Provinsi Kalbar, Saleh menilai, sudah semestinya Pontianak menjadi barometer dalam prestasi olahraga. “Pontianak harus juara umum dan meraih medali emas terbanyak di Popda Tingkat Provinsi Kalbar ini, karena tiap tahun kita juara umum dan ini harus dipertahankan,” pungkasnya. (jim/humpro)