,
menampilkan: hasil
Wali Kota Dukung Baksos Kesehatan Polda Kalbar
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-73, Polda Kalbar menggelar kegiatan Bhakti Sosial Kesehatan di Sekolah Terpadu Kelurahan Saigon Kecamatan Pontianak Timur, Selasa (18/6/2019). Baksos Kesehatan ini mencakup Pelayanan Pengobatan Umum, Khitanan Massal, UKGS, donor darah dan operasi celah bibir.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kegiatan baksos yang digelar jajaran Polda Kalbar. “Apalagi ini ada operasi celah bibir, masih banyak warga Kalbar dan Pontianak yang membutuhkan pelayanan kesehatan itu,” ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya mengapresiasi setiap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan instansi vertikal seperti halnya yang dilakukan Polda Kalbar. Ia berharap pihak lainnya seperti BUMN/BUMD, perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan baksos kesehatan pada momentum apapun. “Semakin banyak baksos kesehatan yang digelar, semakin banyak manfaatnya bagi masyarakat terutama bagi mereka yang kurang mampu,” tuturnya.
Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono menjelaskan, kegiatan ini bertujuan selain untuk menyehatkan warga masyarakat, juga membangun silaturahmi bersama warga. “Apalagi ini masih bulan Syawal, momentum inilah kita bisa bertemu dan bersilaturahmi,” katanya.
Baksos kesehatan ini melibatkan tim dokter gabungan, baik dari Polda, Kodam, Pemda dan lainnya. Kegiatan ini dipusatkan di Pontianak Timur untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga sekitar. “Apalagi sebagaimana Bapak Gubernur mengatakan bahwa aspek pembangunan manusia, tak terlepas dari aspek pendidikan dan kesehatan,” imbuh Didi.
Ratusan warga antusias untuk mendapat pengobatan gratis. Tak hanya itu, anak-anak juga tidak sedikit yang mengikuti khitanan massal. Satu diantara anak yang dikhitan, Aris (7) mengaku senang karena sudah dikhitan dan mendapat bingkisan. “Senang karena sudah dikhitan dan dapat bingkisan,” ucapnya. (jim/humpro)
Raperda RPJMD Disahkan
Prasyarat Penyusunan RPJMD 2020-2024
Setelah melalui beberapa proses, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pontianak disetujui dan disahkan. Persetujuan bersama terhadap RPJMD ini ditandai dengan penandatanganan Raperda RPJMD di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Senin (17/6/2019).
“Alhamdulillah Raperda RPJMD hari ini sudah disahkan dan disetujui. Ini merupakan prasyarat pemerintah daerah menyusun RPJMD 2020-2024,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Sejatinya, Raperda RPJMD ini sudah dibahas sejak beberapa bulan yang lalu. Namun pada hari ini baru final hingga disahkannya. Selanjutnya, kata Edi, bahan RPJMD ini akan diusulkan kepada Gubernur Kalbar untuk dikoreksi. Kemudian setelah itu, barulah disahkan menjadi sebuah perda.
Diakui Edi, dalam pembahasan Raperda RPJMD, ada sejumlah koreksi, terutama target-target Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penurunan angka kemiskinan, pertumbuhan ekonomi dan indeks kaitan dengan lingkungan. “Semuanya tertuang dalam RPJMD,” tukasnya.
Ia menyebut volume APBD untuk tahun 2024 senilai Rp2,27 triliun. Dari sisi pendapatan, pihaknya tidak memberlakukan pajak baru. Kendati demikian, pajak maupun retribusi yang ada akan ditingkatkan seiring dengan faktor eksternal dan internal ekonomi makro yang ada di Kota Pontianak. “Mudah-mudahan tahun 2020 setelah pemilu berjalan, ekonomi kita semakin membaik. Ini akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Pontianak dan bisa meningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya.
Edi menyebut beberapa sektor yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, seperti sektor properti, perdagangan dan jasa, pajak hotel dan restoran, BPHTB dan sebagainya. Untuk mempermudah investasi, bidang perizinan akan terus dilakukan percepatan-percepatan sebab ini salah satu upaya untuk menciptakan investasi yang kondusif dan bisa berdampak pada penyerapan tenaga kerja. “Pertumbuhan ekonomi harus tinggi kalau ingin mencapai investasi yang tinggi,” katanya.
Selain pengesahan Raperda RPJMD, pihaknya juga menyampaikan laporan pertanggungjawaban APBD tahun anggaran 2018. “Dimana sudah dilakukan audit oleh BPK RI dan kita mendapat opini WTP,” pungkasnya. (jim/humpro)
Edi Kamtono : Gelar Event Internasional, Trik Datangkan Wisatawan ke Pontianak
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak fokus pada pengembangan wisata lokal. Salah satu upaya itu adalah dengan memperbanyak ruang terbuka hijau seperti taman-taman kota. “Kita perkaya tempat-tempat bermain seperti taman-taman sebagai sarana rekreasi keluarga,” sebutnya, Minggu (16/6/2019).
Setelah terpenuhinya wisata lokal, lanjut dia, baru diperluas pada skala regional Provinsi Kalbar. Lantaran Pontianak tidak memiliki wisata alam yang spektakuler, seperti gunung, air terjun dan obyek wisata alam lainnya, selain Sungai Kapuas, maka perlu menyiasatinya dengan strategi lain. Edi berpendapat, dengan menggelar event-event berskala internasional menjadi salah satu trik mengundang wisatawan asing dan domestik ke kota berjuluk Khatulistiwa ini. “Kita harus gencar menggelar event berskala internasional, seperti yang sudah pernah digelar lomba Dragon Boat, Pontianak City Run, dan dalam waktu dekat akan ada Lion Dance International di Pontianak,” bebernya.
Edi menilai, event-event serupa yang mengundang tamu-tamu dari belahan negara akan memberi angin segar bagi dunia pariwisata Kota Pontianak. “Selain itu, multiplier effect-nya adalah mendorong perekonomian masyarakat karena dengan banyaknya tamu yang datang akan menambah pendapatan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, dibutuhkan kolaborasi antara Pemkot Pontianak dengan pemerintah kabupaten/kota se-Kalbar dengan difasilitasi oleh Pemprov Kalbar. Salah satunya, rencana pembangunan jalan tol Pontianak-Singkawang. Hal ini dinilainya akan memberikan manfaat antara kedua kota. “Misalnya kalau wisatawan ingin berwisata ke pantai di Singkawang, mereka mungkin hanya butuh waktu satu jam untuk menuju ke lokasi dengan melewati jalan tol nantinya,” kata Edi.
Demikian pula sebaliknya, orang dari Singkawang yang ingin menuju Pontianak, bisa memangkas waktu perjalanan, dari dua jam lebih hingga tiga jam melewati jalan raya, menjadi satu jam jika melewati jalan tol. “Itu sebuah korelasi apabila infrastrukturnya dibangun dengan mantap,” pungkasnya. (jim/humpro)
Hadapi Era Digitalisasi, Guru Harus Paham IT
Di era globalisasi, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai, sudah sepatutnya tenaga pendidik menguasai teknologi informasi (IT) maupun kondisi di luar lingkungan sekolah. Saat ini, mindset (pola pikir) anak-anak serba praktis dengan pemanfaatan perangkat IT, di mana arus informasi begitu derasnya dan tak terbendung. “Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga menciptakan guru-guru milenial yang paham tentang IT,” ungkapnya saat menghadiri Halal Bihalal dengan guru-guru se-Kota Pontianak di Masjid Raya Mujahidin, Sabtu (15/6/2019).
Menurut Edi, melalui IT terutama media sosial (medsos), semua dengan mudahnya menerima informasi-informasi secara cepat hanya dalam hitungan detik, bahkan per sekian detik informasi itu sudah diterima melalui perangkat IT. Derasnya perkembangan IT menjadikan anak-anak tidak terlepas dari gadget dan arus informasi, baik yang bersifat positif maupun negatif. “Bagaimana peran guru sebagai orang yang dipercayai untuk mendidik anak-anak, di mana sebagian besar waktunya berada di sekolah, guru-guru harus cerdas menyikapi hal ini,” pesannya.
Dengan arus informasi yang begitu gencarnya, Edi berharap para guru bisa mengarahkan dan membimbing anak didiknya untuk bijak menggunakan perangkat IT supaya mereka tidak lepas kontrol. Apalagi di era digital ini, banyak anak-anak yang menggandrungi game, memperoleh informasi dari luar melalui perangkat gadget mereka sehingga apa yang mereka terima tanpa melalui filterisasi. “Nah, guru harus bisa berperan secara bijak sebagai mediator antara informasi yang diterima dengan fakta yang sebenarnya,” pungkasnya. (jim/humpro)