,
menampilkan: hasil
Wali Kota Sebut Bakat dan Talenta Siswa Perlu Terus Diasah
FLS2N Tingkat SD se-Kota Pontianak Mulai Digelar
PONTIANAK - Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat SD se-Kota Pontianak Tahun 2022 mulai digelar. Bertemakan 'Memuliakan Kearifan Lokal Menembus Dunia', 144 peserta FLS2N siap unjuk kemampuan pada berbagai cabang seni yang diperlombakan. Ada lima cabang yang diperlombakan, yakni gambar bercerita, menyanyi solo, pantomim, kriya anyam dan tari tradisional. Peserta yang berhasil menjuarai FLS2N ini nantinya akan mewakili Kota Pontianak untuk tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) hingga nasional.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, FLS2N yang mencakup seni dan olahraga, merupakan bagian dari pembentukan karakter dan bakat siswa yang dimulai sejak dini. Bakat dan talenta dari siswa ini perlu diasah terus agar potensi yang dimilikinya berkembang.
"Sehingga diharapkan melalui FLS2N ini, muncul talenta-talenta berbakat anak-anak Kota Pontianak yang mampu tampil, tidak hanya di Kota Pontianak atau Provinsi Kalbar, tetapi juga tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya saat membuka FLS2N Tingkat SD se-Kota Pontianak di Taman Budaya, Senin (18/7/2022).
Menurut Edi, era digitalisasi sekarang ini, kegiatan seperti ini bisa mendunia karena bisa diakses melalui fasilitas internet. Penampilan bakat dan talenta peserta FLS2N ini tidak menutup kemungkinan juga dilirik oleh masyarakat internasional. Oleh sebab itu, dia mengajak kepada jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak terus mengembangkan kreativitas dan inovasi-inovasi untuk menggali potensi bakat dan talenta yang dimiliki siswa.
"Misalnya lewat kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seni dan olahraga di kalangan siswa dengan mengembangkan kemampuan dan potensi mereka," imbuhnya.
Ia berpesan kepada dewan juri yang bertugas pada FLS2N, agar bekerja secara profesional dalam menilai talenta-talenta siswa yang berbakat, berkemampuan dan tentunya diharapkan bisa tampil mengharumkan nama Kota Pontianak khususnya dan Provinsi Kalbar umumnya.
"Dengan begitu, maka tentunya akan menjadi kebanggaan orang tuanya hingga masyarakat Kota Pontianak," ucapnya.
Edi mengapresiasi para peserta FLS2N yang berani tampil ke panggung ketika dirinya meminta dua orang peserta penyanyi solo putra dan putri. Mereka dinilai mempunyai kepercayaan diri yang tinggi.
"Saat saya meminta seorang perwakilan penyanyi putra dan putri, yang maju semua peserta penyanyi. Ini menandakan kepercayaan diri mereka tinggi," pungkasnya. (prokopim)
Restorasi Rumah Tua Bersejarah
Pertahankan Adat Istiadat dan Budaya Jadi Daya Tarik Wisata
PONTIANAK - Keberadaan rumah-rumah tua di tepian Sungai Kapuas menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Melihat rumah tua yang masih berdiri hingga kini seolah membawa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berupaya melestarikan adat istiadat dan budaya termasuk arsitektur rumah tua.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, keberadaan rumah tua yang masih berdiri di tepian Sungai Kapuas merupakan bagian daya tarik wisata di Kota Pontianak. Agar rumah-rumah tua tersebut masih bertahan, Pemkot Pontianak akan melakukan pemugaran dan restorasi terhadap rumah-rumah tua bersejarah yang memang memerlukan perbaikan.
"Kedepan, kita tidak hanya melakukan bedah rumah tidak layak huni, tetapi juga restorasi rumah-rumah tua bersejarah yang sudah di-SK-kan," ujarnya usai menyerahkan bantuan stimulan rumah swadaya kepada warga di Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Jumat (15/7/2022).
Ia menambahkan, rumah-rumah tua yang ada akan di-Perwa-kan dan direstorasi bangunannya dengan mengembalikan bentuk seperti aslinya. Kemudian, untuk fungsi rumah tersebut, bisa menjadi tempat tinggal, atau jika pemiliknya ingin menjadikan homestay atau rumah penginapan akan lebih baik lagi dalam rangka mendukung kawasan itu sebagai destinasi wisata. Selain itu, bisa pula difungsikan sebagai home industry atau produksi rumahan, mulai dari tenun, batik, kuliner, souvenir, galeri dan lain sebagainya.
"Yang penting bersih, hijau, asri dan aman sehingga masyarakat bisa merasakan dampak ekonominya," kata Edi.
Satu di antara rumah tua yang sudah mendapat sentuhan restorasi dari Pemkot Pontianak adalah Rumah Budaya yang terletak di tepian Sungai Kapuas Gang H Salmah Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara. Edi bercerita, sejarah Rumah Budaya ini adalah awalnya sebuah rumah tua yang dihibahkan dari ahli waris Abdurachman Arief kepada Pemkot Pontianak. Sebelum mendapat sentuhan pemugaran, rumah ini bentuknya tidak utuh lagi dan nyaris roboh akibat dimakan usia.
"Alhamdulillah ahli waris menghibahkannya kepada Pemkot Pontianak dan kita pugar atau restorasi ke bentuk aslinya," ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembenahan teras depan Rumah Budaya dengan menata lingkungan sekitarnya. Termasuk membangun dermaga untuk kapal wisata bersandar yang akan menjadi transportasi menyusuri Sungai Kapuas dan menyeberang ke Banjar Serasan.
"Dengan begitu, kawasan di sekitarnya akan merasakan dampak perekonomiannya," pungkasnya. (prokopim)
Dorong Angka Imunisasi Anak, Ketua TP-PKK Harap Dukungan Orang Tua
Launching Germas, Penandatanganan Komitmen Dorong BIAN dan Cegah Stunting
PONTIANAK - Lewat diluncurkannya Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat di Kecamatan Pontianak Kota, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie ingin mendorong angka imunisasi bagi anak di Kota Pontianak.
“Hari ini masyarakat khususnya ibu-ibu dan orang tua yang ingin mengajak anaknya untuk imunisasi sudah ramai. Semoga kita bisa mencapai target. Saya harap orang tua tidak takut imunisasi supaya anak kita sehat,” katanya usai melakukan penandatanganan komitmen di Kantor Camat Pontianak Kota, Jumat (15/7/2022).
Yanieta kemudian mengajak seluruh pengurus PKK, khususnya yang ada di wilayah Kecamatan Pontianak Kota untuk gencar memberikan sosialisasi agar tercapai target imunisasi. Tak kalah penting, dirinya juga menyebut akan dilaksanakannya percepatan penurunan angka stunting di wilayah itu.
“Di Kecamatan Pontianak Kota, imunisasi anak, khususnya dalam rangka Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) baru mencapai 30 persen. Imunisasi bisa dilakukan di banyak faskes, di puskesmas, Rumah Sakit, posyandu,” terangnya.
Camat Pontianak Kota, Ahmad Sudiyantoro menjelaskan, capaian imunisasi bagi balita di Kecamatan Pontianak Kota masih terbilang rendah, khususnya di posyandu. Oleh karena alasan itu, ia lalu melakukan koordinasi bersama pihak terkait yang ada di wilayahnya untuk menggelar imunisasi massal.
“Dalam empat hari kita mengumpulkan rekan-rekan sampai hari ini. Yang hadir hari ini ada 200 anak,” paparnya.
Toro, sapaan akrabnya menyampaikan, terdapat 47 Posyandu Balita yang ada di Kecamatan Pontianak Kota. Dia menambahkan, beberapa rangkaian kegiatan akan dilaksanakan pada agenda peluncuran Germas itu.
“Kita juga menggelar imunisasi anak, roadshow ke PAUD, senam sehat, dialog interaktif, pembagian door prize dan pemeriksaan kesehatan,” tutupnya. (kominfo)
Cegah Stunting, PKK Pontianak Gelar Lomba Olah Makanan Bagi Bumil dan Baduta
PONTIANAK - Pengolahan makanan bagi ibu hamil (bumil) dan bayi usia di bawah dua tahun (baduta) dengan memperhatikan keseimbangan kandungan makanan sangatlah penting untuk mencegah stunting. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie saat menyampaikan sambutan kepada peserta lomba pengolahan makanan bagi ibu hamil dan bayi usia di bawah dua tahun di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Kamis (14/7/2022).
Menurut Yanieta, kasus stunting saat ini masih menjadi persoalan nasional. Di Kota Pontianak pun juga masih ada ditemukan anak yang mengalami stunting. Oleh sebab itu, sebagai mitra Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, TP-PKK Kota Pontianak berkewajiban membantu pemerintah untuk menyelesaikan persoalan stunting dengan memberdayakan anggota PKK melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait dengan pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang sejak ibu hamil hingga melahirkan. Stunting disebabkan kekurangan gizi kronis yang mengganggu pertumbuhan bayi.
"Pemenuhan gizi yang seimbang bertujuan untuk menekan angka stunting. Karenanya di tangan seorang ibu lah, anak tumbuh dengan sehat, cerdas dan berkualitas," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pemberian informasi yang tepat bagi bumil dan baduta harus sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan sehingga dia berharap peserta lomba yang berasal dari enam kecamatan se-Kota Pontianak menjadi perantara pemerintah dalam memberikan informasi kepada masyarakat dan lingkungan keluarga.
"Masyarakat menyiapkan makanan lokal mulai dari memilih, mengolah, memasak, dan menyajikan yang sesuai dengan kebutuhan gizi bumil dan baduta," kata Yanieta.
TP-PKK Kota Pontianak menggelar lomba pengolahan makanan bagi bumil dan baduta dalam rangka kegiatan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke 50 Tingkat Kota Pontianak Tahun 2022. Dari hasil lomba ini, pemenang yang menjuarai lomba olah makanan ini selanjutnya akan mewakili Kota Pontianak untuk lomba di tingkat Provinsi Kalbar.
"Kita berharap semoga nantinya TP-PKK Kota Pontianak berhasil menjadi juara pada lomba tingkat provinsi," imbuhnya. (prokopim)