,
menampilkan: hasil
Reformasi Birokrasi Percepat Pelayanan Publik
Pemkot Pontianak Tindaklanjuti Evaluasi SAKIP dan RB
PONTIANAK - Reformasi Birokrasi (RB) perlu diimplementasikan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di pemerintahan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai pelaksanaan RB untuk mengubah pola pemikiran Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak bertele-tele dan menghambat pelayanan yang diberikan sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru.
"Maka harus dilakukan reformasi birokrasi terutama bagi aparatur di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Kalau bisa dipercepat, kenapa harus dipersulit atau diperlambat ini motto yang sering kita dengar di masyarakat," ujarnya usai menghadiri Zoom Meeting Asistensi dan Fasilitasi Tindak Lanjut Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dan RB Pemkot Pontianak Tahun 2021 di Ruang Pontive Center, Senin (20/9/2021).
Ia menambahkan, tujuan dari RB ini sebagai wujud tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur berintegritas tinggi, produktif dan melayani secara prima dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik. Sehingga masyarakat merasakan kepuasan dalam mendapatkan pelayanan yang kita berikan.
"Kita minta kepala OPD untuk lebih serius dan ikut terlibat secara langsung karena ini berkaitan dengan pelayanan publik maka akan berefek langsung kepada masyarakat,"
Edi menyebut, jika pelayanan optimal berbasis out come akan berdampak pada percepatan pencapaian nilai-nilai indikator pelayanan itu sendiri. Sehingga bisa menuju kepada kebaikan, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kuncinya dari pelayanan misalnya jika bisa dipercepat dari sebelumnya tiga hari menjadi satu hari atau bahkan cuman sekian jam itukan lebih efisien dan efektif," tuturnya.
Kesulitan dan tantangan yang dihadapi saat ini, lanjut dia, adalah dampak dari pandemi Covid-19 dengan adanya refocusing dan realokasi anggaran. Kemudian adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menyebabkan diterapkannya Work From Home (WFH) sehingga menghambat sistem pelayanan. Meskipun sebenarnya pihaknya sudah menerapkan aplikasi sistem pemerintahan berbasis elektronik, namun tidak semua masyarakat bisa memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan pelayanan.
"Kita terus berproses termasuk meningkatkan kapasitas SDM yang kita miliki," ungkapnya.
Edi menuturkan, saat ini SAKIP Pemkot Pontianak tahun 2020 mendapat predikat BB dengan nilai 72,74, sedangkan RB predikat yang diperoleh B dengan skor 67,72. Ia menilai evaluasi SAKIP ini dalam rangka memetakan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran yang merupakan hasil dari implementasi manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja secara berkesinambungan.
"Oleh sebab itu kita lakukan beberapa langkah perbaikan SAKIP untuk meningkatkan nilai hasil evaluasinya," pungkasnya. (prokopim)
Waterfront Sungai Kapuas Dongkrak Perekonomian Warga
Ubah Sungai Kapuas Jadi Wajah Depan Kota
PONTIANAK - Penataan beserta peningkatan infrastruktur di kawasan waterfront menjadi motor penggerak dalam meningkatkan perekonomian warga sekitar. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai keberadaan waterfront dan promenade secara tidak langsung ikut menunjang perekonomian masyarakat sebab kawasan itu memiliki potensi alam Sungai Kapuas yang menjadi daya pikat orang berkunjung ke sana. Meskipun secara langsung dikatakannya tidak berdampak signifikan terhadap perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi secara tidak langsung akibat dari pertumbuhan perekonomian masyarakat di sana dimana pedagang kaki lima pendapatannya meningkat, maka hal itu berdampak pada usaha lainnya.
"Termasuk wisatawan yang berkunjung ke Pontianak yang tentunya akan menginap di hotel-hotel di Kota Pontianak," ungkapnya, Minggu (19/9/2021)
Edi menambahkan, pihaknya akan menata ulang kawasan ini menjadi potensi wisata budaya dengan waterfront yang ada di pinggir Sungai Kapuas. Penataan sepanjang pinggiran Sungai Kapuas dinilainya memiliki nilai plus untuk mengangkat potensi wisata di Kota Pontianak. "Karena viewnya indah, termasuk kehidupan masyarakat yang berada di sepanjang pinggir Sungai Kapuas," ucapnya.
Dirinya berpendapat, penataan beserta peningkatan infrastruktur di kawasan waterfront menjadi motor penggerak meningkatkan perekonomian warga sekitar. Saat ini pihaknya tengah membangun waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie. Pembangunan itu ditargetkan rampung pada tahun 2022. Dengan dibangunnya waterfront tersebut, dia yakin akan mengubah wajah kawasan pinggir Sungai Kapuas menjadi daya tarik untuk dikunjungi. "Serta lebih rapi dan tertata," imbuh Edi.
Penataan kawasan itu akan menonjolkan konsep waterfront dengan promenadenya. Selanjutnya, bangunan-bangunan yang ada di lokasi tersebut bisa menyesuaikan dengan keberadaan waterfront nantinya.
"Baik itu konstruksinya maupun bentuk serta fungsinya sehingga bisa menunjang keberadaan waterfront," jelasnya.
Bangunan-bangunan yang ada di sepanjang waterfront tersebut diharapkannya bisa menyesuaikan dengan membuat bagian belakang menghadap ke sungai menjadi muka bangunan.
"Dengan begitu tampilan bangunan di sepanjang waterfront akan lebih menarik, ditambah lagi adanya penghijauan," pungkasnya. (prokopim)
Usia 69 Tahun, Gunawan Diganjar Penghargaan Pendonor Tertua
Wako Edi Kamtono Apresiasi Pendonor
PONTIANAK - Meskipun usia hampir 70 tahun, tak menyurutkan semangat H Gunawan (69) untuk mendonorkan darahnya demi membantu mereka yang membutuhkan. Gunawan bergolongan darah O merupakan pendonor tertua dengan jumlah donasi 102 kali. Ia bercerita awal dirinya mulai berdonor tahun 1987. Tujuannya selain membantu mereka yang membutuhkan darah, juga agar tubuh tetap sehat.
"Sejak awal donor, saya jadi kecanduan mendonorkan darah saya secara rutin," ujarnya saat diundang Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak untuk menerima penghargaan sebagai pendonor dengan usia tertua pada kegiatan donor darah dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke-76, Sabtu (18/9/2021).
Awalnya dia berdonor empat bulan sekali atau setahun tiga kali. Sekarang meningkat menjadi tiga bulan sekali atau setahun empat kali. Dari sebelumnya jumlah darah yang didonorkan 250cc hingga 350cc.
"Sejak saya berdonor, saya tidak pernah merasakan sakit," ungkap warga Perumnas II Pontianak Barat ini.
Di lingkungan tempat tinggalnya, Gunawan tak henti-hentinya mengajak warga sekitar untuk bersedia mendonorkan darahnya. Bahkan, untuk meyakinkan warga di lingkungannya bahwa donor darah membuat badan sehat, ia mencontohkan dirinya yang telah lama berdonor.
"Saya contohkan diri saya yang tetap sehat dan bugar meski sudah tua," katanya.
Selain Gunawan, PMI Kota Pontianak juga memberikan penghargaan kepada pendonor termuda berusia 18 tahun, Agis Virtanty dan pendonor terbanyak dengan jumlah 160 kali donor, Endi Nanong berusia 64 tahun.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono yang juga selaku Ketua PMI Kota Pontianak memberikan apresiasi kepada para pendonor tersebut yang telah dengan sukarela mendonorkan darahnya untuk kemanusiaan.
"Mereka ini patut menjadi contoh bagi masyarakat karena dengan sukarela mau mendonorkan darahnya bagi mereka yang membutuhkan," ucapnya.
Tak dipungkiri animo warga untuk mendonorkan darahnya cukup banyak, tidak hanya mereka yang tua, tetapi kaum remaja dan generasi muda juga sudah banyak menjadi pendonor tetap.
"Tentunya kita terus melakukan pendataan yang optimal untuk para warga yang rutin mendonorkan darahnya," tutur Edi.
Kebutuhan darah rerata perhari 160 kantong darah, tetapi ketersediaan rerata 80 kantong darah per hari. Untuk itu, dengan digelarnya kegiatan donor darah secara rutin dan masif ini diharapkannya membantu pemenuhan kebutuhan darah. PMI Kota
"PMI Kota Pontianak juga mempunyai aplikasi yang menampilkan stok darah yang tersedia," kata Edi yang sudah delapan kali berdonor. (prokopim)
Meski Sudah Divaksin, Edi Ingatkan Jangan Abai Prokes
Apresiasi MABBT Gelar Vaksinasi Massal
PONTIANAK - Vaksinasi terus gencar dilaksanakan, baik yang dilakukan setiap hari di puskesmas dan sentra-sentra vaksinasi maupun yang digelar secara massal oleh berbagai organisasi dan komunitas, TNI/Polri, swasta dan sebagainya. Seperti vaksinasi massal yang digelar Majelis Adat Budaya Batak Toba (MABBT) bekerjasama dengan Polda Kalbar di Gedung Sopo Godang HKBP Pontianak, Sabtu (18/9/2021).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi kegiatan vaksinasi yang digelar MABBT sebagai bentuk kepedulian dalam menangani pandemi Covid-19. Langkah ini dinilainya secara tidak langsung telah membantu pemerintah melakukan penanganan pandemi Covid-19.
"Meskipun sudah divaksin, kita harus tetap waspada untuk menjalankan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari terutama saat berada di luar rumah," ujarnya.
Vaksinasi juga sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 selain menerapkan protokol kesehatan. Hingga hari ini jumlah warga yang sudah divaksin di Kota Pontianak sebanyak 49,2 persen dari 471 ribu jiwa usia 12 tahun ke atas yang menjadi target vaksinasi. Ia berharap akhir tahun 2021 target 80 persen warga yang divaksin bisa tercapai.
"Mudah-mudahan distribusi vaksin lancar sehingga capaian vaksinasi terus bertambah," ungkap Edi.
Ia meminta vaksinasi yang digelar MABBT ini dapat dikawal kembali agar masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk vaksin selanjutnya atau dosis kedua.
"Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini membantu Kota Pontianak khususnya dan Provinsi Kalbar umumnya dalam menekan penyebaran Covid-19," pungkasnya. (prokopim)