,
menampilkan: hasil
PKK Pontianak Ikutsertakan Empat Kategori Lomba Tingkat Provinsi
Tim Provinsi Kalbar Nilai PHBS, LBS, Posko PKK KB-Kes dan Posyandu di Pontianak
Tim Provinsi Kalimantan Barat menilai empat kategori Lomba Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Kesehatan (PKK-KKBPK-KES) tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2021 di Kota Pontianak, Jum'at (17/9/2021).
Empat kategori lomba itu adalah Lomba Pelaksana Terbaik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Lomba Pelaksana Terbaik Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) di Komplek Pondok Pangeran 1 dan 2 Kelurahan Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara, Lomba Pelaksana Terbaik Posko PKK KB Kesehatan di kampung KB Kapuas Ceria jalan Imam Bonjol Gang H. Mursid Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan dan Pelaksana Terbaik Posyandu di Posyandu Surya Sehat jalan Parit Haji Husin I Gang Alqadar Dalam Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara.
"Saya optimis Kota Pontianak akan meraih juara ke empat kegiatan yang dinilai," kata Yanieta Arbiastutie selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak.
Menurut Yanieta, Untuk menghadapi lomba Kesatuan Gerak PKK-KKBPK-KES tidak ada persiapan khusus yang dilakukan karena semua objek yang dinilai merupakan hasil dari aktivitas yang rutin dilaksanakan sehari-hari.
"Jadi bukan karena lomba namun sehari-hari memang demikian yang mereka lakukan, beberapa hari sebelumnya saya juga sudah melihat persiapan lomba, mereka semangat dan siap untuk dinilai" ujar Yanieta ketika memberikan sambutan.
Satu dari empat lokasi yang dinilai adalah Posyandu Surya Sehat yang berlokasi di jalan Parit Haji Husin I Gang Alqadar Dalam RT.05 RW.15 Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan Pontianak Tenggara.
Ketua Tim Penilai lomba Pelaksana Terbaik Posyandu, Rayna Anita mengatakan bahwa lomba posyandu untuk menilai input, proses dan output Posyandu.
"Kalau saya dibagian output, sejauh ini memang cukup baik hasilnya, keterampilan kader, kemampuan kader, keterlibatan OPD lain sudah cukup baik itu terlihat dari capaiannya saat ini, " terangnya.
Ia berharap, yang terpenting adalah bagaimana masyarakat tertarik dengan posyandu. Posyandu harus dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal seperti pemantauan pertumbuhan, perkembangan bukan hanya fokus pada pertumbuhan anak. (prokopim)
Edi Kamtono Jalan Kaki dari Rumah ke Kantor Lihat Kondisi Kota
PONTIANAK - Hampir setiap Jumat pagi, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyempatkan diri untuk berolahraga. Tanpa menggunakan sepeda, kali ini Edi berjalan kaki dari kediaman dinasnya Jalan Abdurrahman Saleh (BLKI) mulai pukul 05.40 WIB menuju ke Kantor Wali Kota. Rute yang ditempuh mulai dari kediaman dinas, Jalan Ahmad Yani, Teuku Umar, HOS Cokroaminoto, Jenderal Urip, Jenderal Sudirman dan berakhir di Kantor Wali Kota Jalan Rahadi Usman pukul 06.50 WIB. Menyusuri trotoar, sesekali ia melihat tanaman bunga yang ada di sepanjang trotoar. Petugas kebersihan yang tengah menyapu jalan disapa olehnya Dirinya juga sempat mampir melihat-lihat kondisi Taman Digulis dan Taman Catur. Saluran air juga tak luput dari pantauannya.
Edi menuturkan, aktivitas berjalan kaki dan lari-lari kecil ini dilakukannya dalam rangka Hari Olahraga Nasional sekaligus sebagai bentuk dukungan kepada atlet-atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan berlaga di Papua.
"Semoga atlet-atlet kita yang akan bertanding pada PON XX di Papua bisa meraih prestasi yang diharapkan," ujarnya, Jumat (17/9/2021).
Jarak yang ditempuhnya sekitar 8,9 kilometer. Meskipun jarak yang ditempuh lumayan jauh, namun dia tidak merasakan kelelahan karena jalan kaki yang dilakukannya menyesuaikan dengan kemampuan fisiknya.
"Jika fisik kita fit, kita mungkin bisa berlari lebih kencang dan jika santai jalan kaki saja," katanya.
Sambil berjalan kaki, Edi juga melihat situasi jalan yang dilaluinya seperti trotoar, pohon-pohon, kebersihan kota dan aktivitas masyarakat.
"Ada hal-hal yang saya temukan misalnya kerusakan di trotoar, ada pohon yang harus kita tata ulang dan harus dibersihkan serta banyak lagi," ungkapnya.
Tak puas berjalan kaki dari kediaman dinas menuju kantor, ia lanjut berjalan kaki menyusuri waterfront dari Jalan Bardanadi hingga ke Pasar Tengah untuk melihat progres pembangunan waterfront.
"Sambil mencari ide dan ilustrasi penataan di Pasar Tengah," imbuhnya. (prokopim)
Pasokan Vaksin Lancar, Edi Minta Warga Manfaatkan Kesempatan Untuk Divaksin
Targetkan 80 persen Capaian Vaksin Hingga Akhir Tahun
PONTIANAK - Capaian vaksinasi di Kota Pontianak saat ini sudah mencapai 48 persen dari jumlah total target 471 ribu jiwa bagi penduduk usia 12 tahun ke atas. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan dalam tempo beberapa hari vaksinasi di Kota Pontianak bisa mencapai 50 persen. Ia berharap akhir tahun ini capaian vaksinasi bisa mencapai 80 persen.
"Jadi kita berharap masyarakat manfaatkan ketersediaan vaksin yang sekarang sudah mulai lancar," ujarnya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Graha HMI Cabang Pontianak, Kamis (16/9/2021).
Dirinya menambahkan, untuk menyelesaikan target 80 persen capaian vaksinasi dilaksanakan secara bertahap. Hal itu bisa segera tercapai apabila masyarakat mendatangi sentra vaksinasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
"Suksesnya program vaksinasi ini selain ketersediaan vaksin, juga bergantung pada dukungan masyarakat untuk bersedia divaksin," katanya.
Sejauh ini, sudah banyak kalangan yang menggelar vaksinasi massal, mulai dari pemerintah, TNI/Polri, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA dan sebagainya.
"Dan kita harus cepat berada di zona hijau dan level PPKM turun ke level 1, salah satunya melalui vaksin yang harus digencarkan," tutur Edi. (prokopim)
Permudah Akses Layanan Jasa Keuangan Bagi UMKM
Bahasan Minta TPAKD Perluas Akses Jasa Keuangan
PONTIANAK - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi unit yang strategis dalam menggerakkan perekonomian Kota Pontianak karena dapat menjangkau hingga lapisan masyarakat paling bawah. Oleh sebab itu akses layanan jasa keuangan sangat dibutuhkan bagi pelaku usaha khususnya UMKM.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyebut, UMKM tidak akan bisa bergerak optimal jika sistem keuangan tidak bersahabat dengan pelaku UMKM. Ia meminta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Pontianak berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta pemangku kepentingan terkait di Kota Pontianak untuk mendorong sistem keuangan agar dapat diakses seluruh lapisan masyarakat sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas sekaligus mengatasi kemiskinan. Peran TPAKD Kota Pontianak di masa pandemi sangat penting dan menjadi prioritas dalam melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak.
"Untuk itu kami minta kepada TPAKD segera menyusun program-program unggulan sesuai dengan potensi Kota Pontianak sekaligus memastikan terwujudnya akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Pontianak yang didukung oleh peran industri jasa keuangan," ujarnya saat membuka rapat pleno TPAKD Tahun 2021 di Aula Abdul Muis Muin Kantor Bappeda Kota Pontianak, Kamis (16/9/2021).
Menurutnya, titik berat pembangunan Kota Pontianak pada saat ini adalah mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan terutama sebagai dampak pandemi Covid-19 dimana kebijakan permodalan pemasaran serta belum optimalnya peran serta pihak swasta dan perbankan dalam mendorong pengembangan produk unggulan daerah.
"Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu upaya yang kita lakukan yakni dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan seperti tabungan, kredit, asuransi, dana pensiun dan fasilitas pembayaran lainnya," ungkapnya.
Hal tersebut, lanjut Bahasan, sejalan dengan tujuan dan sasaran yang tertuang dalam RPJMD Kota Pontianak 2020-2024, yakni meningkatnya kesejahteraan, kemandirian, kreativitas dan daya saing masyarakat melalui dukungan peningkatan literasi dan akses keuangan masyarakat terhadap layanan jasa keuangan dalam kerangka pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan di Kota Pontianak.
Pembangunan ekonomi Kota Pontianak tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan literasi keuangan yang baik atau masyarakat yang berliterasi akan lebih mudah memahami hal-hal yang terkait dengan industri jasa keuangan serta memiliki informasi untuk mengakses industri jasa keuangan yang diperlukan.
"Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dalam meningkatkan kesejahteraan," tuturnya. (prokopim)