,
menampilkan: hasil
Bangun SPALD Kelola Air Limbah
Cakup 16.500 Sambungan
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah mempersiapkan pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) skala kota. SPALD tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, saat ini prosesnya sudah dalam tahap pembuatan Detail Engineering Design (DED). Lokasi untuk pengolahan air limbah direncanakan ada dua Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) yang akan mencakup 16.500 sambungan. "Sambungan tersebut membentang dari Jalan Kom Yos Sudarso hingga Jalan Martapura," ujarnya usai penyampaian Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Pontianak di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Pontianak, Senin (7/6/2021).
Pembangunan SPALD ini merupakan proyek strategis nasional. Untuk penyelesaiannya ditargetkan selama enam tahun dengan jumlah 16.500 sambungan rumah. Dari hasil kajian, Kota Pontianak dinilai layak mendapat bantuan SPALD dari pemerintah pusat. Sebab tidak semua kota yang mendapat bantuan tersebut. Kota Pontianak menjadi salah satu dari lima kota se-Indonesia yang menerima bantuan SPALD dari pemerintah pusat. "Kota Pontianak ini flat tergantung air pasang surut sehingga air tanah kita tinggi, apabila pengelolaan air limbah tidak optimal maka akan mencemari air tanah," jelasnya.
Saat ini, pengelolaan air limbah serupa sudah diterapkan beberapa daerah seperti Kota Denpasar dan Banjarmasin dengan skala parsial. Untuk cakupan layanan pengolahan air limbah adalah 35 persen dari jumlah penduduk yang ada di Pontianak. "Dengan adanya pembangunan SPALD ini nantinya diharapkan akan mengatasi persoalan air limbah hampir 40 persen warga Kota Pontianak," ungkapnya.
Edi memaparkan, yang dimaksud air limbah di sini adalah air kotoran yang dihasilkan oleh tubuh manusia maupun air kotor sisa dari cucian dan air limbah rumah tangga. Air limbah tersebut selanjutnya dialirkan melalui pipa dari rumah hingga ke IPALD untuk kemudian diolah. "Dengan adanya pengolahan air limbah ini, maka parit yang ada tidak lagi tercemar dengan air limbah," tuturnya.
Ketua DPRD Kota Pontianak Satarudin meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkot Pontianak untuk membahas lebih detail terkait limbah yang ada di Kota Pontianak. Hal ini seiring dengan pertambahan jumlah penduduk kota yang kian meningkat. "Sehingga limbah yang ada dikelola secara baik untuk mewujudkan Kota Pontianak yang ramah lingkungan," pungkasnya. (prokopim)
Tebar Seribu Bibit Ikan, Edi Kamtono Ajak Warga Jaga Kebersihan Sungai
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
PONTIANAK - Dengan mengayuh sampan dan mengenakan caping sebagai penutup kepala dari panas terik matahari, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menebar bibit ikan jelawat dan tengadak di Sungai Kapuas. Penebaran sekitar seribu bibit ikan endemik Sungai Kapuas itu dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Pontianak. Edi menilai penebaran bibit ikan ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan termasuk kebersihan sungai agar ekosistem sungai tetap terjaga. "Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat terutama yang berada di tepian Sungai Kapuas agar menjaga kebersihan sungai sehingga habitat ikan tetap terlindungi," ujarnya usai menebar bibit ikan di Sungai Kapuas di Kampung Caping Gang Mendawai Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Sabtu (5/6/2021).
Ia mengajak masyarakat untuk peduli dalam menjaga kualitas air sungai dan parit dengan tidak membuang sampah ke sungai dan parit. Terlebih Sungai Kapuas merupakan sumber air baku PDAM Kota Pontianak yang digunakan sehari-hari. "Jika kualitas air sungai baik maka masyarakat yang menggunakan juga akan sehat," kata Edi.
Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Edi juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan penanaman pohon dan membersihkan lingkungan secara rutin dalam upaya menjaga kelestarian alam. Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengurangi atau bahkan meniadakan penggunaan kantong plastik. "Kita juga mencoba mengedukasi masyarakat untuk bisa memilah dan mengelola sampah dengan baik," imbuh dia.
Selain menebar bibit ikan, Wali Kota Edi Kamtono secara simbolis melakukan pembongkaran sebuah rumah di tepian Sungai Kapuas untuk penataan kawasan tersebut menjadi waterfront. Menurutnya, rumah-rumah yang akan dibongkar sebanyak sembilan rumah. "Dengan adanya waterfront di kawasan ini kita harapkan akan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar," ucapnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I, Dwi Agus Kuncoro menjelaskan, air Sungai Kapuas masih dalam kondisi normal dengan hujan intensitas sering sehingga intrusi air laut tidak mempengaruhi Sungai Kapuas. Namun dikatakannya dari hari ke hari kondisi air Sungai Kapuas kian keruh. Sungai Kapuas akan jernih jika air sungai laut masuk, akan tetapi menjadi asin sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seperti suplai air PDAM. "Air Sungai Kapuas yang keruh harus menjadi perhatian kita bersama," ungkapnya.
Karakteristik tanah lumpur dan gambut di Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama Sungai Kapuas memberikan pengaruh kondisi air di sungai. Apalagi DAS Kapuas merupakan kawasan yang besar dengan beragam bentang alam dan litologi yang mempengaruhi Sungai Kapuas. Oleh sebab itu kekeruhan air sungai bukan berarti lahannya kritis. Namun yang paling penting adalah pH airnya dan intrusi air laut kita jaga agar tidak mencapai ke Sungai Kapuas. "Sebab Sungai Kapuas dipergunakan sebagai air baku PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)
Tingkat Hunian Rumah Sakit Meningkat, Edi Imbau Warga Perketat Prokes
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 di Kota Pontianak. Saat ini Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat hunian di rumah sakit memang terjadi peningkatan, di mana pasien Covid-19 yang dirawat meningkat jumlahnya. "Harapan kita tingkat hunian bisa turun di bawah 60 persen supaya ada ketersediaan tempat tidur," ujarnya, Kamis (3/6/2021).
Namun demikian Pemkot Pontianak telah mempersiapkan langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 dengan mempersiapkan rumah karantina di Rusunawa Nipah Kuning, RSUD Kota Pontianak serta puskesmas. Bagi pasien terutama yang tanpa gejala, jika memungkinkan bisa diisolasi di Rusunawa atau isolasi mandiri di rumah. "Yang paling penting bagaimana menjalani isolasi secara ketat agar tidak menularkan ke orang lain," ungkap dia.
Ditanya opsi untuk penambahan tempat tidur di rumah sakit saat ini, Edi menyebut Pemkot Pontianak masih terus melihat perkembangannya. Sebab selain tempat tidur, fasilitas lainnya juga harus dipersiapkan. Apalagi adanya keterbatasan ruangan yang mana pelayanan di rumah sakit tersebut tidak hanya melayani pasien Covid-19 saja, tetapi juga pasien yang mengidap penyakit lainnya. "Kita berharap pasien-pasien Covid-19 yang sembuh lebih banyak lagi," ucapnya.
Ia mengimbau warga yang merasakan gejala kurang sehat atau tanda-tanda awal terkonfirmasi positif Covid-19 seperti demam, flu dan batuk, sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat. Dirinya juga berharap masyarakat menjaga imun dan kebugaran tubuh dengan istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat serta berolahraga. Dengan menjaga imunitas tubuh setidaknya menjadi penangkal tertularnya Covid-19. "Masyarakat tetap taat dan patuh terhadap penerapan protokol kesehatan secara ketat," kata Edi.
Saat ini, lanjutnya, tidak ada cara lain dalam menekan penyebaran Covid-19 selain Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Dengan adanya PPKM pihaknya akan melakukan pemantauan perkembangan kasus Covid-19 beberapa hari terakhir. Tim Satgas Covid-19 juga akan melakukan rapat koordinasi dalam rangka membahas langkah-langkah pembatasan yang akan lebih diperketat. "Jika masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat maka akan mempercepat penurunan kasus," pungkasnya. (prokopim)
MTQ Tingkatkan Minat Generasi Muda Baca dan Amalkan Al Quran
MTQ Kecamatan Pontianak Tenggara Mulai Digelar
PONTIANAK - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara mulai digelar di Aula Kantor Camat Pontianak Tenggara, Selasa (1/6/2021). MTQ ini digelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan berharap MTQ ini bisa menarik semangat generasi muda untuk mempelajari dan membaca serta mengamalkan makna yang terkandung dalam Al Quran. "Sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, apapun profesi yang digeluti dalam kehidupan bermasyarakat," ujarnya.
Menurutnya, meski tengah dilanda pandemi, namun Pemerintah Kota (Pemkot) tetap memberikan dukungan terlaksananya MTQ yang dimulai dari tingkat kecamatan. Ia berharap pelaksanaan MTQ ini berjalan lancar dan selesai hingga sampai waktu yang telah ditentukan. MTQ ini pula diharapkannya bisa mencetak qori dan qoriah berprestasi, mulai dari tingkat kecamatan, kota, provinsi hingga nasional. "Sehingga memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa pentingnya mempelajari Al-Qur'an karena Al-Qur'an adalah petunjuk bagi orang yang bertakwa," jelasnya.
Bahasan mengapresiasi kepada seluruh komponen terutama penyelenggara MTQ XXIX tingkat Kecamatan Pontianak Tenggara, yang telah mempersiapkan dari sebelum pelaksanaan hingga pada pembukaan dan penyelenggaraan lomba MTQ. Dengan penyelenggaraan MTQ ini, ia berpesan agar Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Pontianak harus terus melakukan evaluasi setiap tahunnya. "Artinya sejauh mana peningkatan ataupun hasil dampak dari pelaksanaan MTQ ini untuk kita dan masyarakat kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)