,
menampilkan: hasil
Dinyatakan Negatif Covid-19, Wali Kota Edi Kamtono Berbagi Pengalaman
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengabarkan kondisi terkininya selama menjalani isolasi setelah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 beberapa pekan lalu. Melalui sambungan telepon, Edi menyatakan bahwa kondisinya saat ini sudah membaik dan hasil swab dinyatakan negatif. Namun dirinya masih harus istirahat dalam beberapa hari untuk memulihkan kondisinya. "Tinggal istirahat dulu untuk memulihkan tenaga," ujarnya, Selasa (29/6/2021).
Sebelumnya, saat pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19, dirinya menjalani isolasi mandiri di rumah. Kemudian sempat dirawat di RSUD Soedarso selama 10 hari. Namun karena kondisinya semakin membaik, ia kembali ke rumah untuk menjalani isolasi mandiri. "Setelah dari rumah sakit saya isolasi mandiri di rumah sambil memantau perkembangan kondisi Kota Pontianak melalui media sosial maupun berita-berita," imbuhnya.
Selama menjalani isolasi, Edi berbagi pengalaman hingga kondisinya terus membaik dan dinyatakan negatif. Selain istirahat yang cukup, ia tetap berpikiran positif, mengikuti anjuran dokter dan meminum obat-obatan. Untuk meningkatkan imunitas tubuh, ia mengkonsumsi vitamin dan berolahraga ringan serta berjemur di pagi hari. "Semua itu menjadi bagian mempercepat pemulihan hingga hasilnya negatif Covid-19. Itu yang paling penting dalam upaya penyembuhan dari terpapar Covid-19," tuturnya. (prokopim)
Ciptakan Generasi Qurani Melalui MTQ
MTQ ke-29 Tingkat Kecamatan Pontianak Timur Mulai Digelar
PONTIANAK - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 Tingkat Kecamatan Pontianak Timur mulai digelar. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan membuka secara resmi MTQ di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Selasa (29/6/2021). Bahasan menyebut pelaksanaan MTQ ini sebagai upaya dalam menciptakan generasi yang Qurani sekaligus sebagai ajang untuk menyeleksi qori dan qoriah maupun hafiz dan hafizah terbaik yang nantinya akan mewakili Kecamatan Pontianak Timur pada MTQ Tingkat Kota Pontianak mendatang. "Tak kalah pentingnya pelaksanaan MTQ sebagai upaya untuk lebih menggerakkan syiat ajaran Al Quran," ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan MTQ ini penting dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Kota Pontianak sebab Al Quran mengutamakan pendidikan akhlak sebagai benteng dari hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan. "Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tanpa dibarengi dengan penerapan pengetahuan agama yang baik dan benar bisa membahayakan bagi kehidupan generasi muda," ucap Bahasan.
Dirinya juga bangga dengan para orang tua yang konsisten untuk terus mengajarkan akhlak Al Quran kepada anak-anaknya. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga berupaya mengembangkan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan para guru ngaji sebagai bagian dari upaya menciptakan Kota Pontianak sebagai kota religius. "Saya berharap para orang tua dan guru ngaji di TPA maupun guru ngaji tradisional untuk proaktif meningkatkan pengajaran dan pengetahuan tentang Al Quran," pungkasnya. (prokopim)
Hapus Stigma Negatif, Canangkan Beting Bersinar
PONTIANAK - Pencanangan Kampung Tangguh Anti Narkoba 'Beting Bersih dari Narkoba (Bersinar)' mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan berharap dengan dicanangkannya Beting Bersinar ini bisa menghapus stigma negatif yang melekat pada kampung itu. Dengan dibentuknya Kampung Bersinar ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda, terutama Polri dimana pembentukan Kampung Tangguh Bersinar ini merupakan instruksi dari Kapolri. "Sehingga tidak ada lagi stigma negatif yang melekat pada Kampung Beting sebagai sarang narkoba," ujarnya usai membuka kegiatan Sosialisasi Pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba 'Beting Bersinar' di Aula Kantor Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur, Senin (28/6/2021).
Bahasan menilai, langkah pembentukan Kampung Tangguh Beting Bersinar ini juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkoba sehingga bisa terlepas dari jerat narkoba. "Selain itu juga dalam rangka meminimalisir peredaran narkoba di kampung tersebut," ungkapnya.
Pihaknya berkomitmen untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba sebab dampak yang ditimbulkan sangat merugikan bagi semuanya, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan kalau seandainya ada warga di lingkungan tersebut yang terpapar. Kriminalitas dan tindak kejahatan meningkat, generasi bangsa bisa rusak akibat narkoba. "Penyalahgunaan narkoba sudah tidak mengenal lagi status sosial masyarakat. Dari yang paling kaya hingga yang miskin sudah banyak yang terpapar narkoba," sebutnya.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Leo Joko Triwibowo menuturkan, hakikatnya para tokoh masyarakat maupun RT tidak ingin ada stigma negatif di wilayahnya. Oleh sebab itu program Beting Bersinar ini mendapat respon positif. Sebagai upaya sosialisasi bahaya narkoba, pihaknya akan memetakan dulu kader-kader yang akan menyampaikan sosialisasi pada masyarakat. "Sehingga tidak ada lagi yang menjual, mengedarkan atau menggunakan narkoba di lingkungan tersebut," tuturnya.
Ia menambahkan program kelurahan bersih dari narkoba ini merupakan bagian dari Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). "Jadi dalam program Beting Bersinar itu akan ada kegiatan sosialisasi terkait bahaya narkoba dan sebagainya," imbuhnya. (prokopim)
Intervensi Gizi Terpadu Tekan Angka Stunting
Pemkot Pontianak Gelar Rembuk Stunting
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen menekan angka stunting di Kota Pontianak. Wakil Wali Kota Pontianak menilai stunting dapat dicegah dan diturunkan angkanya melalui intervensi gizi yang terpadu. Intervensi terpadu menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi, tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting. "Yang dikenal dengan istilah konvergensi percepatan pencegahan stunting," ujarnya pada kegiatan rembuk stunting Kota Pontianak Tahun 2021 di Hotel Grand Mahkota Pontianak, Kamis (24/6/2021).
Ia menambahkan, upaya Pemkot Pontianak dalam pencegahan dan penurunan prevalensi stunting yakni dengan melibatkan peran lintas sektoral. Bahkan Pemkot Pontianak telah mengeluarkan kebijakan terkait hal tersebut melalui Surat Keputusan Wali Kota Pontianak Nomor 68/BAPPEDA/Tahun 2021 tanggal 4 Januari 2021 tentang pembentukan Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting serta Surat Keputusan Wali Kota Pontianak tentang 10 Kelurahan lokasi fokus intervensi stunting terintegrasi. "Saya berharap berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut ke depannya dapat dilaksanakan secara terpadu, khususnya di lokasi prioritas dan kepada sasaran prioritas," ungkap Bahasan.
Adapun peran Pemkot Pontianak dalam menangani persoalan stunting, lanjut dia, diantaranya pemberian makanan, vitamin dan suplemen, program telur, program pekarangan, program makan lokal, bantuan langsung tunai serta penambahan variasi bantuan pangan beras dan makanan pendamping ASI. "Saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan rembuk stunting ini sebagai upaya dalam mencegah stunting dan antisipasi bertambahnya balita stunting," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, stunting adalah kondisi gagalnya pertumbuhan tubuh dan otak pada anak balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. (prokopim)