,
menampilkan: hasil
Logo Harjad ke-249 Usung Tema Pontianak Tangguh
Tangguh Lawan Covid-19
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak resmi melaunching Logo Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke-249. Logo bertuliskan angka 249 dengan tema Pontianak Tangguh ini didesain menyerupai masker.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Lazuardi menjelaskan, konsep logo Harjad Kota Pontianak ke-249 tahun 2020 ini mengusung bentuk masker. "Karena di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini, masker menjadi bagian dari keseharian kita untuk melindungi diri dari virus corona," ujarnya, Sabtu (17/10/2020).
Kemudian, lanjutnya lagi, di sisi kiri dan kanan logo tersebut, terdapat simbol berwarna merah menyerupai telapak tangan. Simbol itu merepresentasikan dua buah tangan sebagai bentuk doa dan semangat masyarakat Kota Pontianak untuk tetap tangguh dan bergerak bersama-sama menghadapi pandemi yang masih terjadi hingga kini. "Bersama-sama menciptakan Kota Pontianak yang aman, sehat, produktif serta inovatif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," jelasnya.
Lazuardi memaparkan, arti warna-warna yang terdapat dalam logo. Warna biru pada angka dua menggambarkan suasana ketenangan dan kedamaian antar sesama masyarakat Kota Pontianak. Warna hijau pada angka empat diartikan rasa aman untuk saling sama-sama beraktivitas dan menjaga dengan mematuhi protokol kesehatan. Angka sembilan dengan warna kuning sebagai simbol kegembiraan dan harapan bersama-sama melawan pandemi Covid-19. Sementara warna merah yang terdapat pada simbol kiri dan kanan logo adalah semangat dan keberanian untuk bersama-sama selalu mengingatkan dan mematuhi protokol kesehatan. "Sedangkan warna hitam pada tulisan 'Pontianak' dan 'Tangguh' diartikan kekuatan untuk bekerjasama dengan kompak dan yakin bisa melawan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan," tutupnya. (prokopim)
Usia 57 Tahun, Edi Kamtono : Kebahagiaan Itu Kalau Diri Kita Bermanfaat Bagi Orang Lain
PONTIANAK - Memasuki usia yang ke-57 tahun, tepatnya tanggal 17 Oktober 2020, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berulang tahun. Baginya, ulang tahun merupakan hal biasa dan dialami setiap orang. Momentum hari ulang tahunnya ini, ia berupaya merefleksikan diri apa yang telah dilakukannya selama ini. Menurutnya, kian bertambahnya usia pada bilangan angka justru menjadi pengingat bahwa usia kehidupan semakin pendek. "Kebahagiaan akan kita dapatkan kalau diri kita bisa bermanfaat bagi orang lain dan untuk kebahagiaan warga Kota Pontianak," ujarnya, Sabtu(17/10/2020).
Dirinya merefleksi apa yang sudah dilakukan selama ini, baik dalam kehidupan sebagai pribadi maupun sebagai Wali Kota. Diakuinya, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang harus direfleksikan agar ke depan menjadi lebih baik.
Ayah dari tiga orang putra ini menuturkan, sebagai kepala keluarga, sudah sepatutnya saling mengingatkan. Peran istri dan anak-anak juga menjadi bagian dari kehidupannya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. "Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 dimana kesehatan menjadi hal yang harus diperhatikan," tutur Edi.
Bahkan, ketika dirinya hendak keluar rumah, sang istri selalu mengingatkan untuk mengenakan masker, minum vitamin serta membatasi kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan. "Jadi sebagai contoh bagi warga Kota Pontianak bagaimana kita tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19," kata suami dari Yanieta Arbiastutie. (prokopim)
Lengkapi Fasilitas Taman dengan Alat Olahraga
PONTIANAK - Keberadaan taman yang ada di Kota Pontianak sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman juga menjadi sarana rekreasi dan olahraga bagi keluarga. "Di beberapa taman kota kita sediakan fasilitas alat olahraga seperti yang ada di gym tapi dalam bentuk sederhana dengan fungsi yang sama," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat meninjau Taman Alun Kapuas, Jumat (16/10/2020).
Taman-taman yang ada dilengkapi dengan berbagai fasilitas agar pengunjung merasa nyaman. Taman Alun Kapuas satu diantara taman yang dilengkapi perpustakaan, jogging track, alat olahraga gym sederhana dan kursi-kursi untuk bersantai. Selain itu, pohon-pohon yang rindang menjadi peneduh di taman-taman tersebut. "Kita akan melengkapi alat gym di Taman Sepeda, Taman Akcaya, dan daerah pinggiran waterfront sebagai bagian fasilitas bagi warga Kota Pontianak untuk berolahraga," terangnya.
Edi menambahkan, di wilayah Kecamatan Pontianak Utara pihaknya tengah melakukan pemetaan lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang berpotensi untuk dikembangkan. Apalagi wilayah Kecamatan Pontianak Utara masih cukup luas sehingga memungkinkan untuk dijadikan ruang terbuka hijau yang representatif dan sesuai dengan fungsinya. "Masyarakat Kecamatan Pontianak Utara tidak perlu jauh-jauh lagi ke sini (pusat kota), mereka bisa melakukan aktivitas rekreasi di ruang terbuka hijau di Pontianak Utara," ucapnya.
Selain menambah fasilitas alat gym sederhana di taman-taman Kota Pontianak, Pemkot Pontianak juga akan menambah fasilitas wifi dan spot-spot yang Instagramable. Bahkan ia mempersilakan apabila ada masyarakat yang memiliki ide-ide untuk konsep taman agar bisa disampaikan kepada Pemkot Pontianak. "Kita harus ciptakan kota yang semenarik mungkin, kreatif, unik dan khas, tentunya tidak ada di daerah lainnya," pungkasnya. (prokopim)
Sediakan Ruang Isolasi Khusus Dilengkapi Alat Medis di Rusunawa
Bagi Pasien Covid-19 Bergejala Ringan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah menyiapkan sebuah ruangan khusus beserta perlengkapan medisnya di Rusunawa Nipah Kuning. Ruangan tersebut diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan. "Bagi pasien yang mengalami gejala ringan, juga bisa ditangani di Rusunawa Nipah Kuning," sebutnya, Kamis (15/10/2020).
Menurutnya, hampir sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dirawat di rumah sakit swasta yang tidak memiliki ruang isolasi khusus. Sehingga ketika hasil pemeriksaan terkonfirmasi positif Covid-19, maka pasien yang dirawat di sana harus dipindahkan ke RSUD Soedarso atau RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.
Diakuinya, ketersediaan ruang isolasi yang ada di Rusunawa Nipah Kuning dan RSUD Kota Pontianak memang bersifat fluktuatif. Namun akhir-akhir ini ruang isolasi sangat terbatas sebab di ruangan tersebut mesti dilengkapi alat ventilator dan lainnya untuk menangani pasien yang membutuhkan perawatan khusus. "Baik RSUD Soedarso maupun RSUD Kota Pontianak. Untuk itu perlu kolaborasi dalam peningkatan kualitas kelengkapan tenaga medis hingga peralatannya," ungkapnya.
Edi menuturkan, saat ini tingkat kesembuhan memang lebih besar dari pada yang terkonfirmasi positif. Sekarang masih terdapat 81 orang yang masih diisolasi dalam proses penyembuhan. Dirinya berharap gelombang kedua masih bisa terkendali. "Artinya tidak sampai meledak besar dan harapan kita warga Kota Pontianak tetap taat dan mematuhi protokol kesehatan," pesannya.
Dikatakannya, sebagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan hasil tracing atau penelusuran terhadap mereka yang melakukan kontak erat. Umumnya mereka yang kontak erat rerata terkonfirmasi positif Covid-19, walaupun tidak semuanya. Sehingga muncul kluster-kluster baru maupun kluster yang memang sudah menjadi perkiraan sebelumnya, seperti tenaga kesehatan, rumah tangga, dan perkantoran. "Kuncinya juga kita harus bisa mengontrol arus mobilitas masyarakat terutama yang dari luar Provinsi Kalbar," pungkasnya. (prokopim)
 
			