,
menampilkan: hasil
Proyeksikan Kerangka Ekonomi Makro Kota
PONTIANAK – Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan proyeksi ekonomi makro kota penting sebagai acuan dalam perencanaan daerah. Proyeksi tersebut harus mencerminkan dinamika kondisi perekonomian lokal, nasional dan global. Terlebih saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah menyusun Dokumen RKPD Kota Pontianak Tahun 2025, Perubahan RKPD Kota Pontianak Tahun 2024 dan RPJMD Kota Pontianak Tahun 2025-2029.
“Pemkot Pontianak memandang perlu menyusun asumsi kerangka ekonomi daerah,” katanya ketika membuka Focus Group Discussion Asumsi Kerangka Ekonomi Makro Kota Pontianak Penyusunan Dokumen RKPD Kota Pontianak Tahun 2025, Perubahan RKPD Kota Pontianak Tahun 2024 dan RPJMD Kota Pontianak Tahun 2025-2029 di Aula Rohana Muthalib Bappeda Kota Pontianak, Jumat (1/3/2024).
Kerangka ekonomi makro tersebut memuat beberapa indikator ekonomi makro antara lain Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Angka Kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, Tingkat Inflasi, dan Indeks Gini, dengan melibatkan stakeholders terkait.
Bagi Pemkot Pontianak, indikator-indikator tersebut terkendali baik. Sejumlah capaian pun didapat di tahun 2023. Ani Sofian menjelaskan, pertumbuhan ekonomi memiliki peranan paling penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Daerah yang miliki pertumbuhan ekonomi yang positif secara konsisten, lambat laun akan menjadi daerah yang maju.
“Capaian pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak tahun 2023 sebesar 4,76%,” sebutnya.
Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pontianak tahun 2023 tercatat sebesar 81,63. Meningkat 0,53 poin dibandingkan tahun sebelumnya (81,10). Capaian tersebut lebih tinggi dari IPM Provinsi Kalbar sebesar 74,39 dan Nasional yang mencapai 70,47.
Sementara garis kemiskinan kota Pontianak tahun 2023 sebesar Rp677.512,00/ kapita/bulan dengan angka kemiskinan sebesar 4,45%. Angka ini menurun sebesar 0,01 poin dari tahun sebelumnya yaitu 4,46%. Lebih rendah dibandingkan persentase Provinsi Kalimantan Barat sebesar 6,71% dan Nasional sebesar 9,36%.
Untak capaian Tingkat Penggangguran Terbuka Kota Pontianak tahun 2023 sebesar 8.92%. Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Pontianak ini jauh di atas capaian Provinsi Kalimantan Barat sebesar 5.05 % dan Nasional sebesar 5.32%.
Dia menerangkan, Pemkot Pontianak juga terus berupaya menjaga inflasi berada dalam level ideal dan terkendali. Pada tahun 2023, inflasi Kota Pontianak mengalami penurunan menjadi sebesar 2,09%, lebih rendah dari tahun 2022 yang mencapai 6,35%. Kondisi ini lebih tinggi dibandingkan dengan persentase Provinsi Kalimantan Barat 2,02% dan lebih rendah dari rata-rata Nasional sebesar 2,61%.
“Kemudian ada Namanya Indeks Gini atau Rasio Gini. Ini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh. Semakin mendekati 1 mengindikasikan tingkat ketimpangan yang semakin tinggi. Angka Indeks Gini Kota Pontianak tahun 2023 sebesar 0,347,” jelasnya. (bappeda)
Kisah Pak Teng Sulap Ampas Kopi Jadi Cuan
Bangga Lukisan Ampas Kopi Karyanya Di tangan Jokowi
JAKARTA - Harry Eko Rifanto (66) sama sekali tak menyangka lukisan ampas kopi karyanya langsung diterima oleh Presiden RI Jokowi. Lukisan siluet wajah Jokowi yang dibuat dengan bahan dasar ampas bubuk kopi yang diglasur di atas karung goni bekas sebagai medianya dengan ukuran bingkai 30x30 centimeter, diserahkan Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian kepada Presiden Jokowi saat meninjau stand-stand pameran Inacraft di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (28/2/2024).
“Senang dan bangga rasanya karena lukisan Pak Jokowi yang saya buat dua tahun lalu akhirnya sekarang berada di tangan orangnya langsung,” ujarnya saat ditemui di Stand Kota Pontianak Paviliun Kalbar pada pameran Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (29/2/2024).
Pak Teng, sapaan akrab Harry, mengungkapkan bahwa karya yang dibuatnya berbeda dengan yang dikerjakan seniman-seniman pelukis ampas kopi. Umumnya, lukisan dari kopi dibuat dengan alat kuas dan menggunakan air kopi. Di tangannya, lukisan itu dibuat menggunakan teknik glasur dengan bahan campuran ampas kopi dan lem khusus buatannya.
“Saya menggunakan ampas bubuk kopi dan alat yang saya gunakan plastik glasur yang familiar digunakan untuk menghias kue,” katanya.
Ide membuat lukisan dengan ampas kopi ini terbesit ketika Pontianak dibranding sebagai Kota Seribu Warung Kopi. Diperkuat lagi dengan dicanangkannya Jalan Gajah Mada sebagai Coffee Street. Pak Teng berpikir, semakin banyak warung kopi yang ada di kota ini, maka tentu banyak juga ampas kopi yang terbuang. Ide mengolah ampas kopi yang biasa dibuang oleh usaha warung kopi pun muncul dalam benaknya. Gambaran dalam pikirannya, bagaimana ampas kopi ini menjadi karya seni seperti lukisan.
Ia pun mulai mengumpulkan limbah ampas kopi. Bubuk ampas kopi itu terlebih dahulu dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah ampas kopi itu kering, selanjutnya diayak hingga tersisa bubuk yang halus. Bubuk yang telah diayak itu dicampur dengan lem khusus ciptaannya sehingga berbentuk seperti krim. Krim itu kemudian dimasukkan ke dalam plastik glasur dan dilanjutkan melukis dengan menggunakan glasur mengikuti bentuk gambar yang sudah didesain lebih dulu di atas karung goni. Untuk harga lukisan ampas kopi ukuran standar 30x30 centimeter dibanderol Rp300 ribu. Sedangkan lukisan yang ditambah dengan hiasan biji kopi mengelilingi gambar utama, harganya dipatok Rp400 ribu. Apabila ada yang ingin memesan selain ukuran yang tersedia, harga menyesuaikan dengan ukuran yang diinginkan.
"Saya gunakan karung goni karena biasanya biji kopi itu kemasannya karung goni dan itu juga saya gunakan karung goni bekas," tuturnya.
Pemanfaatan limbah ampas kopi maupun karung goni bekas ini bagi Pak Teng karena memang dirinya senang memanfaatkan limbah untuk dijadikan sesuatu yang bernilai. Tidak hanya ampas kopi, bahan-bahan kerajinan lainnya yang dibuat juga banyak dari alam sekitar misalnya ilalang, bunga rumput, limbah pohon, kulit kayu, botol bekas parfum, botol plastik dan sebagainya.
"Saya ingin mengurangi limbah atau barang-barang yang tidak terpakai, bagaimana sesuatu yang tadinya tidak dipandang orang, ketika dimanfaatkan menjadi lukisan atau kerajinan lainnya justru memberikan nilai tambah," imbuhnya.
Tidak ada keinginan muluk dari sosok Pak Teng yang sederhana ini. Dia hanya ingin generasi muda terinspirasi dengan caranya memanfaatkan barang-barang tak terpakai menjadi sebuah karya yang bernilai dan memberikan pendapatan. Ia membuka kesempatan kepada siapa saja terutama anak-anak muda untuk belajar di galeri miliknya, baik itu lukisan ampas kopi maupun lukisan prada kain atau kerajinan-kerajinan kreatif lainnya..
"Saya siap mengajarkan siapa saja yang mau belajar, silakan datang ke Kian Galeri Mustang di Gang Belibis atau bisa hubungi melalui pesan ke akun Instagram @kian_wine_coffeeart," ucapnya.
Pak Teng bercerita kalau di galerinya kerap menjadi tempat magang siswa sekolah kejuruan hingga mahasiswa. Ia mengaku senang jika melihat anak-anak muda tertarik belajar membuat kriya.
"Intinya, saya ingin mengajak orang untuk berkarya dan mencintai lingkungan dengan memanfaatkan limbah atau barang-barang tak terpakai," ungkapnya.
Tidak hanya lukisan ampas kopi, dua tahun belakangan Pak Teng kembali menemukan ide, yakni lukisan prada kain. Berbeda dengan lukisan prada yang sudah ada lebih dulu, ia membuat lukisan dengan motif timbul atau emboss. Teknik melukis kain yang bisa diaplikasikan ke beberapa barang seperti pakaian, topi, sepatu dan barang-barang lain yang berbahan kain, masih menggunakan cara yang sama dengan lukisan ampas kopi.
"Hanya kalau lukisan prada kain, bahan yang digunakan adalah glitter berwarna yang disesuaikan dengan keinginan pemesan dan lem khusus yang saya oplos ," imbuhnya.
Untuk melukis prada kain, ia menggunakan lem khusus yang berbeda dengan lukisan ampas kopi. Sebelum mulai melukis, bahan glitter dicampur dengan lem, kemudian hasil campuran itu dimasukkan ke dalam plastik glasur untuk dihias pada kain. Untuk kain yang dilukis prada, bisa yang polos atau yang sudah ada motifnya. Khusus kain yang masih polos, gambarnya terlebih dahulu didesain di atas kain menggunakan printing manual maupun digital. Sedangkan yang sudah ada motif atau desain gambar, bisa langsung dilukis dengan menggunakan teknik glasur mengikuti motif yang sudah ada.
"Sudah ada beberapa pengunjung di Pameran Inacraft ini yang memesan lukisan kain prada," kata Pak Teng.
Kendati tidak sedikit karya Pak Teng yang sudah terjual, namun dirinya memang tidak memproduksi secara massal. Ia hanya membuat kerajinan berdasarkan pesanan. Kalau ada yang berminat, bisa request sesuai dengan keinginan.
"Jadi saya tidak menyediakan stok untuk dijual, kalaupun ada itu hanya untuk display," tutupnya. (prokopim)
Anita Puji Kerajinan Karya Pengrajin Pontianak di Inacraft
JAKARTA - Pj Ketua Dekranasda Kota Pontianak Anita Ani Sofian memberikan apresiasi yang tinggi terhadap produk kriya yang ditampilkan oleh para pengrajin Kota Pontianak pada pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2024. Inacraft yang digelar setiap tahunnya ini diikuti sebanyak 1.500 peserta UMKM yang mengisi Hall Jakarta Convention Center (JCC) mulai tanggal 28 Februari - 3 Maret 2024. Dalam pameran kerajinan terbesar di Indonesia ini, ribuan pengrajin memamerkan beragam produk kriya dengan nilai artistik tinggi dan keunikan khas daerah masing-masing termasuk Kota Pontianak. Dekranasda Kota Pontianak menampilkan berbagai barang kerajinan tangan seperti souvenir khas Pontianak, tas etnik bahan kain corak insang, pakaian corak insang, bahan kain khas corak insang, kain berlukiskan prada, lukisan dari ampas kopi dan sebagainya.
“Alhamdulillah tadi Bapak Presiden kebetulan melewati stand Kota Pontianak di Paviliun Kalbar dan menerima lukisan ampas kopi yang dibuat oleh pengrajin kita, Pak Harry,” ujarnya saat meninjau stand Dekranasda Kota Pontianak di JCC, Rabu (28/2/2024).
Anita menyebut, kehadiran para pengrajin dan produk kriya mereka sangat berarti bagi pengembangan industri kreatif daerah. Terlebih pameran Inacraft ini menjadi ajang penting bagi para pengrajin lokal untuk memperkenalkan karyanya kepada masyarakat luas.
"Kami sangat bangga melihat kreativitas dan kerja keras para pengrajin lokal dalam menghasilkan produk kriya yang berkualitas tinggi. Ini merupakan potensi besar bagi perkembangan industri kreatif di Kota Pontianak," tuturnya.
Dirinya berharap semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk mendukung produk kriya lokal dan turut memajukan industri kreatif daerah, maka akan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat, termasuk para pelaku UMKM.
“Semoga ini menjadi industri kreatif daerah yang terus berkembang dan menjadi salah satu sektor yang menggerakkan perekonomian lokal secara berkelanjutan,” harapnya.
Koordinator Stand Kota Pontianak Kusmiati mengatakan, Tim Dekranasda Kota Pontianak telah mempersiapkan produk-produk unggulan yang ditampilkan di JCC. Berbagai produk kerajinan tangan seperti souvenir khas Pontianak, tas etnik bahan kain corak insang, pakaian corak insang, bahan kain khas corak insang dan sebagainya.
“Kemarin kami tiba di Jakarta langsung menuju ke JCC untuk loading produk-produk yang akan ditampilkan selama pameran berlangsung,” tuturnya.
Kusmiati berharap produk-produk UMKM dari Pontianak mampu menarik minat pengunjung yang datang ke stand Kota Pontianak di Paviliun Kalbar.
“Semoga produk-produk yang kami tampilkan selama pameran Inacraft ini bisa memancing minat pengunjung,” harapnya.
Sumarni, warga Jakarta yang berkunjung ke stand Dekranasda Kota Pontianak mengaku tertarik dengan produk-produk unggulan yang ditampilkan.
“Saya tertarik melihat kain lukisan prada karena tampilannya ada glitter-glitternya (berkilau), lain dari yang lain,” ungkapnya. (prokopim)
Momen Istimewa Ani Sofian Serahkan Lukisan Ampas Kopi ke Jokowi
Presiden Tinjau Stand Pameran Inacraft 2024 di JCC
JAKARTA - Pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) tahun 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) menjadi momen istimewa bagi Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian. Pasalnya, Ani berkesempatan menyerahkan lukisan yang terbuat dari ampas kopi langsung kepada Presiden RI Jokowi di depan Stand Kota Pontianak, Rabu (28/2/2024). Lukisan siluet hasil daur ulang ampas kopi yang bergambar orang nomor satu di Indonesia ini diserahkan saat Jokowi meninjau stand-stand di Pameran Inacraft.
Ani mengaku bahwa penyerahan tersebut dilakukan secara insidentil tatkala mengetahui Presiden RI melewati Paviliun Kalbar. Lukisan itu diterima langsung oleh Presiden.
“Ini sebuah kebanggaan bagi kami karena hasil kerajinan pengrajin kita diterima baik oleh Bapak Presiden dan beliau senang,” katanya.
Ani mengatakan, keikusertaan Dekranasda Kota Pontianak pada pameran Inacraft ini untuk memperkenalkan sekaligus memperluas pangsa pasar produk kriya karya para pengrajin Kota Pontianak.
“Ini sebagai wadah bagi UMKM khususnya pengrajin dalam memasarkan produk-produk kerajinan tangan hasil karyanya,” ujarnya.
Menurutnya, produk-produk UMKM yang ditampilkan sudah banyak yang memenuhi selera pasar. Hal itu terbukti dengan minat dari para pengunjung yang tertarik dengan produk-produk UMKM yang dipamerkan di stand.
"Misalnya kain lukis prada, banyak yang tertarik dengan kain ini karena keindahan dan seni yang ditampilkannya. Demikian pula lukisan ampas kopi yang kita serahkan ke Bapak Presiden," ungkap Ani.
Ia berharap melalui pameran Inacraft ini, pelaku UMKM bisa mengenalkan sekaligus memperluas pasaran produk-produknya sehingga dapat meningkatkan produksinya.
"Apalagi pengunjung yang datang ke pameran ini berasal dari berbagai daerah nusantara hingga mancanegara, tentu ini membuka peluang produk kerajinan kita semakin banyak diminati," imbuhnya.
Ani menyebut, Pemerintah Kota Pontianak terus mendorong pelaku UMKM khususnya yang bergerak di bidang kerajinan tangan dengan memfasilitasi mereka dalam mengembangkan produk-produknya.
"Seperti memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas, memfasilitasi dari sisi permodalan, memberikan kemudahan perizinan dan sebagainya," tuturnya.
Sekretaris Daerah Kota Pontianak Mulyadi menambahkan, produk-produk kerajinan yang dipamerkan di stand Kota Pontianak sudah cukup baik. Namun ia berharap ke depan produk-produk yang ditampilkan bisa lebih spesifik yang ada di Kota Pontianak dengan memperkuat kearifan lokal.
“Jadi produk-produk dari masing-masing etnis bisa tampil dan dipamerkan di stand kita ini,” terangnya.
Selaku Penasehat Dekranasda Kota Pontianak, Mulyadi berharap produk-produk UMKM khususnya kerajinan tangan, kedepan bisa menampilkan produk yang lebih variatif.
“Sehingga pengunjung mempunyai banyak pilihan,” pungkasnya.
Pameran Inacraft ini diprakarsai Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerjasama dengan Mediatama Event dirancang untuk mempromosikan produk-produk kerajinan Indonesia, meningkatkan pasar domestik dan membuka peluang pasar internasional sebagai komoditi ekspor ke mancanegara. (prokopim)