,
menampilkan: hasil
Stand Pontianak Jadi Etalase Promosi UMKM Lokal Pameran MTQ di Kapuas Hulu
PUTUSSIBAU – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Amirullah, meninjau Stand Kota Pontianak pada Pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXIII Tingkat Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) di GOR Uncak Kapuas, Kapuas Hulu, Minggu (14/9/2025).
Pameran tersebut secara resmi dibuka oleh Sekda Provinsi Kalbar, Harisson. Sejumlah pejabat turut hadir meninjau stand Kota Pontianak, di antaranya Sekda Kalbar Harisson dan Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan.
Dalam kesempatan itu, Stand Kota Pontianak menampilkan beragam produk UMKM. Produk-produk tersebut meliputi kain khas Pontianak Corak Insang, kerajinan tangan, makanan ringan, serta berbagai hasil kreativitas lokal lainnya.
Amirullah menyebutkan, keikutsertaan Kota Pontianak dalam pameran ini tidak hanya sebagai bagian dari rangkaian MTQ XXXIII, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan potensi ekonomi kreatif daerah.
“Stand ini diharapkan bisa menjadi etalase promosi produk UMKM Pontianak agar semakin dikenal masyarakat luas,” ujarnya.
Menurut Amirullah, keberadaan produk-produk lokal tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah kota terhadap pelaku UMKM agar dapat berkembang sekaligus bersaing di tingkat provinsi maupun nasional.
“Dengan menampilkan produk dan kerajinan khas Pontianak, kita ingin memperkenalkan hasil-hasil kreasi pelaku UMKM Kota Pontianak,” ucapnya.
Salah seorang pengunjung, Rina (37), warga Putussibau, mengaku terkesan dengan ragam produk yang ditampilkan. Menurutnya, Stand Kota Pontianak memberikan warna tersendiri dalam pameran.
“Saya tertarik dengan kain Corak Insang karena motifnya khas dan elegan. Selain itu, jajanan khas Pontianak juga enak dan cocok untuk oleh-oleh,” tuturnya. (prokopim)
Sebar Bantuan Budikdamber, Upaya Pemkot Perkuat Ketahanan Pangan
30 Posyandu Terima Bantuan Budikdamber dari Pemkot Pontianak
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DPPP) Kota Pontianak menyerahkan bantuan paket Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) untuk posyandu. Bantuan ini merupakan bagian dari program Perikanan Terintegrasi untuk Stunting dan Inflasi (PITSA). Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyerahkan secara simbolis bibit ikan lele dan perlengkapan budidaya ikan dalam ember di Posyandu Anggrek B Kecamatan Pontianak Utara, Jumat (12/9/2025).
Bahasan menerangkan, program Budikdamber menjadi bagian penting dari strategi pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan keluarga, sekaligus upaya nyata mencegah stunting dan menekan laju inflasi di Kota Pontianak.
“Mudah-mudahan bantuan demi bantuan dari tahun ke tahun terus mengalami perbaikan dan peningkatan, semata-mata untuk memberikan dukungan dan semangat kepada masyarakat, khususnya kader posyandu,” ujarnya.
Ia berharap penerima bantuan dapat memanfaatkan paket Budikdamber secara maksimal, sehingga hasilnya tidak hanya menambah asupan gizi keluarga, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga.
“Sehatkan generasi, stabilkan ekonomi. Itulah semangat yang kita dorong melalui perikanan maju berbasis masyarakat,” katanya.
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono, turut menekankan pentingnya Budikdamber sebagai sarana edukasi keluarga dan upaya menekan angka stunting.
“Budikdamber ini bukan hanya pemenuhan protein hewani bagi anak-anak, tapi juga menjadi media edukasi bagi masyarakat. Kader posyandu bisa langsung mengajarkan ibu-ibu agar gemar membudidayakan ikan dan sayuran sendiri,” ucapnya.
Yanieta juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan sempit dengan mengembangkan budikdamber. Program ini dinilai mampu memberikan manfaat besar bagi ketahanan pangan keluarga sekaligus upaya pencegahan stunting.
“Alhamdulillah, hari ini saya bersama Bapak Wakil Wali Kota dan Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Pontianak menyerahkan bantuan budidaya ikan dalam ember. Walaupun kecil, tetapi manfaatnya sangat besar,” sebutnya.
Menurutnya, budikdamber tidak hanya membantu pemenuhan gizi keluarga, tetapi juga menjadi media edukasi bagi kader posyandu dalam memberikan contoh nyata kepada masyarakat. Ikan lele yang dibudidayakan, kata dia, kaya protein hewani sehingga dapat membantu mencegah kekurangan gizi dan stunting pada anak.
“Dengan adanya budidaya ikan ini, kebutuhan protein bisa tercukupi, sayurannya juga ada, sehingga keluarga bisa lebih sehat. Masyarakat tidak harus membeli karena sudah bisa memproduksi sendiri, sekaligus menekan inflasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain memberikan manfaat ekonomi, program ini juga mendukung terciptanya lingkungan hijau dan sehat melalui pemanfaatan lahan kecil secara produktif.
“Kegiatan ini memang sederhana, tetapi manfaatnya luar biasa,” imbuhnya.
Kepala Bidang Perikanan DPPP Kota Pontianak Nur Aisyiah, menjelaskan program Budikdamber merupakan salah satu langkah konkrit pemerintah dalam pengelolaan perikanan budidaya yang berkolaborasi dengan TP PKK, Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak.
“Melalui sektor perikanan, kami ingin berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi. Budikdamber dapat menjadi solusi sederhana bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan protein ikan sekaligus sayuran,” tuturnya.
Pada tahun anggaran 2025, sebanyak 30 posyandu di enam kecamatan menjadi penerima bantuan Budikdamber. Setelah sebelumnya menyasar Kecamatan Pontianak Selatan, Pontianak Kota, dan Pontianak Barat, kali ini bantuan diberikan untuk posyandu di Kecamatan Pontianak Utara, Pontianak Timur dan Pontianak Tenggara.
Program Budikdamber sendiri merupakan sistem sederhana budidaya ikan dalam ember yang dikombinasikan dengan tanaman, sehingga mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga maupun fasilitas kesehatan masyarakat seperti posyandu. (prokopim)
Untan Career Festival Serap Tenaga Kerja
PONTIANAK- Universitas Tanjungpura (Untan) bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pontianak dan Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Untan Career Festival (UCF) ke-2 Tahun 2025. Kepala Unit Penunjang Akademik (UPA) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Untan Ikhwan Ruslianto menyebut, kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan serapan tenaga kerja untuk masyarakat yang ada di Kalimantan Barat. Di mana menurutnya, ini dapat menjadi angin segar di tengah meningkatnya gelombang pencari kerja di Kota Pontianak dan juga Provinsi Kalimantan Barat.
"Kegiatan Untan Career Fest ini diinisiasi oleh UPA Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Untan untuk menjawab tantangan serapan tenaga kerja untuk masyarakat yang ada di Kalimantan Barat," ungkapnya di Gedung Konferensi Untan, Selasa (9/9/2025).
Menurut Ikhwan, UCF kali ini digelar pada tanggal 9-11 September 2025 dengan melibatkan 10 mitra perusahaan penyedia kerja. 10 mitra perusahaan tersebut ada yang bergerak di bidang telekomunikasi, pertambangan, digital, dan lainnya. UCF ini sendiri memiliki beberapa rangkaian kegiatan seperti Campus Hiring, Job Fair, Career Talk, dan Career Counseling.
"Campus Hiring kita memastikan akan ada proses rekrutmen di tempat. Untuk Career Talk, kita menghadirkan narasumber kompeten untuk memberikan ilmu, pengalaman, insight dalam menapaki dunia kerja. Sedangkan Konseling Karir bekerja sama dengan Psikolog dalam memberikan insight mengenai potensi diri di dunia kerja," katanya.
Ikhwan menambahkan, UCF sendiri diagendakan terlaksana sebanyak tiga hingga empat kali dalam setahun. Ke depannya, ia berharap UCF tidak hanya menggandeng perusahaan penyedia lapangan pekerjaan, tetapi juga pihak penyedia beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. Karena menurutnya, karir tidak hanya perihal pekerjaan, tetapi juga melanjutkan pendidikan, baik S2 maupun S3.
"Semoga kegiatan ini bisa menjadi wadah ekosistem bagi pengembangan wirausaha, tenaga kerja, dan studi pendidikan lanjutan," terangnya.
Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menegaskan, Kota Pontianak sangat terbuka terhadap masuknya investasi, khususnya di sektor perdagangan dan jasa. Menurutnya, kehadiran investasi usaha di Kota Pontianak akan memberikan dampak nyata, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal hingga peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Pontianak ini kota perdagangan dan jasa. Kami terbuka untuk investasi, terutama di sektor restoran, kafe, maupun hotel yang sangat relevan dan strategis bagi kita. Investasi yang masuk akan berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja lokal serta pertumbuhan ekonomi kota,” kata Wali kota Edi. (kominfo)
TPID Kuponwah Serentak Tanam Cabai dan Komoditas Pangan
PONTIANAK – Forum gabungan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) tiga wilayah, Kubu Raya–Pontianak–Mempawah (Kuponwah), menggelar gerakan menanam cabai serentak di Balai Benih Induk Hortikultura (BBIH) Kota Pontianak, Jalan Flora, Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kamis (28/8/2025).
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menekankan pentingnya Forum Kuponwah sebagai wadah strategis untuk memperkuat sinergi antarwilayah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan pangan di Kalimantan Barat.
Ia menilai, pembentukan forum ini lahir dari kondisi produksi pangan yang belum seimbang dengan kebutuhan masyarakat. Produksi cabai rawit di Kota Pontianak, misalnya, hanya 470 ton pada 2024, sementara kebutuhan jauh lebih tinggi.
“Cabai adalah salah satu komoditas penyumbang inflasi. Karena itu, peningkatan produksi lokal mutlak dilakukan agar tidak terus bergantung pada pasokan luar daerah,” ujarnya usai menanam cabai bersama Forkopimda Kota Pontianak.
Melalui Forum Kuponwah, tiga daerah sepakat memperkuat kerja sama sektor pertanian, mulai dari peningkatan produksi hingga keterjangkauan harga.
“Forum ini wujud nyata kolaborasi lintas wilayah dan sektor. Pertanian berperan penting, tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” jelas Bahasan.
Selain cabai, kegiatan juga dirangkaikan dengan penanaman jagung. Pemanfaatan lahan pekarangan atau urban farming dipilih sebagai strategi memperkuat penyediaan pangan masyarakat. Bahasan mendorong ASN melanjutkan gerakan menanam cabai di pekarangan kantor dan rumah, sebagaimana pernah digaungkan sejak 2023.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak turut membagikan 25.000 bibit cabai kepada masyarakat melalui camat dan lurah. Langkah ini diharapkan mendorong partisipasi warga menanam pangan di pekarangan rumah.
Bahasan menegaskan, pengendalian inflasi pangan memerlukan dukungan semua pihak.
“Strong partnership adalah kunci. Dengan sinergi ini, ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga bisa terjamin sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ia optimistis gerakan menanam cabai dan komoditas pangan di tiga daerah Kuponwah menjadi langkah nyata memperkuat kemandirian pangan.
“Insya Allah, kegiatan ini memberi dampak sosial ekonomi besar bagi masyarakat Kalimantan Barat, sekaligus mendukung arahan Presiden untuk menggiatkan program tanam pekarangan di luar sentra produksi,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
 
			