,
menampilkan: hasil
Pontianak Expo Dorong UMKM Naik Kelas
Pontianak Expo Mulai 12-15 Oktober 2023 di PCC
PONTIANAK - Sebanyak 81 stand menampilkan berbagai produk unggulan pada Pontianak Expo 2023 di Gedung PCC, Kamis (12/10/2023). Pontianak Expo yang digelar mulai tanggal 12 hingga 15 Oktober 2023 diikuti oleh pelaku UMKM, dunia usaha hingga instansi pemerintahan, baik dari Kota Pontianak hingga dari luar Provinsi Kalimantan Barat.
Pameran yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-252 Pontianak ini diresmikan Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Pontianak Expo ini hampir setiap tahun rutin digelar sebagai bagian dari rangkaian menyemarakkan Hari Jadi Pontianak. Kehadiran Pontianak Expo tahun ini diharapkan mampu mendorong dunia usaha terutama UMKM supaya bisa naik kelas dan memiliki daya saing.
"Expo ini selain sebagai ajang informasi dan promosi, juga sebagai ajang silaturahmi sekaligus untuk meningkatkan kualitas dan memasarkan jenis dari produk unggulan yang ditampilkan masing-masing peserta," ungkapnya.
Meski penyelenggaraan expo dilaksanakan setiap tahun, namun Edi meminta pihak penyelenggara atau panitia melakukan evaluasi pada setiap penyelenggaraan. Tujuannya supaya expo atau pameran ini mampu menarik minat pengunjung.
"Mudah-mudahan dalam Expo yang diikuti para pelaku UMKM, instansi maupun para peserta yang berasal dari luar Kota Pontianak bisa menampilkan dan memasarkan produk-produknya," harapnya.
Melihat antusias para peserta dan pengunjung Pontianak Expo 2023, Edi berharap pelaksanaan pameran ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memberdayakan UMKM di Kota Pontianak.
"Kita juga berharap Pontianak Expo ini dapat meningkatkan penjualan produk UMKM, membuka peluang bisnis baru, dan membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan jaringan mereka," pungkasnya. (prokopim)
Packaging dan Branding Tingkatkan Omzet Wajib Pajak Kuliner
BKD dan KPP Pratama Pontianak Gelar Workshop Packaging dan Branding
PONTIANAK - Dalam rangka mendorong pengembangan usaha wajib pajak restoran, rumah makan, kantin, kafe, katering dan sejenisnya, Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Pontianak bekerja sama dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pontianak menggelar workshop dengan tema 'Meningkatkan Penjualan Makanan dan Minuman Melalui Packaging dan Branding' di Hotel G Pontianak, Senin (2/10/2023).
Kepala BKD Kota Pontianak Amirullah menerangkan, workshop yang digelar ini merupakan bagian dari Program Business Development Service (BDS) yang ditujukan bagi pelaku usaha kuliner yang juga merupakan wajib pajak. Tujuannya untuk menambah wawasan para pelaku usaha mengenai pentingnya pengemasan dan merek dagang terutama usaha kuliner.
"Para peserta tentunya akan dibekali materi-materi bagaimana kiat dan strategi jitu dalam packaging dan branding usaha yang digeluti para wajib pajak ini," terangnya.
Menurutnya, packaging dan branding sangat penting karena mereka menciptakan citra dan kesan pertama kepada pelanggan atau customer. Selain itu, packaging yang menarik dan branding yang kuat menjadikan pembeda dari usaha sejenis.
"Begitu pentingnya packaging dan branding bagi sebuah usaha karena sangat mempengaruhi dalam meningkatkan penjualannya," imbuh Amirullah.
Satu di antara peserta, Desy Wahyu Utami, pengusaha kue dan katering, mengatakan, banyak manfaat yang diperolehnya selama mengikuti pelatihan ini. Di antaranya bagaimana merancang kemasan lebih menarik dan mampu memikat para pelanggan. Demikian pula branding atau logo harus mencerminkan identitas usaha yang dimiliki.
"Dengan packaging dan branding yang menarik, tentu setiap orang yang melihatnya langsung tahu dengan produk yang dijual," ucapnya.
Desy berharap dengan ilmu yang didapatnya ini bisa diterapkan pada usaha yang digelutinya. Tentunya dalam membangun sebuah branding, butuh konsistensi pada produk makanan dan minuman yang dijual. Dengan demikian brand usaha itu melekat di hati para pelanggan sehingga ketika melihat brand ini, mereka sudah tahu keunggulannya.
"Saya berharap dengan adanya pelatihan ini bisa meningkatkan omzet penjualan saya," pungkasnya. (*)
Tanamkan Literasi Inklusi Keuangan Bagi Pelajar
Canangkan Gerakan Pelajar Gemar Menabung
PONTIANAK – Ratusan pelajar SD dan SMP Mujahidin Jalan Ahmad Yani secara serentak ikut menabung dalam rangka Gerakan Pelajar Gemar Menabung. Kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Kalbar itu ditujukan untuk menanamkan jiwa literasi inklusi keuangan sejak dini di kalangan pelajar.
“Kegiatan ini harus disosialisasikan di seluruh SD dan SMP di Kota Pontianak,” jelas Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai acara, Selasa (19/9/2023).
Setiap pelajar diajak menabung dengan jumlah minimal Rp10 ribu sebagai saldo awal untuk membuka buku tabungan. Di waktu tertentu, mobil pelayanan jemput bola dari Bank Kalbar akan mendatangi sekolah-sekolah bagi pelajar yang ingin menabung. Edi menyebut, semangat menabung sudah digaungkan sejak dulu dan perlu digalakkan kembali.
"Sejak kecil dulu kita diajarkan menabung di celengan. Sekarang dengan program pemerintah lewat Inpres Nomor 27, maka Pemkot Pontianak berusaha untuk mengedukasi anak-anak gemar menabung," katanya.
Mengusung Indonesia Emas 2045, ada tugas yang harus diemban pemangku kebijakan. Karenanya, Edi mengajak dukungan seluruh pihak khususnya orang tua agar mengajarkan gemar menabung kepada anak-anak mereka. Menurutnya, menabung merupakan kewajiban sebagai langkah mempersiapkan masa depan yang cerah untuk generasi penerus.
“Dari sejak anak-anak kita biasakan mereka menabung, tentu nanti kedepannya, anak-anak bisa mengelola keuangannya. Ini yang kita harapkan, dari perbankan dan dunia pendidikan ikut memberikan edukasi kepada anak-anak,” terangnya.
Kepala OJK Kalbar Maulana Yasin menerangkan, inklusi keuangan sudah harus merata di tahun 2024 sebesar 90 persen. Meski saat ini telah menyentuh 85 persen, pihaknya tetap gencar menggalakkan literasi inklusi keuangan ini. Melalui Program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), berbagai penghargaan pun sudah didapat OJK Kalbar.
“Berbagai macam terkait simpanan pelajar, tidak hanya SD dan SMP, namun sejak PAUD sudah dikenalkan dan juga SMK, SMA sederajat,” paparnya. (kominfo/prokopim)
Mendag Pastikan Stok Beras Aman
Mendag Zulkifli Hasan dan Wali Kota Edi Kamtono Tinjau Pasar Flamboyan
PONTIANAK - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke Pasar Flamboyan, Sabtu (2/9/2023). Dalam kunjungannya, selain berdialog dengan pedagang dan warga yang berbelanja, ia juga berbelanja beberapa bahan kebutuhan pokok untuk dibagikan ke warga yang tengah berbelanja di pasar tersebut. Bahan pokok yang dibelinya antara lain bawang, cabai, ayam, beras dan lainnya.
"Kalau ke pasar tidak belanja, pedagang kan kecewa. Masa' Pak Menteri datang, belanja nggak, dagangan kita digeser-geser cuma nanya-nanya doang, kesal nanti mereka," ujarnya.
Menurutnya, dari hasil peninjauan di pasar tersebut, harga bahan-bahan pokok masih stabil, bahkan sejumlah komoditas cenderung turun harga.
"Memang harga beras agak sedikit naik, tetapi bawang, cabai dan ayam turun banyak, harga telur stabil," ungkapnya usai meninjau aktivitas di Pasar Flamboyan.
Meski terjadi sedikit kenaikan harga beras, Zulkifli memastikan stok beras masih banyak, yakni 1,6 juta ton. Ia meminta masyarakat tidak panik karena stok beras masih mencukupi.
"Masyarakat tidak usah kuatir beras langka atau tidak mencukupi, stok kita banyak 1,6 juta ton," tegasnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, kunjungan Mendag ke Pasar Flamboyan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pokok. Mendag Zulkifli Hasan ingin mendapatkan informasi harga kebutuhan secara langsung dari pedagang.
"Dan tadi sudah kita sama-sama menyaksikan dan berdialog dengan para pedagang, stok terjamin, harga-harganya cenderung turun," sebutnya.
Edi menambahkan, Mendag juga memastikan stok beras aman karena ada 1,6 juta ton cadangan beras. Pihaknya juga melakukan langkah antisipasi kelangkaan bahan pokok yakni berkoordinasi dengan agen, produsen dan distributor supaya bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat termasuk cadangan pangan tersedia.
"TPID Kota Pontianak secara rutin berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Bank Indonesia, Bulog, Pertamina dan lainnya," terangnya.
Terkait inflasi di Kota Pontianak, ia menyebut masih terkendali. Inflasi saat ini tercatat di angka 3,74. Sebelumnya inflasi sempat menyentuh di angka 4,72.
"Pemerintah Kota Pontianak dan TPID Kota Pontianak rutin memantau angka inflasi supaya tetap terkendali," pungkasnya. (prokopim)