,
menampilkan: hasil
Wako Edi Kamtono Puji Desain Arsitek Masjid Nurul Amin
Desain Arsitektur Bergaya Kontemporer dan Minimalis
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi desain arsitektur Masjid Nurul Amin Jalan Karet Komplek Karet Indah AB Kelurahan Sungai Beliung Kecamatan Pontianak Barat. Pasalnya, desain yang dirancang untuk pembangunan masjid tersebut berbeda dari masjid umumnya.
"Desain masjid yang dibuat ini kalau saya lihat bentuknya kontemporer dan minimalis karena bentuk arsitekturnya berbeda dengan masjid umumnya yang biasa memiliki kubah seperti di Timur Tengah," ujarnya usai meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Amin, Rabu (2/2/2022).
Pada umumnya, masyarakat melihat kekhasan masjid adalah adanya kubah dan bulan bintang. Berbeda dengan Masjid Nurul Amin yang bergaya kontemporer dengan ornamen-ornamen Islami sehingga menjadikannya berbeda dengan bangunan-bangunan di sekitarnya. Ia menilai desain seperti Masjid Nurul Amin ini menjadi sebuah terobosan baru karena setidaknya masjid tidak harus sama dengan masjid lainnya.
"Tetapi tetap harus ada ornamen-ornamen Islami yang memperindah bangunan masjid," kata Edi yang juga seorang arsitek.
Ia meminta panitia pelaksana pembangunan agar melaksanakan perencanaan hingga pembangunan dengan matang dan bisa selesai dengan sukses sehingga bisa segera difungsikan.
"Pemerintah Kota Pontianak akan membantu untuk pembiayaan pembangunan masjid ini," ucap Wali Kota yang juga menjabat Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak. (prokopim)
Rumah Budaya Gang H Salmah Siap Difungsikan Tahun Ini
Wako Edi Kamtono : Rumah Budaya Destinasi Baru Wisata Kota Pontianak
PONTIANAK - Restorasi sebuah bangunan rumah tua yang merupakan hibah dari ahli waris Abdurachman Arief kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah rampung dikerjakan. Bangunan yang terletak di tepian Sungai Kapuas Gang H Salmah Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara dipugar dan dimanfaatkan menjadi cagar budaya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, progres pembangunan atau restorasi rumah tua menjadi Rumah Budaya hingga saat ini bangunannya sudah 100 persen pengerjaannya. Namun di halaman depan rumah itu akan dilengkapi dengan plaza. Pihaknya masih mengkaji untuk pengelola rumah budaya tersebut supaya aset milik Pemkot Pontianak ini bisa dijaga dengan baik.
"Tahun ini kami pastikan bangunan ini bisa segera difungsikan," ujarnya usai penanaman pohon di Taman Pramuka Booster PDAM, Rabu (2/2/2022).
Rumah Budaya ini akan difungsikan untuk kegiatan-kegiatan budaya, misalnya tari-tarian, pusat informasi wisata, bahkan sebagai destinasi bagi tamu atau wisatawan dari luar yang menyusuri Sungai Kapuas.
"Nanti kalau ada tamu, kita jamu disini. Kita sedang buat dermaga untuk kapal wisata bersandar," ungkap Edi.
Ditambahkannya, bangunan yang sebelumnya sudah termakan usia ini memiliki luas tanah 1.428 meter persegi. Bangunan tersebut akan direstorasi dengan mengembalikan bentuk aslinya beserta material aslinya yakni kayu belian. Fungsinya nanti sebagai rumah budaya dan sebagai destinasi berbagai kegiatan berkaitan dengan budaya. Rumah tersebut akan menjadi salah satu titik destinasi baru untuk Kota Pontianak yang bisa diakses lewat darat maupun sungai.
"Siapa pun bisa memanfaatkan fasilitas di rumah budaya ini, artinya tempat ini menjadi ruang publik bagi masyarakat," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Rumah Budaya yang sekarang berdiri megah, dahulu merupakan bangunan milik keluarga besar dari ahli waris Abdurrachman Arief. Rumah bermaterial kayu belian itu dibangun sejak 1918 atau telah berusia di atas 100 tahun. Kemudian oleh ahli waris, rumah yang sudah nyaris roboh itu dihibahkan kepada Pemkot Pontianak untuk dipugar atau direstorasi seperti bentuk aslinya. Hibah bangunan tersebut diserahterimakan dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima oleh kedua belah pihak pada tanggal 4 November 2019 lalu. (prokopim)
Taman Labirin di Booster Pramuka
Penataan Kawasan Booster dengan Penghijauan
PONTIANAK - Booster Pramuka milik PDAM yang terletak di Jalan Letkol Sugiyono Kecamatan Pontianak Selatan bakal dilengkapi taman yang dipenuhi dengan pohon buah-buahan. Selain pepohonan, taman itu juga dilengkapi air mancur. Keberadaan taman yang tengah dikerjakan ini semakin melengkapi taman-taman kota yang ada di Pontianak.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menerangkan, penanaman pohon untuk penghijauan di lokasi tersebut untuk menghilangkan kesan kumuh sehingga sedap dipandang mata. Rencananya taman di Boster Pramuka ini akan dijadikan taman labirin dengan tanaman buah-buahan di sekelilingnya.
"Hari ini kita menanam 15 pohon durian. Pohon durian ini kita harapkan selain daunnya yang rimbun, buahnya juga berkualitas dengan berbagai jenis durian seperti musang king, duri hitam dan serumbun," ujarnya usai menanam pohon durian di lahan Booster Pramuka, Rabu (2/2/2022).
Selain pohon durian, lanjutnya, ada pula beberapa jenis pohon lainnya seperti lengkeng, cempedak dan manggis. Pohon buah-buahan itu akan dilakukan penataan sedemikian rupa sehingga menjadi taman buah-buahan. Meskipun luas pekarangannya terbatas, namun keberadaan taman ini diharapkan bisa memberikan manfaat dan edukasi bagi masyarakat agar gemar menanam pohon.
"Penanaman pohon sangat penting karena kita memerlukan oksigen dan pohon itu sebagai penghasilnya," katanya.
Ia meminta seluruh kawasan booster PDAM tidak dibiarkan kosong lahannya, tetapi ditata dan dihijaukan. Apabila sudah ditata, nantinya akan menjadi ruang publik yang terbuka untuk umum.
"Jadi kalau nanti buah-buahan disini sudah matang, masyarakat dipersilahkan makan juga," ungkap Edi.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Ardiansyah mengungkapkan pihaknya akan mulai menata kawasan booster-booster yang ada dengan penghijauan sehingga menambah hutan kota.
"Untuk penataan booster ini konsepnya akan kami sesuaikan agar lebih dekat dengan masyarakat seperti booster di Taman Pramuka di mana lokasi sekitar ada stan UMKM sehingga masyarakat bisa rekreasi," pungkasnya. (prokopim)
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh Tanpa Karnaval Budaya
Ritual Ibadah Dipersilakan dengan Prokes
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tetap mengacu tegak lurus pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Kalbar terkait kebijakan dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Disebutkannya bahwa pelaksanaan ritual ibadah, baik Imlek maupun Cap Go Meh diperkenankan dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun untuk karnaval atau festival budaya dan kegiatan yang bersifat budaya seperti arak-arakan naga, barongsai dan lainnya ditiadakan.
"Ini untuk mencegah terjadinya kerumunan dimana hingga saat ini kita masih menghadapi pandemi Covid-19, ditambah lagi varian Omicron," ujarnya usai menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Liong Kapuas 2022 dalam rangka pengamanan Imlek 2573 dan Cap Go Meh di Lapangan Jananuraga Polda Kalbar, Senin (31/1/2022).
Selain itu, lanjut Bahasan, pesta kembang api juga tidak diperkenankan pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Pasalnya, aktivitas tersebut dikuatirkan bakal mengundang kerumunan orang yang berpotensi mudahnya penularan Covid-19. Bersama Forkopimda Kota Pontianak yang tergabung dalam Satgas Covid-19, pihaknya secara bersama-sama akan melakukan pengamanan pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh.
"Dalam waktu dekat kami akan rapat koordinasi bersama Satgas Covid-19 Pontianak untuk menindaklanjuti perkembangan kasus Covid-19 di Pontianak karena sudah ada peningkatan," ungkapnya.
Kendati ritual ibadah diperkenankan, akan tetapi penerapan protokol kesehatan tetap menjadi prioritas. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Mendagri yang diteruskan dengan Surat Edaran Gubernur Kalbar. Diantaranya pembatasan kapasitas tempat pelaksanaan ibadah hanya diperbolehkan 75 persen.
"Intinya Pemkot Pontianak melaksanakan apa yang menjadi arahan dari Satgas Covid-19 nasional dan provinsi," tutupnya. (prokopim)