,
menampilkan: hasil
Capaian Vaksinasi Tembus Target 80,55 persen
Wawako Bahasan Ingatkan Warga Tetap Waspada Covid-19
PONTIANAK - Meskipun target capaian vaksinasi akhir tahun 2021 sudah tercapai dengan jumlah 80,55 persen, pelaksanaan vaksinasi massal masih terus gencar digelar. Seperti yang digelar Polresta Pontianak Kota di Gedung Universitas Panca Bhakti, Kamis (23/12/2021).
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengatakan, gelar vaksin massal ini dalam rangka mensukseskan program pemerintah pusat untuk percepatan vaksinasi Covid-19 dam tercapainya target vaksinasi nasional di wilayah Kota Pontianak. Vaksinasi tidak hanya digelar di sentra-sentra vaksin maupun puskesmas, tetapi sudah mulai menyasar titik-titik keramaian atau ruang publik.
"Untuk menjangkau masyarakat yang belum divaksin, memang sudah selayaknya digelar di tempat-tempat yang lebih dekat dengan lingkungan masyarakat," ujarnya.
Antusias warga untuk divaksin Covid-19 di tempat-tempat tersebut juga cukup tinggi. Untuk itu pihaknya masih terus menggelar vaksinasi di tempat-tempat di mana warga banyak berkunjung. Menurut Bahasan, vaksinasi ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap Covid-19.
"Upaya tersebut sudah mulai menunjukkan hasil dimana pandemi Covid-19 sudah mulai mereda dan terkendali di Kota Pontianak," katanya.
Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk senantiasa waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan dan vaksinasi menjadi kunci dalam mencegah penyebaran Covid-19," pungkasnya. (prokopim)
Pontianak Ditunjuk Pilot Project Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca
Satu Diantara Empat Kota di Indonesia
PONTIANAK - Kota Pontianak menjadi satu-satunya kota se-Kalimantan yang ditunjuk Global Covenant of Mayors (GCoM) for Climate and Energy sebagai pilot project atau kota percontohan dalam berkomitmen melakukan aksi nyata berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim serta akses terhadap energi yang berkelanjutan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, pihaknya segera membentuk kelompok kerja (pokja) untuk rencana aksi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di Kota Pontianak dengan bimbingan tim dari GCoM.
"Pokja yang terlibat seperti Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan instansi terkait lainnya, yang mana hasil diskusi pokja akan dibawa ke forum Asia," ujarnya usai menerima kunjungan dari Tim GCoM di Ruang Pontive Center, Kamis (23/12/2021).
Edi menambahkan, ada beberapa poin strategis penanganan berdasarkan kondisi eksisting Kota Pontianak seperti rentan terhadap banjir, genangan air, penanganan sampah, kemudian penghijauan dan lainnya.
"Terpilihnya Pontianak sebagai kota percontohan se-Indonesia lantaran letaknya tepat berada di Garis Khatulistiwa dan mempunyai komitmen serius terhadap penanganan lingkungan," tuturnya.
Asih Budiati, Team Leader, Environmental and Sustainable Development
Global Covenant of Mayors for Climate & Energy (GCoM) menyatakan, program ini adalah inisiatif yang didanai sepenuhnya oleh Uni Eropa. Pontianak terpilih sebagai salah satu kota percontohan di Indonesia selain Tangerang, Minahasa Utara, dan Medan.
"Nanti sebagai kota percontohan kita akan membantu penyusunan rencana aksi daerah terkait penurunan emisi gas rumah kaca atau disebut sebagai mitigasi, kemudian analisa kerentanan dan risiko iklim atau adaptasi," ungkapnya.
Dua hal tersebut, kata Asih, akan dipadukan menjadi rencana aksi daerah, kemudian pihaknya akan memilih salah satu sektor prioritas untuk mendapat bantuan dana dari Financial Institution dari luar maupun lokal. Sebelumnya pihaknya telah melakukan asesmen dengan memberikan kuisioner. Ada beberapa indikator yang diisi dalam asesmen itu, diantaranya komitmen pemerintah daerah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, aksi-aksi yang sudah dilakukan, pendanaan atau bantuan dari organisasi internasional dan sebagainya.
"Termasuk pembentukan Surat Keputusan (SK) Pokja yang diteken oleh Wali Kota," tuturnya.
Ia memaparkan, tugas pokja nantinya akan mengumpulkan data karena lewat data tersebut untuk menghitung berapa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Pontianak. Jadi kegiatan ini juga mendukung pencapaian target Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sehingga pemerintah daerah bisa melaporkan jumlah emisi yang mereka hasilkan kepada KLHK. Hal ini juga dalam rangka membantu KLHK melihat berapa emisi yang dihasilkan di Indonesia.
"Kami memberikan support untuk pendanaannya dari Uni Eropa melalui GCoM seperti penyediaan logistik serta mengundang Pemkot untuk training di lokasi tertentu," imbuhnya.
Selanjutnya, Asih bilang, pihaknya juga membagi distribusi geografis. Hasil riset yang dilakukan di Kalimantan, Kota Pontianak dipilih sebagai percontohan karena potensi Sungai Kapuas yang dimiliki kota ini. Alasannya, karena pihaknya ingin mendapatkan contoh dari aksi-aksi iklim yang berbeda antara satu kota dengan kota lainnya. Seperti misalnya Kota Medan sebagai kota besar dari segi transportasi, begitu juga Tangerang sebagai kota industri.
"Kalau Pontianak ini spesial karena ada Sungai Kapuas, jadi kita bisa saling sharing bagaimana cara pengolahan air dari Sungai Kapuas dan penanganan banjir," pungkasnya.
Di Indonesia, ada empat kota percontohan termasuk salah satunya Pontianak. Sedangkan di seluruh Asia Tenggara ada 16 kota. Kemudian GCoM Asia Project terdiri dari delapan negara yakni Jepang, Cina, Korea Selatan, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan India. Diharapkan dari kota-kota percontohan itu bisa terjalin sinergitas, saling sharing dan belajar. (prokopim)
Komitmen Wujudkan Kota Ramah Sepeda, Wako Edi Kamtono Didapuk B2W Award
JAKARTA – Dedikasi dan komitmen Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dalam membudayakan bersepeda dan mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda, menjadikan dirinya didapuk menerima penghargaan Bike to Work (B2W) Award kategori Wali Kota Yang Berdedikasi terhadap Budaya Bersepeda. Penyerahan penghargaan tersebut digelar di Ballroom Perpustakaan Nasional Jakarta, Selasa (21/12/2021).
Wali Kota Edi memang dikenal gemar berolahraga, termasuk satu diantaranya bersepeda. Hampir setiap akhir pekan ia menyempatkan diri untuk bersepeda keliling kota sambil melihat kondisi infrastruktur yang ada. Selain aktivitas bersepeda, dirinya juga berkomitmen untuk mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda. Diantaranya menyediakan jalur sepeda di beberapa ruas jalan dan Taman Sepeda yang berlokasi di depan Auditorium Untan.
“Kita terus berupaya mewujudkan Pontianak sebagai kota yang ramah sepeda dengan menyediakan jalur bersepeda yang aman dan memberikan kenyamanan bagi para pesepeda,” ujarnya.
Menurut Edi, penyediaan jalur sepeda di beberapa ruas jalan yang ada di Kota Pontianak sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2020. Dengan menyediakan jalur khusus sepeda sebagai bentuk perhatian terhadap keselamatan pengguna sepeda.
“Meskipun jalur sepeda ini belum menyeluruh tetapi kita upayakan secara bertahap membuat jalur sepeda yang aman, nyaman dan teduh,” katanya.
Banyak manfaat yang diperoleh dengan bersepeda, selain baik bagi kesehatan, bersepeda juga sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas lingkungan karena dapat mengurangi polusi udara. Apalagi jika sepeda menjadi transportasi sehari-hari maka bisa menghemat bahan bakar.
“Sekecil apapun yang kita lakukan seperti halnya bersepeda, jika memberikan manfaat bagi lingkungan dengan mengurangi polusi udara, maka akan berdampak besar bagi kehidupan,” ungkapnya.
Ketua B2W Kota Pontianak, Rudi Agus mengapresiasi penghargaan yang diterima Wali Kota Pontianak di tingkat nasional. Ia menilai award tersebut menjadi motivasi Kota Pontianak untuk terus berbenah terutama dalam pembangunan infrastruktur yang ramah sepeda. Dirinya menyebut, ada beberapa masukan terkait membangun infrastruktur sepeda di kota. Terlebih Pontianak akan menjadi kota ramah pesepeda. Ia menyebutkan keberadaan jalur sepeda sebenarnya merupakan amanah undang-undang lalu lintas. Dalam peraturan tersebut disebutkan pejalan kaki dan pesepeda termasuk pengguna jalan raya. "Artinya pengguna jalan raya yang paling rentan dan beresiko adalah pejalan kaki dan pesepeda. Ketika memfasilitasi sepeda harusnya jalur yang aman bagi pesepeda," ucapnya.
Dirinya menyebutkan pembangunan dilakukan bukan hanya jalan khusus bagi pesepeda tapi harus ada fasilitas pendukung untuk pesepeda seperti taman sepeda yang sekarang sudah tersedia. Dengan adanya taman sepeda bisa mengedukasi parkir, jalur khusus sepeda dan fasilitas yang dibutuhkan bagi pesepeda. "Kita harapkan taman ini begitu diusung sebagai taman sepeda bisa benar-benar menjadi pilot project bagi percontohan masyarakat lainnya," pungkasnya.
B2W Award 2021 yang diterima Wali Kota Edi Kamtono merupakan sebuah apresiasi dari B2W Indonesia atas dedikasi dan komitmennya menggaungkan budaya bersepeda serta memfasilitasi pesepeda dengan membangun infrastruktur ramah sepeda. B2W Indonesia adalah sebuah gerakan sosial yang memiliki visi terciptanya kualitas hidup lebih baik dengan bersepeda dan mempunyai misi meningkatkan jumlah pesepeda untuk beraktivitas sehari-hari dan terciptanya jalur prioritas sepeda. (prokopim)
Tata Ruko Tepian Sungai Kapuas Instagramable Bernuansa Kearifan Lokal
Tujuh Ruko Terdampak Pembangunan Waterfront Mulai Dibongkar
PONTIANAK - Sebanyak tujuh bangunan ruko yang terkena dampak pembangunan waterfront dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie mulai dibongkar. Pembongkaran bagian belakang ruko tersebut dilakukan secara bertahap. Untuk pembangunan waterfront tersebut, setidaknya 15 meter dari tepian Sungai Kapuas harus terbebas dari bangunan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, ruko-ruko Jalan Sultan Muhammad yang berada di tepian Sungai Kapuas memang harus dimundurkan untuk mendukung pembangunan waterfront di kawasan tersebut. Ruko-ruko ini nantinya akan diperindah dan dirapikan sehingga memberikan nilai tambah terhadap estetika keindahan kota.
"Saya inginnya desain yang Instagramable bernuansa kearifan lokal," ujarnya usai meninjau pembongkaran salah satu bangunan ruko di tepian Sungai Kapuas Jalan Sultan Muhammad, Senin (20/12/2021).
Keinginannya untuk menata kawasan itu supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh, namun terlihat rapi dan indah sebagai wajah Kota Pontianak. Terlebih letaknya yang strategis berada di tepian Sungai Kapuas.
"Jika ruko-ruko tersebut difungsikan untuk menghadap waterfront maka akan lebih bagus secara estetika," ungkap Edi.
Ia berharap pembangunan waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie ini bisa segera rampung sehingga cepat difungsikan dan dinikmati oleh masyarakat. Apalagi kawasan itu sudah puluhan tahun tidak mendapat sentuhan penataan. Dengan konsep pembangunan kota baru ini dinilainya akan berdampak pada perekonomian warga sekitar.
"Adanya waterfront itu nantinya bakal memberikan dampak bagi perekonomian warga," ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pontianak Firayanta menerangkan, pembebasan lahan tepian Sungai Kapuas selebar 15 meter dilakukannya secara bertahap. Untuk perkembangan pembangunan waterfront sepanjang sekitar 900 meter ini sudah mencapai 60 persen.
"Kita perkirakan pada akhir tahun 2022 waterfront ini rampung dan sudah bisa difungsikan. Semakin cepat semakin baik," pungkasnya. (prokopim)