,
menampilkan: hasil
Kukuhkan KPAD Pontianak, Wali Kota Minta Bekerja Profesional
Niyah Nurniyati Nahkodai KPAD Kota Pontianak 2022 - 2026
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengukuhkan Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Pontianak periode 2022 - 2026 di Hotel Mercure Pontianak, Selasa (1/11/2022). Menurutnya, kepengurusan KPAD Kota Pontianak ini telah melalui proses panitia seleksi oleh DPRD Kota Pontianak, kemudian diusulkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk dituangkan dalam sebuah surat keputusan (SK).
"Dengan dikukuhkan Susunan KPAD Kota Pontianak ini, kita harapkan mulai menjalankan tugasnya secara profesional dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perlindungan dan pemenuhan hak anak serta memberikan masukan maupun usulan dalam perumusan kebijakan berkaitan dengan perlindungan anak," ujarnya usai pengukuhan KPAD Kota Pontianak.
Hal ini, lanjut dia, sejalan dengan Undang-undang (UU) Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, maka sesuai tugas dan fungsinya KPAD bersama-sama pemerintah daerah dan stakeholder lainnya menginventarisasi data-data berkaitan dengan perlindungan anak dan pemenuhan hak anak.
"Selanjutnya, kita ingin adanya pencegahan terjadinya perampasan hak-hak anak maupun kekerasan terhadap anak untuk menyelamatkan dan melindungi anak-anak yang ada di Kota Pontianak," kata Edi.
Tak dipungkiri, media massa juga memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik berkaitan dengan persoalan maupun pencegahan terjadinya pelanggaran atas hak-hak anak yang dilindungi oleh Undang-undang.
"Salah satu peran media bisa dalam bentuk upaya-upaya pencegahan dan edukasi terkait soal perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak kepada masyarakat luas," sebutnya.
Ketua KPAD Kota Pontianak, Niyah Nurniyati mengungkapkan, langkah-langkah yang akan dilakukan dalam program kerjanya yakni, pertama dengan berkomitmen bekerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Kedua, menggandeng kerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk media, forum anak, maupun berbagai lembaga yang berhubungan dengan perlindungan anak.
"Kami akan bekerja efektif dan efisien dalam upaya mewujudkan program Wali Kota, salah satunya Kota Layak Anak," ungkapnya.
Berkaitan dengan maraknya prostitusi yang melibatkan anak-anak, Niyah mengatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Dimulai dengan mensosialisasikan program-program KPAD kepada seluruh lembaga pendidikan, semua OPD, stakeholder dan sebagainya.
"Sehingga kita bisa bersama-sama orang tua juga berupaya agar anak-anak itu tetap tumbuh berkembang secara optimal sesuai dengan usianya," tutur Niyah.
Disinggung soal perundungan anak yang masih saja terjadi, dia menyatakan pihaknya akan menyasar sekolah-sekolah untuk menyampaikan sosialisasi bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama serta lembaga-lembaga pendidikan.
"Melakukan sosialisasi secara efektif, efisien, terpadu, terencana sehingga semua masyarakat bisa memahami bahwa perundungan itu tidak boleh terjadi di sekolah dan di manapun," tegasnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto menekankan, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian KPAD Kota Pontianak yang baru saja dikukuhkan. Komisioner KPAD harus bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya, sebagaimana dengan pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014.
"Memastikan pengawasan, memberikan masukan usulan kebijakan yang strategis bagi kemajuan isu-isu perlindungan anak di Kota Pontianak dan memastikan tugas-tugas yang lain," tukasnya.
Dalam menyampaikan usulan kebijakan, Susanto menyebut segala sesuatunya harus berbasis data. KPAD memiliki mandat pengumpulan data dan informasi sehingga hal itu harus dilakukan secara maksimal. Tujuannya, agar saat memberikan atau menyampaikan masukan kepada pemerintah daerah dilakukan berbasiskan data faktual dan data-data mutakhir.
"Inilah yang kita harapkan sehingga Pontianak semakin maju, bukan hanya pembangunannya saja, tetapi isu perlindungan anak juga semakin prestatif," tutupnya.
Sebanyak sembilan orang yang mengisi formasi KPAD Kota Pontianak periode 2022 - 2026, terdiri dari Ketua Niyah Nurniyati, Sekretaris Mila Famila, Wakil Ketua Bidang Pengaduan dan Pengawasan Abdul Haris, Wakil Ketua Bidang Data, Kajian, Monitoring dan Evaluasi Marsuni, Anggota Bidang Pengaduan Ameldalia, Anggota Bidang Pengawasan Bekti Kusnaryo, Anggota Bidang Data dan Informasi Fatimah, Anggota Bidang Kajian dan Telaah Sugiarti, Anggota Bidang Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Yuniarni. (prokopim)
18 Anggota Panwascam Dilantik, Bahasan: Jalankan Tugas Secara Profesional
PONTIANAK - Sebanyak 18 orang Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam) se-Kota Pontianak dilantik dan diambil sumpah janjinya di Hotel Maestro Pontianak, Jumat (28/10/2022). Masing-masing kecamatan terdiri dari tiga orang Panwascam dari total enam kecamatan se-Kota Pontianak.
Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan menyampaikan ucapan selamat atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak atas pelantikan Panwascam se-Kota Pontianak.
"Semoga bisa mengemban amanah yang diberikan. Amanah ini merupakan tugas yang sangat mulia yakni menjaga suara rakyat pada pemilu mendatang," ungkapnya.
Bahasan berharap Panwascam yang baru dilantik bisa menjalankan tugasnya secara profesional dan menjunjung tinggi integritas, kedamaian dan keadilan dalam pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada. Sehingga diharapkan situasi dan kondisi pelaksanaan Pemilu di Kota Pontianak berjalan lancar dan kondusif. Ia mem
"Kami tentunya memberikan dukungan sepenuhnya kepada Panwascam se-Kota Pontianak terutama dalam mewujudkan kondusifitas pemilu," ujarnya.
Menurutnya, sukses tidaknya pemilu tidak terlepas dari peran anggota Panwascam. Oleh sebab itu, tahapan Pemilu harus sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berkoordinasi terkait kebutuhan administrasi maupun perangkat lainnya.
"Koordinasi merupakan hal penting yang harus dilakukan Panwascam, baik dengan Bawaslu, camat dan aparat keamanan di wilayah masing-masing," ucapnya.
Mengingat proses tahapan Pemilu cukup panjang, mulai dari pemungutan suara hingga perhitungan suara, ia berpesan agar seluruh pihak yang bertugas selalu menjaga fisik dan kesehatan.
"Sehingga mereka tetap bisa menjalankan tugasnya dalam mensukseskan pelaksanaan Pemilu maupun Pilkada," tutup Bahasan. (prokopim)
251 Tahun Pontianak, Wako Edi Komitmen Jadikan Kota Semakin Hijau dan Warga Bahagia
PONTIANAK - Puncak Hari Jadi Kota Pontianak ke-251 tahun 2022 menjadi momen kebangkitan bagi kota berjuluk Khatulistiwa ini. Dengan mengusung tema 'Pontianak Kuat, Pontianak Hebat', Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak seluruh masyarakat warga Kota Pontianak untuk menjadikan momentum Hari Jadi ini sebagai wujud kebangkitan untuk menjadikan Kota Pontianak dan warganya kuat dan hebat, sehat dan bisa terus melanjutkan pembangunan di Kota Pontianak ini.
"Kita terus berupaya menciptakan Kota Pontianak semakin nyaman, semakin hijau, semakin bersih dan membuat masyarakatnya bisa bahagia dan sejahtera," ujarnya pada puncak peringatan Hari Jadi Kota Pontianak ke-251 di halaman depan Kantor Wali Kota Pontianak, Minggu (23/10/2022).
Edi memaparkan, seiring perkembangan setelah mengalami masa pandemi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan melibatkan seluruh jajaran dunia usaha dan masyarakat. Hal ini terbukti dengan peningkatan-peningkatan yang berhasil ditoreh oleh Pemkot Pontianak. Pertama, pertumbuhan ekonomi Kota Pontianak sekarang ini mencapai 4,6 persen. Setelah di masa pandemi sempat mengalami minus hingga 3,9 persen. Kemudian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang mana tahun 2021 IPM menyentuh angka 79,93. Tahun 2022 ini ditargetkan hingga 80. Angka kemiskinan juga menurun, dari sebelumnya 4,7 persen menjadi 4,3 persen.
"Kota Pontianak juga ditetapkan sebagai TPID Terbaik se-Kalimantan dan meraih penghargaan TPID Awards baru-baru ini," ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur di Kota Pontianak terus berlanjut, seperti dimulainya pembangunan duplikasi Jembatan Kapuas I dan penataan Jalan Sultan Hamid II. Pembangunan ini akan memberikan dampak yang sangat positif untuk wilayah Pontianak Timur dan Utara. Selanjutnya target menyelesaikan pembangunan rumah sakit di Pontianak Utara tahun ini.
"Jalan-jalan akan ditingkatkan kualitasnya termasuk jalan-jalan lingkungan," imbuhnya.
Edi menyebut, masih banyak pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan, seperti bertambahnya volume produksi sampah, kebutuhan air bersih, masalah air limbah dan masalah transportasi kota. Kota Pontianak sebagai pusat pemerintahan Provinsi Kalbar, sebagai pusat pendidikan, pusat perekonomian, sebagai kota jasa dan perdagangan, tidak bisa berdiri sendiri. Sebagai barometer Provinsi Kalbar, tentunya dibutuhkan kolaborasi, antara Pemerintah Pusat, Pemprov Kalbar dan pemerintah kabupaten/kota. Hal ini lantaran mobilitas yang ada di Kota Pontianak sangat tinggi, apalagi berdekatan dengan pelabuhan udara, pelabuhan sungai dan transportasi darat dapat dijangkau ke kabupaten/kota di Kalbar.
"Oleh sebab itu, saya juga memohon kepada Pemprov Kalbar dan pemerintah pusat untuk kita bergandengan tangan membangun kota ini karena sebagai barometer pemerintahan di Kalbar, Pontianak harus disokong, baik berkaitan permasalahan infrastruktur maupun masalah-masalah sosial lainnya," ucapnya.
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, atas nama Pemprov Kalbar, mengucapkan Selamat Hari Jadi Kota Pontianak ke-251, semoga Kota Pontianak semakin maju dan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya.
"Kita sekarang melihat Kota Pontianak berbenah diri dan semakin baik. Semua ini berkat dari pada tangan dingin Wali Kota dan Wakil Wali Kota serta Sekretaris Daerah Kota Pontianak bersama seluruh jajaran OPD dan masyarakat Pontianak. Mudah-mudahan ke depan semakin lebih baik dan semakin maju," katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin berharap di Hari Jadi yang ke-251 ini, Kota Pontianak terus berbenah dalam segala aspek sehingga menjadikan kota ini semakin maju dan hebat.
"Sesuai dengan tema Hari Jadi tahun ini 'Pontianak Kuat Pontianak Hebat', artinya momen ini kita jadikan titik kebangkitan dari keterpurukan saat dilanda pandemi," sebutnya.
Pasca pandemi Covid-19 ini, berbagai aktivitas dan geliat perekonomian mulai bangkit kembali. Pada puncak Hari Jadi Kota Pontianak ke-251 ini, tergambar dari animo masyarakat yang sangat luar biasa. Ia berharap agar ke depannya bisa semarak seperti pada hari ini, bahkan lebih meriah lagi.
"Saya salut dengan masyarakat Kota Pontianak yang begitu antusias merayakan hari ulang tahun kota tercinta ini," pungkasnya. (prokopim)
Edi Sapa Warga di Waterfront, Teri : Waterfront Sangat Bagus
Desember Tahun Ini Waterfront Kapuas Indah - Senghie akan Diresmikan
PONTIANAK - Teri, warga Jalan Purnama, tak pernah menyangka bertemu Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono tatkala ia berolahraga jogging di waterfront. Pria paruh baya itu langsung mendapat sapaan Wali Kota Edi Kamtono yang juga tengah bersepeda. Hampir setiap pagi Teri menyempatkan diri untuk berolahraga. Dalam perbincangan singkat, Edi meminta tanggapannya terkait keberadaan waterfront.
"Waterfront yang ada ini sudah sangat bagus pak, hanya kita berharap pembangunan lanjutan waterfront dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie bisa segera selesai," ujarnya saat bertemu Edi Kamtono di waterfront, Jumat (21/10/2022).
Sementara itu, Edi mengungkapkan, waterfront yang saat ini tengah dikerjakan dari Kapuas Indah hingga Senghie diperkirakan akan rampung tahun ini juga. Kawasan waterfront tersebut juga akan dilengkapi dengan patung orang berpakaian adat Melayu Pontianak, telok belanga dan baju kurung dengan background Masjid Jami untuk spot foto. Dengan demikian, diharapkan landscape yang ada di tepian Sungai Kapuas ini menjadi salah satu destinasi yang bernuansa Instagrammable di Pontianak.
"Insya Allah, Desember ini kita resmikan, mudah-mudahan kita bisa menjaga lingkungan ini tetap bersih dan semakin rapi," katanya.
Keinginannya untuk menata kawasan itu supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh, namun terlihat rapi dan indah sebagai wajah Kota Pontianak. Terlebih letaknya yang strategis berada di tepian Sungai Kapuas.
"Jika ruko-ruko tersebut difungsikan untuk menghadap waterfront maka akan lebih bagus secara estetika," ungkap Edi.
Ia berharap pembangunan waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie ini bisa segera rampung sehingga cepat difungsikan dan dinikmati oleh masyarakat. Apalagi kawasan itu sudah puluhan tahun tidak mendapat sentuhan penataan. Dengan konsep pembangunan kota baru ini dinilainya akan berdampak pada perekonomian warga sekitar.
"Adanya waterfront itu nantinya bakal memberikan dampak bagi perekonomian warga," pungkasnya. (prokopim)