,
menampilkan: hasil
Wali Kota Sebut Kader PKK Berperan Bantu Tangani Pandemi
Rakerda XI dan HKH PKK ke-49
PONTIANAK - Kader PKK memiliki peran dalam membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, peran tersebut dilakukan melalui program kerja PKK dengan membantu pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan pandemi Covid-19 di tengah masyarakat.
"Terlebih kepengurusan PKK hingga tingkat kelurahan akan sangat efektif dalam upaya pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19," ujarnya usai membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) XI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-49 di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Kamis (12/8/2021).
Menurutnya, para kader PKK yang dimotori kaum ibu ini diharapkan bisa menjalankan perannya di tengah kondisi pandemi, dimulai dari lingkup keluarga dengan mengajak anggota keluarga disiplin menjalankan protokol kesehatan.
"Ibu-ibu kader PKK bisa ikut membantu dalam mencegah penyebaran Covid-19, misalnya dengan mengingatkan suami dan anak-anaknya agar disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Selain itu, lanjut Edi, masyarakat perlu diberikan edukasi dalam menerapkan protokol kesehatan. Kader PKK juga bisa membantu masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, kolaborasi antara Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Pontianak dengan Pemerintah Kota Pontianak sangat diperlukan untuk mensinergikan berbagai program yang ada.
"Mudah-mudahan program yang dihasilkan bisa mengatasi masalah-masalah kemasyarakatan terutama dampak pandemi Covid-19," imbuhnya.
Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono meminta kader-kader PPK Kota Pontianak untuk menjadi garda terdepan dalam upaya menekan angka penyebaran Covid-19. Kader-kader PKK Kota Pontianak bisa mengingat anggota keluarga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Terlebih saat ini penyebaran kasus Covid-19 di Kota Pontianak saat ini sudah masuk ke dalam kluster-kluster keluarga. Sehingga harus ada upaya untuk menekan angka penyebaran Covid-19 tersebut.
"Saya minta kader-kader PKK untuk terus bergerak mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat, minimal kepada keluarga sendiri," pesannya.
Ia menambahkan dalam upaya PKK Kota Pontianak selalu bekerjasama dengan puskesmas jika ada kader atau keluarga yang terpapar Covid-19. Sehingga diupayakan untuk langsung diberikan pengobatan oleh puskesmas tersebut. Sehingga upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 bisa dilakukan maksimal.
"Kita juga berharap kepada masyarakat untuk tetap bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat," pungkasnya. (prokopim)
TP PKK Pontianak Gelar Vaksinasi Massal di PCC
Hanya Digelar Sehari, Targetkan 600 orang
PONTIANAK - Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pontianak menggelar vaksinasi massal bagi warga Kota Pontianak di Pontianak Convention Center (PCC), Selasa (10/8/2021). Ketua TP PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie Kamtono mengatakan kegiatan vaksinasi massal dosis pertama pada hari ini ditargetkan sebanyak 600 orang. Hal tersebut karena mengingat keterbatasan vaksin yang tersedia saat ini.
"Kami mengapresiasi antusias warga dalam mengikuti vaksinasi massal ini luar biasa," ujarnya.
Setelah mendapat vaksin dosis pertama ini, untuk selanjutnya dosis kedua dijadwalkan sesuai dengan skema vaksinasi. Yanieta menambahkan, vaksinasi dosis kedua juga digelar di tempat yang sama yakni di Gedung PCC.
"Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini kami lakukan dengan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari kerumunan," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu menerangkan, target pelaksanaan vaksinasi dosis pertama ini adalah warga Kota Pontianak yang dikoordinir oleh TP PKK Kota Pontianak.
"Untuk pelayanan vaksinasi dosis kedua akan mulai dilaksanakan pada Kamis (12/8/2021) mendatang," ungkapnya.
Sidiq memaparkan capaian vaksinasi hingga hari ini sebanyak 154.295 orang yang telah divaksin dosis pertama. Sedangkan vaksinasi dosis kedua sebanyak 91.113 orang. Sementara target vaksinasi 470.000 orang penduduk Kota Pontianak.
"Kalau dalam prosentase capaian vaksin baru mencapai 32 persen lebih," imbuhnya.
Untuk mencapai herd immunity minimal 70 persen dari jumlah penduduk yang ada. Namun Sidiq berkata akan lebih baik lagi kalau yang divaksin sebanyak-banyaknya. Saat ini pihaknya tengah fokus mengejar drop out (DO) atau selisih antara vaksin dosis pertama (V1) dan dosis kedua (V2) yang cukup signifikan, yakni 63.182 orang. Hal itu disebabkan antara lain karena memang belum jatuh tempo untuk mendapat vaksin dosis kedua.
"Kemudian juga sempat terjadi kekosongan vaksin sehingga pelaksanaan vaksin dosis kedua tertunda," tutupnya. (prokopim)
Peringatan HAN, Edi Ajak Berempati Pada Anak yang Terdampak Pandemi
PONTIANAK - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2021 lalu diharapkan menjadi inspirasi bagi para orang tua dalam memenuhi hak-hak anak terutama sektor pendidikan dan kesehatan. Melalui momentum HAN di tengah pandemi Covid-19 ini, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengajak masyarakat untuk memberikan rasa empatinya terhadap anak-anak yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Terutama mereka yang telah ditinggal orang tuanya karena meninggal dunia akibat Covid-19," ujarnya usai peringatan HAN secara virtual di Ruang Pontive Center, Senin (26/7/2021).
Demikian pula anak-anak yang mana orang tua mereka terkonfirmasi positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit maupun anak-anak yang bersama anggota keluarganya menjalani isolasi mandiri, butuh mendapat perhatian dari semua pihak.
"Kami berharap masyarakat juga ikut peduli terhadap mereka," tutur Edi.
Menurutnya, tidak sedikit tantangan yang dihadapi dalam perkembangan anak di tengah pandemi. Pembatasan aktivitas mereka, baik secara sosial maupun pendidikan, sangat berdampak pada psikologis anak. Dimana pembelajaran secara tatap muka ditiadakan, kemudian aktivitas sosial dibatasi.
"Sehingga mereka mengalami kejenuhan karena berada di rumah terus," imbuhnya.
Ketua TP PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie Kamtono menuturkan, anak-anak merupakan aset dan generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu sudah sepatutnya mereka mendapatkan hak-haknya dalam hal pendidikan, kesehatan, perlindungan dan sebagainya.
"Anak Indonesia harus bisa menjadi anak yang sehat, cerdas, berkreativitas, berkepribadian baik dan bisa menjadi penerus bangsa," ucapnya.
Selaku Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta mengatakan pihaknya mensosialisasikan kepada kader-kader PKK untuk terus aktif terutama di tengah masyarakat dalam pemenuhan hak-hak anak. Termasuk dalam situasi pandemi saat ini, peran para kader tak kalah pentingnya untuk mengedukasi keluarga dan anak-anak agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Sehingga bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 di Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)
Pemkot Dukung BNN Pontianak Menuju WBK dan WBBM
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendukung penuh dicanangkannya Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak menjadi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Hal ini sebagai bentuk komitmen BNN Kota Pontianak dalam meningkatkan pelayanannya.
"Saya mengapresiasi apabila BNN Kota Pontianak terus meningkatkan kapasitasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk menjadikan Kota Pontianak bebas dari narkoba," ujarnya usai launching Zona Integritas WBK dan WBBM melalui video conference di Ruang Pontive Center, Kamis (15/7/2021).
Zona integritas adalah predikat yang diberikan kepada instansi, dimana pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK dan WBBM. Melalui peluncuran zona integritas WBK dan WBBM ini, ia berharap personil BNN Kota Pontianak berkomitmen sesuai dengan ikrarnya dalam mewujudkan zona integritas WBK dan WBBM.
"Melalui reformasi birokrasi khususnya dalam pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik dengan harapan tercapainya pelayanan publik yang prima," tutur Edi.
Menurutnya, keberhasilan zona integritas sangat ditentukan oleh kapasitas, kualitas dan integritas masing-masing individu yang mempunyai relevansi dalam organisasi.
"Dimana individu tersebut berada dan melakukan kegiatannya untuk mewujudkan WBK dan WBBM di organisasinya seperti halnya BNN Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)