,
menampilkan: hasil
Kesadaran Warga Meningkat, Jamaah Salat Id Kenakan Masker dan Jaga Jarak
PONTIANAK - Gema takbir dikumandangkan jamaah Salat Id di lapangan depan Kantor Wali Kota Pontianak Jalan Rahadi Usman Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota. Meskipun cuaca mendung dan hujan gerimis sempat menyelimuti Kota Pontianak, namun tak berlangsung lama. Di tengah pandemi, pelaksanaan Salat Idulfitri 1442 Hijriyah tahun ini berbeda dari biasanya, saf antar satu jamaah dengan jamaah lainnya saling berjarak untuk mencegah penularan Covid-19. Pelaksanaan Salat Id mengikuti protokol kesehatan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono beserta keluarga turut serta melaksanakan ibadah Salat Id berbaur bersama masyarakat. Ia mengapresiasi jamaah Salat Id yang telah mematuhi protokol kesehatan. "Masyarakat yang mengikuti Salat Id sangat paham dengan protokol kesehatan, mudah-mudahan kita semua dalam keadaan sehat walafiat," jelasnya usai Salat Id berjamaah di lapangan depan Kantor Wali Kota, Kamis (13/5/2021).
Edi menilai kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan kian meningkat. Pasalnya, hampir sebagian besar jamaah Salat Id datang ke lapangan mengenakan masker. Selain itu, sebelum jamaah memasuki lapangan, sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak melakukan pemeriksaan menggunakan alat thermogun untuk mengukur suhu tubuh jamaah. "Kita melakukan langkah antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegaj munculnya kluster baru," jelasnya.
Sementara itu, Khatib Salat Id di depan Kantor Wali Kota, KH Jalaluddin Ahmad, Lc dalam khutbahnya bertemakan 'Jalan Menuju Surga dengan Berbakti Kepada Kedua Orang Tua', mengatakan bahwa kedua orang tua yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan anak-anaknya, telah mengajarkan tentang akhlak dan budi pekerti serta melatih ibadah salat dan mengaji. "Sehingga ada yang menjadi pejabat, dokter, pengusaha, bahkan profesor serta profesi lainnya," ungkap dia. (prokopim)
Bantu Ringankan Beban Warga, Pemkot Pontianak Gelar Pasar Murah
Wali Kota Edi Kamtono : Tetap Patuhi Protokol Kesehatan di Pasar Murah
PONTIANAK - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriyah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar pasar murah kebutuhan pokok (sembako) di halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Senin (3/5/2021). Pasar murah ini menggandeng perusahaan swasta, BUMN dan BUMD yang ada di Kota Pontianak, diantaranya PT Wilmar, Alfamart, Hypermart, Bulog, Bank Indonesia, Perumda BPR Khatulistiwa dan Bank Kalbar.
Sumarni (50), satu diantara warga yang berbelanja di pasar murah menuturkan, dirinya membeli kebutuhan pokok seperti telur, minyak goreng, sirup dan paket kebutuhan pokok yang dijual di sana. "Barang-barang pada pasar murah lebih murah sedikit dibandingkan harga di pasaran," tuturnya.
Namun untuk paket yang dijual oleh sebuah perusahaan toko modern pada pasar murah, dikatakannya selisih harga jauh lebih murah dari harga di pasaran. Perbedaan harga yang lebih murah itu dinilainya sangat membantu masyarakat seperti dirinya di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. "Belanja di pasar murah lumayan bisa menghemat pengeluaran," ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan digelarnya pasar murah ini bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat terutama masyarakat berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri. "Bahan pokok yang dijual di sini memang lebih murah dari pasaran," ungkapnya.
Ia menambahkan, kehadiran pasar murah ini memang sangat dinantikan masyarakat, terlebih di tengah kondisi pandemi saat ini. Kualitas produk yang dijual di pasar murah ini pun sama baiknya dengan yang dijual di pasaran. Edi menyebut, ada enam kecamatan yang akan digelar pasar murah serupa. Dirinya menekankan agar setiap kegiatan pasar murah, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. "Intinya pasar murah berjalan tetapi protokol kesehatan tetap harus dipatuhi," ujarnya.
Edi menyebut, produk yang dijual pada pasar murah selisih harganya terbilang lumayan. Sebut saja beras premium di pasaran seharga Rp13 ribu per kilogram, di pasar murah hanya seharga Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogramnya dengan kualitas yang sama. Demikian pula daging beku, masyarakat cukup menebus Rp80 ribu per kilogram di pasar murah. Telur per bji di pasaran paling murah seharga Rp1.500 hingga Rp2 ribu, di pasar murah hanya Rp1.300 per butir. "Operasi pasar murah ini juga bagian dari penyeimbang sehingga di pasar besar dan pengecer tidak terjadi gejolak harga," imbuhnya.
Kegiatan pasar murah ini diharapkan mampu menstabilkan harga dalam rangka pengendalian inflasi di Kota Pontianak. Dengan harga yang terjangkau, masyarakat mempunyai kesempatan untuk memenuhi kebutuhannya di bulan Ramadan maupun Idulfitri nanti. "Saya mengajak pengusaha besar seperti agen untuk turut berpartisipasi terlibat dalam pasar murah ini sebagai wujud kebersamaan berbagi di Bulan Ramadan dan Idulfitri," ucap Edi.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi menerangkan, pasar murah yang digelar ini tersebar di enam kecamatan. Bahan kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah diantaranya beras, tepung terigu, gula, minyak goreng, telur, daging beku dan sebagainya. "Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada saat Ramadan dan menjelang Idulfitri," pungkasnya. (prokopim)
Wali Kota Edi Kamtono Bagikan Masker Gratis di Pasar Flamboyan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono membagi-bagikan masker gratis kepada para pengunjung dan pedagang Pasar Flamboyan, Sabtu (1/5/2021) . Beberapa pengunjung dan pedagang di pasar tersebut yang tidak mengenakan masker langsung diberikan masker. "Saya melihat 95 persen semua telah menggunakan masker," ujarnya.
Menurutnya, persentase 95 persen warga yang mengenakan masker di pasar-pasar dinilainya sebagai bentuk meningkatnya kesadaran mereka dalam menerapkan protokol kesehatan. Edi menambahkan, kegiatan yang digelar hari ini dalam rangka memastikan warga yang berbelanja maupun pedagang di pasar telah menerapkan protokol kesehatan. Namun menurutnya masih ada segelintir warga yang salah dalam mengenakan masker. "Kita berharap dengan kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan bisa mengendalikan Covid-19 di Kota Pontianak," katanya.
Dalam penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, protokol kesehatan di pasar-pasar mesti diperketat. Apalagi sejak awal pandemi Covid-19 tidak ada penutupan aktivitas di pasar. Sebab roda perekonomian harus tetap berjalan. "Yang terpenting warga tetap mematuhi protokol kesehatan dalam segala aktivitasnya," tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak Junaidi menyatakan, kesadaran pengunjung dan pedagang di pasar dalam mengenakan masker sudah meningkat. Namun terkadang masih ada yang mengenakan masker tidak sesuai dengan standar. "Kadang-kadang karena aktivitas berjualan mereka menempatkan masker di bawah dagu. Ini akan kita sosialisasikan terus untuk penggunaan maskeran yang benar," ungkapnya. (prokopim)
Peduli UMKM, Wali Kota Edi Kamtono dan Evan 'Hobby Makan' Borong Takjil
PONTIANAK - Pedagang takjil di Jalan Jenderal Urip, tepatnya di depan Matahari Mal, tak pernah menyangka lapaknya dikunjungi dan dagangannya diborong Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Selasa (27/4/2021) sore. Saat memilih kue-kue untuk berbuka puasa, tanpa sengaja Evan, food vlogger atau Youtuber yang terkenal dengan akun Hobby Makan, juga berkunjung ke lapak penjual takjil itu. Evan yang kerap memborong kuliner jualan pedagang di pinggir jalan, kali ini harus mengalah karena takjil yang dijual sudah diborong habis oleh Wali Kota Edi Kamtono untuk dibagikan gratis kepada masyarakat yang kebetulan lewat. Momen itu pun dimanfaatkan 'Si Hobby Makan' dengan memposting di story Instagramnya yang memberitahukan ada takjil gratis dari Edi Kamtono.
Ratusan takjil langsung diserbu masyarakat yang kebetulan lewat. Mulai dari pejalan kaki, tukang ojek, tukang parkir, tukang becak hingga karyawan kantoran kebagian rezeki takjil yang dibagikan Edi Kamtono bersama Evan.
Evan mengapresiasi kepedulian Wali Kota Edi Kamtono yang memperhatikan pelaku UMKM dengan membeli takjil. Menurutnya, aksi membeli dan berbagi takjil di tengah pandemi sekarang ini dinilainya sangat tepat. "Kita semua merasakan betapa sulitnya ekonomi di tengah pandemi, semoga dengan aksi kecil seperti yang dilakukan Pak Wali Kota bisa membangkitkan perekonomian UMKM," ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat yang memiliki rejeki lebih untuk membeli kue-kue yang dijual pedagang takjil. Sebab, lanjut Evan, dengan membeli takjil setidaknya bisa membangkitkan semangat untuk meningkatkan pendapatan mereka. "Dengan membeli takjil mereka, itu sebagai bentuk dukungan kita kepada pedagang kecil," ungkapnya.
Senada, Wali Kota Edi Kamtono juga mengapresiasi Evan atas kepeduliannya terhadap keberlangsungan pelaku UMKM di tengah pandemi. Ia menilai, cara Evan mempromosikan dan membeli kuliner melalui Youtube maupun media sosial cukup efektif di tengah kondisi pandemi. "Dengan demikian pelaku-pelaku UMKM lebih semangat untuk bangkit dalam menjalankan usahanya," katanya.
Selain borong kuliner, aksi membagikan secara gratis kuliner yang diborong Evan juga patut dicontoh sebagai bentuk saling berbagi. "Dengan kita berbagi rejeki, Insha Allah rejeki kita akan dilipatgandakan," pungkasnya. (prokopim)