,
menampilkan: hasil
GMKI Gelar Vaksinasi Massal, Edi Apresiasi Kepedulian Mahasiswa
PONTIANAK - Program vaksinasi terus bergulir. Vaksinasi Covid-19 tak hanya digelar oleh pemerintah maupun TNI/Polri, komunitas dan organisasi juga ikut mensukseskan program itu dalam rangka menekan angka penularan Covid-19. Satu diantaranya yang diinisiasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Pontianak dengan menggelar vaksinasi massal bertempat di Gereja Kemah Injil Indonesia Hebron Pontianak Jalan Prof M Yamin, Sabtu (10/7/2021).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi vaksinasi massal yang diinisiasi oleh GMKI sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat. Hal ini menjadi bagian dari bentuk kepedulian mahasiswa dalam menekan angka ketertularan Covid-19 yang terus melonjak.
“Kita harapkan dalam kondisi perang melawan pandemi Covid-19 ini, kita harus sama-sama menjalin kekuatan untuk melawan Covid-19 seperti vaksinasi massal yang dilakukan pada hari ini oleh organisasi mahasiswa GMKI,” ujarnya.
Vaksinasi massal yang digelar para mahasiswa ini dinilainya sebagai langkah yang tepat sebab kalangan mahasiswa termasuk memiliki mobilitas dan aktivitas yang tinggi. Ia berharap meskipun mereka telah menjalani vaksinasi, namun hal yang sangat penting adalah tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Untuk itu mahasiswa juga berperan mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” pesan Edi.
Menurutnya, sebagian besar masyarakat sudah mengetahui adanya program vaksinasi Covid-19. Sehingga ada yang berinisiatif sendiri untuk mencari tempat-tempat yang melaksanakan vaksinasi. Namun ada pula mereka yang beranggapan menunggu untuk divaksin serta ada yang hanya pasrah tanpa berikhtiar. Oleh sebab itu mereka perlu mendapat edukasi dan literasi agar bersedia divaksin demi keselamatan bersama.
“Mudah-mudahan capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak terus meningkat setiap harinya,” ucapnya.
Terkait PPKM Darurat yang ditetapkan terhadap Kota Pontianak, Edi mengatakan bahwa dirinya selaku Ketua Satgas Covid-19 Kota Pontianak bersama jajaran Forkopimda Kota Pontianak terus mensosialisasikan agar seluruh masyarakat bisa memahami kondisi saat ini serta bersama-sama ikut mendukung kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat demi menekan angka penularan Covid-19 yang kian meluas. Kondisi sekarang ini adalah perang melawan virus yang tidak kasat mata. “Sehingga kita harus mengorbankan pendidikan dan perekonomian sementara waktu hingga kondisi pulih kembali,” harapnya.
Ketua GMKI Cabang Pontianak, Steper Vijaye menerangkan, pelaksanaan vaksinasi massal ini merupakan kerjasama dengan GKII Hebron Pontianak yang ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama mahasiswa dan jemaat gereja. Atas nama GMKI Cabang Pontianak, ia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Edi Kamtono yang telah berkenan hadir memberikan dukungan dengan meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi yang digelar hari ini.
"Ini adalah upaya kami membantu pemerintah dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," imbuhnya.
Steper menambahkan, antusias masyarakat dalam vaksinasi ini luar biasa tinggi. Menurutnya, kehadiran vaksin ini sebagai hal vital yang berfungsi mengendalikan pandemi agar tidak meluas. Ia menilai situasi saat ini memang membutuhkan peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam mengkampanyekan bahwa vaksin merupakan salah satu solusi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kolaborasi GMKI dengan GKII ini menjadi acuan bagi mahasiswa lainnya agar dapat saling mendukung dalam melawan virus yang telah menyengsarakan semua lapisan.
"Besar harapan kami semoga dengan terlaksananya vaksinasi ini sesuai dengan upaya kita dalam mendukung pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," tutupnya. (prokopim)
Ciptakan Generasi Qurani Melalui MTQ
MTQ ke-29 Tingkat Kecamatan Pontianak Timur Mulai Digelar
PONTIANAK - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-29 Tingkat Kecamatan Pontianak Timur mulai digelar. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan membuka secara resmi MTQ di Aula Kantor Camat Pontianak Timur, Selasa (29/6/2021). Bahasan menyebut pelaksanaan MTQ ini sebagai upaya dalam menciptakan generasi yang Qurani sekaligus sebagai ajang untuk menyeleksi qori dan qoriah maupun hafiz dan hafizah terbaik yang nantinya akan mewakili Kecamatan Pontianak Timur pada MTQ Tingkat Kota Pontianak mendatang. "Tak kalah pentingnya pelaksanaan MTQ sebagai upaya untuk lebih menggerakkan syiat ajaran Al Quran," ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan MTQ ini penting dan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia Kota Pontianak sebab Al Quran mengutamakan pendidikan akhlak sebagai benteng dari hal-hal yang bertentangan dengan norma-norma kehidupan. "Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat tanpa dibarengi dengan penerapan pengetahuan agama yang baik dan benar bisa membahayakan bagi kehidupan generasi muda," ucap Bahasan.
Dirinya juga bangga dengan para orang tua yang konsisten untuk terus mengajarkan akhlak Al Quran kepada anak-anaknya. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak juga berupaya mengembangkan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan para guru ngaji sebagai bagian dari upaya menciptakan Kota Pontianak sebagai kota religius. "Saya berharap para orang tua dan guru ngaji di TPA maupun guru ngaji tradisional untuk proaktif meningkatkan pengajaran dan pengetahuan tentang Al Quran," pungkasnya. (prokopim)
Hapus Stigma Negatif, Canangkan Beting Bersinar
PONTIANAK - Pencanangan Kampung Tangguh Anti Narkoba 'Beting Bersih dari Narkoba (Bersinar)' mendapat dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan berharap dengan dicanangkannya Beting Bersinar ini bisa menghapus stigma negatif yang melekat pada kampung itu. Dengan dibentuknya Kampung Bersinar ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Forkopimda, terutama Polri dimana pembentukan Kampung Tangguh Bersinar ini merupakan instruksi dari Kapolri. "Sehingga tidak ada lagi stigma negatif yang melekat pada Kampung Beting sebagai sarang narkoba," ujarnya usai membuka kegiatan Sosialisasi Pembentukan Kampung Tangguh Anti Narkoba 'Beting Bersinar' di Aula Kantor Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur, Senin (28/6/2021).
Bahasan menilai, langkah pembentukan Kampung Tangguh Beting Bersinar ini juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkoba sehingga bisa terlepas dari jerat narkoba. "Selain itu juga dalam rangka meminimalisir peredaran narkoba di kampung tersebut," ungkapnya.
Pihaknya berkomitmen untuk memerangi penyalahgunaan dan peredaran narkoba sebab dampak yang ditimbulkan sangat merugikan bagi semuanya, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan kalau seandainya ada warga di lingkungan tersebut yang terpapar. Kriminalitas dan tindak kejahatan meningkat, generasi bangsa bisa rusak akibat narkoba. "Penyalahgunaan narkoba sudah tidak mengenal lagi status sosial masyarakat. Dari yang paling kaya hingga yang miskin sudah banyak yang terpapar narkoba," sebutnya.
Kapolresta Pontianak Kota, Kombes Pol Leo Joko Triwibowo menuturkan, hakikatnya para tokoh masyarakat maupun RT tidak ingin ada stigma negatif di wilayahnya. Oleh sebab itu program Beting Bersinar ini mendapat respon positif. Sebagai upaya sosialisasi bahaya narkoba, pihaknya akan memetakan dulu kader-kader yang akan menyampaikan sosialisasi pada masyarakat. "Sehingga tidak ada lagi yang menjual, mengedarkan atau menggunakan narkoba di lingkungan tersebut," tuturnya.
Ia menambahkan program kelurahan bersih dari narkoba ini merupakan bagian dari Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). "Jadi dalam program Beting Bersinar itu akan ada kegiatan sosialisasi terkait bahaya narkoba dan sebagainya," imbuhnya. (prokopim)
Tebar Seribu Bibit Ikan, Edi Kamtono Ajak Warga Jaga Kebersihan Sungai
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
PONTIANAK - Dengan mengayuh sampan dan mengenakan caping sebagai penutup kepala dari panas terik matahari, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menebar bibit ikan jelawat dan tengadak di Sungai Kapuas. Penebaran sekitar seribu bibit ikan endemik Sungai Kapuas itu dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kota Pontianak. Edi menilai penebaran bibit ikan ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungan termasuk kebersihan sungai agar ekosistem sungai tetap terjaga. "Kita ingin menyampaikan kepada masyarakat terutama yang berada di tepian Sungai Kapuas agar menjaga kebersihan sungai sehingga habitat ikan tetap terlindungi," ujarnya usai menebar bibit ikan di Sungai Kapuas di Kampung Caping Gang Mendawai Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara, Sabtu (5/6/2021).
Ia mengajak masyarakat untuk peduli dalam menjaga kualitas air sungai dan parit dengan tidak membuang sampah ke sungai dan parit. Terlebih Sungai Kapuas merupakan sumber air baku PDAM Kota Pontianak yang digunakan sehari-hari. "Jika kualitas air sungai baik maka masyarakat yang menggunakan juga akan sehat," kata Edi.
Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Edi juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan penanaman pohon dan membersihkan lingkungan secara rutin dalam upaya menjaga kelestarian alam. Selain itu, masyarakat diimbau untuk mengurangi atau bahkan meniadakan penggunaan kantong plastik. "Kita juga mencoba mengedukasi masyarakat untuk bisa memilah dan mengelola sampah dengan baik," imbuh dia.
Selain menebar bibit ikan, Wali Kota Edi Kamtono secara simbolis melakukan pembongkaran sebuah rumah di tepian Sungai Kapuas untuk penataan kawasan tersebut menjadi waterfront. Menurutnya, rumah-rumah yang akan dibongkar sebanyak sembilan rumah. "Dengan adanya waterfront di kawasan ini kita harapkan akan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat sekitar," ucapnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) I, Dwi Agus Kuncoro menjelaskan, air Sungai Kapuas masih dalam kondisi normal dengan hujan intensitas sering sehingga intrusi air laut tidak mempengaruhi Sungai Kapuas. Namun dikatakannya dari hari ke hari kondisi air Sungai Kapuas kian keruh. Sungai Kapuas akan jernih jika air sungai laut masuk, akan tetapi menjadi asin sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih seperti suplai air PDAM. "Air Sungai Kapuas yang keruh harus menjadi perhatian kita bersama," ungkapnya.
Karakteristik tanah lumpur dan gambut di Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama Sungai Kapuas memberikan pengaruh kondisi air di sungai. Apalagi DAS Kapuas merupakan kawasan yang besar dengan beragam bentang alam dan litologi yang mempengaruhi Sungai Kapuas. Oleh sebab itu kekeruhan air sungai bukan berarti lahannya kritis. Namun yang paling penting adalah pH airnya dan intrusi air laut kita jaga agar tidak mencapai ke Sungai Kapuas. "Sebab Sungai Kapuas dipergunakan sebagai air baku PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Pontianak," pungkasnya. (prokopim)