,
menampilkan: hasil
Wawako Bahasan Imbau ASN Waspadai Kerugian Daerah
PONTIANAK — Pemerintah Kota Pontianak lewat Inspektorat Kota Pontianak menggelar sosialisasi bertajuk 'Peningkatan Kompetensi Aparatur dalam Pengelolaan dari Penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah'. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan berharap, melalui sosialisasi tersebut, jajarannya mampu menangani persoalan yang menyangkut keuangan daerah.
Bahasan mengimbau seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk serius dalam menyelesaikan administrasi yang berkaitan dengan pendanaan. Ia selalu mewanti-wanti jajarannya agar mewaspadai kerugian daerah.
"Jangan menggampangkan, kalau bisa dikerjakan sekarang jangan tunggu nanti. Mindset seperti ini harus kita hapus," ungkapnya usai agenda sosialisasi, di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (18/10/2023).
Bahasan menilai, antar perangkat daerah tak jarang terjadi miskomunikasi karena kurangnya koordinasi. Melalui sosialisasi tersebut, dirinya berharap setiap perangkat daerah dapat memahami regulasi, sebagai upaya peningkatan pelayanan publik.
Kegiatan sosialisasi mengundang dua narasumber ahli masing-masing dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalimantan Barat (Kalimantan Barat) dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalbar.
"Agar masyarakat percaya dengan Pemkot Pontianak. Saya yakin tidak ada di antara kita yang mau mendapati temuan," pungkasnya. (kominfo
Ultah ke-60 Jelang Akhir Jabatan Wali Kota, Edi Minta ASN Bekerja Ikhlas
PONTIANAK - Genap di usianya 60 tahun, jabatan yang diemban Edi Rusdi Kamtono selaku Wali Kota Pontianak dalam hitungan dua bulan ke depan bakal berakhir. Meski tak ada perayaan khusus, syukuran yang dihadiri oleh jajaran ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dan anak-anak panti asuhan menjadi momen yang berkesan bagi pria kelahiran 17 Oktober 1963 ini.
Menjelang akhir masa jabatannya,sebagian besar target-target yang tercakup dalam visi misi maupun RPJMD sudah tercapai, bahkan beberapa di antaranya melampaui. Meski sempat dilanda pandemi Covid-19 selama kurun dua tahun, namun sekarang kondisi perekonomian mulai bangkit kembali dan pembangunan terus berjalan. Semua itu tidak terlepas dari dukungan seluruh ASN dan jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemkot Pontianak, didukung masyarakat dan dunia usaha dengan berkolaborasi dan bersinergi membangun kota.
"Masih banyak impian yang belum terwujud secara maksimal, tetapi saya ingin semuanya dilakukan secara berkelanjutan," ujarnya di kediaman dinasnya, Selasa (17/10/2023).
Dalam kesempatan itu pula, dirinya menyampaikan pesan kepada seluruh ASN supaya bekerja dengan ikhlas, cepat, terukur dan berjiwa melayani serta mematuhi aturan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Ia mengajak seluruh ASN menjadi ASN yang BerAKHLAK, yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
"Jika ini dilakukan, Insyaallah pelayanan di lingkungan Pemkot Pontianak bisa maksimal," ucapnya.
Meski aktivitas yang begitu padat dalam mengemban tugas selaku Wali Kota, dukungan dari istri dan anak-anak, orang tua, keluarga serta para sahabat menjadi penyemangat bagi dirinya.
"Berkat doa dan support dari keluarga, orang tua, sahabat serta jajaran ASN ini memberikan semangat yang tinggi untuk saya bisa bekerja menjalankan amanah," ungkap Edi.
Dalam keseharian menjalankan tugas, hampir setiap hari aktivitasnya dijejali berbagai agenda, baik di internal Pemkot Pontianak maupun eksternal atau kegiatan masyarakat. Bahkan, diakuinya kadangkala ia kurang tidur karena agenda dari pagi hingga malam, kemudian keesokan paginya kembali diisi dengan agenda dan selanjutnya. Untuk menyiasatinya, ia punya kiat tersendiri, yakni mengatur ritme, konsentrasi dengan tetap menjaga tubuh tetap bugar.
"Caranya dengan berolahraga minimal sepekan empat kali, serta tak lupa minum vitamin," ceritanya.
Di balik perjuangan seorang pemimpin selalu terdapat orang-orang hebat yang mendukungnya. Tidak terkecuali untuk Wali Kota Edi Kamtono. Ia dikelilingi orang tua dan keluarga yang senantiasa menjadi pelipur lara baginya. Di mata sang istri, Yanieta Arbiastutie, sosok Edi sebagai kepala keluarga dan ayah dari ketiga anaknya, adalah orang yang sabar dan hampir tidak pernah marah.
“Beliau itu tidak pernah marah. Kami tahu beliau marah saat beliau diam. Beliau imam yang hebat yang selalu membimbing anak-anak,” tuturnya.
Mendampingi seorang pemimpin wilayah bukanlah hal mudah. Tantangan demi tantangan dilewati Yanieta dan Edi bersama. Usia yang bertambah justru menambah semangat keduanya membangun Kota Pontianak. Menebar manfaat seluas-luasnya membuat risiko berkurangnya waktu bersama keluarga. Baik Yanieta dan Edi harus meluangkan waktu tertentu untuk anak dan cucu.
“Selama lima tahun saya mendampingi beliau sebagai Wali Kota Pontianak, (begitu) padat agenda (kegiatan) beliau. Dari pagi sampai malam. Saya selalu mendoakan agar beliau selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam bekerja,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi tak luput ikut mendoakan kebaikan untuk Wali Kota Edi Kamtono. Betapa tidak, sebagai pemegang jabatan ASN tertinggi di lingkungan Pemkot Pontianak, ia melalui berbagai persoalan di tataran strategis pemerintahan. Diakuinya, Edi selalu memberikan dorongan bagi ASN dalam meniti jenjang karir.
“Pak Edi senang jika ada ASN yang inovatif dan kreatif. Kami terlatih dengan arahan yang taktis,” ungkapnya.
Dengan tidak melupakan aturan yang berlaku, Edi selalu memberikan instruksi yang positif kepada seluruh ASN. Mulyadi menambahkan, visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota menjadi pedoman jajaran Pemkot Pontianak dalam mengemban tugas.
“Mari kita doakan semoga beliau senantiasa dilimpahkan keberkahan,” ajaknya. (prokopim/kominfo)
Operasi Mantap Brata Berikan Rasa Aman di Pemilu 2024
Edi Minta ASN Jaga Netralitas
PONTIANAK - Operasi Mantap Brata 2023-2024 dalam rangka pengamanan Pemilu 2024 mulai digelar ditandai dengan Apel Gelar Pasukan di halaman depan Taman Alun Kapuas Jalan Rahadi Usman, Selasa (17/10/2023).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Operasi Mantap Brata yang digelar mulai tahun ini hingga tahun 2024 ke depan merupakan langkah yang sangat penting untuk memastikan pengamanan Pemilu 2024. Dengan dilakukannya operasi ini, pihak berwenang dapat mengantisipasi dan mengatasi potensi ancaman yang mungkin timbul selama Pemilu. Operasi ini melibatkan kerjasama antara Polri, TNI dan instansi terkait lainnya, yang bekerja sama untuk memastikan lingkungan yang aman dan kondusif selama pemilu. Dengan Operasi Mantap Brata ini bertujuan mendeteksi potensi konflik atau gangguan keamanan sebelum berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
"Operasi ini juga memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam memberikan suaranya pada pesta demokrasi tahun 2024 mendatang," ujarnya.
Menurutnya, secara keseluruhan, Operasi Mantap Brata memainkan peran yang sangat vital dalam menjaga keamanan dan integritas pemilihan umum, yang merupakan salah satu pilar demokrasi. Dengan langkah-langkah yang tepat dan koordinasi yang baik antara lembaga-lembaga terkait, operasi ini dapat membantu memastikan bahwa suara rakyat benar-benar dihormati.
"Sehingga hasil pemilu nantinya mencerminkan kehendak dan keinginan masyarakat," ungkap Edi.
Ia berharap Pemilu 2024 mendatang berjalan aman dan damai karena pesta demokrasi ini menjadi penentu arah kemajuan bangsa Indonesia. Dirinya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada aparat keamanan yang telah mencurahkan tenaganya melalui Operasi Mantap Brata.
"Operasi Mantap Brata ini menunjukkan kesiapan TNI/Polri dalam menghadapi Pemilu 2024," sebutnya.
Edi mengimbau seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak untuk tetap menjaga profesionalisme dan netralitas selama Pemilu.
"Tak kalah pentingnya adalah membantu tugas-tugas pemerintah dalam kelancaran Pemilu 2024," tukasnya.
Kapolda Kalbar Irjenpol Pipit Rismanto menuturkan, tahun 2024 merupakan momen politik yang sangat penting karena perhelatan pesta demokrasi terbesar dan dilaksanakan secara serentak dalam tahun yang sama.
"Ini pekerjaan besar yang sangat menentukan masa depan bangsa kita, masa depan negara kita," katanya.
Melihat pentingnya hal tersebut, lanjutnya lagi, maka seluruh komponen bangsa tentunya harus berpartisipasi mensukseskan Pemilu 2024. Terlebih Pemilu 2024 memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak dengan rentang waktu yang berdekatan.
"Wilayah yang luas, geografis yang beragam, serta melibatkan jumlah pemilih yang besar," terangnya.
Oleh sebab itu, guna mengamankan Pemilu 2024, Polri didukung TNI, kementerian, lembaga, instansi terkait dan mitra kamtibmas lainnya menggelar Operasi Mantap Brata tahun 2023-2024. Operasi ini dilaksanakan selama 222 hari, sejak 19 Oktober 2023 sampai dengan 20 Oktober 2024 yang diikuti oleh 261.695 personil di seluruh Indonesia guna mengamankan seluruh tahapan Pemilu.
"Polri juga telah membentuk pola pengamanan sistem wilayah atau zonasi bagi personil Korps Brimob Polri dan Dalmas Nusantara, di mana Korps Brimob Polri terbagi dalam empat wilayah, sedangkan Dalmas Nusantara terbagi dalam tujuh zonasi," papar Irjenpol Pipit Rismanto.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menginstruksikan kepada seluruh personil untuk memastikan kesiapan perlengkapan pribadi, sapras dan fasilitas penunjang lainnya sehingga dapat mendukung pelaksanaan operasi.
"Laksanakan pengamanan dengan penuh rasa tanggung jawab, humanis dan profesional sesuai SOP dengan menerapkan body system guna menjamin keselamatan personil," pungkasnya. (prokopim)
Gerakan ASN Menanam Sayur Masuki Tahap Final Penilaian
PONTIANAK – Penilaian Gerakan Menanam Sayur oleh ASN, Perwakilan PKK dan DWP serta Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah memasuki tahap final. Proses penanaman yang memerlukan waktu kurang lebih hingga tiga bulan itu akan melalui beberapa tahapan penilaian. Tim penilai mendatangi tujuh nominasi Perangkat Daerah diantaranya Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pontianak, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Inspektorat Kota Pontianak, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pontianak, Dinas Kesehatan Kota (Dinkes) Kota Pontianak dan Kecamatan Pontianak Timur serta tujuh orang ASN, PKK dan DWP yang menjadi nominasi untuk kembali dinilai.
Seperti diketahui, dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-252 Pontianak, Pemkot Pontianak mencanangkan Gerakan Menanam Sayur yang diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemkot Pontianak. Gerakan yang dicanangkan sejak bulan Juli lalu itu juga merupakan upaya pengendalian inflasi di Kota Pontianak.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak Utin Sri Lena menjelaskan, kendati inflasi di Kota Pontianak sudah terkendali, namun tidak menyurutkan semangat ASN untuk menanam komoditas sayur-sayur penyumbang inflasi saat itu, seperti cabai merah, sawi hijau dan bawang putih. Mencegah terjadinya lonjakan kenaikan harga kini menjadi perhatian pihaknya. Menurut data terbaru BPS Kota Pontianak, inflasi berada di angka 2,26 persen. Meningkat sebesar 0,08 persen dari bulan lalu.
"Walaupun harga terkendali dan angka inflasi relatif stabil, pencegahan terhadap lonjakan harga komoditas sayur itu penting," katanya saat membuka rapat penilaian Gerakan Menanam Sayur di Kantor Wali Kota, Senin (16/10/2023).
Utin menjelaskan, gerakan ini didukung dengan seribu bibit cabai merah oleh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. Tak hanya itu, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dan Fakultas Pertanian, Sains & Teknologi Universitas Panca Bhakti (UPB).
“"Bagi perangkat daerah yang memiliki nilai tanam terbaik nantinya akan mendapatkan hadiah dan diumumkan saat Hari Jadi ke-252 Pontianak,” ungkapnya.
Kepala BKPSDM Kota Pontianak Yuni Rosdiah menyampaikan, partisipasi ASN maupun PPPK tidak boleh berhenti saat gerakan ini saja. Menurutnya, ASN harus menunjukan teladan kepada warga di tempat tinggal masing-masing.
“Setelahnya harus berlanjut, kalau bisa dikembangkan lagi. ASN harus produktif dan menjadi teladan bagi kehidupan sekitarnya,” ujarnya.
Fadjar Rianto, akademisi Universitas Tanjungpura, yang sekaligus sebagai tim penilai, menuturkan, beberapa indikator penilaian adalah penanaman harus menyesuaikan keperluan. Artinya, apakah sayur tersebut merupakan komoditas penyumbang inflasi atau tidak.
“Itu yang prioritas, di luar itu juga tidak masalah. Yang penting ada jenis sayur,” terangnya. (kominfo)