,
menampilkan: hasil
Pj Wako Dukung Program CSR Tangani Stunting
PT Indomarco Prismatama Berikan 325 paket Nutrisi Batita Stunting
PONTIANAK - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyalurkan 325 paket nutrisi untuk Balita Tiga Tahun (Batita) Stunting yang ada di Kota Pontianak. Bantuan ini merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Indomarco Prismatama.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Dinas Sosial Kota Pontianak yang telah bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama, sehingga melalui program CSR bantuan untuk Batita Stunting ini dapat diberikan.
"Saya mengapresiasi pada kegiatan ini, semoga melalui program CSR ini dapat bermanfaat untuk mendukung program Pemkot dalam upaya mengatasi dan menurunkan angka stunting di Kota Pontianak," ujarnya saat membuka Acara Penyerahan Paket Nutrisi di Aula Sultan Syarif Abdurrahaman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Rabu (30/10/2024).
Menurut Ani Sofian, keberadaan program CSR ini merupakan awal yang baik untuk meningkatkan kerja sama antara Pemkot Pontianak dan dunia usaha khususnya melalui kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha.
"Kita berharap kerjasama ini dapat terus kita tingkatkan lebih baik lagi untuk memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Pontianak yang memiliki masalah sosial," terangnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak Trisnawati menjelaskan, sebanyak 325 paket nutrisi yang diberikan kepada Batita Stunting menyasar 29 kelurahan se-Kota Pontianak melalui program CSR dari PT Indomarco Prismatama.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada PT Indomarco Prismatama yang mendukung secara penuh dalam penyerahan bantuan paket ini kepada Batita Stunting di Kota Pontianak," paparnya.
Trisnawati menambahkan, melalui program CSR ini perusahaan dapat ikut andil dalam berbagai pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dan sebagai sarana silaturahmi antara Pemkot Pontianak dan pelaku usaha.
"Semoga semakin banyak pihak swasta yang peduli dalam membantu masyarakat terutama untuk mengatasi stunting di Kota Pontianak," tutupnya. (prokopim)
Kakak Asuh Berikan Pendampingan Cegah Stunting
Pj Wako Serahkan 100 paket Bantuan Makanan Tambahan bagi Balita
PONTIANAK - Program Kakak Asuh Stunting yang diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tertuju di wilayah Kecamatan Pontianak Utara.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengapresiasi gerakan ini melalui pembagian bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Harapannya, angka stunting di Kota Pontianak terus menurun.
"Mudah-mudahan ini akan memberikan manfaat yang maksimal dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) di Kota Pontianak yang berkualitas," ujarnya saat membuka Program Kakak Asuh Stunting di Posyandu SMA 5 Pontianak Utara, Jumat (25/10/2024).
Ani Sofian menuturkan, program Kakak Asuh Stunting ini mengajak masyarakat untuk menjadi mentor atau kakak asuh bagi anak-anak yang teridentifikasi mengalami stunting. Yang mana kakak asuh ini akan menjadi pendamping dalam mensosialisasikan pentingnya menjaga agar anak tidak stunting.
"Para kakak asuh nantinya akan memberikan pendampingan, mulai dari memberikan edukasi tentang pentingnya gizi seimbang hingga memberikan dukungan moral bagi anak-anak dan keluarganya," tuturnya.
Pj Wali Kota juga menekankan pentingnya peran semua pihak, terutama terhadap mereka yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama dalam mengatasi stunting.
"Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak yang membutuhkan," tutupnya. (prokopim)
HUT ke-12 RSUD SSMA, Pj Wako Tekankan Empati dalam Pelayanan
RSUD SSMA Luncurkan Pengembangan Fitur Aplikasi Simponi V.2
PONTIANAK - RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak kini telah berusia 12 tahun. Sejak diresmikan tahun 2012 silam, RSUD SSMA tidak hanya melayani warga Kota Pontianak, tetapi warga kabupaten sekitar bahkan dari kabupaten lain di Kalbar.
Di ulang tahunnya yang ke-12 ini, RSUD SSMA merayakannya secara sederhana. Pada kesempatan itu pula, RSUD SSMA melaunching pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online (Simponi) versi dua (V.2)
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menghadiri syukuran ulang tahun RSUD yang berlokasi di Jalan Kom Yos Sudarso untuk memanjatkan doa agar RSUD ini terus bisa melayani masyarakat secara maksimal. Ia pun menekankan pentingnya peningkatan kualitas layanan di RSUD SSMA untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Saya berharap rumah sakit ini terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya agar mampu melayani masyarakat dengan lebih baik dan profesional,” ujarnya usai meluncurkan pengembangan aplikasi Simponi V.2 di Aula RSUD SSMA, Kamis (24/10/2024).
Tidak hanya menyoroti inovasi, Ani Sofian juga mengingatkan pentingnya menjaga etika dan humanisme dalam setiap pelayanan kesehatan. Tanpa dipungkiri, meski teknologi dan fasilitas menjadi faktor pendukung pelayanan rumah sakit, namun aspek kemanusiaan juga tidak kalah pentingnya.
“Pelayanan yang ramah dan perhatian dari para tenaga medis akan selalu menjadi nilai lebih yang tak tergantikan oleh teknologi. Saya berharap, seluruh tenaga medis di rumah sakit ini selalu mengedepankan rasa empati dan kepedulian dalam melayani pasien,” tuturnya.
Ia juga berharap agar seluruh jajaran rumah sakit tetap semangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Ucapan terima kasih ditujukannya kepada seluruh pihak yang telah mencurahkan waktu dan tenaganya untuk berkontribusi bagi RSUD SSMA.
“Perjalanan 12 tahun ini bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, kita berhasil melewati berbagai tantangan. Mari kita lanjutkan semangat ini untuk membawa RSUD SSMA ke arah yang lebih baik di masa depan," imbuh Ani Sofian.
Pemerintah Kota Pontianak akan terus mendukung segala upaya yang dilakukan RSUD SSMA dalam meningkatkan pelayanan kesehatan beserta fasilitasnya.
“Ini adalah komitmen kita untuk memastikan bahwa seluruh warga Pontianak mendapatkan layanan kesehatan terbaik yang mereka butuhkan,” katanya.
Pengembangan Aplikasi Simponi V.2, Perkaya Fitur Mudahkan Pasien
Direktur RSUD SSMA Eva Nurfarihah menerangkan, pihaknya terus berupaya mengembangkan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Aplikasi Simponi V.2 adalah salah satu inovasi yang dimiliki RSUD SSMA.
“Aplikasi ini digunakan untuk memudahkan pasien rawat jalan mendaftar ke rumah sakit,” terangnya.
Selain tersedia berbagai informasi yang bisa diakses oleh masyarakat, Simponi V.2 juga menyediakan menu Medical Check Up (MCU), fasilitas rumah sakit, informasi rawat inap, ketersediaan bed, jadwal operasi, jadwal dokter, kunjungan poliklinik hingga antrean farmasi.
“Saat ini, aplikasi Simponi V.2 telah dikembangkan dengan menambahkan fitur menu Informasi dan pengaduan. Dengan adanya penambahan menu di aplikasi ini, pasien rawat jalan bisa berkomunikasi dengan manajemen rumah sakit melalui satu aplikasi Simponi V.2,” jelas Eva. (prokopim)
Waspada Kasus Gondongan di Sekolah, Disdikbud Keluarkan Edaran
Pemkot Deteksi Dini Kasus Gondongan di Sekolah
PONTIANAK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pontianak mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Kepala SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, di Kota Pontianak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus penyakit parotitis atau gondongan. Parotitis adalah penyakit akibat infeksi virus yang menyebabkan bengkaknya kelenjar parotis pada wajah. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari golongan paramyxovirus yang menyerang kelenjar liur (kelenjar parotis) di dalam mulut.
Meski belum ditemukan kasus penyakit gondongan di Kota Pontianak, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menyebut, langkah ini diambil untuk mencegah dan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, terutama di kalangan anak-anak. Dalam surat bernomor 400.2.5/6013.1/DIKDAS-DISDIKBUD/2024, seluruh satuan pendidikan diimbau untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penularan penyakit gondongan di lingkungan sekolah.
“Apabila di suatu sekolah terjadi kasus gondongan, segera laporkan ke puskesmas yang ada di wilayah sekolah masing-masing,” ujarnya, Senin (7/10/2024).
Ani Sofian bilang, sekolah-sekolah harus melakukan surveilans aktif melalui jejaring UKS untuk memantau perkembangan kasus gondongan di sekolah. Langkah ini dilakukan sebagai deteksi dini terhadap penyakit gondongan.
“Apabila ada siswa, pendidik dan tenaga kependidikan yang teridentifikasi terkena gondongan, diminta tidak berinteraksi di sekolah, setidaknya selama tujuh hari sejak munculnya gejala,” ucapnya.
Kepala Disdikbud Kota Pontianak Sri Sujiharti menerangkan, sekolah-sekolah juga diminta untuk gencar melakukan sosialisasi dan edukasi tentang parotitis atau gondongan.
“Tim UKS berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk mensosialisasikan penyakit gondongan di sekolah-sekolah sebagai upaya pencegahan,” katanya.
Kemudian, lanjut Sri lagi, apabila sekolah-sekolah ada yang terindikasi kasus gondongan, dianjurkan menggunakan masker, setidaknya selama tujuh hari setelah kasus terakhir dinyatakan sembuh.
“Langkah ini diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran kasus gondongan di lingkungan sekolah serta melindungi kesehatan seluruh warga sekolah di Kota Pontianak,” imbuhnya.
Kepala SMPN 24 Pontianak Teguh Santoso menyatakan, pihaknya sudah mulai menjalankan sosialisasi melalui Tim UKS bekerja sama dengan Puskesmas Kampung Bali.
“Kami sudah melakukan sosialisasi untuk mencegah sedini mungkin penyakit gondongan,” sebutnya.
Dia menuturkan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Puskesmas Kampung Bali dalam rangka pencegahan penyakit. Bahkan petugas puskesmas juga rutin berkunjung ke sekolah untuk menyampaikan sosialisasi pencegahan penyakit.
“Bukan hanya sosialisasi penyakit gondongan, pemberian tablet tambah darah untuk mencegah stunting juga masih berjalan hingga kini,” tuturnya. (prokopim)