,
menampilkan: hasil
Resmikan Puskesmas Siantan Hilir, Ani Minta Pelayanan Optimal
Peresmian Gedung Puskesmas Siantan Hilir di Gg Teluk Sahang
PONTIANAK - Pembangunan gedung Puskesmas Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara telah rampung. Bangunan puskesmas yang berlokasi di Gang Teluk Sahang ini diresmikan Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian, Sabtu (24/2/2024).
Ani berharap keberadaan puskesmas ini dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh warga sekitar. Puskesmas Siantan Hilir memiliki peran penting sebagai pusat pencegahan dan promosi kesehatan. Dengan dilengkapi fasilitas dan tenaga medis, diharapkan puskesmas ini mampu memberikan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Mudah-mudahan kedua fungsi itu bisa kita optimalkan di lingkungan sekitar,” tuturnya.
Tak hanya itu, lanjut dia, diketahui bahwa saat ini pemerintah sedang gencar melakukan langkah-langkah untuk mengentaskan masalah stunting di berbagai wilayah, termasuk di Kota Pontianak.
“Kehadiran puskesmas ini menjadi sangat signifikan dalam mendukung program pengentasan stunting tersebut,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran posyandu sebagai pusat kesehatan masyarakat di tingkat kelurahan yang menyelenggarakan berbagai program kesehatan, terutama bagi ibu dan anak. Dalam hal pencegahan stunting, posyandu memberikan layanan kesehatan yang meliputi pemeriksaan pertumbuhan anak, imunisasi, penyuluhan gizi, serta pemantauan kesehatan ibu hamil dan menyusui.
“Para orang tua juga diharapkan secara rutin melakukan penimbangan anak-anak balitanya ke posyandu supaya stunting, khususnya di Kelurahan Siantan Hilir ini semakin menurun,” pesan Ani.
Menurutnya, sektor kesehatan menjadi salah satu capaian keberhasilan yang diraih Kota Pontianak. Hal itu dibuktikan dengan capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Pontianak yang menyentuh nilai 81,63 di tahun 2023.
“Ini membuktikan bahwa Pemerintah Kota Pontianak selalu berupaya untuk hadir di tengah masyarakat dalam memberikan pelayanan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko menambahkan, kehadiran puskesmas ini ditujukan sebagai upaya pencegahan dan promosi kesehatan. Pencegahan dalam artian mencegah agar tidak banyak pasien yang diobati di rumah sakit. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan pelayanan puskesmas, maka diperlukan gedung yang representatif. Ia menyebut, dari 23 puskesmas yang ada, 13 di antaranya perlu dibangun. Hal ini karena kondisi material bangunan masih ada yang terbuat dari kayu dan telah berusia 20 hingga 30 tahun. Bahkan ada dua puskesmas yang tidak bisa digunakan, yakni Puskesmas Tanjung Hulu dan Siantan Hilir sehingga pihaknya berupaya terus melakukan pembangunan puskesmas agar lebih representatif. Selain bersumber dari APBD, upaya menggodok anggaran dari pemerintah pusat juga dilakukan.
“Alhamdulillah tahun 2024 ini kita dapat bantuan untuk pembangunan tiga puskesmas,” sebutnya.
Saptiko menjelaskan, Puskesmas Siantan Hilir dibangun di lokasi ini karena bangunan yang lama dibangun menjadi RSUD Pontianak Utara. Selama tiga tahun Puskesmas Siantan Hilir sempat menempati ruko sambil menunggu dibangunnya gedung baru yang diresmikan saat ini.
“Alhamdulillah bangunan puskesmas sudah berdiri di lokasi ini dan bisa melayani masyarakat sekitar,” pungkasnya. (prokopim)
Pj Wako Apresiasi Rumkital Jangkau Warga Pontianak Utara
Peresmian Rumkital Rahadi Osman Pontianak
PONTIANAK - Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Rahadi Osman yang berdiri di Jalan Khatulistiwa Kecamatan Pontianak Utara telah rampung. Rumkital Rahadi Osman Pontianak merupakan satu di antara 3 Rumah Sakit (RS) TNI AL, 11 RS TNI AD dan 6 RS AU yang diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual, Senin (19/2/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian, turut hadir dalam acara peresmian Rumkital Rahadi Osman Pontianak. Ia berharap kehadiran rumah sakit AL ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Pontianak, khususnya bagi masyarakat yang berdomisili di wilayah Pontianak Utara dan sekitarnya.
“Selain RSUD Pontianak Utara yang sudah ada, kehadiran Rumkital Rahadi Osman ini juga menjadi salah satu aset penting dalam upaya memperluas jangkauan layanan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan dilengkapi fasilitas medis dan tenaga kesehatan yang kompeten, diharapkan rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan yang optimal, meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas, serta turut mendukung upaya Pemerintah Kota Pontianak dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak mengucapkan selamat kepada TNI AL khususnya Lantamal XII Pontianak atas diresmikannya Rumkital Rahadi Osman,” ucap Ani.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi antara Pemerintah Kota Pontianak dan Rumkital Rahadi Oesman dalam menjaga kualitas serta keberlanjutan layanan kesehatan bagi warga.
“Dengan sinergi yang baik, diharapkan rumah sakit ini dapat memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Kota Pontianak,” pungkasnya. (prokopim/kominfo)
29 Persen Remaja Putri Alami Anemia, Pemkot Gelontorkan Tablet Tambah Darah
Gerakan Aksi Bergizi Cegah Stunting di SMAN 4
PONTIANAK – Sebanyak 29 persen remaja putri Kota Pontianak mengalami gejala kekurangan darah atau anemia. Menurut Kepala Dinas (Dinkes) Kota Pontianak Saptiko, penderita anemia akan berdampak pada kesiapan kehamilan dari remaja putri.
“Ini akan berbahaya karena nanti akan mengganggu pertumbuhan terutama di organ reproduksi, karena perempuan akan hamil dan melahirkan,” katanya, usai penyerahan tablet tambah darah kepada remaja putri SMAN 4 Pontianak, Senin (19/2/2024).
Saptiko menerangkan, kesiapan menjelang hamil dan melahirkan harus dilakukan sejak dini. Salah satu upayanya adalah dengan konsumsi tablet tambah darah oleh remaja putri.
“Sehingga nanti ketika menikah dan hamil, tubuhnya siap,” imbuhnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak lewat Dinkes Kota Pontianak tengah gencar menyebarkan tablet penambah darah bagi remaja putri di SMP sederajat maupun SMA sederajat. Aksi ini, ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian, merupakan upaya jangka panjang penurunan stunting dengan mempersiapkan calon pengantin.
“Tablet tambah darah kita utamakan kepada remaja putri, karena mereka rentan akibat menstruasi, diet untuk langsing, sehingga tidak terkontrol kesehatannya,” tuturnya, usai menyerahkan secara simbolis tablet tambah darah.
Data terakhir angka stunting Kota Pontianak masih menggunakan data tahun 2022 dengan 19,7 persen. Sedangkan untuk data di tahun 2023 masih menunggu rilis resmi kementerian terkait. Namun Ani optimis akan turunnya angka stunting di Kota Pontianak, mengingat gencarnya aksi edukasi gizi maupun bantuan pangan kepada orang tua dengan balita stunting.
“Para lurah dan camat juga sudah melaksanakan aksi intervensi di wilayah masing-masing. Laporannya banyak yang sudah turun, kami akan selalu pantau sampai memenuhi target,” sebutnya. (kominfo/prokopim)
Tablet Tambah Darah, Upaya Jangka Panjang Tekan Stunting
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) terus memberikan perhatian dalam penanganan stunting di Kota Pontianak. Upaya jangka pendek, menengah hingga jangka panjang sudah dilaksanakan. Salah satu antara upaya jangka panjang adalah dengan memberikan tablet penambah darah kepada para siswi tingkat SMA sederajat. Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menuturkan, pemberian tablet tambah darah dilakukan untuk mempersiapkan calon pengantin yang sehat secara fisik dan mental.
“Tiga hal yang pasti akan dialami remaja putri. Pertama menstruasi, kedua diet untuk mempercantik. Dan ketiga adalah melahirkan. Ketiga hal itu harus didukung zat besi yang cukup, agar remaja putri selalu dalam keadaan yang sehat,” katanya usai membagikan tablet penambah darah kepada remaja putri pelajar SMA Negeri 8 Kota Pontianak, Selasa (13/2/2024).
Ani mengajak remaja putri untuk rutin konsumsi makanan atau minuman yang kaya zat besi. Seperti sarapan, makan siang dan malam. Salah satu sumber zat besi adalah ikan, hati ayam, sapi dan kambing.
“Kemudian juga beras dan tepung terigu, minyak jangan kurang. Dan paling praktis adalah tablet penambah darah,” sebutnya.
Pentingnya konsumsi tambah darah ini agar generasi mendatang dapat terhindar dari stunting karena orang tua yang sehat secara fisik. Ani menyampaikan, di tahun 2045, Indonesia sudah harus memiliki kekuatan perekonomian nomor empat di dunia. Untuk itu, persiapannya harus dibuat sedini mungkin.
“Jadi anak-anak nanti ditargetkan untuk mencapai posisi top management di perusahaan-perusahaan, tidak hanya pekerja kasar,” tutupnya. (kominfo/prokopim)