,
menampilkan: hasil
Disdukcapil Fasilitasi Pencatatan Perkawinan Umat Khonghucu
Terbitkan Akta Perkawinan untuk 15 pasangan Umat Konghucu dari Pontianak
PONTIANAK – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan yang inklusif. Kali ini, Disdukcapil Kota Pontianak bersama Disdukcapil Kabupaten Kubu Raya memfasilitasi pencatatan dan penerbitan akta perkawinan bagi umat Khonghucu.
Kegiatan yang diinisiasi Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) bekerja sama dengan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Kalbar ini digelar di Aula Kantor Wilayah Kemenag Kalbar, Sabtu (4/10/2025).
Sebanyak 15 pasangan umat Khonghucu dari Kota Pontianak mengikuti pencatatan perkawinan secara kolektif. Salah satunya adalah Fui Thiam Tjhoi (66). Warga Kota Pontianak ini mengaku bersyukur dan berterima kasih dengan adanya pencatatan perkawinan kolektif.
“Bagi kami, akta perkawinan ini sangat penting. Dengan adanya pencatatan resmi dari pemerintah, status perkawinan kami lebih jelas dan memiliki kekuatan hukum. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar semakin banyak pasangan Khonghucu bisa memperoleh hak yang sama,” ungkapnya.
Kepala Disdukcapil Kota Pontianak, Erma Suryani menyebut, pencatatan perkawinan memiliki peran penting dalam memberikan legalitas negara terhadap perkawinan, menjamin masa depan anak, serta menata administrasi kependudukan sesuai Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan jo Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006.
“Akta perkawinan tidak hanya menjadi bukti sahnya ikatan suami istri, tetapi juga memberikan kepastian hukum terhadap status anak, hak-hak istri, serta mempermudah proses administrasi lainnya, seperti pencatatan kelahiran dan hak asuh anak,” ujarnya.
Sebelum pencatatan dilakukan, Majelis Agama Khonghucu (MAKIN) Kota Pontianak menyerahkan berkas pasangan untuk diverifikasi dan diumumkan selama 10 hari kerja. Setelah proses verifikasi, pasangan dapat melakukan pencatatan dan memperoleh dokumen kependudukan lainnya, seperti Kartu Keluarga, KTP-el, serta akta dan catatan pinggir pengesahan anak bagi yang memenuhi syarat.
“Selain pencatatan perkawinan, Disdukcapil juga melayani pencatatan akta kelahiran,” jelas Erma.
Data Disdukcapil Kota Pontianak Semester I Tahun 2025 mencatat jumlah penduduk sebanyak 690.277 jiwa. Dari jumlah tersebut, 72,98 persen pasangan perkawinan telah tercatat atau memiliki akta perkawinan/buku nikah. Namun, masih terdapat sekitar 27,02 persen penduduk berstatus kawin yang belum tercatat.
Melalui kegiatan kolektif ini, Disdukcapil berharap dapat meningkatkan cakupan pencatatan perkawinan di Kota Pontianak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenag Provinsi Kalbar yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bentuk nyata pelayanan administrasi kependudukan yang inklusif untuk semua umat beragama,” pungkasnya. (Sumber: disdukcapil.pontianak)
Wali Kota Apresiasi Guru SMPN 13 Pontianak Ukir Prestasi Internasional
Manfaatkan AI Mengajar Bahasa Inggris, Yudha Raih Penghargaan UNESCO
PONTIANAK - Kiprah Rahmat Putra Yudha, guru Bahasa Inggris SMPN 13 Pontianak menjadi kebanggaan bagi Kota Pontianak. Lewat metode pengajaran memanfaatkan Artificial Intelligence (AI), Yudha, sapaan akrabnya, berhasil menyabet penghargaan Internasional Creativity Schools Awards 2025 pada ajang Creativity on Education Summit (CES) yang digelar Global Institute of Creative Thinking (GIoCT) dan UNESCO IITE Worldwide Prize Competition pada 17 hingga 18 September 2025. Yudha menjadi satu di antara 30 penerima penghargaan inovasi terbaik dalam menerapkan AI untuk mengajar Bahasa Inggris.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memberikan apresiasi atas pencapaian guru SMPN 13 Pontianak, Yudha, yang meraih penghargaan internasional dalam bidang inovasi pendidikan. Menurutnya, prestasi tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan bagi Kota Pontianak, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di kancah global.
“Prestasi yang diraih Pak Yudha ini menjadi kebanggaan bukan hanya untuk Kota Pontianak, tetapi juga untuk Indonesia di kancah internasional,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).
Edi menilai, keberhasilan Yudha membuktikan bahwa guru-guru di Pontianak mampu mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Inovasi yang dilakukan Pak Yudha sangat relevan dengan kebutuhan generasi muda saat ini yang tumbuh dalam era digital,” katanya.
Ia menegaskan Pemerintah Kota Pontianak mendukung penuh para pendidik kreatif yang berani berinovasi. Sebab, kata dia, pendidikan adalah kunci utama dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul.
“Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi para pendidik lain di Pontianak agar terus berinovasi, berani mencoba hal baru, dan tidak berhenti belajar,” ungkapnya.
Edi berharap, pencapaian tersebut dapat mendorong lahirnya generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan global.
Dedikasi Yudha dalam mengembangkan metode pengajaran mendapat apresiasi dari UNESCO lewat inovasinya yang dikemas dalam sebuah studi kasus berjudul 'Transforming English Learning with AI: A Case Study on Google's LM Notebook in Junior High School 13 Pontianak, Indonesia'. Materinya dipelajari dengan cara meresumekan materi-materi dalam satu cerita.
“Ceritanya dibuat dengan AI dan interaktif,” terangnya.
Tak hanya fokus pada dunia pengajaran, Yudha juga dikenal sebagai sosok inovatif di bidang pendidikan. Guru SMPN 13 Pontianak yang juga mengajar di Universitas Panca Bhakti ini merupakan inisiator sekaligus penemu sistem digital Educational Serial Book Number (ESBN).
“ESBN ini adalah sistem identifikasi unik untuk buku-buku pendidikan yang berfungsi serupa dengan ISBN,” tuturnya.
Kiprahnya tidak berhenti di sana. Yudha kemudian mendirikan Virtual Education Academy (VEA), sebuah perusahaan sosial yang berfokus pada pemberdayaan pendidik, baik guru maupun dosen, melalui peningkatan keterampilan dan pengetahuan teknologi.
“Program utama VEA antara lain pelatihan penggunaan berbagai perangkat Microsoft, termasuk penyediaan dua juta akun premium pendidikan bagi guru dan siswa,” katanya.
Selain itu, VEA juga menyelenggarakan pelatihan pembuatan Buku Digital Interaktif Multimodal yang hingga kini telah menghasilkan 680 judul buku digital. Yudha bersama timnya juga mendorong inovasi pembuatan Learning Chatbots untuk mendukung pembelajaran modern.
Saat ini, Yudha dipercaya menjabat sebagai Presiden Indonesian Literacy Association, cabang dari International Literacy Association (ILA) yang berbasis di Amerika Serikat. Ia juga menjadi Pembina Mata Garuda LPDP Kalimantan Barat, wadah alumni penerima beasiswa LPDP. (prokopim)
Bersih-bersih Pasar Flamboyan Jelang Haul Habib Muhammad, Hadirkan Ustadz Abdul Somad
PONTIANAK – Menyambut pelaksanaan Maulid Akbar dan Haul Habib Muhammad bin Abdullah Al Muthahar yang ke-114, panitia bersama Pemerintah Kota Pontianak serta pedagang Pasar Flamboyan menggelar kerja bakti membersihkan lokasi kegiatan, Sabtu (4/10/2025). Mobil pemadam kebakaran juga ikut dikerahkan untuk menyemprot jalan di area Pasar Flamboyan dan sekitarnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meninjau langsung aktivitas pembersihan lokasi yang akan menjadi tempat pelaksanaan Haul dan Maulid Akbar. Menurutnya, kegiatan bersih-bersih meliputi jalan, halaman, saluran air, hingga area pasar. Ia berharap momentum ini menjadi ajang positif bagi masyarakat, khususnya para pedagang, untuk menjaga lingkungan pasar tetap bersih dan tertib.
“Harapan kita acara bisa berjalan sukses dan penuh keberkahan dari guru kita, yaitu Ustadz Abdul Somad. Semoga memberikan kesejukan, ketenangan, rahmat, dan berkah bagi Kota Pontianak,” ujarnya saat ditemui di Pasar Flamboyan, Sabtu (4/10/2025).
Kendati demikian, ia memastikan pedagang tetap dapat beraktivitas seperti biasa. Justru dengan lingkungan yang bersih dan tertata, kenyamanan pengunjung akan semakin meningkat.
“Dengan semangat menjaga kebersihan dan ketertiban, pasar akan lebih ramai dikunjungi, dan tentu perputaran ekonomi juga semakin baik,” katanya.
Ketua Panitia Syarif Iwan Taruna Alkadrie, mengatakan pembersihan dilakukan untuk memastikan lokasi siap digunakan.
“Hari ini kita bersama pedagang Pasar Flamboyan dan Pemerintah Kota Pontianak membersihkan area yang akan dipakai. Besok siang pembersihan akan dilanjutkan lagi, bahkan disemprot ulang sebelum acara dimulai pada malam hari,” ungkapnya.
Iwan bilang, pembersihan penting dilakukan mengingat lokasi acara berada di sekitar pasar. Apalagi acara tersebut diperkirakan akan dibanjiri ribuan umat untuk mendengarkan tausiyah dari Ustadz Abdul Somad (UAS).
“Namanya pasar tentu banyak sampah dan bau. Kita berupaya semaksimal mungkin agar lebih bersih dan nyaman saat acara berlangsung,” tambahnya.
Terkait aktivitas perdagangan, Iwan memastikan tetap berjalan seperti biasa. Aktivitas di dalam Pasar Flamboyan tidak terganggu.
“Hanya sebagian kecil pedagang yang aktivitas bongkar muatnya dipindahkan sementara. Misalnya pedagang ayam melalui jalan tembus dari Hijas, pedagang sayur tetap di Jalan Pahlawan. Jadi kegiatan perdagangan tetap normal,” bebernya.
Panitia memperkirakan jumlah jemaah yang hadir mencapai puluhan ribu orang, bahkan bisa melebihi tahun sebelumnya. Sebab berkaca saat haul tahun lalu di Masjid Mujahidin, jumlah jamaah menurut Google Maps sekitar 30 ribu orang.
“Tahun ini bisa lebih besar, karena ada kehadiran UAS. Bahkan sebelum dipublikasikan resmi saja, sudah banyak masyarakat menanyakan waktu dan lokasi acara,” terang Iwan.
Ia menambahkan, kegiatan ini terbuka untuk umum dan sudah diumumkan secara luas. Tidak hanya masyarakat Kota Pontianak, tapi juga dari daerah lain. Ada yang sudah konfirmasi dari Banjarmasin, Pulau Jawa, bahkan ada tamu dari luar negeri.
“Ini memang hajat besar Kota Pontianak sekaligus haul Habib Muhammad bin Abdullah Al Muthahar,” pungkasnya.
Haul Habib Muhammad bin Abdullah Al Muthahar ke-114, yang dirangkaikan dengan Maulid Akbar akan digelar di Pasar Flamboyan pada 5 Oktober 2025 pukul 18.00 WIB dengan menghadirkan UAS. (prokopim)
Wako Edi Kamtono Takziah ke Rumah Korban Laka Lantas dengan Tronton
PONTIANAK - Suasana duka menyelimuti rumah kediaman almarhum Syarif Muhammad Farid Fathoni, korban kecelakaan lalu lintas antara sepeda motor dengan kendaraan tronton di Jalan Kom Yos Sudarso, tepatnya di depan SDN 73 Pontianak Barat. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono datang bertakziah di rumah almarhum di Gang Fajar Karya I Jalan Kom Yos Sudarso. Kedatangan Wali Kota disambut keluarga korban yang tengah berkumpul. Edi menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan lalu lintas hingga menyebabkan salah satu anggota keluarga meninggal dunia.
“Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan almarhum diterima di sisi Allah, SWT,” ucapnya usai berkunjung di rumah duka, Sabtu (4/10/2025).
Di tengah suasana duka, ia juga menyampaikan doa khusus bagi adik almarhum yang masih dalam kondisi kritis di rumah sakit dan dijadwalkan menjalani operasi.
“Kami mendoakan semoga segera diberikan kesembuhan,” imbuhnya.
Edi menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak telah menetapkan aturan sejak 2019 mengenai pembatasan operasional truk kontainer. Untuk kontainer berukuran di atas 40 feet hanya diperbolehkan beroperasi pukul 21.00–05.00 WIB. Sementara kontainer berukuran di bawah 40 feet diharapkan tidak beroperasi pada jam sibuk, terutama pukul 06.00–08.00 pagi, pukul 12.00 siang, serta pukul 15.00–17.00 sore.
“Semakin hari aktivitas pelabuhan semakin padat, jumlah kontainer juga terus meningkat. Karena itu, kami berharap Pelabuhan Kijing bisa segera beroperasi penuh agar arus bongkar muat tidak hanya menumpuk di Pelabuhan Pontianak,” harapnya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam upaya mengurai permasalahan transportasi. Pihaknya tetap berupaya meningkatkan kelengkapan serta kualitas jalan.
“Lalu lintas kita semakin padat, apalagi aktivitas pelabuhan terus meningkat. Karena itu saya minta semua pihak lebih waspada, orang tua juga agar mengawasi anak-anaknya saat berkendara,” pesannya. (prokopim)