,
menampilkan: hasil
Wali Kota Apresiasi Dunia Usaha Peduli Lingkungan Lewat CSR
Bank Danamon Serahkan Bantuan 40 Kursi Taman dan 20 Tempat Sampah
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menerima bantuan berupa 40 unit kursi taman dan 20 unit tempat sampah dari Bank Danamon. Penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut diserahkan secara simbolis oleh Sandra Angelia selaku Region Head Danamon kepada Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, di Waterfront City Jalan Barito, Sabtu (2/12/2023). Sandra menjelaskan, diserahkannya kursi taman dan tempat sampah masih dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-252 Pontianak dan peringatan HUT ke-33 Danamon Pontianak.
“Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, tahun ini kami ikut menyukseskan fungsi taman sebagai ruang terbuka hijau,” terangnya usai penyerahan.
Beberapa lokasi ruang terbuka hijau sudah bertebaran di Kota Pontianak. Meskipun bantuan kursi taman dan tempat sampah ini terbatas, kedepannya pihaknya ingin memberikan kontribusi lebih banyak lagi untuk pembangunan Kota Pontianak.
“Tahun ini kami ikut penghijauan dan pemeliharaan. Dan (kursi taman serta tempat sampah) ini akan kita pasang di taman-taman, waterfront. Secara bertahap kita akan terus berpartisipasi,” tuturnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepedulian Bank Danamon kepada Kota Pontianak. Tentunya, program-program CSR seperti ini bisa langsung dirasakan masyarakat luas terutama di ruang-ruang publik dan taman-taman. Sebagai contoh kursi taman dan tempat sampah yang terpasang di waterfront akan membantu pengunjung waterfront untuk membuang sampah serta beristirahat.
“Juga membangkitkan kepedulian masyarakat untuk hidup bersih jika semakin banyak titik-titik bak sampah ini,” paparnya.
Khusus di Kota Pontianak, terdapat sungai terpanjang di Indonesia, yaitu Sungai Kapuas. Di sini bergantung banyak kehidupan, seperti air bersih. Keperluan angkutan barang yang datang dari luar Kalimantan, pun masuk lewat Sungai Kapuas. Pemandangannya yang indah membuat wisatawan terpikat. Ditambah dengan penataan waterfront sepanjang Jalan Sultan Muhammad sampai Jalan Bardan Hadi, membuat mata pelancong betah mengunjungi tepian sungai. Edi memaparkan, Pemkot Pontianak kini tengah fokus melakukan pemeliharaan waterfront diiringi dengan pembangunan Mal Pelayanan Publik di Kawasan Pasar Kapuas Indah Jalan Kapten Marsan.
“Kursi taman dan tempat sampah akan bermanfaat untuk mempercantik waterfront. Saya harap dunia usaha terus memberikan kontribusi untuk Kota Pontianak,” imbuhnya. (kominfo/prokopim)
Edi Harap Komunitas Berkontribusi dalam Pembangunan
Rumah Komunitas Pontianak Gelar Jambore Relawan
PONTIANAK - Keberadaan komunitas-komunitas di Kota Pontianak diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan di Kota Pontianak. Sejumlah komunitas yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari lingkungan, kesehatan, seni, ekonomi kreatif serta relawan sosial tergabung dalam Rumah Komunitas Pontianak (Rumpon) menggelar Jambore Relawan selama dua hari, 2-3 Desember 2023.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, banyak persoalan yang harus diselesaikan dengan berkolaborasi bersama komunitas-komunitas dan relawan. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa bersinergi dengan komunitas yang ada di Kota Pontianak dalam menuntaskan persoalan-persoalan di lapangan. Misalnya dengan melibatkan Rumpon yang merupakan gabungan dari berbagai komunitas, diundang dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Kemudian melibatkan Rumpon untuk bersama-sama membersihkan lingkungan pada berbagai momentum.
“Ini yang saya maksudkan kemanfaatan dari komunitas, tidak hanya sekadar formalitas, tetapi di lapangan keberadaan dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya saat membuka Jambore Relawan Rumpon di Rusunawa Untan, Sabtu (2/12/2023).
Edi berpesan kehadiran komunitas di Kota Pontianak terus dibina dan dilibatkan dalam berbagai kegiatan, terutama kegiatan-kegiatan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam pembangunan. Inisiatif-inisiatif yang dibangun komunitas akan menjadi penggebrak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
“Energi dan semangat penggiat komunitas harus menginspirasi semangat anak-anak muda untuk bersama-sama membangun kota ini,” ungkapnya.
Ketua Rumpon Ario Sabrang menerangkan, Jambore Relawan digelar selama dua hari. Komunitas yang sudah teregistrasi pada Jambore Relawan sebanyak 30 komunitas.
“Hari ini dimulainya Jambore Relawan dengan agenda diskusi, rapat divisi untuk pembentukan divisi-divisi di Rumpon,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut Ario, peserta akan menonton bersama komunitas sinema. Film tersebut dibuat oleh sineas-sineas muda kreatif yang menyajikan informasi-informasi seputar pembangunan Kota Pontianak.
“Kita berkaca dengan daerah-daerah lain yang mengangkat profil daerahnya lewat film dokumenter,” terangnya.
Keesokan harinya, agenda Jambore Relawan diawali dengan field trip ke areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang pada pagi hari. Tujuannya, untuk mengenalkan kawan-kawan komunitas bahwa sampah di Kota Pontianak terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.
“Untuk itu, kami mengajak kawan-kawan di komunitas untuk berperan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dari rumah. Kita mengajak kawan-kawan Pasukan Muda Bertani bagaimana mengelola sampah organik menjadi bermanfaat,” kata Ario.
Setelah dari TPA, dilanjutkan menuju ke Tugu Khatulistiwa. Di sini peserta mendapat informasi mengenai keberadaan tugu ini. Dari tugu, rombongan akan bergeser menuju Mal Pelayanan Publik di Kapuas Indah yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya. Anggota berbagai komunitas mendapatkan informasi bahwa Pontianak akan memiliki Mal Pelayanan Publik.
“Aksi sosial juga dilakukan bersama Puskesmas Batu Layang untuk membagikan abate kepada warga,” pungkasnya. (prokopim)
Pontianak Kembali Pimpin IPM Tertinggi di Kalbar
BPS Kalbar Rilis IPM Kota Pontianak 81,63
PONTIANAK - Kota Pontianak berhasil mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tahun 2023 dengan nilai 81,63 sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar. Angka ini naik sebesar 1,15 jika dibandingkan dengan IPM Tahun 2022 yang menyentuh angka 80,48. Di posisi kedua diduduki Kota Singkawang dengan nilai 74,13 dan disusul Kabupaten Sambas 70,60. Alhasil, Kota Pontianak menduduki rangking teratas IPM di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, capaian IPM tahun 2023 ini melampaui dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni 81,30. Hasil yang diperoleh ini tidak terlepas dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan sektor pendidikan dan kesehatan yang menjadi prioritas dalam pembangunan manusia.
Dikatakannya, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ditentukan oleh dua sektor tersebut sebab pengaruhnya besar terhadap peningkatan IPM. Pontianak meraih IPM tertinggi di Kalbar karena dari sisi harapan lama sekolah tertinggi yakni 15,02 tahun.
"Dengan kondisi IPM Kota Pontianak yang terus naik dari tahun ke tahun, dapat diartikan bahwa pembangunan manusia di Kota Pontianak cenderung semakin baik," tuturnya, Jumat (1/12/2023).
Di sektor kesehatan, pihaknya juga berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan bantuan BPJS kepada masyarakat tidak mampu. Tahun ini, Pemkot Pontianak menggelontorkan bantuan BPJS sebanyak 2.965 KK. Menurutnya, pemberian jaminan kesehatan merupakan bagian dari strategi Pemkot Pontianak untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada aspek kesejahteraan sosial dan kesehatan. Program ini bertujuan untuk membantu mereka yang membutuhkan, termasuk kelompok rentan dan masyarakat berpendapatan rendah.
“Sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang memadai dan memenuhi kebutuhan dasar mereka yang bermuara pada peningkatan IPM,” kata Edi.
Ia menambahkan, pihaknya terus berupaya mendongkrak IPM tahun-tahun berikutnya. Selain itu tak kalah pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Dengan demikian akan berdampak pada sektor-sektor lainnya termasuk pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak.
"Sehingga pertumbuhan ekonomi juga meningkat dan angka pengangguran bisa ditekan," imbuhnya.
Sebagai catatan, IPM Kota Pontianak terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, mulai dari tahun 2020 menyentuh angka 79,44, 2021 di angka 79,93. Tahun 2022 merangkak naik dengan nilai 80,48 dan tahun 2023 kembali naik menjadi 81,63 dan menjadi yang tertinggi di Provinsi Kalbar. (prokopim)
Gerai Kuliner Bertebaran di Pontianak Pikat Wisatawan
Edi Ajak UMKM Jeli Manfaatkan Peluang Bisnis
PONTIANAK - Slogan ‘Kota Perdagangan dan Jasa’ sudah melekat dalam identitas Kota Pontianak. Kota yang dikenal dengan kemegahan peristiwa alam di Tugu Khatulistiwa ini memikat wisatawan dengan kuliner dan destinasi wisata lainnya. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, hal ini menjadi peluang emas bagi pelaku UMKM di Kota Pontianak. Khususnya masa-masa pasca pandemi, arah ekonomi nasional berpusat pada UMKM.
“Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak selalu memberikan kemudahan bagi UMKM, baik itu perizinan maupun keperluan administrasi lainnya. Kami juga menyediakan fasilitas seperti gerobak sampai akses menuju lokasi perdagangan,” katanya usai meresmikan Opening Grill and Dimsum Nusantara di CS Coffee Jalan WR Supratman, Kamis (30/11/2023).
Gerai-gerai baru bertransformasi menjadi kawasan kuliner. Semula lahan kosong pun disulap pelaku UMKM menjadi pusat kuliner warga. Fenomena ini ditanggapi Edi sebagai dampak positif terselenggaranya pembangunan perekonomian di Kota Pontianak yang pesat. Terbukti dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8 persen meski dilanda pandemi, dua tahun silam.
“Pertumbuhan ekonomi ini didapat berkat kerja keras dan dedikasi pelaku usaha, khususnya UMKM, yang berjiwa tangguh dalam menjalankan kehidupan. Semoga dengan pembangunan yang berkelanjutan, Pontianak menuju daerah maju, menuju Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Edi menilai, banyak pendatang kemudian menetap di Pontianak dengan motivasi pengembangan karir. Pendatang yang didominasi warga daerah lainnya di Kalimantan Barat disambut baik di ibu kota provinsi ini. Bahkan menurutnya, peluang ini tidak boleh disia-siakan masyarakat.
“Menjual hal sederhana saja, di Pontianak bisa laku. Bagaimana jika dijual dengan serius? Tinggal bagaimana kita membina dan memberikan stimulus kepada UMKM serta selalu hadir untuk mereka,” tutupnya. (kominfo/prokopim)