,
menampilkan: hasil
Jurnalis Malaysia Terkesan Suasana Tepian Sungai Kapuas
Rombongan Jurnalis Malaysia Susuri Sungai Kapuas dengan Kapal Wisata
PONTIANAK - Pesona Sungai Kapuas menjadi daya tarik tersendiri bagi Shikin Louis, satu di antara wartawan Sarawak Malaysia, saat menyusuri sungai terpanjang di Indonesia dengan kapal wisata. Shikin merupakan wartawan dari media DayakDaily asal Sarawak yang tergabung dalam Federation of Sarawak Journalists Association yang melakukan lawatan ke Kota Pontianak. Meski disertai hujan, namun rombongan awak media asal Malaysia ini menikmati suguhan pemandangan kehidupan di tepian Sungai Kapuas. Sesekali mereka melihat anak-anak tengah asyik berenang dan bermain di tepian sungai.
Bagi Shikin, suasana demikian menjadi sebuah pemandangan menarik di mana masyarakat setempat masih melakukan aktivitasnya di tepian sungai, seperti mandi, mencuci hingga tempat anak-anak bermain air.
"Saya sangat terkesan sebab meskipun di sepanjang sungai sudah banyak dibangun waterfront tetapi kehidupan masyarakat di tepian Sungai Kapuas masih terjaga dengan baik," ujarnya saat menikmati keindahan Sungai Kapuas di atas kapal wisata, Kamis (6/7/2023) sore.
Dia melihat perkembangan pembangunan di Kota Pontianak begitu pesat. Kendati demikian, kearifan lokal di kota ini dinilainya masih terjaga dengan baik. Diakuinya, keramahtamahan masyarakat di sini juga menjadi suatu hal yang menyenangkan bagi pengunjung dari luar.
"Kami sangat senang bisa berada di Pontianak karena masyarakatnya ramah tamah dan kulinernya beraneka ragam," ungkapnya.
Terpisah, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus membenahi sarana prasarana dalam rangka menjadikan kota ini nyaman bagi siapapun yang mengunjunginya.
"Semakin mantap sarana prasarana yang tersedia, maka semakin betah wisatawan yang datang berkunjung ke Pontianak," terangnya.
Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Barat memiliki keistimewaan tersendiri. Pasalnya, kota yang berjuluk Kota Khatulistiwa atau Equator City ini menjadi satu-satunya wilayah yang dilintasi garis khatulistiwa tepat berada di kota dan mudah diakses.
"Tak kalah istimewanya, kekayaan kuliner Kota Pontianak sangat beraneka ragam dan terkenal nikmatnya. Kuliner di sini juga banyak diburu oleh wisatawan," sebut Edi.
Dirinya berharap seiring berlalunya pandemi Covid-19, geliat perekonomian di Pontianak terus menunjukkan peningkatan. Kunjungan wisatawan juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya roda perekonomian dan pendapatan masyarakat terutama UMKM.
"Kita ingin Pontianak ini menjadi satu destinasi pilihan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara," pungkasnya. (prokopim)
Wali Kota Edi Kamtono Sambut Kedatangan Jurnalis Malaysia
Jajaki Peluang Kerja Sama Antara Kedua Wilayah
PONTIANAK - Sebanyak 20 orang awak media dari Sarawak Malaysia melakukan lawatan ke Kota Pontianak. Kedatangan rombongan yang tergabung dalam Federation of Sarawak Journalists Association (Persatuan Wartawan Sarawak) bersama Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri serta didampingi pihak KJRI diterima langsung Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Ruang Pontive Center, Kamis (6/7/2023).
Kedatangan wartawan asal Malaysia ini untuk memperoleh informasi berkaitan dengan Kota Pontianak. Edi menyebut, banyak hal yang dipaparkannya kepada para tamu, mulai dari pemerintahan, kepariwisataan, kebudayaan maupun peluang kerja sama yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak.
"Mudah-mudahan hubungan yang sudah lama terjalin ini memberikan dampak positif terhadap kemajuan kedua wilayah, khususnya Kota Pontianak dan Kuching sehingga Pontianak bisa lebih dikenal oleh warga Sarawak Malaysia," ujarnya.
Diakuinya, untuk peluang kerja sama memang sangat terbuka antara Pemkot Pontianak dengan Dewan Bandaraya Kuching Utara (DBKU). Bahkan tidak hanya dengan Kuching, wilayah Sibu Malaysia juga pernah menjajaki peluang kerja sama dengan Kota Pontianak. Salah satunya wacana untuk mengkolaborasikan event sport tourism antara Pontianak dan Kuching. Tentunya hal ini memberi angin segar bagi perkembangan daya tarik wisata dan perekonomian di Pontianak.
"Misalnya Festival Dragon Boat, balap sepeda bertajuk Tour D'Borneo dan lain sebagainya," ungkapnya.
Kemudian, ia juga menambahkan, adanya desakan dari berbagai pihak untuk dibukanya penerbangan rute Pontianak-Kuching dan sebaliknya menjadi hal yang sangat dinantikan. Oleh sebab itu, pihaknya juga telah mengusulkan ke pemerintah pusat terkait hal tersebut pada saat Pontianak menjadi tuan rumah BIMP-EAGA.
"Kita sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membuka kembali penerbangan Pontianak - Kuching dan sebaliknya," tuturnya.
Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkot Pontianak untuk memfasilitasi menerima kunjungan lawatan dari para jurnalis Sarawak.
"Tadi juga Wali Kota memaparkan berbagai hal berkaitan dengan Kota Pontianak," katanya.
Berbagai peluang kerja sama yang bisa dilaksanakan antara Kuching dengan Pontianak atau Sarawak dengan Kalbar. Peluang-peluang kerja sama cukup besar meliputi bidang ekonomi, perdagangan, pariwisata serta pendidikan dan kesehatan.
"Kita juga menjajaki peluang kerja sama baru seperti UMKM, pelancongan (pariwisata) dan lain sebagainya," imbuh Azizul.
Berkaitan dengan lawatan para awak media negeri Sarawak, dirinya menilai bahwa peranan media cukup besar dalam mempromosikan kerja sama di kedua wilayah, Sarawak dan Kalbar.
"Melalui lawatan ini mereka banyak memperoleh informasi berkaitan dengan peluang kerja sama kedua wilayah yang berbatasan langsung," sebutnya.
Shikin Louis dari Dayak Daily, satu di antara rombongan wartawan yang datang berkunjung, menyatakan bahwa kunjungan ini banyak memberikan manfaat bagi dirinya dan rekan-rekannya, terutama berkaitan dengan peluang kerja sama antara kedua belah pihak.
"Kami juga berharap lawatan ini semakin mempererat hubungan yang sudah terjalin selama ini antara keduanya. Kami juga banyak memperoleh informasi langsung dari Wali Kota Pontianak," jelasnya.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalbar Gusti Yusri mengungkapkan kedatangan rombongan wartawan asal Sarawak ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Kota Pontianak.
"Artinya, mereka tertarik untuk mengetahui seperti apa wajah Kota Pontianak sebagai ibukota provinsi yang bertetangga dengan negeri Sarawak Malaysia," sebutnya.
Ia berharap momentum ini juga semakin mempererat hubungan antara jurnalis Sarawak dan Pontianak.
"Sehingga kita bisa saling sharing dan berbagi informasi berkaitan dengan dunia jurnalisme," pungkasnya. (prokopim)
Tinjau PPDB, Bunda PAUD Pastikan Program Transisi PAUD ke SD Berjalan Lancar
Yanieta Tinjau Pelaksanaan PPDB Terkait Program Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan
PONTIANAK - Bunda PAUD Kota Pontianak Yanieta Arbiastutie meninjau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 24 Komplek Untan Jalan Daya Nasional Komplek Untan Kecamatan Pontianak Tenggara, Kamis (6/7/2023).
Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Sri Sujiarti, dia ingin memastikan program transisi PAUD ke SD dengan menyenangkan melalui PPDB tahun 2023 telah berjalan dengan baik dan lancar di Kota Pontianak sebagaimana yang telah dicanangkan.
"Kami ingin melihat langsung proses penerimaan mulai dari pendaftaran, penginputan hingga verifikasi data. Hingga hari ini yang sudah mendaftar di SDN 24 berjumlah 30 anak didik dari 56 kuota yang disiapkan" ujarnya.
Selain itu, kunjungan ke sekolah tersebut dimaksudkan untuk melihat implementasi dari Merdeka Belajar Episode ke-24, Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Kebijakan tersebut digulirkan oleh Kemendikbud guna mengakhiri miskonsepsi tentang baca, tulis, hitung (calistung) pada PAUD dan SD/MI/sederajat kelas awal (kelas 1 dan 2) yang masih sangat melekat di masyarakat.
"Mulai tahun ini di Kota Pontianak, anak-anak PAUD yang mendaftar ke SD sudah tidak lagi dibebani dengan tes calistung sebagai syarat masuk SD," terangnya.
Yanieta menekankan bahwa yang terpenting adalah bagaimana memperkuat mental anak sehingga ketika memasuki lingkungan yang baru bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik.
"Berikan kesempatan anak secara alamiah masuk SD dengan perasaan yang senang dan bahagia, setidaknya secara psikologis dan emosional mereka sudah siap untuk berkomunikasi dengan guru dan teman-teman barunya" imbuhnya.
Selain itu, dari hasil kunjungannya di beberapa SDN di Kota Pontianak, Yanieta menilai proses PPDB telah berjalan dengan baik. Pemahaman para guru PAUD dan SD mengenai Program Transisi PAUD Ke SD yang menyenangkan juga sudah diimplementasikan mulai PPDB ini.
"Alhamdulillah semua proses sudah berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme yang ada," pungkasnya. (prokopim)
Pemkot Serahkan Bantuan Transportasi Bagi Madrasah Diniyah Takmiliyah
PONTIANAK – Sebanyak 37 orang guru Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Pontianak menerima bantuan transportasi berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp 3,6 juta dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyerahkan secara simbolis bantuan tersebut di Ruang Rapat Kantor Wali Kota, Kamis (6/7/2023).
"Bantuan ini sebagai bentuk apresiasi Pemkot Pontianak kepada guru yang membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Pontianak," ungkapnya usai penyerahan.
Edi menyebut, semangat untuk mendidik harus terus ada di dalam sosok seorang guru. Dedikasi setiap tenaga pendidik seperti ini yang terus menjadi perhatian pihaknya. Kedepan, peningkatan SDM menjadi prioritas.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak, terjadi pertumbuhan penduduk sebesar 1,7 persen setiap tahunnya di Kota Pontianak atau sebelas ribu kelahiran per tahunnya.
"Anak-anak setiap tahun pasti bertumbuh, walaupun tidak serentak. Mereka memerlukan sarana dan prasarana pendidikan formal maupun informal," ujarnya.
Pemkot Pontianak terbantu lewat sekolah swasta dan sekolah informal seperti Madrasah Diniyah Takmiliyah atau serupa. Edi menuturkan, anggaran keagamaan yang semula diperuntukkan membangun rumah ibadah, di pertengahan tahun selanjutnya akan difokuskan bagi pondok pesantren dan lainnya. Ia menilai, sarana dan prasarana sekolah masih terbatas. Mulai dari bangunan, penunjang alat belajar seperti kursi dan meja sampai jalan lingkungan menuju sekolah.
"Karena rumah ibadah di Pontianak seperti masjid sudah lengkap dan bagus. Yang penting kedepan juga adalah pendidikan," terangnya.
Edi berharap pula tenaga pendidik dapat menyesuaikan kebutuhan zaman dengan melibatkan teknologi untuk mempermudah proses belajar. Dengan kekayaan digital hari ini, sumber pengetahuan jadi lebih mudah didapat.
"Semoga kolaborasi kita, silaturahmi terus terjalin. Tujuannya membentuk anak-anak yang berbakti dan bermanfaat untuk meneruskan pembangunan Kota Pontianak," tutupnya. (kominfo/prokopim)