,
menampilkan: hasil
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Wako Edi: Upaya Persuasif Efektif Kurangi Perokok
Perkuat Pengawasan Perda Kawasan Tanpa Rokok
PONTIANAK — Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) diperingati sebagai motivasi meningkatkan kesehatan bagi warganya. Lewat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2010 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dirinya mempertegas kembali aturan tersebut.
"Kembali kepada Perda. Kalau masih dilanggar, akan ada sanksinya. Di Perda itu bukan melarang merokok, tapi tidak pada semua tempat," ungkapnya usai Talk Show Peringatan HTTS di Ruang Rapat Wali Kota, Kamis (25/5/2023).
Tak bisa dipungkiri perokok aktif masih banyak, tak terkecuali di Pontianak. Menurut Edi, cara terbaik menguranginya adalah dengan upaya persuasif tanpa paksaan. Seperti diketahui, bahaya merokok terbukti secara medis berisiko bahkan hingga kematian.
"Kadang dilema juga di satu sisi, para perokok memiliki argumen juga. Jadi lebih baik dengan ajakan secara perlahan. Kita yang tidak merokok harus tahan-tahan," tutur Wako yang hobi berolahraga itu.
Agenda yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak itu dihadiri segenap stakeholder mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pontianak, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kepala instansi vertikal, kepala OPD hingga Camat. Selain dengan upaya persuasif, Edi mengarahkan jajarannya agar fokus dengan upaya preventif di tataran masyarakat. Pencegahan ini penting khususnya bagi mereka yang tidak merokok.
"Paling bahaya sebenarnya justru perokok pasif. Mereka tidak merokok, tapi mendapat dampak buruk. Mereka yang juga harus kita jaga. Jangan sampai ikut merokok," ujarnya.
Seiring perkembangan zaman, muncul jenis rokok yang baru. Salah satunya adalah vape. Edi menilai, jenis rokok itu turut masuk dalam Perda No 10 Tahun 2010 pula. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap Perda tersebut.
"Perda itu sudah cukup. Larangan merokok di tempat umum seperti sekolah, rumah sakit, taman dan sebagainya. Kita bertemu pemangku kebijakan untuk mempertegas penguatan pengawasannya," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Tingkatkan Produksi Aloevera, Petani Manfaatkan Informasi Cuaca
Sekolah Lapang Iklim Tematik Kunjungi Aloevera Center
PONTIANAK - Sektor pertanian memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan. Salah satu komoditi pertanian yang menjadi unggulan Kota Pontianak adalah aloevera atau tanaman lidah buaya. Tanaman tersebut tumbuh subur dan dapat dikembangkan dalam berbagai macam produk makanan maupun minuman.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menerangkan, selain menjadi produk makanan dan minuman, aloevera juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat, kosmetik dan bahan baku industri.
"Bahkan produk olahan aloevera dari berbagai industri dan UKM yang ada di Kota Pontianak telah diekspor ke beberapa negara tetangga," ungkapnya saat membuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik Provinsi Kalbar di Aula Agribisnis Aloevera Center Pontianak Utara, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus mendorong agar aloevera bisa menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Pontianak. Dengan demikian akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan pembangunan di Kota Pontianak. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya tanaman aloevera perlu dipertahankan serta ditingkatkan produksi dan kualitasnya sebagai komoditi unggulan yang ada di Pontianak sehingga tanaman ini menjadi ikon Kota Pontianak di sektor pertanian.
"Perlu adanya inovasi teknologi, perbaikan serta peningkatan perluasan areal sehingga produksi tanaman ini melimpah dan kualitasnya juga mantap," ungkap Bahasan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnya lagi, diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, baik bagi petani maupun penyuluh pertanian dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim guna melakukan antisipasi dampak fenomena cuaca iklim yang berpotensi ekstrem dan mempengaruhi produktivitas pertanian aloevera.
"Untuk itu, saya berharap melalui SLI yang diselenggarakan oleh BMKG Stasiun Klimatologi Kalbar ini bisa menjadi salah satu upaya untuk membekali para petani supaya dapat memanfaatkan informasi iklim sehingga dapat meningkatkan hasil pertaniannya," terang dia.
Kepada para peserta SLI, Bahasan berpesan agar mereka bersungguh-sungguh dan memanfaatkan kesempatan ini dengan menggali ilmu seluas-luasnya sesuai dengan bidang yang ditekuni.
"Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini, para peserta dapat menularkan atau membagikan ilmunya supaya petani aloevera dapat meningkatkan produksi dan kualitas tanamannya," imbuhnya. (prokopim)
Wako Edi Ajak Kaum Wanita Suarakan Aspirasi
Halal Bihalal GOW Kota Pontianak
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyebutkan dari data terbaru yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pontianak, jumlah wanita di Pontianak lebih banyak ketimbang laki-laki. Per tanggal 23 Maret 2023, dari jumlah 673.400 jiwa, terdapat total 339.605 jiwa adalah wanita. Dirinya menilai, dari angka itu, sudah seharusnya peran wanita diperbanyak dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
“Ini datanya dari KTP-el dan menunjukan wanita harus lebih banyak berperan dari setiap aspek kehidupan masyarakat,” ungkapnya usai agenda Halal Bihalal Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pontianak di Aula Rumah Jabatan Wakil Wali Kota di Jalan KS Tubun, Kamis (25/5/2023).
Memasuki tahun politik, Edi berpesan kepada kaum wanita untuk aktif menyuarakan aspirasi, terutama masalah yang berkaitan dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kesejahteraan warga sangat bergantung kepada pergerakan wanita. Dimulai dari keluarga, keberadaan wanita menjadi penyeimbang dan juga pondasi mental keluarga.
“Bahkan tidak jarang perekonomian keluarga lebih besar dari seorang istri. Misalnya ibu-ibu berjualan, rezekinya ternyata di situ dan secara pendapatan lebih banyak. Karena wanita memiliki bakat alami berdagang,” katanya.
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pontianak menyentuh angka 80,48 persen. Artinya, kualitas manusia Pontianak melebihi rata-rata nasional yang berada di angka 72 persen. Edi menuturkan, angka itu tidak terlepas dari semangat persatuan para wanita. Baik mereka yang saling memberdayakan di lingkungan tetangga, sampai persatuan istri aparatur sipil negara.
“Tolok ukur ini menggambarkan tingginya kualitas wanita di Pontianak juga. Mudah-mudahan wanita di Pontianak bisa semakin hebat,” ujarnya.
Ketua GOW Kota Pontianak Norhasanah Bahasan menuturkan, agenda ini ditujukan untuk menguatkan tali silaturahmi antar anggotanya. Keanggotaan GOW sendiri terdiri dari 23 organisasi wanita di Pontianak yang bergerak di bidang masing-masing.
“Ada keagamaan, sosial, wirausaha, kecantikan dan lain-lain. Kami harap bisa bersinergi membantu pemerintah menyukseskan program,” imbuhnya. (prokopim)
Turbin Gelar Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Kalbar
Pemkot Dukung Agenda Smart City
PONTIANAK — Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Kalimantan Barat kembali digelar. Kali ini, Turbin menjadi inisiator kegiatan. Beberapa agenda dilakukan, salah satunya workshop design sprint, mentoring hingga final pitching. Di sana, peserta yang didominasi mahasiswa itu belajar memahami bisnis rintisan atau yang berbasis startup.
Selain itu, segenap praktisi dihadirkan. Dari mulai Co-founder Qara'a Hajon Mahdy, CEO Betukang.id Dezan Taruna hingga CEO Mada.id, Fajar Irvan.
Koordinator acara yang juga Regional Manager Gerakan Nasional 1000 Startup, Irwan Phang menjelaskan, acara itu dilaksanakan dalam waktu dua hari. Peserta adalah kalangan mahasiswa di Kalbar.
"Di sini kita serius tapi santai. Kita belajar memperbarui wawasan soal bisnis rintisan." terang Founder Turbin di IKIP PGRI Pontianak Jalan Ampera, Kelurahan Pallima Kecamatan Pontianak Barat belum lama ini.
Setelah tiga tahun, acara Gerakan Nasional 1000 Startup Digital akhirnya kembali dihelat secara offline, setelah tahun-tahun sebelumnya dilakukan melalui zoom meeting. Kendati baru awal kebangkitan, agenda tersebut mendatangkan antusias calon pebisnis muda di Kalbar.
"Pembicara adalah orang yang ahli, mereka sudah teruji menjalankan startup. Semoga muncul bibit hebat usai kegiatan ini," ucap Irwan.
Pranata Humas Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pontianak, Henny Irawati mendukung penuh kegiatan itu. Ia mengatakan, dalam rangka menjaring dan mempermudah akses komunikasi antar startup, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Kalbar berhasil memulainya.
Menjamurnya bisnis berbasis startup, lanjut Henny, merupakan angin segar bagi kota dan akan memberikan dampak positif terhadap smart city.
"Pemerintah Kota Pontianak lewat Diskominfo mendukung agenda serupa. Kami optimis lewat agenda ini, akan muncul pemuda Pontianak yang mahir berbisnis," imbuhnya.
Komunitas startup memiliki aktivitas yang menarik sekaligus menyenangkan. Otak kiri dan kanan berpacu memahami masalah dan memecahkannya. Skill individu diasah, talenta berbakat berkompetisi. Hal ini disambut Henny sebagai upaya pihaknya menemukan calon pemimpin masa depan dan ajang kolaborasi membangun kota.
"Di startup mereka belajar skill komunikasi dan IT. Kolaborasi bersama diperlukan untuk mengembangkannya," tutupnya. (kominfo)