,
menampilkan: hasil
Angka Harapan Hidup di Pontianak Naik
Tahun 2022 Tercatat 73,46 tahun
PONTIANAK - Sektor kesehatan di Kota Pontianak menunjukkan tren positif. Betapa tidak, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar, usia harapan hidup di Kota Pontianak 2022 tercatat 73,46 tahun. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang menyentuh 73,12 tahun dan 2020 di 72,96 tahun.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Upaya itu di antaranya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Dengan meningkatnya usia harapan hidup di Kota Pontianak menunjukkan kualitas kesehatan warga di Kota Pontianak kian baik," ujarnya saat membuka acara Pontianak Kota Berbagi bagi kaum dhuafa dan lansia di Halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Sabtu (31/12/2022).
Edi mengajak masyarakat untuk mulai menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dengan berolahraga. Ia juga berharap para kader yang terdiri dari ibu-ibu ikut membantu posyandu-posyandu lansia dengan mengajak warga sekitar menerapkan pola hidup sehat.
"Termasuk olahraga senam yang dilakukan ibu-ibu tadi pagi. Kita berikan bantuan sound system untuk mendukung aktivitas ibu-ibu yang ingin senam sehat," tuturnya.
Dalam meningkatkan angka harapan hidup, Pemkot Pontianak terus gencar melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi berbagai penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Selain itu, hal yang mempengaruhi meningkatnya angka harapan hidup di antaranya kondisi lingkungan, ketersediaan pangan, pendidikan, kebijakan pemerintah maupun perekonomian masyarakatnya.
"Meningkatnya harapan hidup disebabkan antara lain karena derajat kesehatan yang lebih baik, gizi yang memadai dan keaktifan dalam berolahraga," pungkasnya. (prokopim)
Kelurahan Sungai Jawi Kini Miliki TPS 3R
Serah Terima Gedung TPS 3R di Puskesmas Pal 4
PONTIANAK - Warga Kelurahan Sungai Jawi kini sudah bisa mengelola sampah pada Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Reduce, Reuse, Recycle (3R) Palem Asri yang ditempatkan di Puskesmas Pal 4.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengapresiasi pemberian TPS 3R dari kementerian ini. Dirinya berharap fasilitas yang telah ada itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat setempat.
"Karena sampah di Pontianak angkanya masih tinggi, jadi perlu dikurangi pembuangan akhir. Dengan TPS 3R selain mengurangi juga mendapatkan manfaat lain," sebutnya usai melakukan serah terima TPS 3R dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Puskesmas Pal 4, Jumat (30/12/22).
Kebersihan lingkungan merupakan satu diantara isi visi dan misi Kota Pontianak. Bahasan menyebut pihaknya berencana untuk mengurangi sampah yang ada di TPA sebesar 30 persen pada tahun 2023.
TPS3R ini merupakan sistem pengolahan sampah. Pada awalnya sampah dianggap sebagai bahan yang tidak berguna kemudian diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Harapan keberadaan TPS3R dapat mengurangi sampah terutama yang sulit terurai. Misalnya dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, kaleng dan lain sebagainya. Selain itu, sebut Bahasan, memanfaatkan barang bekas juga bagian dari upaya mengurangi sampah.
"Semoga dengan TPS 3R di sini menjadi magnet warga untuk semangat hidup bersih serta menjaga lingkungannya dengan prinsip keberlanjutan," tutupnya. (kominfo/prokopim)
Soft Launching RSUD Pontura, Edi Minta Petugas Layani Pasien dengan Ramah
2 Januari 2023 Uji Coba Layanan IGD, Persalinan dan Rawat Jalan
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meresmikan uji coba pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pontianak Utara Kota Pontianak. Peresmian awal atau soft launching ini juga dihadiri Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, jajaran DPRD Kota Pontianak, jajaran Forkopimda Kota Pontianak dan masyarakat, (Jumat 30/12/2022).
Sebagaimana diketahui, RSUD Pontianak Utara merupakan rumah sakit tipe D berlokasi di Jalan Khatulistiwa Kelurahan Siantan Hilir. Gedung RSUD tersebut baru selesai pembangunannya. Rumah sakit yang mulai dikerjakan sejak akhir tahun 2021 ini dibangun dengan menelan anggaran sebesar Rp47 miliar secara multiyears untuk tiga tahun anggaran.
Edi mengungkapkan, soft launching hari ini masih dalam taraf uji coba untuk operasional pelayanan RSUD di Pontianak Utara. Ia berharap pelayanan yang diberikan oleh petugas lebih humanis, ramah dan ikhlas melayani.
"Berikan pelayanan dengan senyum, dengan ramah, dengan ikhlas sesuai dengan sumpah profesi yang mereka emban," ujarnya.
Menurutnya, fisik bangunan gedung beserta segala sarana dan prasarananya tidak akan berarti jika pelayanan yang dirasakan masyarakat tidak memuaskan. Oleh sebab itu dirinya menekankan pada seluruh jajaran tenaga medis dan perawat beserta seluruh karyawan RSUD Pontianak Utara senantiasa berjiwa melayani.
"Kita akan evaluasi pelayanan rumah sakit ini nantinya dan kita juga akan buka layanan pengaduan. Kalau ada perawat atau staf rumah sakit yang judes, kita langsung ambil langkah tindakan pada petugas tersebut," tegasnya.
Edi menambahkan, meski fisik bangunan gedung RSUD sudah selesai, namun masih ada masa pemeliharaan hingga tiga bulan ke depan. Dalam masa pemeliharaan itu, pihaknya akan memantau fungsi dari seluruh instalasi dan sarana prasarana yang masih perlu dilengkapi.
"Total anggarannya Rp47 miliar untuk tiga tahun anggaran atau secara multiyears . Tahun depan untuk memenuhi alkes beserta kelengkapan tempat tidur, alat medis dan lainnya," sebutnya.
Untuk melengkapi ruang-ruang medis di RSUD dilakukan secara bertahap. Dia menargetkan kapasitas RSUD bisa menampung 120 tempat tidur. Dengan peresmian awal ini RSUD mulai beroperasi untuk melayani persalinan, tindakan-tindakan ringan seperti menangani korban kecelakaan ringan dan lainnya.
"Mudah-mudahan dalam waktu cepat sudah bisa beroperasi secara optimal terutama IGD dan yang lainnya. Saya berharap ini bisa berfungsi cepat," harapnya.
Sementara dari sisi manajemen, struktur SDM dan peralatan kesehatan dilakukan pengadaan secara bertahap. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan SDM, pihaknya masih memberdayakan SDM yang dimiliki.
"Sementara ini kita memanfaatkan SDM yang ada di RSUD Kota Pontianak maupun puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak," imbuh Edi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Saptiko menerangkan, setelah dilaksanakan soft launching RSUD Pontianak Utara ini, pihaknya mulai melakukan uji coba pelayanan mulai tanggal 2 Januari 2023 mendatang.
"Pelaksanaan soft launching ini dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit terutama SDM dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," terangnya.
Sementara, lanjutnya, pelayanan yang disediakan nanti antara lain IGD 24 jam, persalinan normal dan rawat jalan. Sedangkan untuk rawat inap belum dibuka.
"Kalau ada kasus-kasus di IGD, kita lihat dulu, kita observasi kondisinya, kalau memang cukup dirawat jalan maka pasien kita perbolehkan pulang. Akan tetapi untuk kondisi pasien yang harus dilakukan rawat inap, kita akan rujuk ke rumah sakit lain," jelas Saptiko.
Fasilitas ruang-ruang yang tersedia di RSUD ini di antaranya IGD, ruang rawat inap, persalinan, ruang nifas, ruang operasi, rontgen, ruang laboratorium dan penunjang medik lainnya. Poliklinik juga akan disiapkan pihaknya. Sementara kapasitas tempat tidur untuk pasien baru sebanyak 50 unit.
Pihaknya saat ini tengah berupaya memenuhi kebutuhan SDM seperti dokter spesialis dan peralatan. Menurutnya, untuk kebutuhan SDM dibutuhkan setidaknya 120 hingga 150 orang untuk optimalnya pelayanan rumah sakit. Saat ini masih 80-an SDM yang mengisi pelayanan RSUD. Sedangkan empat spesialis dasar yakni spesialis anak, spesialis penyakit dalam, kebidanan dan bedah belum terpenuhi.
"Untuk sementara beberapa spesialis seperti spesialis anak dibantu dari RSUD Kota Pontianak. Kalau dokter spesialis sudah terpenuhi semua, baru kemudian RSUD Pontianak Utara ini membuka pelayanan rawat inap," pungkasnya. (prokopim)
Lantik Pejabat Fungsional, Sekda Minta Aparatur Ciptakan Birokrasi Fleksibel
Pelantikan 36 Pejabat Fungsional
PONTIANAK - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak Mulyadi melantik dan mengambil sumpah sebanyak 36 orang pejabat fungsional melalui pengangkatan pertama maupun penyetaraan dari yang sebelumnya pejabat pengawas di lingkup Pemerintah Kota Pontianak. Dia berharap, melalui pelantikan itu, kinerja aparatur dapat terlaksana lebih efektif dan efisien.
“Reformasi birokrasi ini terkait perubahan bentuk struktur organisasi, dimana tidak lagi berbentuk hirarki sehingga berjalannya organisasi lebih fleksibel,” tuturnya usai pelantikan pejabat fungsional di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota, Jumat (30/12/2022).
Perubahan struktur organisasi yang lebih fleksibel dikatakan Mulyadi mengambil dasar dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Sistem Kerja. Hal ini menunjukan arah kebijakan ke depan, yaitu penguatan jabatan fungsional.
Dengan begitu menurutnya, pelayanan kepada masyarakat akan terjadi perbaikan. Nilai-nilai itu sesuai dengan semboyan ‘Bangga Melayani Bangsa’ kemudian dilengkapi nilai dasar ASN Berakhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
“Jabatan fungsional harus diisi seorang yang terampil, seorang ahli yang terverifikasi dengan sertifikat. Tidak hanya itu, pejabat fungsional dituntut memiliki etika profesi yang tinggi,” terang Sekda.
Kepada pejabat fungsional Mulyadi berpesan untuk menambah kompetensi serta kapasitas diri. Tak kalah penting, imbuhnya, disertai kerja keras dan niat baik membangun daerah dan memberi contoh kepada sesama.
“Bekerja jangan semata-mata untuk memenuhi target pribadi, tetapi harus mendukung program kinerja atasan. Selamat bertugas, semoga melaksanakan amanah dengan baik senantiasa berpegang pada aturan dan hukum,” pungkasnya. (kominfo)