,
menampilkan: hasil
Jelang Nataru, Pemkot Pantau Harga Kebutuhan Pokok
Bahasan: Fokus Persoalan Harga Pangan dan Kepariwisataan
PONTIANAK - Liburnya anak-anak sekolah menandakan datangnya musim libur. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diperkirakan akan menambah daftar aktivitas masyarakat di Kota Pontianak. Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan menyampaikan, beberapa persiapan sudah dilakukan guna menjaga suasana libur tetap meriah di tataran masyarakat.
"Pertama yang menjadi fokus adalah kondisi harga pangan. Beberapa komoditas utama seperti telur, ayam ras dan daging sapi sudah mengalami kenaikan," ujarnya usai menghadiri Pengambilan Sumpah dan Peresmian Pengangkatan Anggota DPRD Kota Pontianak Pengganti Antar Waktu (PAW) Sisa Masa Jabatan 2019-2024, di Gedung DPRD Kota Pontianak, Selasa (20/12/2022).
Kendati demikian, dia mengajak masyarakat tidak panik karena masih dalam angka relatif stabil. Selama dua bulan terakhir Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak secara rutin melakukan rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membahas inflasi di daerah-daerah. Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak sendiri sudah secara berkala melakukan evaluasi terkait pembahasan tersebut dan monitoring ke pasar-pasar. Bahasan menyebut, dari hasil rapat bersama Forkopimda beserta pihak terkait seperti PLN, Bulog, Pertamina dan lainnya, prediksi naiknya harga ini akan kembali normal usai musim libur.
“Biasanya kalau libur ini permintaan memang meningkat, sehingga harga juga naik. Mengintervensi dampak dari kenaikan harga BBM akibat perang di Ukraina, Kota Pontianak terus berkomunikasi menjalin kerjasama antar daerah untuk memenuhi kebutuhan komoditas di Pontianak,” terangnya.
Kemudian sektor lain yang turut diperhatikan adalah kepariwisataan, dalam hal ini pengawasan dan penertiban terhadap perhotelan yang terindikasi melanggar aturan. Bahasan mengatakan, pengawasan ini tidak hanya dilakukan saat menjelang tahun baru saja, namun juga berkala dilaksanakan setiap bulan. Pemkot Pontianak senantiasa mengingatkan baik pihak pengelola maupun masyarakat untuk menaati peraturan yang berlaku.
“Terus dari bulan ke bulan kami lakukan, dimana informasi baik dari aparat maupun laporan dari masyarakat. Kami akan lakukan razia namun tentu dengan tupoksi yang sesuai aturan,” jelasnya. (kominfo)
Wako Ajak Masyarakat Tingkatkan Kepekaan Sosial
Peringatan HDI dan HKSN ke-65 Kota Pontianak
PONTIANAK - Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-65 dan Hari Disabilitas Internasional (HDI) dimaknai Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono sebagai momentum meningkatkan rasa kebersamaan tanpa pandang kelas maupun golongan. Tak lupa ia mengajak seluruh masyarakat Kota Pontianak agar menanamkan rasa empati kepada sesama warga.
“Masyarakat harus memiliki kepekaan sosial yang tinggi, jika ada yang memerlukan bantuan segera dibantu, tingkatkan jiwa dermawan,” ucapnya usai memperingati HKSN ke-65 dan HDI di Gedung Pontianak Convention Center (PCC), Selasa (20/12/2022).
Sarana dan prasarana penunjang disabilitas juga terus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk dioptimalkan. Selama ini pula, lanjut Edi, setiap pembangunan fasilitas umum selalu dirancang dengan konsep ramah disabilitas.
Keseriusan dalam pemenuhan hak bagi semua orang itu juga sudah diwujudkan dengan terbitnya Peraturan Daerah (Perda) Kota Pontianak Nomor 13 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Penyandang Disabilitas.
“Penyandang disabilitas juga mendapat hak yang sama dalam pekerjaan. Ada 1.161 jiwa masyarakat penyandang disabilitas Kota Pontianak, nantinya kita akan buat pelatihan,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Trisnawati memaparkan, kedepan akan dilakukan pengembangan layanan kepada penyandang disabilitas berupa pengumuman tertulis khususnya bagi disabilitas tuli. Tina sapaan akrabnya menyebut, setiap bidang yang memberikan pelayanan bagi masyarakat sudah tersedia fasilitas yang memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas.
Kedepan pihaknya akan berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, dalam hal ini untuk menyediakan sekolah inklusi, di mana lingkungan sekolah tersebut mampu mendukung anak-anak penyandang disabilitas tanpa terkecuali.
“Beberapa CSR dan pemerintahan sudah menerima lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, seperti daksa. Kalau sekolah itu tidak mudah, harus ada guru yang mampu mengajar dan jumlahnya cukup,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan alat bantu disabilitas dari Pemkot Pontianak secara simbolis berupa kursi roda, tongkat kaki tiga dan tongkat quadripod kepada penyandang disabilitas di Kota Pontianak. Alat bantu tersebut diserahkan oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. (kominfo)
Wako Edi Apresiasi Baznas Kalbar Gulirkan Bantuan Bedah Rumah
PONTIANAK - Kusnani (56), warga RT 01 RW I Kelurahan Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur mengucap syukur dan berterima kasih kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalbar karena mendapat bantuan bedah rumah.
"Alhamdulillah rumah kami mendapat bantuan bedah rumah dari Baznas Kalbar dan bantuan ini memang sangat kami butuhkan melihat kondisinya yang sudah banyak rusak," ujarnya usai menerima bantuan secara simbolis di halaman Surau Husnul Khatimah Kelurahan Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak Timur, Selasa (20/12/2022).
Kusnani merupakan satu di antara 10 warga Kota Pontianak yang menerima bantuan bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) dari Baznas Kalbar. Menurutnya, rumah yang ia tempati bersama anak-anaknya mengalami kerusakan di beberapa bagian, terutama bagian samping dan belakang. Demikian pula atapnya banyak yang bocor.
"Sekarang tengah dikerjakan, bahan-bahan material juga sudah diantar ke rumah," ungkapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Baznas Provinsi Kalbar yang telah berpartisipasi ikut peduli dan memperhatikan warga Kota Pontianak terutama warga yang tidak mampu. Bantuan bedah rumah beserta bantuan lainnya yang diberikan Baznas Kalbar merupakan bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Pontianak.
"Atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, saya mengucapkan terima kasih karena Baznas Kalbar ikut membantu program kita terutama dalam mengurangi angka kemiskinan," ucapnya.
Berkaitan dengan program bedah RTLH, Edi menjelaskan, Pemkot Pontianak memang sejak lama sudah menggulirkan program itu, dimana tahun 2012 terdapat sekitar 12 ribu RTLH. Data terakhir di tahun 2022 tersisa sekira 800 unit rumah tidak layak huni dan akan terus dibedah secara bertahap. Tahun 2022, terdapat kurang lebih 400 unit rumah yang telah dibedah oleh Pemkot Pontianak. Kemudian bedah WC ada 80 buah. Kondisi ini terus mendapat intervensi dari Pemkot Pontianak lewat program-program yang bergulir.
"Selain infrastruktur jalan dan saluran serta air bersih, program bedah rumah dan bedah WC juga dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat," sebutnya.
Dikatakannya, program-program tersebut sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di Kota Pontianak. Pemkot Pontianak berupaya memberikan pelayanan yang maksimal lewat pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan gratis.
"Anak-anak kita jangan ada sampai yang tidak sekolah. Kemudian bagi warga hendaknya rutin memeriksakan kesehatannya di fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas atau posyandu supaya kualitas hidup masyarakat lebih baik dan produktif," pesannya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalbar Uray M Amin menuturkan, pihaknya mendistribusikan sejumlah bantuan yang berasal dari zakat, infaq dan sedekah yang dihimpun. Tahun ini, Baznas Kalbar menggulirkan bantuan bedah RTLH sebanyak 10 rumah yang tersebar di enam kecamatan se-Kota Pontianak dengan total jumlah bantuan senilai Rp250 juta atau masing-masing Rp25 juta per rumah.
"Selain bantuan bedah rumah, kami juga menyalurkan bantuan sembako bagi fakir miskin, guru ngaji dan marbot serta bantuan untuk Kampung Tanggap Bencana," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta kepada Wali Kota Edi Kamtono yang juga selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pontianak untuk mengaktifkan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) yang ada di masjid-masjid. Sebab, kata dia, UPZ merupakan bagian dari pelayanan kepada kaum muslimin untuk beribadah zakat, infaq dan sedekah.
"Ini masih belum balance, antara dirikan salat dengan tunaikan zakat dan sedekah. Kalau masjid-masjid yang ada sudah mengaktifkan UPZ-nya, maka antara ibadah salat dan sedekah seimbang, sehingga Insha Allah kita menjadi umat yang mandiri," pungkasnya. (prokopim)
Sentuh Angka 5,4 persen, Edi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Mulai Membaik
PONTIANAK - Tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak mulai membaik. Menurut data terkini Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi di Pontianak menyentuh angka 5,4 persen. Daya beli masyarakat juga mulai membaik. Meski sempat turun di tahun 2020 akibat pandemi yakni -3,96 persen, pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak yang sebelumnya 4,02 persen di tahun 2019, mulai terjadi kenaikan di tahun 2021 menyentuh angka 4,60 persen.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan, pihaknya terus memantau harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar-pasar tradisional dan modern. Langkah ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga bahan pokok sehingga inflasi dapat dikendalikan. Dalam hal ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak bekerja terus-menerus untuk memantau supaya tidak terjadi inflasi yang tinggi. Terlebih menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru), ketersediaan kebutuhan bahan pokok harus terus dipantau, termasuk bahan bakar minyak gas, bensin dan solar sehingga aktivitas masyarakat berjalan normal.
"Memang ada kebutuhan pokok yang terjadi kenaikan seperti telur dan ini hampir setiap menjelang Hari Raya keagamaan terjadi kenaikan," tuturnya usai menghadiri Upacara Hari Infanteri di depan Taman Alun Kapuas, Senin (19/12/2022).
Menurutnya, dalam mengendalikan inflasi, TPID yang melibatkan unsur dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Bank Indonesia, Bulog, Pertamina dan pihak terkait lainnya, melakukan berbagai upaya untuk mengontrol tingkat inflasi agar lebih terkendali. Misalnya dengan melakukan pemantauan di lapangan terhadap ketersediaan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga kebutuhan pokok di pasar.
"Sehingga harga pangan di pasaran relatif stabil dan komoditas utama juga tersedia," kata Edi.
Selain upaya itu, lanjutnya, rapat koordinasi dengan melibatkan seluruh pihak terkait juga dalam rangka mengumpulkan informasi terkini berkaitan ketersediaan bahan pokok. Selanjutnya menentukan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.
“Kunci untuk mengendalikan inflasi itu adalah menjaga ketersediaan bahan pokok. Kalau komoditas pokok itu tersedia, harga di pasar juga ikut stabil," imbuhnya. (prokopim)