,
menampilkan: hasil
Cegah Inflasi dengan Jaga Ketersediaan Pangan
Sempat Tinggi di Januari, Inflasi Mulai Turun di Februari
PONTIANAK - Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan mengatakan, ketersediaan bahan pangan menjadi kunci untuk menjaga harga pasar tetap stabil. Hal itu diungkapkannya saat High Level Meeting (HLM) Overview Inflasi Kota Pontianak Tahun 2021 serta Strategi Pelaksanaan Program Kerja Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (17/2/2022) di Ruang Rapat Wali Kota.
“Seperti yang baru ini terjadi yaitu kelangkaan minyak goreng, harganya yang tinggi. Ini menjadi PR kepada kita untuk mencari solusinya. Yang paling urgen memang ketersediaan stok. Kalau mumpuni, saya yakin, inflasi tidak terjadi, artinya tidak tinggi, tidak juga rendah,” jelasnya.
Bahasan melanjutkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sudah menentukan harga eceran tertinggi lewat Surat Edaran Wali Kota. Ia berharap kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengawasi harga di pasar.
“Harus ada cek dan ricek, apalagi sudah menghadapi bulan puasa dan Idul Fitri,” ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), Agus Chusaini memaparkan hasil analisa pihaknya terkait tingkat inflasi di Kota Pontianak. Disebutkannya, inflasi di Kota Pontianak hingga sekarang masih di angka relatif normal.
“Inflasi yang sekarang sedang terjadi dipengaruhi harga pangan yang fluktuatif. Ada minyak goreng, tarif parkir, ayam, ikan gembung, ikan tongkol, ketimun, telur, cabe kemudian tarif rumah sakit,” terangnya.
Meski di Januari kemarin sempat terjadi inflasi yang tinggi, lanjut Agus, memasuki bulan Februari sudah terjadi penurunan. Menurutnya, kenaikan di Januari kemarin disebabkan momentum Hari Raya serta bencana banjir di sebagian wilayah di Kalbar.
“Yang harus diingat adalah, seperti yang tadi dikatakan Pak Bahasan, yaitu kita harus menjaga ketersediaan pangan,” tutup Agus. (kominfo)
Ringankan Beban Warga, PKK Pontianak dan GAPKI Gelar Bazar Murah Minyak Goreng
Serentak di 29 Kelurahan se-Kota Pontianak
PONTIANAK - Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dengan kelangkaan minyak goreng dan tingginya harga minyak goreng kemasan di Kota Pontianak, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Barat menggelar bazar murah serentak di 29 kelurahan se-Kota Pontianak, Kamis (17/2/2022).
Ketua TP PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie menerangkan, hari ini secara serentak digelar bazar murah sebanyak 15000 liter dengan rincian untuk Kecamatan Pontianak Utara sebanyak 3500 liter, Kecamatan Pontianak Timur, 3500 liter, Kecamatan Pontianak Kota 2500 liter, Kecamatan Pontianak Barat 2500 liter, Kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara masing-masing 1500 liter.
"Dari GAPKI Kalbar sudah menyediakan minyak goreng kemasan 1 liter seharga Rp11.500 tapi satu Kepala Keluarga (KK) maksimal hanya boleh membeli 2 liter" terangnya.
Yanieta juga mengimbau kepada masyarakat yang hadir untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menghindari mengkonsumsi minyak goreng secara berlebihan.
"Kenapa tidak boleh terlalu banyak, karena mengandung asam lemak jenuh dan asam trans yang bisa menyebabkan penyakit kolesterol, lebih baik mulai sekarang direbus," sarannya.
Camat Pontianak Utara, Dini Eka Wahyuni mengatakan, pembelian minyak goreng kemasan 1 liter itu diprioritaskan untuk dijual kepada masyarakat penerima bantuan yang berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain mengundang 50 perwakilan Kepala Keluargq dengan membawa Kartu Keluarga dan kartu kepesertaan program-program pengentasan kemiskinan ke Aula Kantor Camat Pontianak Utara, pihaknya juga telah bekerjasama dengan e-Warung untuk mendistribusikan minyak goreng sesuai dengan data keluarga penerima bantuan kartu kesejahteraan sosial.
"Kami juga bekerjasama dengan e-Warung se-Kecamatan Pontianak Utara dimana mereka sudah punya data masing-masing sehingga mempermudah pendistribusian dan juga mengurangi kerumunan," jelasnya.
Ia berharap, kegiatan ini dapat membantu warga Pontianak Utara dan Kota Pontianak yang memang membutuhkan mendapatkan minyak goreng kemasan,
"Kami benar-benar berterima kasih karena terbantu dengan adanya kegiatan ini," imbuhnya.
Sukainah, satu diantara warga Pontianak Utara mengaku sangat terbantu dengan adanya bazar murah minyak goreng untuk usaha jualan kuenya. Sehari-hari ia berjualan kue blodar dengan berkeliling. Harga minyak goreng yang melambung tinggi menyebabkan keuntungan yang didapatnya sangat kecil.
"Alhamdulillah bazar murah minyak goreng di sini sedikit membantu usaha jualan kue saya," pungkasnya. (prokopim)
Wali Kota Minta Perkaya Data Statistik Lebih Detail
Data Jumlah Kendaraan dan Permasalahan Kota
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta data Pontianak Dalam Angka 2022 yang akan diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak lebih detail dan terperinci. Ia meminta data tersebut diperkaya dengan data-data seperti jumlah kendaraan untuk sistem transportasi, termasuk juga data mengenai persoalan kota misalnya volume sampah di Kota Pontianak sehingga bisa membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam membuat sebuah kebijakan atau program.
"Data itu harus dimutakhir atau update agar kebijakan yang dikeluarkan tepat sasaran," ujarnya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Data Publikasi Pontianak Dalam Angka 2022 di Hotel Golden Tulip, Kamis (17/2/2022).
Menurutnya, hal yang harus diperhatikan dalam teknik pembuatan dan penyimpanan data adalah bagaimana cara menyimpan data paling mudah dan aman. Tak kalah pentingnya adalah data yang disajikan harus data terbaru.
"Misalnya saya minta data hari ini tapi ketika saya cek datanya masih yang minggu lalu karena belum diupdate. Dan ini sering terjadi, seharusnya kalau sudah valid datanya bisa langsung diperbaharui," ucapnya.
Ada dua jenis data, yakni data yang bersifat statis dan dinamis. Data statis lebih bersifat tetap, seperti data geografis. Sementara data dinamis lebih mendominasi dari data-data yang ada. Data dinamis cenderung berubah sesuai dengan dinamika seperti demografi kependudukan, pertumbuhan jumlah penduduk, kelahiran, kematian dan sebagainya.
"Data-data itu harus selalu dilakukan pemutakhiran atau updating sehingga data yang disajikan adalah data terkini sesuai dengan kondisi riil," sebutnya.
Edi mengingatkan kepada instansi terkait untuk memvalidasi ulang terhadap ketidaksesuaian data jumlah penduduk. Pasalnya, pada data itu terjadi selisih angka antara jumlah penduduk keseluruhan dibandingkan dengan data penduduk dilihat dari agama yang dipeluknya.
"Saya minta dalam penyusunan data tersebut mesti divalidasi atau dicek ulang," sebutnya.
Pentingnya data yang valid akan berdampak pada keputusan yang diambil maupun kebijakan yang dikeluarkan. Termasuk data-data yang bersumber dari dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Pontianak. Oleh sebab itu data yang ada harus selalu diverifikasi sehingga data yang dirilis adalah data yang valid. Edi meminta Bappeda dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak untuk saling berkoordinasi.
"Kita harus benar-benar serius karena data ini sangat penting, jadi tidak boleh asal input," tegasnya.
Plt Kepala BPS Kota Pontianak Ariyanto menuturkan, maksud digelarnya FGD Evaluasi Data Publikasi Pontianak Dalam Angka 2022 ini dalam rangka meningkatkan koordinasi statistik sektoral antar instansi di Kota Pontianak sebagai pembahasan dasar publikasi data.
"Dari kegiatan ini diharapkan memberikan output percepatan rilis data yang valid dan riil di Kota Pontianak," tutupnya. (prokopim)
'Budak Siantan' Layanan Pontura Fasilitasi Warga Urus Adminduk Online
Bagi Warga Miskin yang Tak Miliki Smartphone
PONTIANAK - Satu lagi inovasi yang dilakukan Kecamatan Pontianak Utara dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada warganya. Lewat Pembuatan Administrasi Kependudukan Difasilitasi Kelurahan dan Kecamatan atau dengan nama akronim 'Budak Siantan', kelurahan dan kecamatan di Pontianak Utara memfasilitasi warga yang tidak bisa mengakses layanan administrasi kependudukan (adminduk) secara online dikarenakan tidak memiliki perangkat smartphone. Camat Pontianak Utara Dini Eka Wahyuni menjelaskan, dari pihak kecamatan dan kelurahan memiliki user tersendiri untuk bisa mengakses pelayanan online adminduk. Lewat layanan Budak Siantan, warga Pontianak Utara yang hendak mengurus dokumen adminduknya, cukup mendatangi kantor lurah dan camat agar bisa difasilitasi pengurusan berkasnya secara online.
"Sehingga warga Pontianak Utara tidak perlu repot datang ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, cukup ke kantor camat atau lurah saja dan layanan ini gratis tanpa dipungut biaya," ujarnya, Kamis (17/2/2022).
Kendati demikian, jenis layanan ini memang disediakan bagi warga yang masuk kategori miskin dan tidak memiliki perangkat smartphone maupun gadget. Keterbatasan warga inilah yang disasar oleh Kecamatan Pontianak Utara dan kelurahan se-Pontianak Utara.
"Hal ini akan membantu masyarakat dalam memanfaatkan teknologi," tuturnya.
Dini menambahkan, tak dipungkiri saat ini tidak semua masyarakat yang memiliki perangkat smartphone karena kondisi perekonomian. Kehadiran layanan Budak Siantan ini sebagai bentuk fasilitasi dari kelurahan dan kecamatan dalam membantu warga mengurus dokumen adminduknya secara online terutama warga miskin yang tidak memiliki perangkat gadget.
"Layanan Budak Siantan ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terlebih di Kecamatan Pontianak Utara ini masih banyak warga yang tidak mampu," imbuhnya.
Hal itulah yang melatarbelakangi pihaknya untuk membantu masyarakat yang tidak bisa mengakses pelayanan online. Warga hanya cukup mendatangi kantor kecamatan atau kelurahan dengan membawa kelengkapan berkas.
"Nanti kami dari kecamatan dan kelurahan yang akan memfasilitasi dalam penyelesaian adminduk," pungkasnya. (prokopim)