,
menampilkan: hasil
Jembatan Baru di Gang Teluk Sahang Permudah Akses Warga
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan infrastruktur dasar di kawasan permukiman warga. Salah satu wujudnya adalah pembangunan dua jembatan baru di kawasan Gang Teluk Sahang II Dalam Kelurahan Siantan Hilir Kecamatan Pontianak Utara. Pembangunan tersebut merupakan bentuk respon atas aspirasi masyarakat yang telah lama mengusulkan perbaikan akses jalan di wilayah mereka.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, mengatakan bahwa pembangunan jembatan ini berawal dari kegiatan gotong royong membersihkan parit bersama warga dan ketua RT di sekitar Teluk Sahang. Dalam kesempatan itu, masyarakat menyampaikan kebutuhan akan jembatan untuk memperlancar aktivitas sehari-hari.
“Pembangunan ini sebenarnya sudah diagendakan sejak periode sebelumnya, tetapi baru bisa diakomodir pada periode kedua, di awal tahun ini. Kami tidak ingin ada warga di gang mana pun merasa terisolasi,” ujarnya.
Bahasan menegaskan, pemerintah kota tidak ingin ada kesan pembiaran terhadap wilayah mana pun di Pontianak. Karena itu, setiap aduan atau masukan dari masyarakat selalu ditindaklanjuti dengan langkah konkret.
“Ini adalah bentuk nyata kehadiran pemerintah kota di tengah masyarakat. Kami menjawab kritik dan masukan dengan tindakan, bukan hanya ucapan,” ucapnya.
Menurutnya, pembangunan dua jembatan tersebut yang mencakup satu jembatan induk dan satu jembatan anak, dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang melalui Bidang Sumber Daya Air (SDA). Ia pun berharap keberadaan jembatan ini dapat mempermudah mobilitas warga, termasuk akses menuju sekolah di kawasan Purnajaya.
Selain itu, Pemkot Pontianak juga berencana mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan di kawasan tersebut agar kondisinya setara dengan gang-gang lain.
“Karena ini termasuk jalan lingkungan, anggarannya akan dialokasikan melalui Dinas Perkim pada tahun 2026,” jelas Bahasan.
Lebih lanjut, Bahasan menuturkan bahwa wilayah Pontianak Utara tahun ini juga mendapat porsi anggaran cukup besar untuk pembangunan infrastruktur. Salah satunya, pembangunan jembatan di Jalan Dharma Putra yang sempat roboh dan menimbulkan kritik dari warga.
“Waktu itu kami sedang purna tugas sehingga belum bisa langsung menangani. Namun setelah kembali aktif, anggaran untuk perbaikan langsung kami alokasikan. Kami berharap hasilnya nanti berkualitas dan tepat waktu,” katanya.
Tak hanya itu, pembangunan lanjutan Jalan Selat Panjang II juga masuk dalam agenda tahun ini. Panjang tambahan sekitar 300 meter akan dituntaskan untuk mendukung kelancaran arus kendaraan di kawasan yang kini semakin padat dengan perumahan.
Bahasan menyebut, Pemkot Pontianak memberi perhatian yang sama bagi seluruh wilayah, termasuk Pontianak Utara. Ia menanggapi positif kritik dari masyarakat yang menilai wilayah utara kurang diperhatikan.
“Saya tidak marah dengan kritik seperti itu, karena itu bagian dari kepedulian warga untuk kemajuan bersama. Justru hal itu menjadi motivasi kami agar pembangunan di Pontianak Utara semakin merata,” ungkapnya.
Ketua RT 04 RW 03 Kelurahan Siantan Hilir, Murad, menyambut positif pembangunan jembatan di wilayahnya. Ia mengatakan, jembatan tersebut menjadi akses utama warga, terutama anak-anak yang bersekolah di SD Negeri 31.
“Warga di sini sangat senang karena jembatan ini memang menjadi akses utama menuju sekolah anak-anak kami. Sebelumnya kalau mau ke sekolah harus memutar jauh, beberapa kilometer, karena tidak ada jalan tembus. Dengan adanya jembatan ini, masyarakat merasa sangat terbantu. Bisa mengantar anak lebih dekat, lebih efisien, dan tentu lebih hemat bahan bakar,” sebutnya.
Murad menambahkan, jembatan lama di lokasi tersebut sudah rusak parah dan hanya diperbaiki seadanya selama bertahun-tahun.
“Sudah puluhan tahun tidak dibangun. Sejak dulu jembatan kayu yang lama itu sering rusak dan diperbaiki sendiri oleh warga,” jelasnya.
Jembatan yang dibangun memiliki lebar sekitar dua meter dengan panjang empat hingga lima meter, terdiri dari tiga bentangan masing-masing sekitar tiga meter. Keberadaan jembatan tersebut membawa manfaat bagi masyarakat sekitar. (prokopim)
Bangunan Ruko Jalan Indragiri Barat Ambruk, Diduga Akibat Pencurian Material
Wako Imbau Warga Awasi Bangunan Kosong dari Pencurian Material
PONTIANAK – Dua unit bangunan ruko di Jalan Indragiri Barat atau tepat di belakang Warung Kopi Suka Hati, Jalan Tanjungpura, ambruk sekitar pukul 08.45 WIB, Jumat (7/11/2025). Penyebabnya diduga karena sebagian material bangunan dicuri.
Mendapat laporan warga, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turun langsung meninjau lokasi ruko yang ambruk. Ia juga sempat berbincang dengan penjaga malam dan sejumlah warga sekitar untuk mendapatkan informasi terkait kronologi kejadian tersebut.
Menurut Edi, dari keterangan warga, ambruknya bangunan disebabkan karena pencurian bahan bangunan seperti kayu dan papan penyangga.
“Dari keterangan warga setempat, ini merupakan pencurian bahan bangunan di ruko tersebut sehingga menyebabkan ambruk,” ujarnya usai meninjau lokasi.
Akhir-akhir ini marak terjadinya pencurian material di bangunan-bangunan kosong. Oleh sebab itu, ia meminta warga ikut mengawasi apabila ada orang tak dikenal masuk ke bangunan kosong karena dikuatirkan orang tersebut hendak mencuri kayu atau material bangunan sehingga dapat menyebabkan bangunan roboh.
“Jadi rumah-rumah kosong di Kota Pontianak ini harus dijaga dan diawasi, karena kayu-kayunya diambil sehingga menyebabkan bangunan roboh,” ungkap Edi.
Edi menambahkan, kasus serupa juga terjadi di beberapa lokasi lain, termasuk bangunan kantor pos yang papan-papannya ikut dicuri. Ia mengimbau warga yang memiliki rumah atau ruko kosong agar lebih waspada terhadap tindak pencurian material bangunan.
“Bagi warga yang memiliki bangunan kosong supaya dijaga dan rutin dicek. Jangan sampai dibiarkan, karena kalau materialnya diambil, bangunannya bisa roboh,” pesannya.
Sementara itu, Hujir, penjaga malam di kawasan ruko yang roboh, menerangkan pencurian material sudah berlangsung cukup lama sebelum bangunan akhirnya ambruk.
“Kayunya diambil, setiap hari diambil sedikit-sedikit, lama-lama habis. Jadi akhirnya roboh. Tadi pun sempat ada yang masih mengambil, tapi langsung lari,” terangnya.
Ia menyebut, para pelaku yang mengambil kayu berasal dari orang berbeda-beda dan biasanya beraksi pada malam hari.
“Mereka entah dari mana, kadang beda-beda orangnya. Hampir setiap malam maupun pagi mereka datang ambil kayu,” ucap Hujir.
Menurutnya, pemilik bangunan belum mengetahui peristiwa robohnya ruko tersebut. Ia tidak bisa menghubungi pemilik bangunan karena tidak memiliki nomor kontaknya.
“Pemiliknya tinggal di daerah Purnama, dan belum tahu soal kejadian ini. Sekarang bangunannya sudah habis semua, roboh total,” tambahnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Dua unit ruko yang roboh kini menyisakan puing-puing bangunan. (prokopim)
Pontianak Capai IPM 82,80, Tertinggi di Kalbar Tahun 2025
Usia Harapan Hidup dan Pendidikan Alami Kenaikan di 2025
PONTIANAK – Kota Pontianak kembali mencatat peningkatan dalam capaian pembangunan manusia. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) tahun 2025, Pontianak menjadi satu-satunya daerah dengan status pembangunan manusia sangat tinggi di Provinsi Kalbar, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 82,80. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang berada di angka 82,22 pada tahun 2024.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menilai, capaian itu merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warga.
“Peningkatan IPM ini menjadi bukti bahwa berbagai program yang dijalankan Pemerintah Kota Pontianak di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas pembangunan yang terus diperkuat. Pemerintah kota berkomitmen memperluas akses pendidikan, meningkatkan pelayanan kesehatan, serta membuka peluang ekonomi yang inklusif.
“Kita terus mendorong agar masyarakat mendapatkan kesempatan belajar yang lebih baik, pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau, dan ekonomi yang tumbuh merata di seluruh wilayah kota,” tambahnya.
Edi menegaskan, pencapaian ini bukan menjadi alasan untuk berpuas diri. Pemerintah Kota Pontianak akan terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan.
“Kita akan terus berbenah agar Pontianak tidak hanya unggul di Kalimantan Barat, tetapi juga menjadi kota dengan pembangunan manusia terbaik di tingkat nasional,” sebutnya.
Meningkatnya IPM Kota Pontianak, lanjut Edi, tidak terlepas dari tiga komponen utama pembentuk IPM, yakni Usia Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah, seluruhnya mengalami kenaikan pada tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2025, Usia Harapan Hidup saat lahir warga Kota Pontianak mencapai 75,96 tahun, meningkat dari 75,46 tahun pada 2024.
“Kenaikan ini menggambarkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta layanan kesehatan yang semakin baik di Pontianak,” tuturnya.
Dari sisi pendidikan, Harapan Lama Sekolah di Kota Pontianak juga mengalami pertumbuhan positif, naik dari 15,06 tahun pada 2024 menjadi 15,07 tahun di 2025. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah naik dari 10,47 tahun menjadi 10,48 tahun.
“Meskipun kenaikannya relatif kecil, hal ini menunjukkan konsistensi pemerintah kota dalam memperluas akses dan kualitas pendidikan,” imbuhnya.
Menurutnya, peningkatan ketiga indikator tersebut mencerminkan keberhasilan berbagai program pembangunan manusia yang dilaksanakan pemerintah kota.
“Peningkatan usia harapan hidup dan rata-rata lama sekolah menjadi bukti bahwa arah kebijakan pembangunan kita berjalan di jalur yang tepat. Kita terus memperkuat layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” terangnya.
Edi menambahkan, upaya peningkatan kualitas pendidikan dilakukan melalui penguatan infrastruktur sekolah, pelatihan tenaga pendidik, serta dorongan terhadap transformasi digital di bidang pendidikan. Sementara di sektor kesehatan, Pemerintah Kota Pontianak berfokus pada pemerataan layanan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat.
“Kita ingin masyarakat Pontianak bukan hanya panjang umur, tapi juga hidup sehat dan cerdas. Semua ini menjadi fondasi penting bagi pembangunan manusia yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Dengan capaian tersebut, Kota Pontianak tetap menjadi daerah dengan indeks pendidikan tertinggi serta salah satu kota dengan usia harapan hidup terbaik di Kalbar. Pemerintah kota berkomitmen menjaga tren positif ini agar kesejahteraan masyarakat terus meningkat dari tahun ke tahun. (prokopim)
Pantau Kondisi Lalu Lintas, Warga Bisa Akses Link Youtube Dishub Pontianak
Dishub Pontianak Sediakan Layanan CCTV Realtime
PONTIANAK — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak terus berinovasi dalam memberikan layanan informasi kepada masyarakat, khususnya terkait kondisi arus lalu lintas di berbagai titik utama kota. Melalui kanal YouTube resmi CCTV Dishub Kota Pontianak, masyarakat kini dapat memantau secara langsung situasi lalu lintas di sejumlah ruas jalan secara real time.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak Yuli Trisna Ibrahim mengatakan layanan siaran langsung CCTV ini merupakan bagian dari upaya Dishub dalam merespon cepat keluhan masyarakat serta meningkatkan transparansi informasi publik.
“Kami ingin warga Pontianak bisa mengetahui kondisi lalu lintas terkini tanpa harus menunggu laporan atau menduga-duga. Semuanya bisa diakses secara langsung melalui kanal YouTube kami,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).
Melalui tautan https://www.youtube.com/@CCTVDISHUBKOTAPONTIANAK/streams, masyarakat dapat memilih berbagai titik pantauan strategis, di antaranya Simpang Tanjung Raya, Simpang Pasar Flamboyan, Simpang Hotel Garuda, Simpang Tanjung Hulu, Jalan Pak Kasih–Gertak 1, Jalan Imam Bonjol depan SPBU, Simpang Jalan Pattimura, Simpang Pajak Jalan Ahmad Yani, Bundaran Kota Baru depan SPBU, hingga kawasan Bundaran Digulis dan Jalan Komyos Sudarso.
Trisna menambahkan, dengan adanya fitur siaran langsung ini, masyarakat bisa lebih mudah merencanakan perjalanan, terutama pada jam-jam sibuk.
“Tujuannya agar warga bisa mengatur waktu dan rute perjalanan dengan lebih efisien. Selain itu, layanan ini juga membantu kami dalam melakukan pengawasan dan pengendalian lalu lintas secara digital,” jelasnya.
Dishub Pontianak berkomitmen terus memperluas titik pantauan CCTV serta meningkatkan kualitas layanan informasi publik berbasis teknologi.
“Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan ini, sekaligus berpartisipasi dalam menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar di Kota Pontianak,” pungkasnya. (Sumber: dishub.pontianak)