,
menampilkan: hasil
Sayembara Desain Logo Hari Jadi Pontianak Dimulai
PONTIANAK - Sayembara desain logo Hari Jadi Pontianak ke 254 resmi dimulai. Sebagaimana dua tahun sebelumnya, Merancang Dua Lima Empat yang diinisiasi Pontinesia dan Disporapar Pontianak menjadi gelaran kontribusi warga untuk merayakan harjad lewat kreativitas.
Perayaan tahun ini mengusung tema "Pontianak Bersahabat". Submisi karya dapat dilakukan hingga 15 September 2025.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Pontianak, Rizal mengatakan sayembara kembali digelar untuk melanjutkan tradisi kreatif dan partisipatif warga dalam merayakan hari jadi kota. Pemkot pun berusaha membentuk ekosistem kreatif di Pontianak. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, agenda ini disambut antusias desainer logo se Indonesia.
"Tahun ini, kami juga menganggarkan hadiah yang lebih besar dari sebelumnya. Totalnya Rp15 juta," kata Rizal.
Tema "Pontianak Bersahabat" diambil untuk menggambarkan wajah Pontianak hari ini. Kota yang tumbuh dengan adab dalam sikap, empati dalam tindakan, dan toleransi dalam keberagaman. Nilai ini tercermin dalam kehidupan warganya yang rukun, harmonis, dan bergotong-royong membangun kota.
Tagline tersebut menegaskan identitas kota yang hidup dalam pluralisme namun tetap menyatu dalam visi bersama. Representasi Pontianak sebagai kota modern yang inklusif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, dengan manusia dan kemanusiaan sebagai pusatnya.
Merancang Dua Lima Empat diharap semakin mengenalkan Pontianak sebagai salah satu kota kreatif di Indonesia. Sebab sayembara hanya satu dari sekian program yang dirancang. Sebelumnya, turut dilakukan Creative Content Creator Workshop, Desain Grafis Workshop dan kegiatan pendukung lain.
"Kami berkomitmen terus mengembangkan ekonomi kreatif kota sehingga menyejahterakan para pelakunya," katanya.
Setiap tahun sayembara ini diikuti lebih dari 100 desainer se Indonesia. Logo pemenang akan ditetapkan sebagai logo resmi Hari Jadi ke 254 Pontianak. Informasi lengkap sayembara ini dapat dibaca di pontinesia.com, dan kanal Instagram @disporaparpontianak dan @pontinesia. (prokopim)
Paskibraka Harus Jadi Teladan Generasi Muda
Wali Kota Kukuhkan Paskibraka Kota Pontianak 2025
PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengukuhkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Pontianak Tahun 2025 di Aula Rumah Jabatan Wali Kota, Sabtu (16/8/2025). Prosesi pengukuhan berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran Forkopimda, pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, orang tua anggota Paskibraka, serta para tamu undangan.
Sebanyak 32 putra-putri terbaik Kota Pontianak yang terpilih menjadi anggota Paskibraka tahun ini telah melalui proses seleksi dan pelatihan intensif selama beberapa bulan. Mereka akan bertugas mengibarkan bendera Merah Putih pada upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lapangan PSP Pontianak, Minggu (17/8/2025).
Wali Kota Edi Rusdi Kamtono menyampaikan apresiasi sekaligus pesan kepada para anggota Paskibraka yang baru saja dikukuhkan. Menurutnya, pengalaman menjadi bagian dari Paskibraka bukan hanya sekadar tugas seremonial, melainkan proses pembentukan karakter generasi muda.
“Adik-adik yang hari ini dikukuhkan telah digembleng selama berbulan-bulan. Latihan yang keras bukan hanya melatih fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, semangat juang, cinta tanah air, dan kebersamaan. Harapan kita, jiwa patriotik itu tetap tertanam dalam diri mereka meskipun nanti sudah tidak lagi bertugas,” ujarnya.
Edi menekankan, anggota Paskibraka merupakan representasi dari generasi muda Pontianak yang memiliki semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap Merah Putih. Mereka bukan hanya pengibar bendera, tetapi juga teladan bagi teman-temannya.
“Dari sini, mereka belajar menghormati perjuangan para pahlawan dan menanamkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,” tuturnya.
Wali Kota Edi Kamtono berharap para anggota Paskibraka setelah menjalani pengalaman ini dapat terus menginspirasi lingkungan sekitarnya.
“Ke depan, kami berharap mereka menjadi generasi yang kuat, berintegritas, dan mampu membawa Pontianak maupun Indonesia semakin maju,” pungkasnya.
Prosesi pengukuhan diawali dengan pengucapan ikrar Paskibraka oleh seluruh anggota yang dikukuhkan, kemudian dilanjutkan dengan penyematan tanda pengukuhan oleh Wali Kota Pontianak. Momen sakral tersebut disambut dengan suasana haru, terutama dari para orang tua yang menyaksikan anak-anak mereka berdiri tegak dengan penuh rasa bangga. (prokopim)
Bagikan 5.000 Bendera Merah Putih, Edi Ajak Warga Meriahkan HUT ke-80 RI
PONTIANAK – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak membagikan lima ribu bendera Merah Putih kepada warga dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono turut membagikan bendera Merah Putih  kepada warga di halaman Kantor Camat Pontianak Kota, Jumat (15/8/2025).
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional pembagian bendera Merah Putih yang dilakukan serentak di berbagai daerah. Ia berharap masyarakat dapat memasang bendera di lingkungan masing-masing sebagai wujud kecintaan dan rasa syukur atas kemerdekaan.
“Pembagian bendera ini untuk mengajak seluruh masyarakat memeriahkan HUT ke-80 RI. Kita sebarkan 5.000 bendera di seluruh Kota Pontianak,” ujarnya.
Menurut Edi, kesadaran masyarakat Pontianak untuk mengibarkan bendera pada bulan kemerdekaan cukup tinggi. Ia mengapresiasi partisipasi warga yang tidak hanya memasang bendera, tetapi juga menggelar beragam kegiatan perayaan di tingkat RT dan RW.
“Secara umum masyarakat sangat antusias. Hampir semua RT melaksanakan kegiatan 17-an,” ungkapnya.
Edi juga mengimbau warga memanfaatkan momentum kemerdekaan untuk mempererat silaturahmi, meningkatkan budaya gotong royong, serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Momen ini bisa menjadi ajang interaksi sosial, memperkuat persatuan, dan membuat lingkungan lebih rapi dan indah,” katanya.
Camat Pontianak Kota Annisa Nurbayani, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan dalam menyemarakkan peringatan kemerdekaan di wilayahnya. Menurutnya, pembagian bendera Merah Putih dapat memacu semangat nasionalisme warga.
“Kami melihat antusiasme warga luar biasa. Banyak yang langsung memasang bendera begitu menerima. Ini bentuk kebanggaan dan kecintaan terhadap Tanah Air,” tutur Annisa.
Ia menambahkan, pihak kecamatan bersama kelurahan terus mengajak warga memeriahkan HUT ke-80 RI dengan kegiatan yang mempererat kebersamaan, seperti lomba, kerja bakti, dan malam hiburan rakyat.
Salah satu warga Kecamatan Pontianak Kota, Suryani (45), mengaku senang mendapatkan bendera Merah Putih secara gratis dari Pemkot Pontianak.
“Benderanya langsung saya pasang di depan rumah. Rasanya bangga bisa ikut memeriahkan kemerdekaan. Apalagi tahun ini banyak lomba di lingkungan kami,” ucapnya.
Warga lainnya, Ridwan (30), menilai kegiatan ini mampu memupuk rasa persatuan di tengah masyarakat. “Dengan ada bendera di setiap rumah, suasananya terasa lebih semarak. Anak-anak juga jadi paham arti kemerdekaan,” pungkasnya. (prokopim)
Momentum HUT ke-6 IJTI Kalbar Pererat Kolaborasi Pemkot dan Insan Pers
PONTIANAK - Suasana akrab terjalin saat jamuan makan malam (welcome dinner) menyambut kedatangan para tamu dari kalangan jurnalis televisi yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Pontianak, Jumat (8/8/2025). Kehadiran para awak media televisi ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-6 IJTI Kalbar. Selain kehadiran jajaran IJTI, jamuan makan malam juga dihadiri para jurnalis asal negeri jiran, Sarawak, Malaysia.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Elsa Risfadona mengungkapkan, kegiatan ini dinilai menjadi momentum penting untuk mempererat kolaborasi antara pemerintah daerah dan insan pers, khususnya jurnalis televisi.
“Kita sangat berbangga menjadi tuan rumah peringatan HUT IJTI ke-6. Semoga kegiatan ini menjadi sarana kolaborasi yang baik antara Pemerintah Kota Pontianak dengan para jurnalis, khususnya IJTI, dalam menyampaikan berita yang sehat, berimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengajak para jurnalis untuk turut mengangkat potensi daerah, termasuk kekayaan budaya dan kuliner khas Kota Pontianak, melalui pemberitaan yang positif dan konstruktif.
“Pemberitaan yang menggambarkan kekayaan lokal dapat meningkatkan citra daerah dan memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi masyarakat, tetapi juga untuk promosi daerah ke tingkat yang lebih luas,” tambahnya.
Elsa berharap melalui kegiatan ini, semangat jurnalisme yang profesional dan beretika dapat terus dikembangkan, serta mendorong terciptanya informasi publik yang akurat dan berimbang.
Ketua Umum IJTI Pusat, Herik Kurniawan, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan kompetensi jurnalis televisi di tengah derasnya arus informasi dari media sosial yang kerap tidak terverifikasi.
“Kami terus membangun kapasitas dan kompetensi jurnalis. Di tengah riuh hoaks dan informasi yang menyesatkan di media sosial, media arus utama seperti televisi harus menjadi penjernih dan sumber informasi yang bisa dipercaya,” ungkapnya.
Herik menyebut tantangan industri media saat ini sangat berat, terutama akibat perkembangan teknologi yang sangat cepat. Namun, IJTI berkomitmen menjaga kualitas dan integritas jurnalisme televisi agar tetap menjadi rujukan informasi yang mencerahkan publik.
Puncak kegiatan IJTI kali ini digelar di Pontianak sebagai simbol bahwa organisasi ini bukan hanya milik Jakarta, tetapi milik seluruh jurnalis televisi di Indonesia. Pemilihan Pontianak, menurut Herik, adalah bentuk komitmen untuk menyebarkan semangat dan kegiatan IJTI ke seluruh daerah.
“Kami ingin menunjukkan bahwa IJTI adalah milik semua. Tidak hanya terpusat di Jakarta. Karena itu, puncak kegiatan tahun ini kita gelar di Pontianak,” ucapnya.
Selain memperkuat jurnalisme dalam negeri, Herik juga mendorong kerja sama lintas negara. Ia berharap IJTI Kalimantan Barat dapat menjalin kolaborasi dengan jurnalis di Sarawak, Malaysia, dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) yang berkelanjutan.
“Harapan saya, kerja sama ini jangan hanya seremonial, tapi ditindaklanjuti secara berkala melalui kegiatan bersama, seperti pelatihan, diskusi regulasi dan advokasi,” katanya.
Kerja sama itu juga diharapkan melibatkan TV Sarawak (TVS), stasiun televisi milik pemerintah Malaysia. IJTI, kata Herik, terbuka untuk bermitra dengan siapa pun yang memiliki semangat yang sama dalam membangun ekosistem informasi yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Selama ada kesamaan tujuan untuk menyajikan informasi yang baik bagi publik, IJTI terbuka bekerja sama dengan siapa pun, termasuk TVS,” pungkasnya. (prokopim)
 
			