,
menampilkan: hasil
Bahasan Minta Parpol Tingkatkan Kualitas Laporan Pertanggungjawaban
Pemkot Gelar Bimtek Penyusunan LPj Pengelolaan Bantuan bagi Parpol
PONTIANAK - Partai politik (parpol), sesuai peraturan perundang-undangan, berhak menerima pendanaan dari APBN maupun APBD, tidak terkecuali parpol di Kota Pontianak.
Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan mengajak pengurus parpol untuk semakin menambah semangat, menunjukkan kualitas dan sikap profesional dengan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Bantuan Keuangan Parpol.
“Saya juga mengapresiasi tahun-tahun sebelumnya bahwa semua LPj parpol Kota Pontianak selalu mencapai 100 persen dan tepat waktu,” katanya usai membuka Bimtek Penyusunan LPj parpol di Hotel Ibis, Senin (24/2/2025).
Bahasan berharap parpol mengelola bantuan dengan membagi porsi yakni 60 persen untuk pendidikan politik dan 40 persen untuk operasional sekretariat. Ia menjelaskan, LPj masing-masing parpol akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Kalimantan Barat (Kalbar).
“Untuk membuat laporan yang baik perlu dukungan tertib administrasi yang lengkap serta memadai, dilakukan dengan terencana dan terorganisir. Kita harapkan LPj parpol tahun 2025 tidak ada catatan temuan oleh BPK,” pesannya, di hari pertama aktivitasnya setelah dilantik untuk periode kedua selaku Wakil Wali Kota Pontianak.
Apabila terdapat parpol penerima bantuan yang tidak menyerahkan laporan akan mendapatkan sanksi administratif berupa penghentian bantuan keuangan APBD atau APBN. Pada prinsipnya, lanjut Bahasan, bantuan keuangan ditujukan untuk memperkuat sistem dan kelembagaan parpol melalui alokasi dana.
“Meskipun bantuan keuangan merupakan hak partai yang memperoleh kursi DPR atau DPRD, tetapi partai juga tetap bertanggung jawab menyerahkan laporan,” pungkas Wawako. (kominfo/prokopim)
Zizi Senang Bisa Lihat CCTV di Pontive Center
Siswa SD Al Azhar Kunjungi Kantor Wali Kota, Kenalkan Pemerintahan Sejak Dini
PONTIANAK - Pemandangan unik terlihat di Kantor Wali Kota Pontianak. Betapa tidak, kantor Pemerintahan Kota Pontianak yang biasanya menerima kunjungan dari berbagai instansi dan tamu-tamu lainnya, kali ini ratusan anak-anak dari SD Al Azhar datang untuk melihat langsung aktivitas di lingkungan Kantor Wali Kota Pontianak. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto di Aula Sultan Syarif Abdurrahman, Jumat (14/2/2025). Para siswa diajak mengelilingi Kantor Wali Kota untuk melihat langsung situasi dan aktivitas kantor pemerintahan.
Satu di antara siswa SD Al Azhar yang ikut serta dalam rombongan, Zizi mengungkapkan, ia baru pertama kalinya berkunjung ke Kantor Wali Kota. Saat masuk ke Ruang Pontive Center, dirinya mengaku senang karena bisa melihat langsung kondisi jalan-jalan di Kota Pontianak melalui CCTV yang ada di ruangan itu.
“Senang sekali bisa melihat jalan-jalan yang biasa saya lewati saat pulang sekolah melalui CCTV, ternyata lalu lintas bisa dipantau dari sini,” ungkapnya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto mengatakan, kunjungan lapangan yang dilakukan oleh SD Al Azhar ini bernilai positif bagi anak-anak karena secara dini mereka mengenal bagaimana dunia pemerintahan dalam mengelola daerah. Bahkan ia memuji keaktifan siswa-siswi untuk berani bertanya terkait bagaimana kiat memimpin di pemerintahan.
“Anak-anak sangat antusias untuk bertanya tentang pemerintahan. Ini menjadi sinyal baik dan modal kita bagi orang tua agar menjelaskan kepada anak-anak secara perlahan tentang dunia pemerintahan seperti apa,” tuturnya.
Di setiap ruangan, mereka mendapatkan penjelasan tentang fungsi dan peran masing-masing unit dalam mendukung jalannya pemerintahan kota. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman edukatif secara langsung kepada siswa mengenai bagaimana pemerintah daerah bekerja.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Mereka bisa belajar langsung dari para pemimpin daerah dan memahami bagaimana kebijakan dibuat serta bagaimana pemerintah bekerja untuk masyarakat,” sebut Edi.
Kepada para pelajar, Pj Wali Kota berpesan agar anak-anak terus belajar dan bercita-cita tinggi demi masa depan yang lebih baik. Ia turut berharap agar pendidik memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan materi.
“Kita harus rajin belajar, memiliki semangat yang tinggi, serta selalu berbuat baik kepada sesama. Seorang pemimpin harus jujur, disiplin, dan mau bekerja keras untuk rakyatnya,” pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Pikat Investasi ke Pontianak Lewat Integrasi Data
Evaluasi Pontianak Dalam Angka 2025
PONTIANAK - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Edi Suryanto menilai pentingnya integrasi data sebagai sebuah strategi untuk menarik investasi. Menurutnya, Pontianak sebagai kota perdagangan dan jasa memiliki potensi bisnis yang memikat. Hanya saja menjadi tugas pengemban kebijakan dalam hal ini produsen data agar setiap data dapat terintegrasi dengan baik.
“Sehingga para investor, pebisnis, pengusaha dan semisal, itu kalau mau menanamkan modal perlu melihat data terlebih dahulu. Makanya data-data semua sektor harus diintegrasikan,” katanya usai membuka kegiatan Evaluasi dan Publikasi Kota Pontianak dalam Angka Tahun 2025 di Aula Muis Amin Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pontianak, Kamis (13/2/2025).
Edi Suryanto melanjutkan bahwa data yang ada harus akurat, konsisten dan terus diperbaharui, karena hasil akhir dari data itu sendiri adalah kebijakan yang tepat sasaran oleh pemangku kepentingan, baik datang dari dunia pemerintah hingga sektor swasta.
“Jadi kita lihat di Pontianak Dalam Angka 2025 nanti penduduknya berapa, yang sekolah berapa, jumlah rumah dan kendaraan berapa,” sebut Pj Wali Kota.
Nilai Indeks Pembangunan Statistik (IPS) Kota Pontianak mencapai 2,68 poin. Nilai ini, kata Edi, berada di atas rerata nasional yaitu 2,35. Namun dirinya berharap angka tersebut dapat ditingkatkan.
“Sekali lagi terima kasih kepada OPD sebagai produsen data serta instansi terkait. Pesan saya lewat forum ini kita komunikasikan masing-masing persoalan terkait data,” imbuhnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pontianak Dody Saputro menambahkan, buku Pontianak Dalam Angka 2025 bersumber dari data dasar yang dihasilkan BPS dan data sektoral yang dikumpulkan instansi se-Kota Pontianak.
“Hasil kerjasama ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 16 tentang Statistik,” paparnya.
Dody menjelaskan, penyusunan Pontianak Dalam Angka merupakan agenda tahunan. Di tahun ini, pihaknya menargetkan akan merilis buku tersebut pada tanggal 28 Februari mendatang.
“Kita selalu berusaha untuk merilisnya tepat waktu, ini wujud komitmen BPS dan pemerintah daerah dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen akan data yang akurat dan berkualitas,” tutupnya. (kominfo)
Disperpusip Kota Pontianak Siapkan Petugas Perpustakaan Handal Demi Tingkatkan Pelayanan
PONTIANAK – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak menggelar Workshop Petugas Perpustakaan Tahun 2025 untuk menyiapkan petugas perpustakaan yang handal demi pelayanan yang prima di seluruh perpustakaan di Kota Pontianak. Sebanyak 100 orang peserta dilibatkan pada workshop ini yang terdiri dari 82 orang petugas perpustakaan SD dan SMP se-Kota Pontianak, 5 orang petugas perpustakaan kelurahan, dan 13 orang petugas perpustakaan di rumah ibadah. Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan SDM Kota Pontianak Rusdalita menyebut workshop ini adalah bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan. Sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi perpustakaan dan masyarakat, baik dari segi meningkatkan literasi membaca masyarakat hingga standar pelayanan perpustakaan yang meningkat.
“Di dalam program prioritas Perpustkaan Nasional periode 2025-2029 ada tiga. Pertama adalah penguatan budaya membaca dan peningkatan kecakapan literasi. Kedua pengarusutamaan naskah nusantara. Ketiga standarisasi dan akreditasi perpustakaan,” ungkapnya pasca membuka rangkaian workshop secara resmi mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak di Aula Sultan Syarif Abdurrahman Kantor Wali Kota, Rabu (12/2/2025).
Dari ketiga program prioritas itu, Rusdalita menyebut hal pertama yang dapat dilakukan adalah penguatan budaya membaca dan peningkatan kecakapan literasi. Dimana aktivitas membaca tidak hanya berupa kegiatan yang dilakukan untuk memahami teks, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan kecakapan literasi, memperluas wawasan, dan memperbaiki kemampuan berpikir kritis. Untuk itu, tujuan besar ini perlu ditunjang dengan peningkatan kapasitas pelayanan dalam hal ini petugas perpustakaan yang handal.
“Dengan adanya workshop ini diharapkan literasi masyarakat di Kota Pontianak khususnya anak-anak dapat meningkat. Untuk itu, perlu program yang tidak hanya menyasar masyarakat, tetapi juga petugas perpustakaan. Dengan begitu dapat tercipta peningkatan yang menyeluruh antara penyedia layanan perpustakaan dan juga masyarakat,” jelasnya.
Kepala Disperpusip Kota Pontianak Rendrayani menambahkan, workshop ini merupakan salah satu cara pihaknya dalam melakukan pembinaan kepada petugas-petugas perpustakaan di Kota Pontianak. Ia berharap ke depannya mereka lebih siap dalam mengelola bahan-bahan perpustakaan. Karena target Disperpusip Kota Pontianak ke depan, perpustakaan yang ada baik itu di sekolah, kelurahan, dan rumah ibadah akreditasinya dapat meningkat sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan.
“Jadi saat ini belum seluruh perpustakaan berakreditasi. Jadi kami berupaya untuk meningkatkan kemampuan dari tenaga pengelola perpustakaan ini. Sehingga ke depannya dapat menunjang pengelolaan perpustakaan yang lebih baik serta seluruh perpustakaan yang ada di Kota Pontianak bisa terakreditasi,” tegasnya.
Rendrayani juga mengatakan bahwa keterlibatan petugas perpustakaan kelurahan dan rumah ibadah pada workshop ini untuk mempersiapkan mereka dalam pengelolaan bahan-bahan bacaan terbaru diperpustakaan. Hal ini dikarenakan pada tahun ini, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia akan memberikan hibah berupa ribuan buku dan rak buku. Sehingga saat hibah tersebut diterima, diharapkan petugas perpustakaan dapat memaksimalkan bantuan yang ada dengan memberikan pelayanan yang terbaik.
“Karena alhamdulillah tahun ini ada 5 perpustakaan kelurahan dan 13 perpustakaan rumah ibadah yang insya allah akan mendapatkan bantuan dari Perpustakaan Nasional berupa 1000 buku dan rak buku. Ketika bantuannya sudah diterima, mereka kita harapkan sudah bisa mengelola buku-buku itu,” tutupnya. (kominfo)