,
menampilkan: hasil
Konsultasi Publik RPD 2024-2026, Wali Kota: Pembangunan Harus Berlanjut
PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan walau masa jabatannya bersama Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan akan selesai 23 Desember 2023, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Kota Pontianak harus tetap berlanjut. Oleh karenanya disusunlah Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 sebagai pengganti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2024.
"RPJP harus berlanjut, Kota Pontianak harus tetap bisa menyejahterakan masyarakat," katanya dalam Forum Konsultasi Publik dalam Rangka Penyusunan Rancangan RPD Kota Pontianak Tahun 2024-2026 dan Rancangan Awal RKPD Kota Pontianak Tahun 2024 di Ballroom Hotel Aston Pontianak, Selasa (31/1/2023).
RPD sendiri merupakan dokumen transisi pengganti RPJMD bagi daerah yang masa pemerintahan kepala daerahnya akan habis. Sebab Pilkada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak baru akan dilangsungkan November 2024.
Edi Kamtono menerangkan forum ini sangat strategis untuk mengevaluasi dan diskusi langkah yang tepat untuk membawa Kota Pontianak lebih maju dengan segala potensi dan tantangan. Apalagi selama dua tahun pandemi menyebabkan pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan tertunda.
"Namun sejak 2022 hingga kini kita recovery dan bisa mengatasi masalah tersebut dan tetap bisa mengejar target dalam RPJMD," katanya.
Target itu di antaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak tahun 2022 yang menduduki peringkat teratas dari kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dengan nilai 80,48. Nilai tersebut naik dibandingkan tahun 2021 lalu yang menyentuh angka 79,93 dan 2020 pada 79,44. Penurunan stunting pun demikian. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kota Pontianak tahun 2022 tercatat 19,7. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun 2021 yang berada di angka 24,4.
"Dampak pembangunan Kota Pontianak juga berpengaruh dan terpengaruh daerah sekitar. Saya mengajak seluruh OPD untuk bisa memperluas persepsi tentang kemajuan jadi tidak bisa berpikir sempit, lokal Pontianak. Kita harus ubah bahwa kolaborasi dan Integrasi sangat diperlukan dalam kehidupan global," katanya.
Edi Kamtono mencontohkan, dia mendukung Festival Cap Go Meh di Singkawang sukses dan mendunia. Sebab, imbasnya juga sampai ke Pontianak sebagai pintu masuk Kalimantan Barat.
"Hari ini kita kedatangan Wali Kota Magelang. Mereka tujuannya ke Singkawang tapi lama menginap di Pontianak. Inilah yang saya maksud kalau daerah sekitar adalah aspek penentu Pontianak. Ekonomi berjalan, UMKM bergerak," terangnya.
Sebagai ibu kota dan pusat pendidikan, Edi berujar sedikitnya 50.000 mahasiswa dari daerah menetap di Pontianak. Hal itu tentu menguntungkan dari sisi ekonomi, namun ada pula imbas negatif. Baik itu soal lingkungan, sosial hingga kemacetan.
"Mereka ini devisanya Pontianak. Ini aspek positif dari ekonomi, namun memang ada juga pasti aspek negatifnya," katanya.
Edi juga menjelaskan tantangan pembangunan di Pontianak. Salah satunya pertumbuhan penduduk. Setiap tahun ribuan penduduk lahir. Sementara luas wilayah terbatas. Pertumbuhan penduduk tersebut juga berdampak kepada urusan sampah, kebutuhan air bersih, hingga jumlah kendaraan.
"Saat ini jaringan air bersih sudah 89 persen, namun memang ada kendala kualitas seperti kebocoran karenanya perlu investasi. Untuk air baku bukan tanggung jawab Pemkot, dalam undang-undang itu tanggung jawab pemerintah pusat. Kita hanya membangun penepat, namun ada masalah dalam instrusi air laut ketika kemarau," bebernya.
Namun dari itu semua, dia melihat arah pembangunan punya tren positif. Apa yang menjadi pekerjaan rutin dan indikator kewajiban pelayanan harus diutamakan. Pelayanan publik yang inovatif pun jadi tuntutan.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Pontianak yang juga ketua panitia kegiatan menerangkan konsultasi publik digelar untuk mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan dan menghimpun aspirasi terhadap tujuan, sasaran dan program pembangunan daerah dalam menjawab isu strategis kota.
"Aturan teknis penyusunannya diatur dalam Instruksi Mendagri Nomor 52/2022," katanya. (prokopim/kominfo)
Wako Edi Sebut Kemajuan Kalbar Berdampak Bagi Kota Pontianak
HUT ke-66 Pemprov Kalbar, Pemkot Pontianak Terima Empat Penghargaan
PONTIANAK - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi momen istimewa bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerima sebanyak empat piagam penghargaan yang diserahkan oleh Gubernur Kalbar Sutarmidji usai upacara peringatan HUT ke-66 Pemprov Kalbar di Halaman Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (28/1/2023). Keempat penghargaan tersebut adalah Penghargaan atas Perlindungan kepada Jamsostek 3 Program kepada Non ASN Kota Pontianak, Juara Umum Porprov XIII Kalbar berupa uang pembinaan, penghargaan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Mendikbud Ristek untuk Jepin Langkah Bujur Serong Pontianak dan Jepin Tembung Pendek Pontianak.
Edi menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan-penghargaan yang telah diberikan pada HUT ke-66 Pemprov Kalbar. Penghargaan ini sebagai apresiasi kepada Pemkot Pontianak atas prestasi dan kinerja yang telah dilakukan jajarannya untuk memajukan Kota Pontianak. Di momentum HUT ke-66 Pemprov Kalbar ini, dia menyebut banyak kemajuan dan capaian yang telah dilakukan Pemprov Kalbar. Kontribusi Pemprov Kalbar terhadap penataan Kota Pontianak juga menjadi bagian dari kemajuan itu.
"Salah satunya dengan penataan kawasan lingkungan Kantor Gubernur Kalbar maupun Pendopo Gubernur Kalbar termasuk hutan kotanya," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, Pemprov Kalbar juga telah berhasil dalam menjalankan program desa mandiri. Hal ini dibuktikan dengan semakin meluasnya desa mandiri di Provinsi Kalbar. Dengan semakin majunya pembangunan di desa maupun kabupaten, maka akan berdampak bagi Kota Pontianak sebagai ibu kota Provinsi Kalbar.
"Kalau Provinsi Kalbar maju dalam pembangunannya, masyarakat desa dan kabupaten/kota sejahtera, dampaknya Pontianak juga akan maju," ungkapnya.
Sebagai gambaran, Edi mencontohkan dengan banyaknya warga desa dan kabupaten mengenyam pendidikan di Kota Pontianak, menghabiskan akhir pekan di Pontianak serta melakukan aktivitas lainnya yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kota ini.
"Ini sebagai bentuk kolaborasi kemajuan. Mudah-mudahan IPM di Kalbar bisa meningkat tajam dan bisa memberikan dampak kesejahteraan bagi warga Kalbar," harapnya. (prokopim)
Sinergitas Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar Majukan Daerah
Upacara Peringatan HUT ke-66 Pemprov Kalbar
PONTIANAK - Sebagai ibu kota provinsi, Pontianak memegang peran penting dalam memajukan daerah di Kalimantan Barat (Kalbar). Hal tersebut senantiasa menjadi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
"Sinergitas Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar terjalin sangat baik. Di berbagai kesempatan kita bersama-sama berupaya membangun daerah," ucap Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan usai Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Pemprov Kalbar, di Halaman Kantor Wali Kota, Sabtu (28/1/2023).
Momentum peringatan HUT ke-66 Pemprov Kalbar dimaknai Wawako sebagai dorongan mempererat kolaborasi. Telah banyak nilai-nilai yang dialami antara Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar. Dirinya berharap Pemprov Kalbar dapat tumbuh lebih baik serta mencapai target kemajuan.
"Majunya daerah juga turut menyumbang kemajuan di Pontianak, karena orang akan belanja di sini," paparnya.
Majunya desa-desa di daerah tidak sedikit terdapat dampak dari kemajuan ibu kota. Sehingga Bahasan mengajak segenap pihak mulai dari instansi teknis hingga masyarakat untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas individu.
"Keberhasilan Provinsi Kalbar membuktikan program telah tepat sasaran. Salah satunya dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan laju pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," terangnya membacakan sambutan Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Peringatan HUT kali ini mengusung tema lingkungan hidup. Menjaga paru-paru dunia merupakan kewajiban bersama. Dukungan itu juga diberikan Bahasan, karena salah satu visi dan misi Kota Pontianak adalah berwawasan lingkungan.
"Terlebih dengan persiapan menuju pemindahan ibu kota ke Kalimantan, tentu persoalan lingkungan harus digencarkan," pungkasnya. (kominfo/prokopim)
Wako Minta Musrenbang Fokus Prioritas Pembangunan
Musrenbang Tingkat Kelurahan Sungai Bangkong dan Bangka Belitung Darat
PONTIANAK - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) menjadi langkah penyerapan aspirasi masyarakat yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mulai tingkat RT dan RW, kelurahan, kecamatan hingga kota. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono berharap dalam pelaksanaan Musrenbang, kelurahan mampu menghimpun semua masukan dari masyarakat sebagai dasar pelaksanaan Musrenbang di tingkat selanjutnya.
“Beberapa kelurahan sudah mulai melakukan Musrenbang. Musrenbang tingkat kelurahan ini menyerap apa yang menjadi keinginan masyarakat bawah. Oleh sebab itu, pihak kelurahan harus merangkum hasil dari Musrenbang ini,” ujarnya usai membuka Musrenbang Tingkat Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota di Hotel Mahkota Jalan Sidas, Rabu (18/1/2023).
Menurut Edi, persoalan dasar seperti peningkatan infrastruktur jalan, air bersih dan mengantisipasi satu wilayah dari genangan masih menjadi prioritas program kerja Pemkot Pontianak. Tak dipungkiri, infrastruktur seperti jalan lingkungan dan drainase belum sepenuhnya dalam kondisi mantap. Masih ada wilayah yang belum tersentuh. Utamanya di daerah pinggiran Kota Pontianak. Karenanya di tahun ini program Pemkot Pontianak masih seputaran infrastruktur. Masukan-masukan dan saran yang dihimpun pada Musrenbang tingkat kelurahan ini akan dibawa ke tingkat kecamatan. Kemudian setelah itu dibahas lagi di Musrenbang tingkat Kota.
"Setelah pembahasan ini, semua masukan masyarakat dihimpun. Dilihat yang paling prioritas, karena dalam pembangunan juga mesti melihat alokasi anggaran yang ada saat ini,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Musrenbang Tingkat Kelurahan Bangka Belitung Darat Kecamatan Pontianak Tenggara juga digelar di hari yang sama. Lurah Bangka Belitung Darat Thedy S Utama menjelaskan, sebanyak 70 usulan masyarakat Kelurahan Bangka Belitung Darat Kecamatan Pontianak Tenggara disampaikan saat Musrenbang Tahun 2024. Dari jumlah tersebut akan diprioritaskan 25 usulan.
“Sekarang ada tiga bidang, tapi yang paling diutamakan pemberdayaan masyarakat karena untuk fisik kita sudah cukup,” terang dia usai Musrenbang di Hotel Mercure, Rabu (18/1/2023).
Beberapa program pemberdayaan masyarakat akan mengarah kepada upaya mendorong perkembangan UMKM di wilayah tersebut. Thedy berharap, Musrenbang kali ini melahirkan perencanaan yang tepat sasaran dan sesuai dari keperluan masyarakat itu sendiri.
“Serta pembangunan dari hasil Musrenbang sebelumnya, itu sudah baik dan jangan lupa untuk kita jaga bersama,” pesannya. (prokopim/kominfo)